Demi Menyelamatkan Hutan Selatan dari Kehancuran, Noil (seekor singa) dan Flint (seekor kambing) pergi ke kota manusia untuk bertemu Lopp si ketua pemberontak, tapi mereka justru terlibat aksi penculikan presiden Dump, Mampukah Noil dan Flint sampai ke kota manusia, menculik presiden manusia dan menyelamatkan hutan selatan tempat mereka tinggal.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Radeya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Tikus Bersaudara
Catfish merentangkan kedua kaki depannya di reruntuhan batu dan mulai terisak-isak, awalnya pelan lalu semakin nyaring kemudian tak terkendali.
"Sahabatku yang malang," seru Catfish sambil menangis, "aku sudah bilang padanya untuk tidak pergi, aku bisa melihat tanda bahaya di hidungnya hari itu, tapi bukan Lopp namanya jika dia tidak berani menghadapi bahaya."
Catfish kemudian menjerit sangat nyaring berkali-kali, setelah itu dia berkata lagi.
"Dia bertemu dengan manusia, okh Lopp ku yang malang, dia bisa saja lari, tapi dia tidak lari, dia melawan dengan gagah berani, manusia itu memukulnya dengan tongkat, lalu menginjaknya, sudah kubilang padanya lari! Lari! Lari! tapi dia tidak mau mendengarku dan yang bisa yang kulakukan hanyalah menguburnya dengan layak disini, kawanku semoga kau mendapatkan banyak keju di surga."
Lalu, Catfish mulai memukul-mukul batu reruntuhan dengan kepalannya kakinya dan berseru.
"Okh ... Okh ...."
Noil terduduk dan tak tahu harus melakukan apa lagi, dia terus bergumam.
"Tidak mungkin ... sekarang apa yang harus aku lakukan?"
"Kita pulang saja ke hutan selatan," kata Flint.
Noil mendongak pada Flint.
"Kemana?" kata Noil, "hutan selatan mungkin sudah tidak ada lagi saat kita kembali."
Noil menunduk lama, lalu dia berkata sangat pelan seolah-olah dia berkata untuk dirinya sendiri, kita tidak boleh gagal di sini, atau takkan ada tempat untuk pulang.
Flint ingin sekali kembali ke Hutan Selatan, meskipun harus sembunyi dan tinggal di lembah hantu yang tidak menyenangkan. Tapi, Flint tahu Noil berkata benar, jika mereka gagal di sini maka takkan ada Hutan Selatan saat mereka kembali, entah berapa lama hingga manusia mencapai tempat persembunyian mereka di lembah hantu, dan menemukan yang lainnya.
Flint berkata,"Kalau begitu kita lakukan tanpa Lopp."
"Bagaimana caranya?" sahut Noil.
"Tak tahu kita pikirkan nanti."
"Kita mungkin bisa mengamuk di kota, mengaum keras-keras, mereka mungkin bisa mendengar kita, mereka mungkin akan mengerti," seru Noil.
"Mereka hanya akan mengira kalau kau itu sudah tidak waras," timpal Flint.
"Bagaimana dengan naik ke atas mobil, mencakar tembok, merusak pekarangan, naik ke puncak gedung?"
Flint menggeleng keras-keras.
"Kau hanya akan membuat kita tertembak lagipula bagaimana caranya naik ke puncak gedung?"
Noil menendang batu jauh-jauh karena kesal lalu duduk melamun.
Akhirnya, setelah banjir tangis dan jeritannya reda, Catfish berbalik menghadap Noil dan Flint dengan mata bulat besarnya yang menjadi merah karena banyak menangis. Wajah Catfish basah dan kotor karena air mata dan karena terlalu lama menempelkan wajahnya di reruntuhan.
"Kita harus balas dendam!" kata Catfish, "para manusia itu harus merasakan penderitaan yang di alami sahabat kita."
Catfish berlari meloncat naik keatas puncak reruntuhan dan mengumumkan.
"Kita harus memberi mereka sebuah pembalasan yang setimpal!"
Noil berdiri, dia dan Flint memandangi Catfish yang meloncat turun dari reruntuhan.
Catfish berkata, "Bagaimana kalau kita keluar dan menyerang sebuah restauran, aku tahu sebuah restauran dengan dapur yang bersih dan setumpuk makanan."
"Aku lebih suka makan rumput daripada setumpuk makanan mewah dengan resiko di tangkap," kata Flint.
"Kita tidak akan tertangkap," kata Catfish, "aku bisa melihatnya ini pasti berhasil, aku akan masuk lewat jendela, membuka pintu dapur, jadi kalian berdua bisa masuk, serang mereka sebelum mereka menelpon polisi, lalu kita masuk kembali ke dalam gorong-gorong dan menghilang. Tentu saja setelah mengambil setumpuk makanan di dapur, kita akan memberitahu dunia bahwa jika mereka berani menganggu teman-teman kita, kita akan menyerang dapur mereka."
Catfish mendongak, dan tersenyum pada Noil.
"Bagaimana menurutmu ka-wan?"
Noil menggeleng.
"Kita tidak akan menyerang siapapun, kita di sini tidak untuk itu."
Flint berkata, "Kita disini untuk menyelamatkan Hutan Selatan, bukan untuk masuk kedapur orang, oke!"
Catfish memalingkan muka, sembunyi-sembunyi meludah dengan kesal
"Bagaimanapun kita perlu makan," gumam Catfish, "untuk apa menyelamatkan hutan?"
"Tadi kau bilang apa?" kata Flint.
"Tidak apa-apa," kata Catfish menggeleng, "hanya berpikir bagaimana caranya kita bisa menyelamatkan hutan kalian."
Catfish memandang bayangannya di dinding, dan berpikir bagaimana caranya agar Noil dan Flint mau membantunya mencuri makanan tanpa mereka sadari. Sebuah aksi pencurian yang berkedok menyelamatkan hutan, sesaat kemudian bayangan Catfish di dinding membentuk senyuman licik.
"Aku tahu!" kata Catfish.
Catfish memandang Flint lalu menatap Noil.
"Tapi ini akan sangat berbahaya, nyawa kita taruhannya, apa kalian berani?"
"Tidak bisakah kita cari cara yang tidak berbahaya," kata Flint, "aku masih ingin hidup lama."
Catfish berujar, "Bukankah nyawa kita bertiga tidak ada artinya di bandingkan dengan menyelamatkan hutan selatan."
Noil mengangguk.
"Rencana apa itu?"
Catfish tersenyum, lalu dia berkata, "Kita akan menculik pemimpin manusia. Ya, kita akan menculik presiden Dump!"
Flint tertawa.
"Itu sangat lucu, jelas lebih lucu daripada mencuri di restauran! usaha yang bagus Catfish tapi kita tidak akan melakukan hal gila semacam itu, benarkan Noil?"
Noil tak menjawabnya.
Flint berkata, "Aku kan pernah bilang padamu, Noil. Apa kau sudah hilang ingatan? Presiden manusia itu berbahaya, pria gendut itu akan memakan kita hidup-hidup."
Catfish kemudian berpidato dengan berapi-api.
"Presiden Dump sudah terlalu banyak makan hingga perutnya gendut, sementara kita para binatang kurus kering kelaparan. Kita akan membungkus presiden Dump dalam karung, membawanya ke hutan, dan memperlihatkan padanya apa yang sudah dia dan teman-temannya lakukan, kita bisa menukar keselamatan presiden dengan keselamatan hutan selatan."
"Apa ini akan berhasil?" kata Noil.
"Tunggu biar kulihat," kata Catfish.
Catfish mendongak dan memejamkan matanya.
"Okh, dia mulai lagi," seru Flint, "Noil kau tidak berpikir akan melakukannya kan? Ini sama saja dengan bunuh diri!"
Ketika Catfish membuka mata, dia tersenyum menipu.
"Ya tentu saja, ini akan berhasil," kata Catfish.
Flint memandang Noil yang sedang menunduk menatap kuku kakinya tanda bahwa dia sedang berpikir keras.
"Noil, jangan Gila!" kata Flint.
Noil mendesah, lalu mendongak.
"Ayo kita culik presiden Dump."
"Okh," Flint berseru lemah, "gorong-gorong ini pasti sudah membuat kalian berdua jadi gila, kita akan tertangkap bahkan sebelum bertemu dengan presiden Dump"
Noil mengabaikan Flint dan berkata pada Catfish.
"Bagaimana caranya kita akan melakukannya?"
Catfish tersenyum puas.
"Kita butuh bantuan," Catfish berseru,"kita harus menemui tiga bersaudara."
Noil berkata, "Kalau begitu, ayo kita menemui mereka"
***
Tiga bersaudara, adalah tiga ekor tikus bersaudara: Si tua Obb, Si tengah Cerr, dan Si bungsu Utt. Butuh setengah harian dan harus menunduk di setiap sudut dan lubang gorong-gorong untuk menemukan mereka.
Sekali lihat kita bisa tahu kalau tiga bersaudara bukan tikus baik-baik, si bungsu Utt sudah pasti psikopat, si tengah Cerr sudah jelas tikus preman yang suka cari masalah, si tua Obb sudah tidak diragukan adalah kepala premannya.
"Kau mau bayar hutang?"
Adalah kalimat pertama yang dikatakan Obb saat melihat Catfish datang.
Catfish tertawa terpaksa.
"Oh ayolah jangan suka mengungkit masa lalu, kita harus berpikir ke depan," kata Catfish, "aku punya rencana bagus."
"Rencana apa? Terakhir kali kau membuat rencana kita hampir kelindas ban truk."
Catfish tertawa frustasi.
"Oh ayolah itu tidak disengaja."
Cerr menunjuk Noil dan Flint.
"Siapa mereka?" kata Cerr dengan nada tidak suka.
Catfish berbisik licik di dekat Cerr.
"Itu dia maksudku," seru Catfish, "ayo ikut aku, kita bicara di sana."
Demi keamanan, Catfish menyuruh Noil dan Flint menunggu sambil melongo, sementara dia mengajak ketiga bersaudara ke sudut lorong, membicarakan sesuatu yang tak bisa di dengar oleh Noil dan Flint.
"Apa yang mereka bicarakan," kata Noil pada Flint.
"Apa lagi!" kata Flint, "pasti sesuatu yang licik dan berbau tipu muslihat."
"Kau hanya cemburu," kata Noil.
"Maksudnya?"
"Okh, ayolah Flint, kau tahu kan, kau itu akan selalu jadi temanku no 1, jadi tenanglah oke."
"Aku cemburu!" seru Flint, "dengan kucing aneh yang mengaku sebagai tikus, yang suka melakukan hal-hal aneh dengan jari-jarinya seolah-olah dia bisa bicara dengan hantu, tidak usah ya! Aku hanya khawatir denganmu."
"Kau itu terlalu mengkhawatirkan semua hal."
Flint berkata, "Aku khawatir, kucing itu akan mempengaruhimu lalu lama kelamaan kau akan berkeliaran dan mengatakan kepada siapa saja yang kau temui bahwa kau sebenarnya bukan singa tapi seekor kambing."
Noil tertawa, "Aku takkan melakukan hal sebodoh itu."
"Kau tahu," kata Flint.
"Apa?" tanya Noil.
"Ide menculik presiden itu adalah hal terbodoh dari yang terbodoh!"
"Kau sudah mengatakan itu puluhan kali," kata Noil, "kau tahu kan, kita tidak punya pilihan lain lagi, kita buntu!"
"Tak punya pilihan lain bukan berarti kita harus masuk ke lubang sumur," kata Flint, "okh ini membuatku kesal."
"Catfish bilang, kita akan berhasil."
"Dan kau percaya begitu saja dengan kucing aneh itu, okh ini membuatku semakin kesal."
"Setidaknya kita membuat langkah maju."
"Langkah maju!" pekik Flint, "Lopp mati, kita tidak bisa pulang, Hutan Selatan akan hancur, lalu tiba-tiba saja kita akan menculik presiden apa itu yang namanya langkah maju."
"Diamlah Flint mereka datang," kata Noil.
Ketika Catfish dan para tikus kembali, Noil menghadap mereka.
"Jadi bagaimana hasilnya, apa kalian akan ikut," tanya Noil.
Obb membersihkan giginya dengan kuku kakinya kemudian meludah ke lantai, dia mendongak dan menyeringai.
Obb berkata, "Menyelamatkan hutan itu ide yang bagus dan menculik presiden sepertinya hal yang menyenangkan, bagaimana menurutmu teman-teman?"
"Ya," kata Utt yang kemudian menyikut saudaranya, "kau harus mengatakan ya juga."
"Ya, itu hebat!" kata Cerr.
"Okh bagus sekali!" kata Noil, "aku senang sekali kalian ikut."
"Obb, dia mengejekku," kata Cerr.
"Siapa?" kata Noil.
Si tengah Cerr menunjuk Flint yang sedang mengusir lalat di atas kepalanya.
Cerr berkata, "Kambing itu mengejekku, kenapa dia memasang tampak aneh seperti itu."
Noil yang melirik Flint.
"Aku tidak melakukan apa-apa," kata Flint.
"Apa kau mau mengajakku berkelahi?" tantang Cerr.
"Kenapa denganmu, aku tidak berniat mengajakmu berkelahi," sahut Flint.
"Dia kambing paling jelek yang pernah kulihat!" kata Cerr.
Noil langsung menatap Flint, dia takut Flint akan mengamuk, Flint paling tidak suka dikatakan jelek.
Noil mencoba menenangkan situasi dan berkata pada Cerr.
"Dia tak bermaksud mengejekmu."
Lalu, tanpa bermaksud menghina Flint, Noil memberitahu para tikus.
"Tampangnya memang seperti itu sejak lahir."
Flint menoleh marah pada Noil.
"Dan apa maksudmu kalau tampangku sudah seperti ini sejak lahir, maksudmu aku sudah jelek sejak lahir!"
"Siapa yang bilang kamu jelek, Flint jangan sampai memulai pertengkaran," seru Noil.
Flint menunjuk Cerr
"Aku yang memulai!" pekik Flint, "dia yang memulai pertengkaran."
Obb berkata, "Utt bawa kakakmu menjauh, sebelum terjadi pertumpahan darah."
Utt harus menahan badan Cerr kuat-kuat agar dia tidak meloncat menyerang Flint, Utt menyeret Cerr ke belakang gorong-gorong dan menahan badannya ke tembok. Si bungsu Utt memberikan metode penenangan kepada kakaknya, Utt mengatakan sesuatu seperti :
"Tarik nafasmu dalam-dalam, hembuskan hush ... haah."
"Apa saudaramu baik-baik saja?" kata Noil.
"Ya, sebentar lagi dia akan lebih tenang," kata Obb, "kau sebaiknya bisa mengendalikan teman kambingmu, dia sepertinya sedang shock dengan semua hal yang terjadi padanya, itu bisa membuat binatang kehilangan akal sehatnya."
"Shock!" bentak Flint, "kalian semuanya yang gila, kalian bertingkah seolah-olah menculik presiden Dump seperti mencuri mangga di pohon tetangga, dan dia yang paling gila."
Flint menunjuk Catfish.
"Apa yang sedang kucing aneh itu lakukan?" tanya Flint.
Catfish sedang berdiri dengan kedua kaki belakangnya, menempelkan badannya ke dinding.
Sambil memejamkan mata Catfish berkata, "Kalau kau merasa tak nyaman dengan misi mulia ini, kau boleh pergi, sejujurnya kami memang tak membutuhkanmu."
"Ha!" kata Flint, "tidak ada yang bisa mengusirku dari sini, temanku akan pergi kemanapun aku akan pergi, benarkan Noil? kau takkan mengusirku kan?"
"Ya," sahut Noil.
"Lihat!" kata Flint pada para tikus "siapa yang tidak dipilih di sini, siapa yang tidak berguna, kami tidak membutuhkan kalian, kalian boleh pergi sekarang."
Obb memberi saran menyakitkan.
"Menggantungnya terbalik selama setengah jam mungkin akan membuat kambing liar ini bisa sedikit lebih jinak."
"Coba saja!" kata Flint.
Noil berkata, "Flint berhentilah mengajak mereka berkelahi."
Lalu sebuah kalimat terselip keluar begitu saja dari mulut Noil tanpa bisa dia tahan.
"Setidaknya buat dirimu berguna," seru Noil.
Noil segera menyesali perkataannya.
Flint menatap Noil.
"Jadi maksudmu aku tidak berguna!"
"Bukan itu maksudku," kata Noil, "maksudku berhentilah bertengkar."
"Oke," kata Flint, "sekarang kau pilih aku atau mereka?"
"Flint, kita tak punya pilihan lain, hanya mereka yang bisa membantu kita," kata Noil, "Okh Flint jangan memasang tampang seperti itu."
Flint mengangguk marah.
"Aku mengerti!" kata Flint, "kau lebih memilih binatang kota yang baru kau kenal daripada binatang hutan, sahabatmu sendiri. Seharusnya aku membiarkanmu tenggelam saja dalam kolam, baiklah aku akan pergi."
Flint berbalik dan pergi meninggalkan Noil.
"Kau akan kemana?" kata Noil.
"Kemana saja sesukaku, aku akan pergi dan jangan pernah mencariku, aku takkan kembali!" sahut Flint.
Flint melangkah dengan kesal, menjauh dan menghilang di balik tikungan gorong-gorong.
"Biarkan saja, kambing itu memang hanya akan menyulitkan kita," kata Catfish.
"Dia sahabatku" kata Noil.
"Sahabat yang tak berguna" kata Obb menyeringai.
Noil menoleh ke belakang ke lorong tempat Flint menghilang, dan berharap dia akan kembali.
"Ayo ada banyak yang harus dikerjakan," kata Obb, "kita harus cepat menculik presiden Dump, sebelum hutan menghilang."