Jika seseorang telah jatuh cinta, bisa membuat orang tersebut lupa diri, dan tidak perduli akan kekurangan orang yang ia cintai. Bahkan terkadang, tidak perduli, apakah orang yang ia cintai itu membalas cintanya atau tidak.
Aleena Catherine mencintai Alan Anderson, sejak mereka duduk di sekolah menengah pertama, hingga akhirnya mereka menikah.
Tapi, tiga tahun usia pernikahan mereka, Aleena di ceraikan Alan. Ternyata Alan tidak mencintai Aleena.
Setelah menceraikan Aleena, Alan melemparkan Aleena kepada pria miskin, bernama Alfred Stewart.
Aleena tidak menyangka, ternyata ia memiliki kisah dengan Alfred, yang tidak pernah Aleena sadari, sewaktu ia duduk di bangku sekolah menengah pertama dulu.
Pernikahan Aleena dengan Alfred yang di anggap semua orang, pria miskin dan pria sampah, menjadi pernikahan yang tidak terduga bagi Aleena.
Aleena di manjakan bak ratu, dan menjadi Nyonya Stewart, yang sangat mendominasi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 2.
Aleena sudah tidak berminat lagi untuk membantah, setiap perkataan mertuanya, dan Alan.
Ia makan di meja dapur Mansion, sesuai apa yang diinginkan keluarga suaminya tersebut.
"Sungguh menyedihkan, kalau aku pasti sudah bunuh diri, karena tidak pernah dianggap sebagai istri sejak memasuki rumah keluarga suami!" ujar seorang Pelayan Anderson, memandang sinis Aleena, yang sedang makan sendiri di meja dapur.
"Dasar bodoh, mau-maunya tetap bertahan, dia pikir Tuan Alan akan mencintai nya!" sahut Pelayan yang lain dengan sinis.
"Menikah hanya di anggap seperti babu, dia pikir dengan tetap bertahan di keluarga Anderson, dia dapat harta warisan, setelah di ceraikan Tuan Alan, hi Hi hiii..!" Pelayan yang lain cekikikan menertawakan Aleena, yang menurut mereka wanita panjat sosial.
Aleena diam saja menyantap makan siangnya.
Brak!
Alan tiba-tiba datang melemparkan surat cerai, ke atas meja makan dapur, tepat di depan Aleena.
Aleena menatap dingin surat perjanjian cerai, yang di lemparkan Alan tepat di hadapannya.
"Tanda tangani! pernikahan palsu ini semua atas keinginan mu, sudah waktunya diakhiri, aku dan Amber akan segera menikah!" ujar Alan dengan datar, berdiri memandang dingin Aleena, menunggu surat tersebut di tanda tangani Aleena.
Dalam diam Aleena menghela nafas, tiga tahun ia menunggu Alan mencintainya, tapi tidak kunjung juga mendapat balasan.
Memang sudah waktunya pernikahan tanpa cinta ini diakhiri, tidak perlu di pertahankan lagi, ia juga sudah lelah menghadapi keluarga Alan yang selalu ketus padanya.
Aleena meraih pulpen, dan mendatangi surat perjanjian perceraian tersebut.
"Huh! akhirnya kamu menandatangani nya, tiga tahunku terbuang dengan sia-sia, seharusnya saat ini aku dan Amber sudah menikah, dan memiliki putra dan putri, sungguh sial! kenapa aku bisa terperangkap oleh siasat licik mu!!" cibir Alan penuh rasa kesal yang amat dalam.
Prang!!
Piring dan gelas air minum Aleena terlempar ke lantai, saat Alan dengan kasar meraih surat perjanjian perceraian, yang telah di tanda tangani Aleena dari atas meja.
Dengan wajah datarnya, Alan meninggalkan ruang dapur, meninggalkan Aleena menatap makan siangnya, yang berhamburan ke lantai.
Aleena menatap makanannya, yang berserakan di lantai, ia baru saja makan tiga sendok.
Melihat makan siangnya yang berhamburan ke lantai, ia tidak berselera lagi untuk makan.
"Ck! ck! ck! akhirnya Tuan Alan mendepaknya juga, sungguh kasihan Nona Amber, menunggu tiga tahun dengan sabar, akhirnya ia pun akan menjadi Nyonya Anderson!" sahut seorang Pelayan yang sedari tadi membicarakan Aleena, bersama dengan Pelayan lainnya.
Aleena berjongkok memungut piring dan gelas yang terjatuh dari lantai. Mendengar gumaman Pelayan Anderson, ia sudah terbiasa mendengarnya, jadi ia tidak memperdulikan apa yang mereka bicarakan.
Ini semua kesalahannya, memaksa Alan menikahinya karena ia jatuh cinta pada Alan.
Dalam diam Aleena membersihkan lantai, dan kemudian mencuci piring dan gelasnya yang kotor.
"Cepat! apa lagi yang kamu kerjakan! Ayo mengurus surat cerai! cepat!!" teriak Alan dari pintu ambang pintu dapur.
Setelah mengelap tangannya, Aleena bergegas mengikuti Alan dari belakang.
Drrrtt!
Sebuah koper meluncur ke arah Aleena, begitu ia sampai mengikuti Alan di ruang utama Mansion.
"Aku sudah masukkan semua pakaianmu ke dalam kopermu, dan barang-barang mu yang tidak seberapa itu!" sahut Amber dengan nada dingin.
Ibu mertuanya hanya mendengus tidak suka melihat Aleena, "Cepat! pergi sana! membuat udara di rumah ku begitu bauk, dasar jalang! aku harap tidak pernah melihatmu lagi di masa depan!!"
"Baik!" jawab Aleena datar.
Ia meraih kopernya, lalu menariknya meninggalkan ruang utama, mengikuti Alan dari belakang.
Saat sesampai di mobil, Aleena sendiri yang memasukkan kopernya ke bagasi mobil.
Dan, begitu ia duduk di kursi penumpang, mobil pun langsung bergerak meluncur, meninggalkan pelataran Mansion Anderson.
Gedung sipil masih buka, Alan tanpa mengatakan apapun, bergegas turun dari dalam mobil, begitu sopirnya menghentikan mobil di area parkir Gedung.
Saat petugas menanyakan, kenapa mereka bercerai, Alan dengan santai mengatakan kalau Aleena selingkuh.
Dan, surat cerai pun tidak berapa lama selesai di urus.
Aleena akhirnya resmi bercerai dengan Alan.
Bersambung.....