NovelToon NovelToon
Boss Brondong Suka Menggoda

Boss Brondong Suka Menggoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / CEO / One Night Stand / Janda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Noona Y

Trauma karena perceraian membuat Clara jadi menutup hati pada siapapun. Tak mau lagi merasakan cinta, ataupun terlibat hubungan asmara.

Namun kehidupan Clara mulai berubah sejak kedatangan bos baru di kantornya. Pria yang lebih muda 7 tahun darinya itu, ingin memiliki Clara dengan cara apapun.

Aaron tak segan-segan menggunakan cara licik untuk menjerat Clara. Sampai-sampai si janda tak mampu lepas dari mantra cintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noona Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

"To-tolong, cepat pakai bajumu dulu!!" dengan wajah merona, Clara mendorong Aaron, agar tak dekat-dekat.

"Kenapa takut, kamu kan sudah biasa lihat dan pegang-pegang juga", kekehnya tersenyum jahil.

"Nanti demamku naik gara-gara kamu!!" pekik Clara mendorongnya hingga masuk ke kamar.

"Ya ampun, iya deh, aku pakai baju dulu", merasa kecewa, ia meraih tas miliknya untuk mengambil pakaian di dalam sana.

Clara menghela nafas lega, ada-ada saja godaan dari kekasih brondongnya, padahal baru saja sembuh dari demam. Sambil menunggu Aaron memakai pakaian, Clara menyalakan televisi.

"Dia suka nonton film action atau drama ya." gumamnya sembari mencari-cari film hits yang ada di nitlix.

Tak lama Aaron keluar dari kamar dan ikut bergabung, ia duduk sambil merangkul Clara, menempel seperti perangko, Clara tersenyum geli melihat tingkah manja Aaron yang seperti anak kecil.

Tak lama kedua memilih untuk menonton film action, namun sepertinya ada yang kurang lengkap kalau menonton tanpa camilan.

Tak, tak, tak, tak, tak.

Brondong jagung meledak menjadi popcorn di dalam microwave.

Trit trit!

Tanda suara mesin microwave berhenti, saat membukanya aroma mentega langsung tercium harum di seluruh ruangan apartemen Clara. Aaron menumpahkan popcorn panas di mangkuk besar, tidak lupa juga ia menyiapkan dua kaleng minuman soda.

"Wah mantap..." Clara merasa senang dan sangat bahagia, sudah lama sekali ia tidak nonton berduaan dengan lawan jenis, biasa hanya dengan Risa kalau ia tak sibuk.

"Ayok lanjut lagi filmnya." seru Aaron, memencet tombol remote.

Mereka berdua asik sekali menonton film action hollywood sambil memakan popcorn dan minum soda. Adegan-adegan menegangkan muncul, perkelahian dan kejar-kejaran menggunakan mobil mewah membuat kedua semakin menikmati alur cerita film, namun tak lama muncul adegan panas di ranjang.

Glek!

Clara tertegun, jantungnya jadi berdebar kencang, diam-diam ia melirik sekilas pada Aaron.

Namun Aaron tak berekspresi apa-apa, tak merasa tegang ataupun malu saat menonton adegan panas itu. Adegan ranjang itu terus berlanjut membuat Clara menutup kedua matanya, ia tak ingin tergoda melakukan apa yang ia lihat, tapi semuanya terasa sulit apalagi Clara sedang berduaan begini sama kekasih brondongnya.

Mata Clara terus terpejam, tak tahu adegan itu sudah berakhir atau belum, tapi tiba-tiba saja Clara merasakan sentuhan benda kenyal di wajahnya, ada kecupan hangat mendarat di pipi kiri.

"Aaron!!" ucap Clara terkejut. Namun Aaron hanya tersenyum sayang, tanpa mengucap sepatah katapun.

Kemudian Aaron lanjut mencumbu bibir manis milik Clara. Bukan hanya Clara yang berdebar saat melihat adegan panas di film itu, Aaron juga merasakan hal yang sama, adik kecilnya tiba-tiba ikut menegang minta keluar sarang.

Aaron sudah berusaha menahannya dengan berekspresi datar, namun lama-lama dirinya jadi tidak tahan, ada dorongan kuat yang tak bisa ia kendalikan,

Film belum usai namun kedua insan sudah tak melihat layar kaca, mereka sibuk menyatukan bibir dan saliva, Clara tidak menolak ciuman panas Aaron yang tiba-tiba ini, hingga keduanya terlena bermain nakal lebih jauh lagi.

Sambil memeluk erat tubuh Clara diatas sofa, jemari Aaron mulai asik bermain di bagian tubuh yang sensitif, Aaron menempelkan tubuhnya hingga tiada jeda, kedua jemari Aaron meremas-remas kecil pantat Clara yang berisi, membuat Clara mendesah kenikmatan, apalagi saat benda benda tumpul dan keras, menyentuh bagian sensitifnya yang masih tertutup celana tidur.

"Se-sebentar! Aku tidak bisa bernafas!", ucap Clara ngos-ngosan, lalu kepalanya menghadap ke samping untuk mengambil nafasnya yang tersengal, sejenak pikirannya tersadar kembali, rasanya tak baik bila di lanjutkan.

Namun, bukan Aaron namanya, kalau ia melepaskan kesempatan mangsanya begitu saja. Aaron tersenyum licik, saat Clara sibuk mengambil nafas, Aaron kembali menyerangnya, ia menerjang telinga Clara dengan lidahnya, lalu menggigit lembut, membuat Clara melepaskan rintihan kecil.

"Ahhhh!!", begitulah suara imut yang keluar dari mulut Clara.

Membuat jantung Aaron makin menggebu-gebu. Seakan darahnya mengalir cepat daripada biasanya, tentu saja nafsu birahi Aaron lebih unggul dari segalanya.

Tak cukup bermain di telinganya saja, Aaron pun mulai menelusuri bagian leher putih Clara. meninggalkan jejak kecil disana, sebagai pertanda bahwa Clara adalah miliknya.

Clara semakin tak berdaya, ketika Aaron mulai menerjal dua gunung kembar miliknya.

"Ahhhh, sayang, aku benar-benar tak tahan lagi!", bisik Aaron ditelinga Clara.

Namun, Clara tidak menjawab godaan itu. Ia diam tak melawan, hingga akhirnya Aaron kembali mencumbu bibirnya, memainkan lidahnya didalam rongga mulut yang terasa manis itu.

Ciuman panas dan menuntut, membuat Clara semakin terengah-engah pada permainan panas yang sedang berlangsung.

"Pengang leherku!", ucap Aaron pada Clara sembari mengarahkan kedua lengannya untuk mengantungkan diri pada bahu lebar Aaron.

Ciuman Aaron melembut, sembari melangkah ke tahap selanjutnya, Aaron mengangkat tubuh Clara, menggendongnya ala bridal, lalu berjalan menuju kamar tidur.

Keduanya telah siap melepaskan kerinduan dan hasrat yang sudah bergelora, pada tubuh masing-masing.

Langit belum menjadi gelap, namun kedua insan sudah ingin melepas hasrat.

Kamar yang tadinya sunyi dipenuhi suara decapan, keduanya saling melepaskan pakaian dengan bibir yang masih saling bertautan.

Lalu ciuman yang biasa itu, berubah menjadi lumutan yang penuh gelora, hingga bermain di gundukan kenyal.

"Ahh, aku benar-benar tidak tahan lagi sayang!", ucap Arron, menatap Clara untuk meminta izin, jemarinya siap bermain lebih panas lagi.

Sama halnya dengan Clara, ia juga sudah tak tahan lagi. Clara pun mengangguk pelan, memberikan izin pada pria yang 6 tahun lebih muda darinya.

Jemarinya segera meraih celana mini yang berbentuk segitiga, tak sabar ingin segera melihat mahkota indah milik pujaan hati. Namun, Clara menghentikan tangan nakal itu.

"Ah! Aku malu", cicit Clara, menutupi area itu.

Namun Aaron tak peduli, ia lanjutkan saja aksinya. Kedua kaki Clara di angkat, lalu...

"Euughh!" suara Clara melenguh.

Clara menarik nafas dalam-dalam, dadanya terasa sesak, butuh banyak oksigen lagi yang harus ia hirup, karena jiwanya sedang terbakar oleh api gairah yang menggebu-gebu.

Sesuatu yang tak bertulang, menyentuh bagian sensitifnya, benda itu masuk dan bergerak liar didalam sana, menciptakan puluhan sensasi panas yang tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.

"Aaakkh! A-aku tidak tahan!" rintih Clara dengan suara gemetar, dirinya akan segera meledak dengan ketegangan ini.

"Ya, jangan ditahan", Aaron melepaskan ciumannya yang basah.

"Sshh." tubuh Clara langsung menegang, ledakan hebat yang meluap-luap pun terjadi, cairan percintaan keluar deras membasahi ranjang, pelepasan pertama, membuat Clara memekik dan terbaring lemas diatas ranjangnya.

Aaron tersenyum smirk, menatap Clara yang tak berdaya di bawahnya. Kemudian kedua tangan tegas Aaron mulai membuka kakinya, permainan utama mereka pun dimulai.

Benda tumpul yang sudah tegak lurus berhasil menerobos gawang, Clara memekik beberapa kali, saat sebuah benda tumpul itu mengganjal bagian intinya, benda itu bergerak keluar masuk. Clara pun men d e s ah nikmat, Aaron melakukannya dengan cara yang lembut.

Sore hingga malam, mereka lalui dengan tubuh penuh keringat dan rintisan penuh kenikmatan, kerlipan bintang dan cahaya bulan yang menembusi kamar Clara, menjadi saksi bisu akan penyatuan dua insan yang belum terikat di bawah janji suci.

.

.

Pagi harinya.

"Uugghh", Clara berbaring lesu, pinggangnya terasa pegal dan encok.

Apalagi sesuatu yang berat sedang menindih perutnya, dan ternyata itu adalah tangan kekar Aaron. Pria itu tidur sambil memeluk Clara sepanjang malam.

"Uh, sudah ini jam berapa?" gumam Clara dengan suara parau, ia menatap jendela yang masih tertutup gorden, namun cahaya matahari sudah menembus kain yang berwarna cream itu.

"Ayang! Bangun, ini sudah siang", ucap Clara manja, sembari menepuk-nepuk lengan yang masih lingkari tubuhnya.

"Hemmm", gumam Aaron yang masih enggan membuka mata ataupun melepaskan pelukannya dari tubuh polos Clara.

"Kita harus segera berangkat ke kantor!" oceh Clara, yang kini berbalik menghadapnya.

Keduanya masih berbaring santai tanpa sehelai benang pun. Sontak Aaron langsung membulatkan kedua mata, saat melihat pemandangan indah yang membuatnya haus hingga menelan kasar salivanya beberapa kali.

"Aku haus sayang, mau minum dulu", ucapnya, sambil tersenyum penuh arti.

"Iih, manja sekali kamu. Ya sudah aku ambilkan minum dulu", Clara polos tak mengerti maksud ucapan Aaron.

"Eeiittss! Kamu mau kemana, jangan pergi", Aaron menahan Clara yang ingin turun dari ranjang.

"Aku kan, mau ambil minum buat kamu."

Melihat wajah polos Clara, Aaron tertawa kecil, Clara jadi semakin bingung, memang ada yang lucu?

"Aku mau susu kamu, bukan air putih", kekehnya, sembari menatap dua benda kenyal.

Glek!

"Ka-kamu, belum puas? Astaga!", pekik Clara.

"Belum dan takkan pernah puas."

Tak mau pinggangnya lebih encok lagi, Clara cepat-cepat menutupi bukit kembarnya dengan selimut. Lalu berlari keluar dari kamarnya tergesa-gesa.

"Pelit sekali ayangku", cebik Aaron, dengan nada kecewa, lalu kembali merebahkan dirinya di ranjang dengan wajah bahagia.

"Pagi-pagi gak boleh berbuat mesum!" celetuk Clara, yang sedang memakai bajunya di luar kamar.

"Yah, gak bisa lima ronde dong." gumamnya kecewa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

#TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA ❤️❤️❤️

**Jangan lupa meninggalkan jejak kebaikan dengan Like, Subscribe, dan Vote ya...~ biar Author makin semangat menulis cerita ini, bentuk dukungan kalian adalah penyemangat ku...😘😘😘**

1
Gubuk
Semangat 👍👍👍
Yaya Gea: Thank you /Kiss/
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
perjalann cinta Jack & Bella ternyata mulus lurus, gak liuk2 kyk Aron & Clara
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
🙈🙈🙈
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
tp mreka sama2 mau 🤭
Lumine
yah jelas lah makin cinta /Facepalm/
Lumine
/Sweat/ ternyata si Bella bukan pemula
Lumine
kapan lagi ada cerita cinta brondong tajir & janda pas-pasan 😎😎
Lumine
nah loh Robert jd salah paham
Lumine
kasian bang Jack moga2 bela mau maapin
Lumine
😂😂😂🤣🤣
Lumine
wah si Jack gak kalah mesranya sama bang Aron & mbak Clara
Nunie
ceritanya lucu dan romantis ❤️
Yaya Gea: thanks kk sudah menilai 🙏😘
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
makin benci akuh SM si Aron, Clara mendingan kmu sama robet aja cowok baek n dewasa gak kyk Aron yg egois n manja
Bening
1 vote + 2 kopi meluncur
Yaya Gea: terimakasih banyak kk 🥰🙏
total 1 replies
Bening
di tunggu up selanjutnya
Gubuk
hadir Thor
Yaya Gea: thanks 😉🫶
total 1 replies
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
nyosor terus bng 😘😂
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
si Jack loh yg di panggil sayang sama Bella...,🤣🤣
🏵️Ayudita🏵️🔅🔆
kasihan jack jd korban teros 😓
Lumine
siapa nieh??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!