Karya sudah tamat!! Silakan baca jika berminat.
~~~
Zhukai, pelajar SMA tahun akhir. Ia tewas dalam perjalanan menuju kerumah tapi beruntungnya ia bereinkarnasi dunia yang disebut sebagai dunia kultivator, tak hanya itu kai juga mendapat sebuah system yang bernama Re-System.
Dunia baru yang penuh dengan pertumpahan darah, akankan Zhukai bisa melewati itu semua dan menemukan alasan dibalik Reinkarnasi nya?
Nantikan saja ceritanya..
~~~
Bagian 1 : Pembalasan Dendam (End)
Bagian 2 : Kembali Ke Bumi (End)
Bagian 3 : Menuju Alam Immortal (End)
Bagian 4 : Alam Dewa (End)
Bagian 5 : Jati Diri (End)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zero_Hrx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gadis Kecil Yang Lucu
"10.000 Koin emas untuk Nona Niu." Teriak salah satu penonton.
"5.000 Koin emas untuk Saudara Lei."
Suara taruhan terus terdengar, Ka yang melihat hal itu menjadi tertarik, "Bolehkah aku ikut berjudi juga." Ucap Kai, Suasana yang tadinya bergejolak menjadi hening seketika.
Semua penonton yang tadi asik bertaruh menatap Kai dengan tatapan tidak bersahabat, "Hei kenapa Bocah sepertinya diperbolehkan memasuki tempat ini." Teriak salah seorang penjudi tidak senang.
"Hmm." Bandar Judi itu melirik Pakaian yang Kai kenakan dengan seksama, "Pergi sana!!.. dasar miskin." Ucap Bandar itu acuh tak acuh.
Semua orang di sana menganguk setuju, Dapat dilihat dari pakaian yang Kai kenakan hanya terbuat dari Kulit hewan yang mayoritasnya digunakan oleh orang miskin di dunia ini.
Kai saat itu hanya tersenyum lembut, Ia mengeluarkan sekantong emas dari Sakunya lalu melemparnya kearah meja.
Bandar itu melihat sekantung emas di meja kemudian memeriksanya, "Ss-seratus Ribu Koin Emas!!.." Teriak bandar itu terkejut.
"Jadi bagaimana... apakah aku bisa ikut bermain." Ucap Kai tersenyum polos.
Bandar itu hanya menganggukkan kepalanya, Kai langsung duduk di samping wanita dewasa berambut Coklat itu kemudian menggodanya, "Halo nona cantik, perkenalkan aku Shi Yan."
Wanita itu hanya berdiam diri tidak menjawab. Melihat reaksi dari wanita di sampingnya ia cukup cukup terkejut, "Apakah wajahku kurang tampan?." Batin Kai.
Menggaruk kepalanya karena bingung Kai memutuskan untuk fokus berjudi, Ia melihat melihat 5 gelas didepannya. Kai memeriksa kelima gelas itu dengan teliti, "Gelas kedua.." Ucap Kai singkat.
Bandar yang mendengar pilihan Kai menjadi tersenyum gembira," Baiklah persiapkan diri kalian, aku akan segera membuka ketiga gelas yang kalian pilih."
Pertama-tama, Bandar itu membuka dari Gelas ketiga Pilihan dari Saudara Lei, Saat gelas di buka di dalamnya tidak terdapat apa apa. Para Penonton yang bertaruh pada Saudara Lei menjadi kecewa.
Saudara Lei yang melihat itu langsung mengerutkan kening tapi tidak berkata apa apa dan terus memejamkan matanya.
"Sial!!! Semua uangku kupertaruhkan padanya, hari ini diriku sungguh sial."
"Haha mampus Kalian, Untung saja aku memilih Nona Niu, pasti Taruhan ini akan dimenangkan olehnya."
"Tenang-tenang, aku akan segera membuka Gelas dari Nona Niu." Ucap Bandar itu mencoba menenangkan, Tapi dalam hatinya ia tersenyum licik, "Hahaha... berharap lah, Sebenarnya bola itu ada didalam bajuku." Batin Bandar itu.
Tak lama setelah itu, Sang Bandar kemudian membuka Gelas Kelima Tapi isi di dalamnya sama seperti milik Saudara Lei, Kosong tidak berisi apa apa.
"Kenapa tidak ada bolanya!!.."
Sama seperti reaksi Saudara Lei, Nona Niu hanya diam dan terus melanjutkan Minum tehnya.
Selesai membuka Gelas Pilihan Nona Niu, Kini Bandar itu beranjak pergi menuju Gelas pilihan Kai, "Baiklah ini adalah gelas terakhir... Apakah ada yang ingin bertaruh padanya." Teriak sang Bandar.
Kebisingan terjadi, Tidak ada satupun orang di antara puluhan orang di sana yang menjawab. Melihat Reaksi Para penonton membuat bandar sedikit Sedikit kecewa. Ketika hendak membuka Gelas terdengar seseorang bertaruh.
"Aku bertaruh 1 Juta Koin Emas padanya." Teriak salah seorang pemuda dengan baju mewah seperti bangsawan.
Semua orang seketika mengarahkan pandangannya pada pemuda itu, "Siapa Bocah Tolol ini, menghabiskan satu juta uangnya untuk bertaruh yang tidak pasti."
Bandar yang mendengar itu langsung tersenyum gembira, "Hehe Setelah ini selesai aku pasti akan dapat untung banyak." Pikir Bandar itu dalam hati.
Kai yang mendengar seseorang bertaruh padanya juga menjadi terkejut, "Siapa dia? Apakah dia mengenalku.." Gumam Kai pelan.
Bandar pada saat itu sangat bersemangat mulai membuka Gelas yang Kai pilih, Saat gelas terbuka Semua orang menjadi diam. Gelas yang dibuka Bandar saat itu terdapat Bola di dalamnya.
Bandar itu menjadi sangat frustasi, sedikit ketakutan juga terlihat di wajahnya. Saat Keheningan terus berlanjut, Kai mulai berbicara, "Mana Uangnya.." Kata Kai sambil menjulurkan tangan kanannya.
Dengan enggan Bandar itu menyerahkan 500.000 Koin Emas, Setelah menerima Koin Emas itu Kai mengganguk Puas.
Kai yang telah menghilang dari Rumah Judi itu sekarang telah berada di jalan Kota Huo, Ia menggunakan Kesadaran Spiritualnya untuk mencari lokasi Paman Zhong.
"Penginapan Lee, Jadi disana Paman Zhong berada. Karena jaraknya dari sini cukup dekat mungkin aku sebaiknya jalan jalan dulu."
Di Kota Huo terdapat berbagai macam Rumah Judi, Toko Pakaian, Toko senjata, dan kain lain.. Kai memasuki setiap toko satu persatu dan mulai memborong semua isi toko disana.
Kai memasukkan semua barang yang ia beli ke dalam Cincin Ruang, Setelah itu Kai mencium sebuah aroma yang membuat perutnya menjadi lapar, "Aroma ini... Hmm Wangi sekali."
Ucapnya sambil terus mencari sumber aroma itu.
Saat Terus mencari Kai akhirnya menemukan Sebuah Toko tua, di depan toko itu terlihat seorang gadis kecil sedang membawa keranjang berisi roti..
Kai menghampiri gadis itu dan mulai bertanya, "Halo, Apakah Roti itu dijual?" Tanya Kai sambil tersenyum hangat.
"Iya Paman, Apakah tuan ingin membelinya. Harganya sangat murah Paman. 1 Roti cuma 1 koin tembaga saja." Jawab Gadis itu sambil membalas senyuman Kai.
"Jangan panggil aku Paman, aku masih terlalu muda untuk dipanggil Paman, Kamu bisa memanggilku Yan Onii-Chan."
"Yy-Yan Onii-Chan." Ucap Gadis itu sedikit bingung.
"Brush..." Suara Darah keluar dari hidung Kai.
"Haha... Aku hanya bercanda, Panggil saja aku Yan ge." Ucap Kai sambil mengusap darah di hidungnya.
"Ah, apa Paman tidak apa-apa.." Kata Loli itu khawatir.
"Aku tidak apa-apa, oh ya aku belum mengetahui nama mu."
"Namaku Lin Zhilian, Aku seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan pinggir kota Paman."
"Paman, apakah Paman jadi membeli roti ini."
"Ah, Maaf-maaf, berapa harga semua roti ini, Kakak Akan membelinya?" Tanya nya.
"satu, dua, tiga...." Gadis kecil itu sedang mencoba menghitung roti di keranjangnya.
"Lima belas... Karena Paman ingin membeli semuanya Aku akan memberi diskon Paman hanya perlu membayar 10 Koin tembaga saja." Ucap Gadis itu senang.
Kai mengambil 1 Koin Emas di cincin ruangnya kemudian memberikannya kepada gadis kecil itu, "Ini ambillah, Kakak akan membeli semua roti ini."
Melihat sebuah Koin berwana emas di tangan Kai gadis itu langsung menyadari, "Ini bukan Koin tembaga.. Ini Koin Emas Paman, Apakah Paman mau menipu Zhilin." Ucap gadis kecil itu sedikit marah.
Kai cukup terkejut melihat sifatnya, walaupun Gadis itu masih kecil ia memiliki sikap yang jujur dan juga sopan, Kai semakin tertarik dengannya.
"Bagaimana kalau begini saja, Zhilin ambil koin emas ini, sebagai gantinya Zhilin mengajak Paman menemui teman Zhilin di Panti asuhan." Ucap Kai mencoba membujuk.
Berfikir sejenak Lin Zhilian kemudian menganggukkan kepalanya setuju. Ia kemudian membawa Kai ke panti asuhan tempatnya tinggal..
****