Kehidupan mewah serba berkecukupan tidak menjanjikan sebuah kebahagiaan. Contohnya saja Evelina, memiliki segalanya. Apapun yang dia inginkan bisa ia dapatkan. Namun, Eve selalu merasa kesepian, hatinya terlalu gunda mengharapkan perhatian kedua orang tuanya yang terlalu sibuk dengan dunia mereka.
Suatu hari, karena selalu meninggalkan putri mereka sendirian. Kedua orang tua Eve memutuskan untuk menjodohkan putri mereka dengan salah satu anak dari sahabatnya.
Pertanyaan nya, akankah Eve bisa bahagia? menikah muda dan bergabung dengan keluarga baru apa bisa membuat kesepian itu hilang?
Mau tahu jawabannya? yuk ikutin kisah perjalanan cinta Eve dan Joenathan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceritaku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Joe terlihat panik, dia sudah sangat terlambat tapi malah mendapat masalah baru.
Dengan terpaksa Joe harus membawa seorang gadis yang ia tabrak tadi ke rumah sakit. Kaki dan lututnya terlihat lecet.
"Bagaimana kondisi nya dok?" tanya Joe pada sang dokter setelah memeriksa gadis itu.
"Nona baik baik saja tuan, hanya saja tulang kering kakinya retak dan pergelangan kakinya terkilir. Butuh beberapa waktu untuk pemulihan nya."
Joe bernafas lega, gadis itu baik baik saja.
"Syukurlah dok" balas nya.
"Kalau begitu saya permisi"
Joe mengangguk dan mempersilahkan sang dokter pergi.
Setelah sang dokter pergi, Joe pun mendekati gadis itu yang duduk bersandar di ranjang rumah sakit.
"Bagaimana perasaan Lo?" tanya Joe
"Perasaan gue baik kok" Jawab gadis itu tersenyum lembut.
"Hmm maaf yah, gara gara gue Lo jadi begini." Ucap Joe sedikit menyesal.
"Its ok, kata dokter juga ini gak terlalu parah "
Joe tidak menjawab, dia melirik jam tangannya.
"Hm gue boleh minta no keluarga Lo. Biar gue kabarin keluarga Lo, soalnya gue lagi ada urusan. " Tutur Joe.
Gadis itu diam tak bersuara, raut wajahnya tampak sedih. Joe heran melihat perubahan ekspresi itu.
"Ada apa?" tanya Joe.
"Lo bisa pergi kok, gue bisa sendiri" jawab gadis itu.
"Loh kenapa, apa orang tua Lo gak di sini, atau saudara Lo ada yang bisa di hubungi?" tanya Joe.
"Mama gue sudah meninggal, sedangkan papa gue udah nikah lagi. Gue hidup sendiri setelah nenek gue meninggal." jelasnya.
Deg.
Hati Joe seketika tersentak dan membuat perasaan bersalah semakin besar.
"Yaudah, Lo Istirahat saja dulu di rumah sakit. Soal biaya gue akan urus. "
"Terimakasih " lirih gadis itu menatap Joe dengan tatapan kagum. Dari pertama bertemu ia sudah terpesona oleh ketampanan Joe. Tapi, rasa sakit di kakinya malah membuat dirinya lupa.
"Sorry gue harus pergi sekarang" ucap Joe melangkah keluar dari ruangan itu.
"Apa Lo akan kembali ke sini?" tanya gadis itu agak aneh di telinga Joe tapi itu hal wajar karena Joe harus bertanggung jawab atas kecelakaan ini.
"Tentu, gue akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi sama Lo" jawab Joe di ambang pintu. Setelah itu, barulah Joe benar benar keluar dari ruangan itu.
Gadis itu tersenyum menatap kepergian Joe. Tangannya mengusap kakinya yang terbalut perban putih.
"Luka pembawa berkah" gumamnya senang.
Joe melaju kencang menuju ke sebuah restoran. Dia sudah sangat terlambat, kedua orang tuanya entah masih ada di sana entah tidak.
Brmm...
Sesampainya di restauran itu, Joe melihat mobil keluarganya masih terparkir di sana.
Fyu..
"Mereka masih ada di sini" gumamnya berlalu cepat masuk ke dalam.
"Maaf semuanya, aku terlambat" ucap Joe penuh penyesalan di hadapan kedua keluarga.
"Duh, baru aja kita mau pulang" Sindir Hana.
"Hana" Sangga Liana.
Diona tersenyum, dia menarik Joe lembut dan membawanya duduk di kursi yang memang di peruntukan untuk Joe.
"Nak, duduk lah dulu. Kami juga belum lama" ujarnya.
"Iya, belum lagi 2 jam" sahut Hana dengan nada kesalnya.
"Joe, kamu dari mana aja?" tanya Alex.
"Maaf om, tadi ada kendala sedikit, sehingga aku terlambat datang ke sini" jelas Joe.
"Baiklah, tidak apa apa."
"Nak, kami sudah menetapkan tanggal pernikahan kalian. Karena kalian masih sekolah jadi Eve meminta agar pernikahan ini di private dulu. Setelah Eve lulus nanti, barulah kalian akan di nikahkan secara umum dengan pesta besar" Terang Alek.
"Apa kamu setuju?" tanya Frans penasaran, putranya hanya diam saja.
"Aku ngikut aja ayah, om. Kalau itu yang terbaik menurut kalian, oke kita lakukan" jawab Joe santai.
Deg.
Jantung Eve malah berdegup kencang. Ia berharap Joe membantah rencana ini, tapi ia malah melakukan yang sebaliknya.
"Untuk tanggal pernikahan, kita akan melakukan nya di akhir bulan depan Joe" tambah Diona
Joe tampak berpikir, dia mengingat ingat tanggal acara sekolah yang harus dia laksanakan.
"Maaf semuanya, jika akhir bulan depan aku gak bisa. Ada banyak kesibukan di sekolah, jadi akan sangat menyulitkan bagiku jika menikah di akhir bulan depan" jelas Joe.
"Udah kaya rapat aja yah, bisa di tolak begitu" sindir Hana.
"Bagaimana kalau awak bulannya?" tawar Joe membuat Eve syok.
"Lo gila huh!" sanggah Eve kaget.
"Lah Eve, bukan kah itu bagus. Joe bisa fokus ke acara pernikahan,setelah itu dia bisa fokus ke acara sekolah" Ucap Diona.
Eve bungkam, dia tadi sengaja memilih tanggal di akhir bulan karena tahu Joe sibuk dan akan menolaknya. Eh tahu tahunya pria itu malah memajukannya.
Joe melirik Eve di saat gadis itu juga tanpa sengaja tengah melirik ke arahnya.
Tatapan mereka bertemu, ada berbagai ekspresi da. berbagai ucapan melalui tatapan itu.
Eve menggertak, sedangkan Joe tersenyum penuh makna.
"Ok, karena kita sudah membicarakannya. Jadi kita sepakat pernikahan di lakukan di awal bulan depan. Sekitar 1 Minggu lagi" tutur Alex.
"Wahh kita tidak punya banyak waktu" seru Liana.
"Benar Lia, kita harus mempersiapkan banyak hal" Sahut Diona. Mereka tersenyum bahagia membayangkan apa yang selama ini mereka impikan menjadi kenyataan.
Di saat mereka tengah bahagia, ada Eve yang tengah meratapi nasibnya. Di sekolah dia sudah sangat menderita berada di bawah naungan Joe. Sekarang di tambah lagi ia harus menikah dengan pria itu. Astaga, Eve benar di buat stres dengan keadaan ini.
Makan malam kali ini berakhir bahagia, tidak seperti makan malam pertama kali.
Eve pulang bersama keluarganya. Hana dan Joe juga pulang bersama keluarganya.
Saat di parkiran, Joe pamit ke ayah dan bundanya untuk pulang duluan. Dia harus ke rumah temannya untuk mengambil proposal.
"Bun, ayah, Joe duluan yah"
"Iya nak, hati hati yah" balas Liana mengusap lengan putranya.
"Jangan pulang larut malam" peringat Frans.
"Iya ayah" jawab Joe.
Joe terpaksa berbohong kepada kedua orang tuanya, dia tidak mau mereka salah paham atas apa yang telah ia lakukan.
Joe kembali ke rumah sakit, dia membawa makanan dan juga baju ganti untuk gadis itu.
"Hei, Lo beneran kembali?" sapa Gadis itu tersenyum senang.
"Gue kan udah bilang, gue akan bertanggung jawab atas apa yang gue lakukan." jawab Joe.
"Btw gue Risna, kelas 2 SMA Bangsa" Risna mengulurkan tangan memperkenalkan diri.
"Gue Joenathan, panggil aja Joe" ucap Joe menerima uluran tangan Risna.
Mereka saling berjabat tangan, Risna menatap wajah tampan Joe dengan mata berbinar. jantung nya juga berdegup kencang.
"Astaga, ada apa ini. Kenapa gue jadi deg deg an" Teriak Risna di dalam hati.
"Ekhem.." Dehem Joe sambil menarik tangannya.
"Eh sorry" Balas Risna malu, ia segera melepas tangan Joe.
Joe pun memberikan barang bawaannya, pakaian dan makanan untuk Risna.
Ga tega ma Eve.. Kemanalaaa arah hubungan Joe da Eve ini? 😔😔😔😔😔