NovelToon NovelToon
Hacker Misterius Itu Anakku

Hacker Misterius Itu Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:8.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Pa'tam

Karena suatu kejadian yang tidak terduga, Carlina harus melahirkan anak kembar yang super jenius.
Carlina sendiri tidak tahu, siapa ayah dari anaknya tersebut. Namun kemunculan dua anak kembar tersebut membuat Arthur harus menyelidiki kejadian 8 tahun lalu itu.
Akankah semuanya terungkap? Apa sebenarnya hubungan mereka?
Penasaran? baca yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35

Carlina mendekati papanya, kemudian mencium tangan papanya itu. Sebenarnya ia sangat merindukan sosok cinta pertama nya ini.

Tapi apa boleh buat, dia diusir dari rumah membuatnya merasa tidak layak untuk kembali.

Julian hanya terdiam, tidak bisa dipungkiri jika ia juga merindukan putrinya. Hanya egonya terlalu tinggi.

"Kakek!" Julian mencoba bangun saat mendengar suara kecil memanggilnya.

Julian tersenyum, ia menoleh ke istrinya. Alana pun mengangguk. Carla dan Carlos mencium tangan Julian.

Namun saat Julian memintanya untuk memeluknya, keduanya menggeleng. Carlina menjelaskan jika hanya orang tertentu saja yang bisa memeluk dan menciumnya.

Julian tersenyum hambar, karena kedua cucunya tidak mau dipeluk olehnya. Tapi tidak apa, yang penting ia sudah bertemu dengan cucunya.

"Kakek harus lihat ini, mama tidak bersalah kek," kata Carla.

Carla memberikan ponselnya, Julian pun menonton rekaman cctv yang ada di hotel waktu kejadian saat itu.

Dari Rekha memberikan sesuatu kedalam minuman Carlina, hingga Carlina dibawa ke kamar.

Julian tanpa sadar mengepalkan tangannya kuat, Alana mencoba menenangkan suaminya agar tidak emosi.

"Maafkan papa, papa tidak mempercayai mu dan hanya mempercayai perkataan kakak mu," ucap Julian.

"Beruntung aku tidur dengannya, jika orang lain, mungkin hidup Carlina akan hancur." Arthur menyela.

"Jadi kalian ...?"

"Aku juga baru baru mengetahui jika aku punya anak dari hubungan malam itu, dan kami sudah menikah. Maaf jika kami menikah hanya berwali kan hakim," jawab Arthur memotong perkataan Julian.

Julian menyesal karena terlalu percaya pada anak sulungnya. Seharusnya ia selidiki dulu, ini tidak, langsung bertindak dan mengusir Carlina.

"Maafkan papa," ucap Julian sekali lagi.

Carlina tidak mendendam, hanya ia tidak habis pikir. Mengapa kakaknya seperti itu? Padahal ia sangat baik pada kakaknya.

"Sudahlah Pa, semua sudah berlalu," kata Carlina.

Hari sudah sore merekapun pamit pulang. Lagipula Julian sudah sadar. Dan dokter bilang penyakitnya tidak terlalu serius.

Sebelum pulang, Carlos memeluk Julian. "Perusahaan kakek, aku yang beku kan. Jadi jangan macam-macam," bisik Carlos ditelinga Julian.

Kemudian Carlos tersenyum tanpa merasa bersalah. Sedangkan Julian tidak bisa berkata apa-apa, matanya melotot dan mulutnya menganga.

Julian sekali lagi memegangi dadanya. Alana memencet tombol darurat untuk memanggil dokter.

"Pa, papa tidak apa-apa?" tanya Alana.

Julian tidak menjawab, ia masih memegangi dadanya. Dokter pun masuk memeriksa Julian.

"Apa ada yang membuatnya kaget?" tanya dokter.

"Entahlah Dok, tadi baik-baik saja," jawab Alana.

"Pastikan pasien istirahat dengan cukup. Saya sudah memberikan suntikan agar pasien bisa tenang," kata dokter.

Sementara yang membuat ulah terlihat santai memasuki mobil. Arthur dan Carlina tidak tahu jika papanya kembali kambuh.

"Ada apa Dek?" bisik Carla. Carlos menggeleng.

Arthur curiga ada sesuatu yang dilakukan putranya itu. Namun ia tidak menghiraukan nya.

"Mau langsung pulang atau ...?" Arthur sengaja menggantung ucapannya.

"Pulang saja hubby, aku sudah capek," jawab Carlina.

Arthur pun melajukan mobilnya kembali ke rumah. Saat tiba didepan rumah, Arthur memarkirkan mobilnya.

Ia baru menyadari ternyata kedua anaknya sedang tertidur. Arthur menggendong keduanya secara bergantian.

"Istirahatlah," ucap Arthur saat sudah masuk kedalam kamarnya. Carlina hanya mengangguk.

Arthur masuk kedalam kamar mandi, ia ingin mandi terlebih dahulu. Baru kemudian ia juga akan istirahat.

Setelah selesai mandi, Arthur tersenyum saat melihat Carlina ternyata sudah tidur. Arthur mencium kening istrinya dengan lembut.

"Aku tidak tahu sejak kapan mencintaimu," Arthur. Kemudian iapun berganti pakaian.

.....

Hari berikutnya ...

Carlina mendapat kabar bahwa papanya sudah keluar dari rumah sakit. Namun Carlina tidak bisa menjenguknya.

"Mama telepon?" tanya Arthur.

Carlina mengangguk. "Papa sudah keluar dari rumah sakit."

Arthur tidak terlalu menanggapi, mungkin karena ia buru-buru ingin mengantar kedua anaknya ke sekolah.

Arthur mencium pipi kedua anaknya saat sudah tiba di sekolah. Ia berpesan agar belajar dengan giat.

"Papa ke kantor dulu," ucapnya.

"Oke Pa, bekerja yang rajin ya," balas anaknya.

Arthur tertawa karena merasa lucu, kata-katanya berbalik padanya. Setelah memastikan kedua anaknya masuk ke sekolah, barulah Arthur pergi dari situ.

"Hei, kalian kok lambat?" tanya Kirani.

"Kan tergantung yang mengantarkan." Bukan Carla dan Carlos yang menjawab tetapi Syafira.

"Benar!" Vania menimpali.

"Sebentar lagi bel sekolah berbunyi, masuk yuk!" Ajak Vartika.

Belum sempat mereka masuk, bel sekolah benar-benar berbunyi. Carla dan Carlos masuk ke dalam kelasnya.

"Selamat pagi anak-anak, apa kabar hari ini?" tanya Septy yang baru masuk kedalam kelas.

"Selamat pagi Bu guru, kabar baik Bu," jawab mereka serentak.

Septy pun memulai mengajarnya sesuai dengan pelajaran kelas dua sekolah dasar. Lagi-lagi ada yang iri dengan Carla dan Carlos karena mereka lebih pintar dari yang lainnya.

Satu jam kemudian, pelajaran pun selesai. Kali ini Carla dan Carlos yang keluar lebih dulu.

Saat keduanya mencium tangan Bu guru, mereka malah dibilang cari perhatian oleh murid yang yang iri pada mereka.

Tapi keduanya tidak peduli, toh mereka tidak melakukan kesalahan. Lagipula Carlina selalu mengajarkan anaknya untuk menghormati guru.

"Kemarin kalian kemana?" tanya Rafael.

"Menjenguk kakek di rumah sakit," jawab Carlos.

"Oh pantas kalian tidak ke mansionnya Oma buyut," kata Axelle.

Carla dan Carlos mengangguk dan mengatakan jika lain kali mereka akan berkunjung.

Lagipula beberapa hari yang yang lalu mereka sudah dikunjungi oleh Diva dan Darmendra. Meskipun berbeda sih, tapi setidaknya sudah bertemu.

Murid-murid lain semuanya ke kantin sekolah, tapi mereka hanya mengobrol di taman sekolah.

Mereka tidak pernah jajan di kantin, karena mereka sudah dibekali makanan dari rumah.

Mereka kembali ke kelas, karena jam istirahat sudah habis. Sebelum memulai pelajaran, mereka diminta untuk berkumpul di lapangan.

Khususnya untuk murid kelas dua dari kelas A1, A2 dan A3. Karena akan diadakan kompetisi.

"Perhatian semuanya! Anak-anak minggu depan khusus untuk kelas dua, A1, A2, dan A3 akan mengadakan kompetisi menggambar. Siapapun bisa ikut berpartisipasi," kata bapak kepala sekolah.

Para murid yang mendengar itupun merasa senang, karena pelajaran menggambar yang mereka suka.

Setelah pengumuman selesai, merekapun diminta untuk kembali ke kelasnya masing-masing.

"Silahkan daftarkan nama kalian," ucap Septy sebagai wali kelas A1.

Mereka berebutan untuk mendaftarkan nama mereka masing-masing, hanya Carla dan Carlos yang terlihat tenang dan menunggu giliran.

Paling terakhir juga tidak masalah bagi mereka, yang penting tidak berebut dan selalu menjaga kesopanan.

Setelah semuanya terdaftar, Bu guru pun memulai mengajarnya. Hingga pelajaran selesai merekapun harus pulang.

Carlina di parkiran sekolah sedang mengobrol dengan menantu keluarga Henderson yang lainnya. Yang juga menjemput anak-anak mereka.

Kadang anak-anak mereka diantar dan dijemput oleh supir. Namun kadang juga oleh orang tua mereka.

Hanya Carla dan Carlos yang selalu diantar jemput oleh orang tua mereka.

1
Sri Wulandari Buamonabot
LANJUT
Mul Yani
Luar biasa
Wayan RaNa
haiii,,, toor, makasi
Pa'tam: Iya sama2.
total 1 replies
Wayan RaNa
koq pada latah bilang ulat bulu, bilang aja walang samgit
Nasywa Humaira Zidny
selalu saja ada orang ketiga teruskan thor biar banyak adegan aksinya /Grin/
Cicih Sophiana
akhir nya Rekha bukan nya bahagia malah hancur krn iri dan dengki
Cicih Sophiana
aq hanya bisa👏👏👏👏👏😘😘 untuk Carla dan Carlos😍
Cicih Sophiana
klo otak jahat susah yah untuk sadar padahal udah di penjara...
Wayan RaNa
toor, novel ini sngt bagus, klo aku boleh jujur, menurut pendapatku, novel transmigrasi ayudhisa saingan berat novel ini, haii tor jgn tersinggung, iru pendapatku sendiri
Pa'tam: Gak tersinggung kok, aku malah senang dapat mensejajarkan diri dengan penulis profesional.
total 1 replies
Cicih Sophiana
tenang aja Arthur kan nanti ada anak lg yg sedang Karlina kandung
Cicih Sophiana
gak setara lawan ibu
Merica Bubuk
Gen apa ya, thor...
Pa'tam: Sejenis garis keturunan kak kalau tidak salah. kalau salah mohon dimaafkan.
total 1 replies
Merica Bubuk
😁😁😁 cucu vs nenek
Merica Bubuk
Wiihh... ternyata turunan ini mh, gimana sih cara'y bisa jd hecker ?
Yg aq nyaho mh kreker rasa keju 😁😁😁
Merica Bubuk
Anak sm bpk kucing2an 🤣🤣🤣
Wayan RaNa
austin kyk banci,,
Wayan RaNa
Luar biasa
Wayan RaNa
yg msh jomblo jgn iri, termsuk reader
Siti Zaenah Mutohharoh
Luar biasa
Siti Zaenah Mutohharoh
nanti bikin cerita Carla Carlos Oscar Aqila dan yg lainny yh kakak thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!