Jodoh, rezeki, maut, semuanya adalah rahasia Ilaha, yang tidak pernah tahu kapan datang dan pergi. sebagai mahluk hamba, kita hanya bisa menjalankan hidup dengan baik dan tidak lupa untuk bersyukur dengan semua yang sudah di takdirkan untuk hidup kita.
kadang yang menurut kita baik belum tentu baik untuk kita, dan begitu juga sebaliknya!.
Bagaimana kehidupan yang di jalani oleh Vina?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 17
Selesai Acara Vina tidak seperti yang lain sibuk dengan kegiatan mereka untuk santai bersama, Vina langsung siap-siap untuk mengantar pesanan orang terlebih dahulu untuk cari uang tambahan.
Walaupun sangat lelah tapi Vina semangat menjalankan semuanya, apa lagi jika melihat penyemangat ibu dan adik membuat Vina lupa akan rasa lelah
Dari kejauhan seseorang terus memperhatikan Vina yang akan pergi, tidak seperti yang lain masih sibuk mengabadikan momen hari ini.
Tujuan Vina kali ini adalah taman, karena yang pesan minta bertemu di sana. begitu Vina sudah memberi kabar jika sudah sampai Vina melihat sekitar.
Hiks,,,, hiks,,,,
"Bunda, bunda di mana " cicit seseorang.
Vina yang awalnya hanya menunggu di depan taman mendengar suara samar-samar mencoba menajamkan pendengarannya, dan sekali lagi Vina melihat sekeliling yang sepi karena malam walaupun ada cahaya tapi tidak ada orang membuat Vina merinding.
"Hiks,,,, bunda, Akbar takut " ucap nya.
"Apa itu suara seseorang atau setan? " Vina membatin.
Semakin mendengar jelas tangis dan perkataan membuat Vina memberanikan diri untuk mencari ke asal suara.
"Bismillah" tidak lupa Vina mengucapkan doa.
Hiks,,,, Hiks
"Hi,,, apa ada orang di sana? " teriak Vina dengan suara bergetar menahan takut.
"Hi,,, kau dengar aku, coba jawab aku " ucap Vina lagi saat merasa tidak ada rest yang di tunjukkan.
Hiks,,,,Hiks
"Tolong, Akbar di sini " jawab nya membuat Vina semakin yakin jika ini bukan mahluk halus tapi seseorang.
"Tolong lambaikan tangan " pinta Vina.
Dan benar saja, Vina melihat tangan kecil yang melambai-lambai hal itu membuat Vina semakin mendekat ke arah tangan tersebut. dan begitu sampai betapa terkejutnya Vina saat melihat kedatangan bocah kecil yang memegang kakinya yang sekarang sudah bewarna biru dan tidak tahu kenapa.
"Ya Allah dek, apa yang terjadi pada mu " panik Vina
"Kakak tolong sakit " ucap nya.
" Kau jatuh? " tanya Vina.
" Tidak, itu - " bocah tersebut tidak mampu melanjutkan ucapan karena merasakan sakit yang luar biasa.
" Astaghfirullah, kau di patuk ular " pekik Vina yang tanpa menunggu jawaban dari bocah tersebut Vina langsung melepas kaos kaki panjangnya.
"Maaf ya dek, kaos kaki Kakak baru di cuci Kemarin jadi tidak akan bau belacan " ucap Vina yang langsung mengikat kaki bocah bernama Akbar.
Setelah itu Vina menghisap bagian yang di patuk dan mencoba mengeluarkan bisa yang mungkin saja sudah masuk. di sela Vina sedang membantu tiba-tiba Vina di kejutkan dengan seseorang yang langsung mendorong membuat Vina tersungkur.
"Apa yang sudah kau lakukan pada tuan muda" marah nya.
"Kau ingin membuat tuan muda terluka" marah nya lagi.
Vina yang terhenyak ke depan dan sedikit tersungkur mencoba untuk bangun.
"Maaf tuan, saya tidak ada niat untuk melukai tuan muda anda, tapi tolong bawa ke rumah sakit terdekat takut masih ada bisa yang mengabarkan di tubuh " ucap Vina.
Mendengar perkataan Vina member mereka refleks melihat ke arah kaki sang tuan muda mereka, dan benar saja sudah biru. hal itu membuat mereka semakin panik.
"Ayo kita bawa tuan muda ke rumah sakit " ucap mereka panik.
"Ayo " jawab rekan nya.
Sebelum pergi, mereka menatap ke arah Vani seakan mengingatkan wajah Vani untuk meminta pertanggung jawaban.
"Jika terjadi sesuatu pada tuan kami, kau orang pertama yang akan kami cari sampai ke lubang semut sekali pun " ucap nya.
Deg!
"Ya Allah, masalah apa lagi ini . sungguh aku tidak menyakiti sama sekali tapi bagaimana jika dia kenapa-kenapa " cemas Vina.
Vina hany terpaku melihat kepergian orang asing tersebut dan tidak lama di sadarkan oleh pesan yang masuk membuat Vina dengan cepat membuka pesan yang dia dapat dan ternyata dari orang yang sudah pesan pakaian Padanya. dengan cepat Vina keluar Area taman. dan benar saja sudah ada yang menunggu di dekat motor.
"Maaf, dengan mbak Sulis? " tanya Vina memastikan.
"Benar, dengan mbak Vina ya " tebak wanita bernama Sulis.
"Iya, Tunggu sebenar biar saya ambil pesanan terlihat dahulu " ucap Vina.
Dan tidak lama Vina kembali membawa barang yang di beli dan proses transaksi sudah selesai, akhirnya Vina pulang Dnegan keadaan pikiran yang cemas takut terjadi sesuatu pada bocah tersebut.
"Semoga kau baik-baik saja " doa Vina.
