Belva Arlettra Frison seorang wanita muda yang sukses,karir cemerlang bergelimang harta, itu lah yang semua orang tau tanpa tau dia adalah orang yang kejam, tidak suka basa basi,tingkat kepercayaan yang tinggi,keras kepala, kesabaran setipis tisu. Namun harus meninggal dengan cara sangat mengerikan. Mati karena di pegal karena tidak memberikan informasi yang Belva sendiri yang tau.
Tapi...
Tiba-tiba saat membuka mata dia di tempat asing dengan segala keanehan dirinya, apalagi dirinya kaget mengetahui bahwa dia menempati tubuh seorang wanita yang sudah menikah,yang lebih kaget lagi siapa suaminya coba?..dia,dia seorang mafia,bukan takut bellva yang menempati wanita yang hampir sama dengan namanya itu merasa tertantang untuk membuka fakta-fakta yang ternyata di sembunyikan oleh pemilik tubuh yang ia tempati.
" kenapa makin ke sini, semakin banyak hal hal yang mengejutkan?." Belva.
" setelah apa yang terjadi kau ingin berlari?.." dingin Kenzo. " kau milikku " posesifnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon suriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
misteri kecelakaan orang tua belva
suasana pagi hari di mansion Arsino sangat lah sejuk. Selain karena pagi hari mansion ini termasuk jauh dari perumahan. Bukan berarti hanya satu satunya tapi jarak mansion dengan perumahan lain nya lumayan jauh.
Di sebuah kamar yang luas terdapat seorang wanita yang terbaring dengan kaki dan tangan nya sengaja di lebarkan. Sungguh tidak ada anggun-anggun nya. Pandangan lurus ke langit langit kamar,entah apa yang di pikirkan tapi tampaknya itu cukup menganggu dengan ekspresi yang tidak dapat di jelaskan.
"apa yang harus ku lakukan kalau udah gini?.
Apa coba yang membuat aku sampai masuk tubuh ini?...aihhh,bosen lagi. Kenzo Sialan coba saja dia enggak seenak jidatnya memerintah semua orang untuk tidak mengizinkan aku keluar mansion udah pasti aku sekarang senang senang alih alih kek orang gila gini di kamar." umpat belva kesel dengan takdir hidupnya gini amat.
"tenang Belva tenang huft...jangan emosi Jangan emosi." Setelah tenang dia membuka pintu kamar nya yang ternyata juga di jaga seperti awal di keluar.
" Apa liat liat!" ketus belva menatap dua orang itu yang saling tatap seakan berbicara lewat tatapan. "saya ingin ke ruang olah raga, tunjukan." perintah Belva angkuh.
"baik nyonya."
Semenjak mereka kena hajar oleh belva waktu itu, mereka tidak berani lagi melarang untuk keluar selagi masih di area mansion. Tapi beda lagi kalau meminta keluar mansion mereka siap pasang badan untuk menghalangi nya agar tetap berada di kawasan yang di perbolehkan.
Sesampai di ruangan olahraga, Belva meminta mereka untuk pergi awalannya mereka tidak ingin tapi melihat tatapan tak bersahabat itu membuat mereka pasrah lagi pula kalau di fikir ini masih di dalam kawasan. tidak masalah kan?.
setelah kepergian mereka Belva dengan tubuh lemah nya itu berlatih dengan sekuat tenaga nya. Jujur saja tubuh baru nya ini harus banyak latihan karena fisiknya lemah tapi kalau adu bacot juaranya.
Belva berlatih hingga jam makan siang datang. Dia keluar dan masuk ke kamar untuk membersihkan diri agar segar. Sebelum itu dia meminta pelayan agar membawa kan makanannya ke kamar. Dia lagi malas makan di ruang makan karena selain dia tidak ada lagi yang makan di sana. Kenzo?...entah lah dia hanya berjumpa saat makan di pagi tadi setelah itu dia tak tau pria itu kemana.
Selesai makan Belva menelusuri kembali keluarga tubuh yang ia tempati ini. Rasanya keganjalan itu semakin terasa saat dia mendapatkan sebuah cctv di ruang kamar yang Belva yakini kamar belva asli di rumah orang tuanya.
"Apa kamu senang?." tanya wanita paruh baya yang tampak masih awet.
" Seneng dong mi. Akhirnya Belva bisa nikah dengan Kenzo." Wanita muda dengan banyak hiasan itu berseru dengan heboh membuat sang ibu tersenyum.
" Mungkin hari ini hari terakhir mami dan papi bersama kamu..."
"loh mami sama papi mau kemana?." Potong Belva cepat.
" Kamu akan segera menikah sayang. Jadi mami sama papi juga mau liburan dong, kamu fikir mami dan papi mau kemana Hem." Senyum wanita itu menyejukkan tapi ada kegetiran dalam senyuman.
"ih mami sama papi kayak anak muda aja." manyun Belva membuat wanita itu tertawa.
" Iya dong mami sama papi mana mau kalah. Mami cuma bisa berpesan apapun yang terjadi nanti kamu harus tetap di sisi Kenzo cuman dia satu satunya tempat mu kembali. Belva sudah dewasa pasti tau peraturan keluarga Arsanio kan?"
Belva mengangguk paham dan dengan cepat memeluk maminya. "Belva Janji akan mencintai Kenzo dengan sepenuh hati mi. mami harus liat kalau Belva bisa buat Kenzo bucin sama belva tanpa di paksa kayak gini. Memang Belva salah menjebaknya tapi ada nya mami dan papi dia rela nikah sama Belva. Seneng banget rasanya."
" Bahagia terus sayang. Mami bangga sama kamu. "
"love you mami."
"love you to anak mami yang cantik." Wanita beda umur itu saling peluk tapi raut wanita paruh baya itu terlihat sangat sedih namun di tutupi dengan senyuman.
Tak!
Belva menatap rumit video singkat dari sekian banyak cctv di rumah lama Belva asli cuman Vidio itu saja yang tersisa itu pun Belva mati Matian memulihkan rekaman itu yang sudah di hapus.
" Sebenarnya ini bagai mana?.." rumit satu kata itu jelas tergambar dalam wajah Belva.
Seakan kehidupan nya di penuhi teka teki.
.....
" Tuan semua sudah beres saya yakin tidak ada masalah lagi." Ujar Andre pada Kenzo yang duduk dengan bolpoin di tangannya.
"hari liburku hilang." kalimat Kenzo singkat tapi mampu membuat orang yang berada dalam ruangan menggigil.
kretek
bolpoin di tangannya patah membuat semua orang diam diam menahan nafas. " Ini terakhir kali nya saya mendengar kecerobohan kalian." Setelah mengatakan itu dia langsung berdiri dan pergi tanpa sepatah kata lagi.
Andre juga mengikuti Kenzo namun sebelum itu dia berbicara dengan nada kejam. " Ingat ini kesempatan terakhir kalian,tuan Kenzo tidak butuh kecerobohan kalian lagi. jangan sampai dia mati kalau kalian juga tidak ingin menyusul nya. "
glek!
Jujur saja asisten Kenzo tak beda jauh dengan Kenzo yang sama sama kejam nya kalau sudah menyangkut dunia bawah. tingkah nya jauh beda kalau sudah serius.
" Kalian jaga ketat pria itu. Kalau bisa kita buat di buka mulut itu lebih bagus tapi jangan sampai mati. "
" Bener jangan sampai mati karena aku belum mau mati juga,anak istri ku menunggu ku saat ini."
" Tapi jujur dia termasuk hebat. Sudah separah itu masih saja bisa kabur Untung kita cepat mengetahui nya kalau tidak, jujur aku gak tau apa yang terjadi pada kita saat ini. " Pria berambut panjang itu mengusap wajahnya dengan kasar,tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.
" Sepenting itu?."
semua orang menatap pria yang baru bertanya. Yang di tatap malah kikuk dan salah tingkah karena tatapan mereka.
" Apa aku salah bertanya?."batinnya bingung.
" Ya. Pria yang di sekap itu ada hubungannya dengan nyonya kita." ucap kepala botak.
"nyonya?."
" Istri tuan Kenzo, pria itu ada sangkut pautnya dengan kecelakaan yang menimpa orang tua nyonya Belva beberapa bulan lalu. Untuk kau..." Pria berkulit gelap itu menunjuk pria yang baru bertanya tadi. " Jangan sekali kali menyinggung istri tuan atau tidak sengaja pura pura saja tidak kenal."
"kenapa?.."bingung pria itu karena belum tau banyak.
"karena dia sama kejam nya kayak tuan Kenzo."jawab teman yang lain dengan merangkul anggota baru mereka ini. Tidak heran dia banyak tanya.
"benarkah?" batinnya ragu tapi tidak mengeluarkan suara lagi karena mereka menjalankan tugas masing masing.