Fricilla Andini Windari
Gadis cantik dan pintar biasa dipanggil Cila.
Dia diusir dari rumah akibat difitnah adik tirinya.
Tidak hanya itu, calon tunangan Cila juga ikut membatalkan pertunangan mereka. Betapa kecewa dan terluka hati Cila mengalami itu semua.
Akibat hal itu dendam melekat dihatinya. Saat sedang terpuruk, Tuhan mempertemukan Cila dengan sosok laki-laki tampan dan ternyata awal pertemuan mereka membuat laki-laki itu jatuh cinta kepada Cila.
Alfian Anggara
Laki-laki yang memiliki sifat humoris dan penyayang. Namun jika orang terdekat nya di sakiti dia akan langsung bertindak.
Pertemuan antara Cila dan Alfi berawal dari kecelakaan yang dialami Alfi.
Disitu awal kisah mereka dimulai.
"Dimana rumahmu gadis cantik?"
"Aku tidak memiliki rumah karena diusir oleh keluarga ku."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 - Lampu Hijau untuk Alfi
Dikamar Alfi, Cila sedang gelisah menunggu Alfi keluar dari kamar mandi.Dia duduk diatas ranjang sambil memeluk guling. Dia malu jika nanti Alfi bertanya tentang perasaannya.
Aduh kenapa sih ini mulut bisa keceplosan kalo perasaan aku sekarang udah buat Alfi.
Alfi yang baru keluar dari kamar mandi tersenyum melihat tingkah istrinya yang terlihat gelisah. Sangat menggemaskan.
"Sayang kamu belum tidur? " tanya Alfi kepada Cila
"Emm belum sayang. " jawab Cila yang terkejut melihat Alfi sudah berada di dekatnya.
"Apa kata kamu? Coba ulangi. " Alfi duduk di samping Cila
"Ulangi apa Mas? " Cila tidak sadar jika tadi dia menjawab ucapan Alfi dengan menambahkan kata sayang.
"Tadi kamu manggil aku sayang. Aku mau kamu ulangin lagi. " kata Alfi yang gemas dengan istrinya
Cila terkejut karena dirinya spotan menjawab Alfi dengan sebutan sayang.
"Ayo sayang ulangin. Aku pengen denger. " kata Alfi sambil tersenyum ke arah Cila.
"Sayang" ucap Cila pelan
"Aku ngak denger" kata Alfi
"Sayang" ucap Cila keras
"Kurang keras" Alfi mengerjai istrinya
"Sayangg"
"Lagi"
"Sayanggggg" Cila mengucapkan dengan keras dengan raut wajah yang terlihat kesal.
Menyadari istrinya terlihat kesal Alfi langsung mengecup bibir Cila.
Cila terkejut dengan apa yang dilakukan Alfi. Walaupun begitu Cila begitu menikmati ulah suaminya.
Melihat istrinya kehabisan nafas, Alfi menyudahi kegiatan mereka. Cila terlihat begitu terengah-engah setelah Alfi melepaskan bibirnya.
Malu. Itu yang dirasakan Cila.
"Sayang lihat aku. " kata Alfi memegang kedua pipi Cila
"Ada apa Mas? " tanya Cila gugup
"Apa bener yang kamu ucapin tadi pas jawab pertanyaan Tante Hesti? " tanya Alfi
"Iya Mas. Aku udah ngak ada perasaan apa - apa lagi sama Dika. Sekarang perasaan aku udah beralih kekamu. " jawab Cila tertunduk malu
Alfi tersenyum senang mendengar jawaban Cila tapi dia belum puas.
"Apa berarti sekarang kamu udah cinta sama aku? " tanya Alfi
"Aku ngak tau cinta atau bukan. Yang jelas aku nyaman sama kamu, aku ngak mau kamu pergi ninggalin aku, aku juga cemburu liat kamu dipuji - puji perempuan lain. Aku pengen kita kayak gini terus Mas. " jelas Cila
Alfi sangat senang mendengar ucapan Cila. Dia langsung menarik Cila ke pelukannya dan mencium kembali mengecup Cila.
Cila tidak menolak diperlakukan Alfi seperti itu untuk kedua kalinya. Jika biasanya Alfi hanya mengecup singkat bibirnya tapi malam ini Alfi melakukan dengan sangat lama. Tidak dipungkiri dia sangat menikmati apa yang Alfi lakukan.
Lama Alfi melepaskan ciuman dan mengecup kening Cila. Tiba-tiba Alfi berbisik dengan Cila.
"Cetak cucu buat Mami yok. Kamu udah siap? " kata Alfi
Cila tidak menjawab Dia hanya mengangguk saja.
Melihat anggukan dari Cila, Alfi begitu senang karena dirinya mendapatkan lampu hijau. Sekian lama menunggu akhirnya dia bisa meminta haknya sekarang.
Tanpa berkata - kata lagi Alfi kembali mengecup Cila berkali-kali dalam waktu lama. Kali ini Alfi melakukan dengan lembut.
Lama melakukan seperti itu Alfi sudah tidak tahan. Dia melepaskan seluruh pakaian istrinya dan pakaiannya sendiri.
Cila begitu malu saat Alfi melakukan itu di depannya. Cila langsung menutupi tubuhnya dengan selimut.
Melihat tingkat istrinya yang malu Alfi hanya tersenyum dan langsung melakukan apa yang dia inginkan.
Mereka menghabiskan waktu bersama sampai kelelahan dan tertidur pulas sambil berpelukan. Untung saja kamar mereka kedap suara. Jika tidak kasihan Zay yang jomblo mendengar surat tempur mereka.
Pagi harinya Alfi dan Cila bangun kesiangan. Zay diminta Maminya berangkat lebih dulu kekantor. Karena Mami Ara bisa menebak apa yang dilakukan anak dan mantunya. Sedangkan Zay kebingungan melihat Mami Ara senyum - senyum sendiri.
Pikir Zay, Mami Ara senyum - senyum mengingat drama Korea kesukaan Maminya.
"Mi kenapa sih Alfi ngak bangun - bangun dari tadi? Masa Zay sendirian berangkat ke kantornya. " ucap Zay yang sedang diteras akan berangkat ke kantor
"Mungkin sakit atau kecapean Zay. Biarin dia bangun siang. Ntar kalo udah bangun Mami suruh nyusul ke kantor. " jawab Mami Ara kepada Zay
"Ya udah deh Zay berangkat duluan." kata Zay sambil mencium tangan Mami Ara
"Iya hati - hati bawa mobilnya. Kalo kamu kenapa - kenapa kan sayang belum nikah. " kata Mami Ara
"Nikah lagi nikah lagi. Tau ah Mi.. " ucap Zay jengkel kepada Mami Ara
Setelah Zay berangkat je kantor, Mami Ara bersiap - siap pergi ke butik sendiri. Karena Cila pasti sedang kelalahan.
"Semoga bibit kecebong Alfi unggul "celetuk Mami Ara dalam hati
Selesai bersiap - siap Mami Ara pergi ke butik. Tidak lupa sebelum berangkat Mami Ara meminta Bi Asih dan Bi Imah membuat sarapan yang sudah Mami Ara atur untuk Alfi dan Cila. Bi Imah dan Bi Asih mengangguk paham dengan perintah Nyonya besar mereka.
Sedangkan dikamar, Alfi terbangun lebih dulu dari Cila. Dia mengecup kening dan bibir Cila dengan hati - hati supaya istrinya tidak terbangun. Dia tahu Cila kelelahan karena ulahnya.
Alfi memutuskan mandi terlebih dahulu. Setelah mandi dia menyiapkan air mandi untuk istrinya.
"Sayang bangun udah siang. " ucap Alfi membangunkan istrinya pelan - pelan
Mendengar suara suaminya Cila terbangun.
"Pagi sayang. Cup" Alfi mengecup kening Cila
"Pagi Mas. Mas udah mandi. Kok aku ngak dibangunin dari tadi sih. " ucap Cila
"Sengaja. Aku tau kamu capek. Mending sekarang kamu mandi dulu. Udah aku siapin airnya. " ucap Alfi sambil mengangkat tubuh istrinya
Cila tidak protes dengan perlakuan Alfi karena dia merasa lemas dan sakit dibagian keramatnya.
Alfi membawa Cila masuk kamar mandi. Niat awalnya hanya ingin membantu Cila membersihkan diri. Tapi ternyata dia melanjutkan kegiatan seperti semalam.
Cila tidak bisa menolak ucapan suaminya. 1 jam dikamar mandi membuat Cila kedinginan dan Alfi langsung menyudahi dan mengeringkan tubuh Cila.
Selesai berganti baju Alfi membersihkan tempat tidur yang sudah berangkat dan teedapat bercak kemerahan. Dia hanya tersenyum puas.
Setelah mengganti sprei Alfi turun kebawah untuk meminta Bi Asih mengantar makanan ke kamarnya.
Bi Asih lalu mengantarkan makanan ke kamar Alfi. Alfi dan Cila langsung memakan makanan yang dibawa Bi Asih.
Jam 10 Alfi pamit pergi ke kantor kepada Cila. Dia juga meminta Cila untuk beristirahat saja. Cila menuruti ucapan Alfi karena dia ingin melanjutkan tidurnya yang masih kurang.
Cila tidak diizinkan Alfi mengantarkan dia kedepan. Karena dia tahu istrinya sedang susah berjalan akibat ulahnya.
"Yasudah aku berangkat ke kantor dulu. Hari ini ada jadwal pertemuan dengan seseorang. " kata Alfi
"Iya Mas. Hati-hati ya. " jawab Cila sambil mencium tangan Alfi
Hari ini Alfi akan bertemu Dika. Selain membahas pekerjaan Alfi juga yakin Dika akan memberikan surat undangan pernikahannya.
Dinda pasti pacaran sm Jeremy, astoge 🤦♀️🤦♀️🤦♀️
Tuhan aja bisa memaafkan & mengampuni..