Adeeva Rachella..
Dia terlahir sebagai Gadis Bisu, namun hal itu Adeeva sangat disayangi oleh kedua orang tuanya..
Hingga disuatu kejadian yang membuatnya tidak bisa untuk berbicara tentang keadilan kedua orang tuanya yang dibunuh oleh Pamannya sendiri..
Pamannya itu adalah Adik dari Ibunya Adeeva, dia adalah seorang gila dengan kekayaan itulah sebabnya dia membunuh kedua orang tuanya Adeeva karena ingin mengambil kekayaannya..
Hidup Adeeva berubah daratis saat kepergian kedua orang tuanya, dia tinggal bersama Pamannya namun dijadikan Pembantu oleh Istri dan Anak Pamannya..
Adeeva juga mendapat perilaku yang tidak pantas seperti sering dibully, disiksa dan lebih parahnya lagi dibuat hingga hampir mati oleh mereka..
Adeeva ingin menyerah, namun pada malam itu seorang Pria bernama Dellson Arden mengajaknya untuk keluar dari Neraka itu..
Adeeva setuju dengan hal itu, tetapi apakah kehidupan Adeeva akan berubah setelah bersama Dellson?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24-Rencana!
Dimana Dellson yang sudah tiba di Perusahaannya kini dia mulai untuk melakukan pekerjaannya, baru memulai beberapa menit kini suara ketukkan pintu terdengar..
Tok.. Tok..
" Masuk"..
Ben pun masuk setelah mendapat perintah untuk masuk, Ben juga langsung menghampiri Dellson dan berkata sesuatu..
" Tuan, Nona Jessy sudah sadar sekarang dia masih dalam masa pemulihan"..
" Langsung saja kamu masukin kedalam penjara, laporan kemarin sudah kamu uruskan?"..
" Sudah tuan, hanya tinggal menunggu Nona Jessy sadar dari kritisnya kemarin"..
" Lakukan sesuai laporan kemarin"..
" Baik tuan"..
Ben pun pergi setelah mengatakan tentang Jessy, kini Dellson menghelankan nafasnya saja dia masih kepikiran dengan Adeeva..
Drt.. Drt..
Dellson menoleh kearah ponselnya, dia melihat mendapatkan satu panggilan dari Clara..
[ Ada apa Clara? ]
[ Tuan, Nona Adeeva tidak mau membuka pintu kamarnya padahal ini sudah jadwalnya untuk makan siang ]
Dellson memijat pelipisnya dia benar-benar telah membuat Adeeva menangis sejadi-jadinya, hal itu membuatnya merasa bersalah..
[ Biarkan dia istirahat, mungkin dia sedang tertidur jadi sore tolong dicek kembali ]
[ Baik tuan ]
Dellson mengakhiri panggilannya dan menaruh kembali ponselnya,kini Dellson mencoba untuk fokus dengan pekerjaannya..
***
Disisi rumah sakit..
Dellson yang telah memerintahkan Ben untuk membawa Jessy masuk kedalam penjara, kini Ben sudah menjalankan tugasnya dari Dellson sehingga membawa beberapa orang polisi masuk kedalam ruangannya..
Jessy yang masih masa pemulihan kini dia hanya bingung melihat polisi datang dan bersama Ben..
" Ada apa ini?"..
Mereka semua tidak menghiraukan saat Jessy bertanya, hanya saja mereka menunggu perintahnya dari Ben..
" Ini orang yang dilaporkan Tuan Dellson dalam kasus pembunuhan"..
Mata Jessy terbelalak saat Ben mengatakan seperti itu, kini para polisi itu mendekat kearah Jessy, namun dia memberontak karena tidak ingin dibawa..
" Apa-apaan ini? Aku bukan pembunuh!".. Teriak Jessy namun mereka tidak memperdulikannya
Saksinya adalah Dokter yang merawat Jessy, namun Ben sudah mengurus semua Administrasinya dimana Jessy dibawa oleh para polisi dengan satu tangannya diborgol hal itu membuat Jessy tidak bisa bergerak sama sekali..
" Ben, apa-apaan ini? Apa kalian tidak berpikir bahwa aku sedang sakit?"..
" Itu bukan urusanku Jessy, urusanmu bersama Tuan Dellson"..
Jessy terdiam saat mendengar nama Dellson, dia merasa sangat ngeri jika mengingat kejadian kemarin dimana Dellson menjadi iblis ingin membunuhnya..
***
Tak memakan waktu yang lama, tepat di 30 menit tibalah mereka dikantor polisi..
Dimana polisi mendorong kursi rodanya Jessy, namun mulutnya selalu saja berbicara seperti bebek..
" Lepaskan aku! Aku tidak salah seharusnya Adeeva yang kalian bawa kepenjara!"..
Seketika Retta langsung berhenti melangkahkan kakinya saat mendengar nama Adeeva,
Retta yang berpapasan dengan Jessy, karena dia habis berkunjung untuk menemui Papa dan Mamanya.. Kini Retta mencoba untuk berbicara kepada polisi itu .
Karena dia penasaran apa hubungan wanita itu dengan Adeeva?..
" Permisi pak"..
Seketika polisi itu berhenti dan menoleh kearah Retta yang memanggilnya begitu juga dengan Jessy, dia merasa heran dengan wanita didepannya ini..
" Bisakah saya berbicara dengan wanita ini?"..
" Anda siapanya?"..
" Oh saya adalah temannya, saya kemari untuk menjenguk dia namun katanya dia belum datang"..
Jessy mengerutkan keningnya dia merasa bingung siapa wanita didepannya ini?
" Apa dia temanmu?"..
Retta menyipitkan matanya agar Jessy mengatakan 'Iya' ..
" I-iya dia adalah temanku"..
" Baiklah, kami beri 5menit untuk kalian berbicara"..
Beberapa polisi itu meninggalkan Jessy dan Retta, dimana Jessy yang penasaran kini dia pun melontarkan pertanyaan..
" Siapa kamu?"..
" Aku Retta".. Dengan wajahnya tersenyum menatap Jessy".. Aku mendengar kamu mengucapkan naman Adeeva, apa kamu mengenalnya?"..
Wajah Jessy seketika menjadi menyelidiki Retta, hal itu membuatnya semakin penasaran..
" Apa kamu mengenalnya?"..
" Tentu saja dia membuat kedua orang tua ku masuk dalam penjara dan mendapat hukuman seumur hidup didalam penjara"...
Jessy menatap kearah Retta dengan terkejutnya".. Dia mengambil tunanganku"..
" Tunangan? Maksudmu?"..
" Dellson Arden"..
Retta menyeringai licik, dia menemukan teman untuk membalas perbuatannya Adeeva..
Sebenarnya apa sih salahnya Adeeva? Padahal itu semua salah mereka bukannya Adeeva..
" Apa kamu ingin bekerja sama denganku?".. Kata Retta membuat Jessy mengerutkan keningnya".. Jangan kebanyakkan mikir waktu kita hanya sebentar"..
" Bagaimana aku ingin membalasnya? Kau tau aku harus masuk penjara juga karena dia".
" Aku akan melakukannya asal kamu mau bekerja sama denganku"..
Jessy ragu-ragu karena dia sangat tau Dellson bagaimana jika dia gagal maka berakhirlah hidupnya antara mati dan bertahan dipenjara..
" Apa kamu bisa melawan Adeeva? Dibalik keluguan Adeeva ada Dellson yang selalu melakukan hal yang tidak kita pernah ketahui"..
" Serahkan saja semuanya padaku"..
Saat Jessy ingin menjawab, tibalah beberapa polisi tadi datang..
" Waktu kalian telah habis"..
Kini Retta mendekat kearah Jessy dan membisikkan sesuatu..
" Besok aku akan kembali berkunjung, aku akan mengatakan rencananya besok"..
Retta menjauh dari Jessy, diapun hanya menganggukkan kepalanya saja.. Setelah itu Jessy kembali didorong oleh beberapa polisi itu..
Diwajahnya Retta, terlihat sekali raut wajah yang sangat puas dan bahagia akhirnya dia akan membalas dendam kepada Adeeva..
" Tunggu kedatanganku Adeeva, kali ini mungkin kau yang akan mengucapkan selamat tinggal dunia"... Dalam hatinya Retta