Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lanjutan
Pali diketuk,pada sidang akhir kali ini tak ada yang bertepuk tangan,semua orang yang menonton terdiam dengan pikirannya masing-masing,hakim keluar dan eza keluar bersama vince di belakangnya.
"Terimah kasih karena sudah menyelamatkan ku kak vince,kau memang baik,aku tidak menyesal percaya kepadamu,aku malah bersyukur bisa di pertemukan dengan mu." Kata eza sebelum vince pergi meninggalkannya.
"Yah,saya juga senang bisa dipertemukan dengan orang yang kuat dan teguh seperti anda nona." Balas vince sambil tersenyum.
"Kak vince kau tahu,sekarang aku sudah memiliki impian yang kuat untuk ku gapai,kamu mau tau?."
"Impian seperti apa itu nona?."
"Aku inggin menjadi seseorang pengacara seperti mu,aku ingin menegakkan keadaan untuk semua orang dan membantu orang-orang yang tengah kesulitan seperti diriku saat ini,aku inggin menjadi seorang malaikat seperti mu kak vince." Jelas eza begitu bersemangat.
Vince terlihat membantu mendengar penuturan yang eza lontarkan,bisa-bisanya gadis di hadapannya ini melontarkan senyuman manis untuk orang seperti dia?.
"Kak vince?." Tanya eza ketika dirinya melihat vince yang malah terdiam seribu bahasa.
"Y-yah."
"Kenapa kamu malah melamun?." Tanya eza,vince menggelangkan kepalanya.
"Aku tidak apa apa,keinginan yang bagus eza,kejar terus impian mu,aku yakin kamu pasti bisa menggapainya,kamu memiliki sifat yang teguh namun berhati lembut,impian itu sangat cocok untukmu." Eza tersenyum manis,mendapatkan dukungan yang ekstra dari mulut vince,membuat semangat yang hampir terkubur dalam diri eza kembali membara.
"Terimah kasih kak vince,aku akan selalu meningat ucapan mu untuk ku jadikan sebagai motivasi."
"Aku senang jika ucapan ku akan selalu kau ingat,baiklah kalau begitu,aku pamit dulu,jaga dirinu baik-baik okey,kamu akan kemana setelah ini,tidak mungkin kamu akan kembali kerumah itu kan?." Eza mengelengkan kepalanya.
"Entahlah,tapi sepertinya bi surti dan pk hendra akan menjemputku nanti."
"Eummm baguslah jika masih ada mereka,kamu bisa mengandalkan nya,jika ada sesutu yang terjadi jangan segan-segan untuk kembali meminta pertolongan kepada ku oke?."
"Sampai jumpa nanti,jadilah anak yang baik dan penurut." Lanjut vince lagi sambil mengelus lembut pucuk kepada eza sebelum dirinya pergi begitu saja meninggalkan eza sendirian.
"Segerah kemas seluruh barang-barang mu dan temui saya di kantor pusat jika kau sedah selesai." Kata sipil sambil membukakan pintu sel untuk eza.
Yang eza lihat setelah dirinya membuka pintu sel adalah tatapan penasaran yang teman-temannya lontarkan dari dalam sel,eza meringis pelan.
"Bagaimana eza mau berhasil kan?,kamu pasti berhasil kan?."
"Apakah persidangan kali ini lulus eza?."
"Ayo cepat ceritakan!!."
"Hey kalian bisa bersabar kah?, mungkin eza memerlukan waktu intuk bisa menceritakan semuanya kepada kita,jangan seperti ini!." Sergah natasyah.
"Maaf"
"Tidak apa-apa kok,aku memang berencana untuk menceritakan sekarang,teman-teman,sebenarnya akau.....t-tidak...." Eza menjeda ucapanya dan penghuni yang lain terlihat begitu penasaran dengan kelanjutannya.
"T-tidak gagal." Lanjut eza lagi sambil tersenyum manis.
"Tunggu-tunggu,tidak gagal?, itu artinya kau berhasil eza?, kau seriusan berhasil?." Tabya joan,eza menganggukan kepalanya.
"Selamat!!!!." Teriak semua orang sambil berhamburan kedalam pelukan eza,eza membalas pelukan yang mereka lontarkan,ini adalah hari terindah yang pernah eza rasakan seumur hidupnya.
Lanjutt ngaakk,heeee!!!!.