Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14 | Cemburu
Refina yang pulang terlebih dahulu dia merasa kesepian saat tidak ada Rio "Padahal tadi disekolah pingsan, kenapa gue tidak membawa nya pulang. BEGO!!" Ucap Fina dalam penyesalan
Sambil rebahan di kamar melihat-lihat postingan video yang kemarin ternyata membuat mata Refina mendadak membulat "SEBANYAK INI YANG NONTON!!" Ucapnya kaget
Fina mendadak bangun dari tempat tidurnya dan menyalakan PC gaming nya dia melihat akun sosial media dari PC miliknya ternyata setelah cek membuat Fina senang karena mendapatkan penghasilan dari video nya yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari nya
"Thank you Anisa" Batin nya terharu
Dia langsung kembali ke tempat tidurnya dan mengusap layar HP yang tengah gelap untuk membuka kunci namun di HP Fina mendapatkan pesan dari Anisa kalau Rio dan Anisa sudah resmi berpacaran
"HAH APA!!" Kaget Refina.
Seakan tidak percaya bahwa orang yang di sayangi nya di rebut oleh teman nya sendiri. "Enggak enggak" Fina tepuk kedua pipinya "Kita saudara gue ga boleh cemburu berlebih"
"Tapi—"
"ARGH!!—"
Refina kesal menepuk-nepuk bantal dalam tempat tidurnya "KENAPA!!"
Tiba-tiba Rio yang sudah pulang dari taman bersama Anisa memanggil namanya dari bawah "FIN— Gue sudah pulang, maaf menunggu lama" Pekiknya dari bawah
Teriakan itu pura-pura tidak di dengar Refina yang tengah memeluk bantal dengan duduk menekuk kedua kaki di kasurnya
"Fin" Tiba-tiba Rio keatas menghampiri Refina dengan mengetuk pintu "Lu marah soal gue kemarin kebut-kebutan dijalan?"
Refina hanya terengah diam tidak peduli dengan kehadiran nya
"Fina buka pintunya" Rio terus memanggil namanya dengan mengetuk pintu.
Pak Ahmad datang tiba-tiba "Ada apa Rio?" Ucapnya yang penasaran
"Ini Fina kayaknya mengurung diri dikamar" Jawab Rio. Pak Ahmad lalu membawa Rio ke area kolam renang untuk berbicara tentang kasusnya di sekolah.
"Ayah telah mendapatkan surat peringatan dari gurumu disekolah" Kata Pak Ahmad sambil menghela nafas
"Rio minta maaf yah, Rio kesal karena Fina di perlakukan seperti itu" Jawab nya datar
Pak Ahmad sudah tau kebenaran nya dari Refina saat di interogasi di ruang konseling dia hanya ingin menanyakan bagaimana Refina bisa mengurung diri di kamarnya
Rio menggelengkan kepala singkat "Rio gatau yah tiba-tiba saat Rio pulang, Fina mendadak seperti itu" Jawab nya singkat
Tiba-tiba Refina datang dengan membawa boneka pemberian dari Rio dengan baju tidur panjangnya "Maaf Rio, gue habis mandi tadi ada apa ngetuk pintu?" Ucapnya
Rio mengernyitkan kening nya
"Rambut lu ga basah, beneran habis mandi?" Tanya Rio Terheran
Ayahnya tiba-tiba memotong pembicaraan mereka "Fina ayah telah membelikan mu motor nanti besok motornya akan datang" Ucap nya yang membuat Refina menaikan kedua alisnya
"SERIUS AYAH!!" Refina Terhentak sampai menjatuhkan boneka yang dipeluknya
"Ayah makasih banyak!!"
"Saat ibu meninggalkan kita, ayah akan lakukan apapun demi kebahagiaan kamu" Kata ayahnya yang tersenyum simpul
"ARGH— AYAH BAIK BAIK BANGET" Refina memeluk ayahnya dan mencium pipinya.
Rio melihat raut wajah bahagia Refina dari samping dia merasa melupakan perintah dari sang ayah, sebelum nya juga Rio telah diberikan motor namun di salah fungsikan
"Gue bersyukur lu sudah senyum lagi, gue kira lu lagi marah" Kata Rio
"YA GUE MARAH LU KEBUT-KEBUTAN DI JALAN, LU BERANTEM DI SEKOLAH DAN LU GA PEDULI DENGAN KESEHATAN LU!!" Pekik Refina tiba-tiba
Pak Ahmad menoleh tajam ke Rio "Kebut-kebutan?" Tanya singkatnya
Refina menutup bibirnya karena keceplosan bicara saking kesal nya Rio telah berpacaran dengan Anisa "A—anu iya tadi aku liat Rio mengejar pencopet waktu kemarin malam" Refina beralibi gagap
"Benar Rio?" Jawab pak Ahmad
Rio mengangguk singkat dengan senyum tanpa dosa "I—iya"
"Oke kali ini ayah maklumi, kalau ayah dengar kamu kebut-kebutan lagi dijalan, ayah akan menyita motor kamu seumur hidup Rio!" Ancam nya.
"Maaf ayah ga sekali lagi" Kata Rio yang sambil melirik tajam mengarah ke Refina
Refina langsung mengambil boneka dan pergi ke kamar nya. Saat di ruangan dekat dapur dia menggerutu dan menyebut "Rio bego!"
Dia terus berjalan dengan wajah cemberut sampai dikamar nya. Fina mengambil ponsel yang ditinggal nya, terlihat dari layar HP Fina menerima panggilan tidak terjawab selama 4 kali dari Anisa "Lah Nisa ada apa?" Ucap nya sambil menelpon balik Anisa
"Halo Nis kenapa nelpon? Maaf tadi gue lagi ngobrol sama ayah gue"
"Gue liat video kita kemarin viral banget di sosmed gila!!!" Anisa menekik cempreng di balik suara telpon nya
"I—iya gue juga tadi sudah liat kok, ga nyangka ya bisa nembus ratusan ribu"
"Fin lu ada waktu besok?" Tanya Anisa dari balik telepon.
"Ada Nis—"
"Oke nanti malam gue ke rumah lu ya, sekarang gue mau mandi dulu baru pulang banget abis nganter Rio ke rumah" Jawab Anisa yang menutup telepon nya
Tak lama dari itu "Gue lagi males keluar rumah" Refina Berdecak sebal. Tiba-tiba mata Refina mulai mengantuk dan dia ketiduran sampai pagi hari
"HAH" Refina mendadak bangun saat terbangun tiba-tiba sudah jam 6 pagi
"GAWAT GUE BELUM MATIIN PC GUE!!" Panik Refina yang langsung menoleh ke belakang tetapi PC nya sudah dalam keadaan off
Tampaknya Rio yang khawatir mengecek kamar nya Refina yang sedang tidak di kunci oleh nya dia bahkan membereskan buku-buku novel dan komik yang berserakan di meja belajarnya.
Refina heran "Kok sudah rapih" Dia langsung melihat ke arah pintu yang tidak terkunci dan matanya mendadak melotot tajam
"Ri—Rio apa kau masuk ke kamarku tadi malam!" tiba-tiba Refina menghampiri Rio di bawah yang sedang santai melihat film pagi-pagi
Rio menoleh dengan kantung mata seperti mata panda. Dia respon dengan mengangguk kepala
"Mata lu—"
"LU BEGADANG!!!" Pekik Refina cempreng
"Fina ada apa sih Pagi-pagi teriak-teriak" Sahut Bu Lastri dari arah dapur yang sedang memasak dan teriakan itu juga membangunkan ayahnya yang tertidur di sofa depan.
"Ada apa Fina" Sahut ayah yang terbangun dengan pita suara seraknya
"Ayah! Rio begadang semalaman" Omel nya tajam
"Rio semalam bantu ayah beres-beres rumah bahkan dia juga membereskan kamarmu yang berantakan" Jawab pak Ahmad masih dalam suara seraknya yang habis bangun tidur
"KAN BENER!! Ga sopan masuk kamar gadis seenaknya!" Refina masih dalam Omelan nya
"Ck, lu bawel kaya emak-emak komplek" Rio bergumam sambil memakai headset putih untuk menyumpal dua telinganya
Refina menarik nafas karena masih dalam keadaan emosi dia bergerak untuk mencabut headset dalam telinga "Ikut gue bentar" Tiba-tiba Refina menarik pergelangan tangan Rio membawa nya ke kolam renang
Refina menceburkan rio ke kolam renang dengan ketawa lantang "HAHAHAHA RASAIN!!"
Rio geram langsung naik dan memeluk Refina untuk terjun ke dalam kolam renang bersamaan, Rio balas dengan ketawa terbahak-bahak "Badan lu bau ketek, mandi gratis!!"
Refina kesalnya bukan main menceburkan kepala rio ke dalam air "Minta maaf ga lu sama gue tikus got!"
"I—iya ampun"
Mereka akhirnya keluar dari kolam renang dan bersiap mandi dengan tertunduk ciut setelah ibunya memarahi mereka berdua