NovelToon NovelToon
Katanya Cemara?

Katanya Cemara?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:534
Nilai: 5
Nama Author: Laililya

Plakk!!!

"Kamu itu emang beban ya" kata Papa
"Ma-Maaf Pa, aku cuma pengen Papa dateng besok ambil rapotku"
"Papa Sibuk, kamu suruh Bi ijah aja yang ambil sana"
"Tap..."
"Jangan banyak omong kamu"


Tak Di Pedulikan, Tak Di anggap dan tak Di Inginkan itulah hal yang selalu Laili rasakan, setiap ia pulang ke Rumah yang sudah lama Runtuh itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laililya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Pria Misterius??

Laili sampai di Caffe, Sinta sudah berada di Caffe sejak tadi, Laili pun lansung menghampiri Sinta.

"Hai Sin, maaf ya lama" kata Laili

"Ga papa, santai aja"

"Lo mau cerita apa?" Tanya Laili

"Gu-gue mau cerita soal, bentar gue ingat-ingat dulu ya gue lupa soalnya" kata Sinta berbohong

"Gimana caranya supaya gue tau kalau Laili suka atau enggak sama Dimas" kata Sinta dalam hati

"Sin kok malah ngelamun, ada apa?" Tanya Laili

"Gue mau cerita soal orang yang gue suka, tapi gue ga bisa sebut namanya"

"Oke, ga papa itu privasi lo"

"Gue suka sama seseorang dia baik, dia pintar, dia juga perhatian" kata Sinta

"Cocok dong sama lo, terus deketin dia aja"

"Tapi, dia kayaknya suka sama temen gue, namanya Lala" kata Sinta berbohong

"mereka juga sering main bareng, gue iri sama kedekatan mereka, saran lo mendigan gue harus gimana?" Tanya Sinta

"Kalau gue jadi lo, gue bakal mundur sih, gue bakal relain dia bareng sama temen gue, emang sakit tapi gue ga bakal kehilangan temen gue" kata Laili

"Oke makasih sarannya"

"Lo suka sama satu anak sekolah?" Tanya Laili

"Enggak, kebetulan dia beda sekolah sama gue" kata Sinta berbohong lagi

"Ow gitu"

"Iya, lo sendirikan lagi deket sama dua cowok, lo kalau disuruh pilih, lo bakal pilih siapa?" Tanya Sinta

"Kalau gue di suruh milih gue bakal milih Dimas sih" kata Laili

"Bener dugaan gue kalau Laili suka sama Dimas" kata Sinta dalam hati

"Kenapa lo ga pacaran aja sama Dimas"

"Ga mungkin kayaknya"

"Hah, kenapa?" Tanya Sinta

"Bokap gue ga suka sama Dimas, Bokap gue lebih suka sama Tegar, lagian gue juga ga suka kok sama Dimas"

"Yakin lo ga suka sama Dimas?" Tanya Sinta

"Ya-yakin"

"Tapi gue lihat kayaknya lo suka sama Dimas"

"Enggak kok, gue ga suka sama Dimas"

"Ga mungkin Laili ga suka sama Dimas, tatapan Laili ke Dimas aja beda"

"Sin, Sinta kok ngelamun?" Tanya Laili

"Ga papa, gue cuma kepikiran aja"

"Kepikiran apa?" Tanya Laili

Tiba-Tiba.

"LAILI, SINTA" teriak Dimas

"Dimas" lirih Laili

Dimas pun langsung menghampiri mereka berdua.

"Hai, kalian kok disini?" Tanya Dimas

"Kita lagi nongkrong aja" kata Sinta

"Gue boleh gabung?" Tanya Dimas

"Boleh" kata Laili

Ting.

Satu pesan berhasil masuk ke Hp Sinta.

"Gue bisa bantuin lo buat dapetin hati Dimas, tapi lo harus bantuin gue juga buat singkirin Laili, gimana menarikan?"

Sinta pun lansung membuka pesan tersebut, Sinta hanya membaca pesan tersebut, Sinta binggung sekali harus membalasnya atau tidak.

"Sin kenapa sih, kok ngelamun terus?" Tanya Laili

"Ga papa, gue pulang duluan ya, gue di cari'in nyokap gue" kata Sinta berbohong

"Oh oke, hati-hati Sin"

"Hati-hati ya"

Sinta pun pulang, ia terus berfikir apa ia terima saja tawarannya.

"Gue kayaknya juga harus pulang deh Dim, takut nanti ketahuan Bokap gue"

"Oh oke, gue anterin ya?" Tanya Dimas

"Ga usah gue bisa sendiri kok, lagian juga deket"

"Oke, hati-hati ya"

"Iya"

Laili pun pulang, namun di jalan tiba-tiba ban sepeda motor Laili bocor, Laili pun berhenti untuk mengecek Sepeda motornya.

"Aduh gimana nih, mana sepi banget lagi" kata Laili pada dirinya sendiri

"Gue dorong ajalah" kata Laili lagi

Laili pun mendorong sepeda motornya dengan sekuat tenaga.

Tiba-Tiba.

BUGH!!!

Laili terjatuh sepeda motor Laili juga terjatuh, satu pukulan keras megenai pundaknya.

"Si-siapa kalian?" Tanya Laili

"Lo ga usah nanya siapa gue, intinya gue benci sama lo, gue pengen lo mati" kata Pria bertong

Pria bertopeng pun lansung memukul Laili berkali-kali, dengan keras, sampai akhinya karena tak kuat Laili pingsan.

BUGH!!!

"Gara-gara Bokap lo, hidup gue sama Mama gue ga bahagia, gara-gara Bokap lo juga Mama gue di benci sama satu keluarga besar gue"

Pria bertopeng itu pun lansung pergi meninggalkan Laili yang jatuh pingsan, Laili yang masih bisa mendengar samar-samar ucapan pria bertong itu, sebelum akhinya Laili pingsan.

Tepat pukul sebelah malam Dimas pulang, betapa terkejutnya Dimas melihat Laili jatuh pingsan, dengan cepat Dimas pun menolong Laili.

"Laili" kata Dimas

Dimas pun berusaha membangunkan Laili.

"Li, bangun Li, pliss bangun Li" kata Dimas

"Li, bangun"

Tak lama kemudian Laili pun terbangun dari pingsannya.

"AMPUN, AMPUNIN GUE" teriak Laili

"Li, tenang ini gue, Dimas" kata Dimas

Laili pun langsung memeluk Dimas dengan erat ia sangat ketakutan, tangannya gemetar hebat.

"Tenang Li, tenang"

"Gu-gue takut Dim"

"Tenang udah ada gue disini oke, sekarang gue anterin lo pulang ya"

"Tapi gue takut bokap gue tau"

"Gue punya rencana bagus oke, percaya sama gue"

Laili hanya mengangukan kepalanya, Dimas pun mengantar Laili. Sebelum sampai di depan rumah Laili, Dimas menelpon Bi Ijah untuk membuka pagar belakang rumah Laili.

Dimas pun mengantarkan Laili sampai pagar belakang Laili yang sudah di tunggu Bi Ijah.

"Bi tolong buatin Laili susu hangat ya, tadi dia abis pingsan soalnya"

"Pingsan kenapa Mas?"

"Aku juga ga tau Bi, buatin Laili susu aja ya dulu, nanti biar Laili sendiri yang cerita"

"Baik Mas"

"Kalau gitu saya pamit dulu"

"Iya Mas, makasih ya Mas"

"Iya sama-sama"

Dimas pun pulang, Laili dan Bi ijah pun masuk ke dalam rumah.

"Papa dimana Bi?" Tanya Laili

"Belum pulang Neng"

Laili pun masuk ke dalam kamarnya, tak lama kemudian Bi Ijah masuk ke dalam kamar Laili sambil membawa segelas susu.

"Di minum ya Neng, jangan lupa minum obatnya, terus tidur"

"Iya Bi, makasih ya"

"Iya Neng"

Bibi pun keluar dari kamar Laili, Laili pun meminum obat dan segera tidur.

***

Pagi-pagi sekali sekitar jam Lima pagi Laili terbangun karena ada suara keributan dengan cepat Laili pun sengaja menguping pembicaraan Mama dan Papanya di atas tangga.

"AKU TAU YA KAMU ITU SELINGKUH SAMA BANYAK LAKI-LAKI, KAMU ITU JALANG" bentak Papa

"SAMA KAYAK ANAK KAMU" bentak Papa lagi

"JAGA BICARA KAMU YA MAS, APA KAMU GA BISA BERKACA KALAU KAMU JUGA PUNYA SELINGKUHAN, HAH?" teriak Mama

"ITU BUKAN SELINGKUHAN KU YA, ITU ADALAH MAMA DARI ANAKKU" Teriak Papa

"KAMU AJA SAMPAI PUNYA ANAK, SEDANGKAN AKU, ANAKKU CUMA SATU, JADI SEKARANG SIAPA YANG TERLIHAT MURAH" bentak Mama

PLAKKK!!!

"MAMA" teriak Laili

Laili langsung turun ke lantai bawah.

"Pa cukup, jangan sakitin Mama lagi" kata Laili

"DIAM KAMU ANAK HARAM" teriak Papa

"MASUK KAMAR KAMU LAILI, MAMA GA BUTUH BELAS KASIHAN KAMU, INI SEMUA JUGA GARA-GARA KAMU" bentak Mama

"Aku cuma ga mau Mama di sakitin Papa, Ma" kata Laili

"Ngerti apa kamu, mendingan kamu sekolah sana" kata Mama

"Kamu sama anak kamu itu sama aja, sama-sama jalang" kata Papa

"Jaga ucapan kamu ya Mas"

"Kenapa, memang benarkan anak haram ini juga pasti dari hasil selingkuhan kamu" kata Papa

"Aku bukan jalang ya, Laili itu anak kamu" kata Mama

"Ga mungkin, Jalang"

"LAILI ITU ANAK KAMU JUGA, AKU TIDUR SAMA KAMU, TERUS AKU HAMIL SAAT ITU, MEMANG ITU SEBELUM KITA NIKAH"

"HAHAHAHA, BERARTI ITU BUKAN ANAK AKU, PEREMPUAN JALANG KAYAK KAMU GA MUNGKIN CUMA TIDUR SAMA AKU PADA SAAT ITU" teriak Papa

"KAMU EMANG GA TAU MALU YA" teriak Mama

"MALU KENAPA, SEHARUSNYA KAMU YANG MALU, BUKAN AKU"

"KAMU GA MAU MEGAKUI ANAK KAMU SENDIRI"

"DIA BUKAN ANAKKU, ANAKKU CUMA SATU DARI ISTRI SAHKU" bentak Papa

"Papa punya anak siapa Pa, kasih tau sama aku, aku pengen tau siapa dia" kata Laili sambil memegang tangan Papanya.

"LEPAS, GA SUDI SAYA DI PEGANG SAMA ANAK HARAM KAYAK KAMU" bentak Papa

"Siapa Pa, anak Papa aku juga pengen tau, siapa dia, kenapa dia di sayang sama Papa, sedangkan aku enggak"

"KARENA KAMU ANAK HARAM" teriak Papa

"AKU ANAK KANDUNG PAPA" teriak Laili

PLAKKK!!!

"JANGAN PERNAH BILANG KALAU KAMU ANAK KANDUNG SAYA, NGERTI KAMU" bentak Papa

"Masuk kamu ke kamar" kata Mama

"Ga mau Ma, aku pengen tau siapa anak itu"

"LAILI MASUK KE DALAM KAMAR" bentak Mama

Laili pun pergi ke dalam kamarnya, sambil menangis tersedu-sedu, ia sangat sakit hati Papa dan Mamanya tak mau mengangap nya di Rumah.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!