EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!
Geana adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Ia menikah dengan seorang pria bernama Bion.
Awal pernikahan mereka baik-baik saja, kedua orang tua Bion menerima Geana dengan senang hati. Tapi sampai akhirnya, Geana melahirkan 2 buah hati yang di mana kedua anak itu cacat.
Mulai saat itu Mama mertuanya selalu menyinggungnya secara terang-terangan, bahwasanya jika ia malu punya cucu cacat.
Pada akhirnya, ia pun meminta anaknya untuk menikah dengan anak temannya yang saat itu janda anak satu.
Geana merasa sakit hati dan ia pun terpaksa memutuskan hubungan ayah kepada kedua anaknya karena dari Bion maupun keluarga besarnya tidak menyukai keberadaan kedua anaknya yang cacat itu. Geana akhirnya bertemu dengan pria lain, tapi siapa sangka jika pria itu adalah seorang pengusaha kaya dan kedua anaknya disembuhkan dan keduanya menjadi anak Genius.
Akhirnya Bion melihat kedua anaknya di TV dan su
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
"Oh kau minta di pukul rupanya ya baru berhenti menangis!" ucap Lena geram.
Lena mengambil sapu dan memukul kaki Almer.
"Diam kamu! Diam kamu! Jangan menangis lagi! Kalau kau menangis lagi akan ku kurung kau dalam kamar!" teriak Lena.
Almer malah tambah menangis karena kesakitan. Karena pusing menangis terus, Lena pun menarik Almer dan membawanya masuk ke dalam kamar lalu mengurungnya.
"Menangis aja kamu di dalam kamar itu," ucap Lena kesal.
"Mas, setelah makan kita ke rumah Mama ya, aku mau lihat Almer bentar," ucap Angelista.
"Iya," angguk Bion.
☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️
Malam pun tiba, Angelista dan Bion keluar dari rumah dan mereka masuk ke dalam mobil.
"Hm … Sayang, mobil Mas nggak ada bahan bakar nih, aku juga nggak punya uang belum gajian. Bisa tolong isikan?" pinta Bion.
"Ya udah deh," ucap Angelista meskipun sedikit keberatan, tapi ia masih tetap memberikannya demi suami tercinta.
"Setelah mereka pergi rasanya aku merasa bebas di rumah, moga saja mereka pulangnya pas aku udah tidur," ucap Geana merenggangkan tubuhnya.
"Ma."
"Iya Sayang ada apa?" tanya Geana menaikan alisnya.
"Mana Papa?" tanya Zeco.
"Itu bukan Papa kamu lagi, dia sudah menjadi Papa orang lain," ucap Geana dengan wajah datar.
Geana merasa tidak suka jika anak-anaknya memanggil Bion Papa.
"Bukan, Papa," ulangnya.
"Ya Papa yang mana lagi? Itu bukan Papa Zeco," ucap Geana mencoba menjelaskan agar Zeco paham.
"Papa umah cakit," ucapnya spontan membuat Geana membeku.
"Eng …." Geana menjadi salah tingkah melihat sekeliling kamarnya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Eng … Sayang, dia itu bukan Papa Zeco, dia itu Papa orang lain," jelas Geana memegang bahu Zeco dan menatapnya dalam.
"Enggak Papa, Papa," ulang Zeco.
"Jadi Zeco mau apa?" tanya Geana tak mengerti ingin Zeco.
"Zeco mau Papa," ucapnya dengan wajah sedih.
"Oh Tuhan, mana mungkin aku mempertemukan Zeco dengan pria asing itu, tapi Zeco malah ingin bertemu dengannya. Bagaimana ini?" tanya Geana kebingungan.
"Mama, Zeco mau Papa," ucap Zeco lagi.
"Sayang, di mana mama cari dia malam begini, bahkan siang pun Mama tidak akan mencarinya, karena dia bukan siapa-siapa kita," jelas Geana berharap anaknya mengerti.
"Papa."
Geana menundukkan kepalanya bingung apa yang harus ia lakukan dan terdiam saat Zeco mulai menangis.
Dilihat bagaimanapun Zeco, Zsco pasti sangat rindu dengan Albezro, tapi pertemuan kesekian kalinya itu tidak mungkin terjadi. Tapi Zeco yang terus memanggil Papa, apa yang harus Geana lakukan agar Zeco tidak mengingat pria itu lagi.
Muncullah ide untuk memperlihatkan foto Albezro kepada Zeco agar dia diam, karena sudah pasti orang terkenal seperti Albezro muncul di pencarian teratas. Tapi…
"Ponselku kan udah terjual, bagaimana aku bisa memperlihatkan foto pria itu," ucap Geana memegang kepalanya dan merasa stres.
Geana berpikir keras bagaimana bisa Zeco melihat wajah pria itu dan ia kembali diam.
"Oh ya, coba cari di tv, siapa tau tiba-tiba dia nongol," ucap Geana keluar dari kamarnya dan secepatnya menghidupkan TV.
"Semoga aja munculkan kah Direktur," ucap Geana penuh harapan.
Geana membawa Zeco keluar dari kamar dan mendudukkannya di atas sofa.
...☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...
...☃️☃️☃️☃️ Bersambung ☃️☃️☃️☃️...