Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Sebulan berlalu, Ayesha semakin menguasai pekerjaannya, kini Ayesha berubah menjadi Ayesha yang mandiri dan pekerja keras, bahkan Ayesha menguasai beberapa ilmu bagaimana melobi klien untuk diajak kerjasama dengan perusahaan King Corp yang masih terbilang baru itu.
Ayesha tetap tinggal di apartemen Kevin, mereka tinggal bersama dalam satu atap, bahkan gerak gerik mereka selalu di pantau oleh Kenzo. Kevin pun sudah melarang Ayesha untuk melakukan pekerjaan rumah, namun Ayesha tidak mau dengan alasan karna sudah diberi tempat tinggal gratis. Bahkan kini Kevin seolah kecanduan oleh semua masakan rumahan yang dibuat oleh Ayesha dan slalu saja memakan masakan yang Ayesha buat.
Dikantor, mereka baru saja menyelsaikan meeting bersama dengan Jordy.
"Ay, luar biasa, kita menang tender lagi." Kata Kevin begitu bahagia mendapatkan kabar dari Jordy.
Ayesha tersenyum, ia semakin bisa menguasai pekerjaannya dan tidak pernah membuat Kevin kecewa.
"Kev, traktir dong." Kata Ayesha dan Kevin mengangkat kedua jempolnya, "Pilih mau traktir dimana?"
"Hemm." Ayesha tampak berpikir. "Aku ingin makanan jepang, rasanya sudah lama sekali aku gak makan itu." Ayesha tersenyum mengingat selama lima tahun menikah ia hanya makan makanan rumah saja.
Kevin melihat tatapan sendu di kedua mata Ayesha, sudah satu bulan ini Kevin mencari tau, namun ia tetap saja belum menemukan apapun yang berkaitan dengan Ayesha di masa lalunya itu.
Sebelum pulang ke apartemen, Kevin mengajak Ayesha untuk makan malam bersama di restoran jepang. Mereka berjalan masuk beriringan ke dalam restoran sambil mengobrol ringan seputar pekerjaan.
Hingga ada sepasang mata memandang mereka dengan cukup tajam.
"Yesha..." Panggil pria itu yang ternyata adalah Rama.
Ayesha yang merasa namanya dipanggil pun menoleh ke arah sumber suara.
"Mas Rama." Ucapnya lalu Ayesha memundurkan satu langkahnya hingga berada di belakang Kevin.
Kevin melihat Ayesha yang merasa seperti tak nyaman lalu Kevin menarik lengan Ayesha.
"Yesha." Panggil Rama sambil mendekat.
Kevin pasang badan untuk melindungi Ayesha dan hal itu membuat Rama menatap tajam ke arah Kevin.
"Minggir." Sentak Rama.
"Tidak."
"Aku ada urusan dengan Ayesha."
"Urusan Ayesha adalah urusanku." Tegas Kevin tak mau kalah.
Rama tersenyum sinis, "Ayesha adalah istriku, sejak kapan kau mengurusi urusan istri orang lain?"
Mendengar hal itu membuat Kevin seketika membeku ia melihat kebelakang dimana Ayesha sedang berlindung di balik punggung kekar Kevin.
"Ay...."
Ayesha menggelengkan kepalanya, "Aku gak mau ikut dia, Kev."
"Ternyata selama ini kamu berselingkuh Yesh? Aku mencarimu kemana mana dan ternyata kau bersama pria lain?" Sentak Rama.
"Ram...." Tiara memanggil Rama yang terlihat sedang ribut.
Tiara menganga ketika melihat tampilan Ayesha yang berubah drastis dengan pakaian mahal yang melekat di tubuhnya.
Ayesha pun tidak aneh melihat kehadiran Tiara, bahkan jika di perhatikan lebih dekat kini perut Tiara sudah sedikit menonjol padahal belum genap dua bulan Ayesha meninggalkan Rama.
Melihat perut Tiara yang sedikit terlihat membuncit membuat Ayesha teringat kembali pada bayinya yang sudah keguguran.
"Pengkhianat." Desis Ayesha menjadi berani.
"Yesh..." Lirih Rama.
"Kalian sudah menikah?" Tanya Ayesha.
"Iya, kami sudah menikah karena anak ini." Jawab Tiara dengan bangga sambil mengelus perutnya sendiri.
"Menjijikan, pengkhianat. Urus segera perceraian kita, aku sudah tidak sudi lagi kembali padamu." Kata Ayesha.
"Tidak Yesha, sampai kapanpun aku tidak akan menceraikanmu."
Ayesha tertawa, "Aku yang akan menggugatmu cerai, bahkan aku akan menggugat kakakmu yang sudah membuatku kehilangan bayiku, dan aku juga akan melaporkanmu atas tuduhan perselingkuhan." Ancam Ayesha.
"Ayesha... Ayo kita pulang dan bicara di rumah." Ajak Rama.
"Pulang kemana? Memangnya selama lima tahun menikah, kamu memberiku rumah? Yang ada aku pulang hanya untuk jadi pembantu gratisan oleh ibumu itu." Ucap Ayesha.
"Ayesha aku sangat mencintaimu, aku tidak ingin berpisah." Rayu Rama.
"Lupakan hal itu, Mas. Aku sudah tidak lagi mencintaimu, aku lebih menyukai kehidupanku yang sekarang, dan jangan harap aku kembali ke rumah rasa neraka itu lagi." Tegas Ayesha, "Dan satu hal lagi, selamat untuk pernikahan kalian, aku berharap karma akan segera menghampiri kalian."
Ayesha mencoba meninggalkan Rama dan Tiara, namun Rama mencekal tangannya dan menyeretnya ke arah mobil agar Ayesha ikut kembali kerumahnya.
"Lepas, lepaskan aku." Teriak Ayesha namun Rama seolah tuli.
"LEPASKAN AYESHA." Teriak Kevin lalu berjalan cepat untuk menarik Ayesha hingga terlepas dari Rama.
"Jangan ikut campur." Sentak Rama
Bughh..
Sebuah tinju melayang tepat di hidung Rama. Kevin dengan penuh amarah meninju wajah Rama begitu saja.
Ayesha tidak mencegahnya, bahkan Ayesha sangat ingin melihat Rama lebih babak belur lagi lebih dari itu.
"Jangan sentuh Ayesha." Kecam Kevin lalu membawa Ayesha untuk pergi jauh dari Rama.
"Ternyata disini kamu yang berselingkuh." Teriak Rama membuat Ayesha menghentikan langkahnya.
Rama berjalan mendekat ke arah Ayesha dan Ayesha membalikan tubuhnya menghadap Rama. Mereka saling bersitatap, Ayesha menatap lekat suami yang dulu begitu ia bela hingga Ayesha mengorbankan diri keluar dari kemewahan orang tuanya, kini rasa cinta itu bahkan sudah tidak bersisa lagi.
"Ayesha ayo kita pulang, aku akan memaafkanmu." Bujuk Rama melembut.
"Memaafkan kamu bilang? Memang disini siapa yang salah? Disini siapa yang berselingkuh hingga menghamili dan menikahi di saat aku pergi?" Teriak Ayesha.
"Mas, jangan seolah olah kamu yang tersakiti, lima tahun aku hidup bagai di neraka, menjadi pembantu gratisan ibu dan kakakmu, dan semua pengabdianku tidak kamu lihat dan kamu malah bersenang senang dan menghamili wanita lain disaat aku tersiksa oleh Ibumu. Sekarang kamu berani memutar balikkan fakta?" Kata Ayesha dengan sengit.
"Kamu tau Mas apa yang ada di dalam pikiranku sekarang? Aku begitu ingin menghancurkanmu dan keluargamu, aku tidak rela semua perngorbananku selama lima tahun sia sia, setidaknya kamu harus hancur, Mas. Ibumu harus mendapat balasan dari sikap yang semena menanya padaku, aku akan kembali tapi hanya untuk melihat kalian menderita, cam kan itu, Mas."
Mendengar hal itu, Rama hanya bisa diam. Sesakit hati itukah sang istri yang begitu ia cintai? Relakah Rama jika Ayesha memilih pergi bersama pria lain?.
"Yesh, ayo kita pulang. Aku janji akan membawamu keluar dari rumah." Bujuk Rama lagi.
"Lalu tinggal bersama istrimu itu dan aku menjadi pembantu untuk kalian?" Ayesha tertawa. "Aku tidak sebodoh dulu, silahkan urus perceraian atau aku yang mengurusnya dengan banyak laporan atas tuduhan perselingkuhanmu, Mas."
Ayesha menarik tangan Kenzo untuk menuju mobilnya. Rama hanya diam membeku melihat Ayesha pergi bersama seorang pria yang terlihat lebih mapan darinya menaiki mobil sport mewah yang mungkn dirinyapun tidak bisa membelinya sama sekali meski kerja bertahun tahun.
"Ayesha pintar juga, melepasmu dan mendapatkan pria yang lebih darimu, Ram." Kata Tiara mengompori.
"Sialll, harusnya aku yang mendapatkan bos kelas kakap seperti itu, tampan dan kaya. Kenapa harus Ayesha." Batin Tiara dengan kesal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Like, Koment, hadiah dan Vote sangat berarti untuk menaikan semangatku dalam menulis bab selanjutnya 🙏