NovelToon NovelToon
Kisah Kimeera

Kisah Kimeera

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gibran Atharrazka

Hari-hari Kimeera di kampus yang bertemu Juan si tengil yang selalu punya seribu macam cara untuk membuat Kimeera merasa kesal dan marah padanya.

Apa akan berunjung cinta atau malah sebaliknya.

ikuti kisah Kimeera disini yah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gibran Atharrazka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

Kim dengan di bantu pak Mul membawa barang belanjaannya masuk kedalam rumah.

Ketika sedang menata barang belanja,mbak Ika masuk kedalam kamarnya setelah mengetuk pintu dan di persilakan masuk.

"Makasih non,untuk makanannya.Non emang is the best"kata mbak Ika.

"Iya sama-sama mbak"jawab Kim sibuk menata beberapa helai pakaian kedalam lemari.

"Sini non,mbak bantu"kata mbak Ika menawarkan bantuan.

"Tidak perlu mbak,ini sudah selesai"tolak Kim halus.

"Tumben non belanja,biasanya juga non cuek soal penampilan"kata mbak Ika heran.

"Terus mbak mau aku tetap kucel gitu?lagian mbak kan tahu di kampus itu tempat menuntut ilmu bukan tempat fashion show.Aku belanja karena keperluan mbak bukan tentang gengsi,masa iya aku harus berpenampilan kucel pas mau kerestoran atau tempat umum lain,makan gak di usir iya"kata Kim membuat mbak Ika tertawa.

"Iya juga sih non,apalagi kalau non di ajak ke pesta sama ibu"kata mbak Ika membenarkan.

"Nah itu mbak tahu"kata Kim lagi.

"Kalau begitu mbak turun dulu ya,non segera istirahat.Biar besok jadi segar bugar"kata mbak Ika seraya berlalu sambil bersenandung lagu dangdut favoritenya.

Kim geleng-geleng,sambil tersenyum melihat tingkah absurd si ART.

Usai membersihkan diri,Kim memutuskan untuk beristirahat.

Terkadang di saat sang mama tak ada dirumah.Kim merasa kesepian,untung saja ada mbak Ika yang selalu setia menemaninya.

Dan Vihaan,entah kapan ia akan datang menemuinya.Kim juga segan jika tiba-tiba muncul di hadapan pria itu tanpa tujuan yang jelas.

Dan tentu saja Kim sungkan.

Hingga tanpa sadar Kim terlelap begitu saja,setelah memikirkan beberapa hal dalam benaknya.

****

Kim menyantap sarapannya dengan tenang.Kata sang mama,beliau akan kembali minggu depan karena masih ada yang harus di selesaikan.

"Mbak aku berangkat ya"pamit Kim usai sarapan.

Pak Mul sudah menunggu di dalam mobil,siap mengantar majikannya ke kampus.

"Pagi pak Mul,sudah sarapan kan?"sapa Kim ramah.

"Sudah non,kita berangkat sekarang?"ucap pak Mul di angguki Kim.

"Ayo pak cus berangkat!"sahutnya dengan nada ceria.

"Mari mas Doni"sapa Kim pada satpam rumahnya yang sedang minum kopi di pos jaga.

"Pagi non,hati-hati di jalan"balas Mas Doni sambil melambaikan tangan sebentar.

Sepeninggalan Kim,sebuah mobil berhenti di depan gerbang.

Mas Doni segera berdiri dan menghampiri.

"Ada yang bisa di bantu?"tanya pria berusia 45 tahun itu ramah namun dengan nada tegas.

"Assalamualaikum mas Doni,masih ingat sama aku?"tanya si penumpang usai menurunkan kaca mobilnya.

"Walaikumsalam,maaf saya agak lupa,tapi wajahnya tidak asing"jawab mas Doni sambil mencoba mengingat siapa sosok yang ada di hadapannya.

"Kimeera ada?atau tante Khumaira?"tanyanya lagi sambil mengulas senyum ramah.

Pria bermata teduh,dengan garis wajah tegas dan gagah menatap mas Doni sambil tersenyum.

"Aduh,maaf tapi non Kim baru saja berangkat ke kampus sementara ibu sedang di luar kota"kata mas Doni ikut tersenyum.

"Tapi,aduh bapak benar-benar lupa sama anda"timpal mas Doni.

"Aku Vihaan pak,masa lupa teman Meera"kata Vihaan sambil tertawa pelan.

"Astaga den Vihaan toh,apa kabar?"ucap mas Doni dengan wajah antusias.

Jelas ia kenal siapa sosok muda di hadapannya ini.Dulu sebelum pindah ke komplek elit.Vihaan dan Kimeera bertetangga.Mereka juga bersahabat terlepas dari Khumaira yang juga sahabat dekat dari kedua orang tua Vihaan.Dengan dukungan dari kedua orang tua Vihaan lah hingga Khumaira bisa bangkit dari keterpurukan pasca di tinggalkan oleh sang suami yang entah kemana.

Dulu Khumaira hanya seorang perempuan biasa,namun karena semangat dan kegigihannya ia mampu bangkit hingga menjadi sosok seperti sekarang ini.

"Oh,kalau begitu aku akan datang lagi di lain waktu,terima kasih mas.Aku permisi dulu"kata Vihaan lantas memberi kode pada si sopir untuk segera menjalankan mobilnya.

"Masya Allah ganteng amat den Vihaan"ucap mas Doni.

Mbak Ika yang kebetulan melintas sempat melihat mobil yang baru saja berlalu.

"Mas,ada tamu ya tadi?apa orang yang nanya alamat?"tanya mbak Ika.

"Oh itu teman non Kim,tapi karena non Kim tidak ada ya dia pulang"kata pak Doni.

BTW,mas Doni dan mbak Ika adalah sepasang suami istri.

"Siapa mas?"tanya mbak Ika lagi.

"Namanya Vihaan.Itu teman kecil non Kim waktu kita masih tinggal di pinggir kota"kata mas Doni.

"Kalau itu aku juga tahu mas"kata mbak Ika lantas berlalu kembali masuk kedalam rumah.

"Eh malah di tinggal"gerutu mas Doni.

*****

Celia melengos ketika melihat Kim melintas.Masih merasa malu akan insiden di toko.

Mery yang melihat tingkah Celia tampak bingung.Biasanya jiwa julid Celia akan meronta-ronta ketika melihat Kim,tapi kenapa sekarang malah terkesan menghindar.

Apa ada yang tidak ia ketahui?

Mery menaruh curiga terhadap hal itu.

"Pasti ada apa-apanya,seorang Celia Paramita melempem karena seorang Kim,no way!"ucap Mery.

Tanpa sengaja Juan yang bersama Vecia berpapasan dengan Kim.

"Hai Kim,apa kabar?apakah kamu merindukan aku?"tanya Juan dengan nada menjengkelkan.

"Oh hallo Juandeng,kamu tidak sepenting itu untuk di rindukan"jawab Kim spontan.

Vecia terlihat tersenyum masam,ia tidak menyukai hal itu.Kim seolah merasa paling berharga dan menganggap Juan hanya sebuah serpihan.

"Hai Kim,aku Vecia.Ku rasa kamu tidak seharusnya bicara seperti itu"kata Vecia.

Kim mengeryitkan dahinya.

Mungkin gadis ini yang di maksud oleh Mery,pacarnya Juan.

"Terima kasih atas nasehatmu nona Vecia,tapi sikapku ini tidak sebanding dengan sikap pacarmu itu terhadapku selama ini.Bahkan bukan sekedar emosi tapi juga ia selalu merusak barang-barangku.Katanya orang kaya,tapi kok punya kelakuan minus nol derajat"balas Kim menatap Vecia tajam.

"Astaga aku cuma becanda Kim,santai saja"kata Juan dengan nada santai.

"Becanda apa maksudmu?dengan merusak motorku?mencopot kedua spionnya atau menaruh motorku di antara tanaman hias,bahkan menghapus semua file tugas dari flash disk yang dia curi.Itu masuk kategori becanda atau pembullyan?"sarkas Kim membuat Vecia bungkam.

Vecia melirik Juan sambil menarik napas.

Dia pikir cuma kejahilan biasa tapi seperti itu.

"Mungkin jika ada kesempatan dia akan melakukan hal yang lebih dari itu,misalnya merusak rem motorku agar aku mati dan dia merasa puas.Aku cuma bingung saja,ada dendam apa pacarmu padaku.Hanya saja sayang berbicara dengan pacarmu itu serasa berbicara dengan tembok bisu"sambung Kim lantas berlalu pergi tanpa peduli wajah cengo Vecia maupun Juan.

Kim memang sudah terlalu amat sangat kesal pada Juan,dan ia rasa sudah tiba waktunya membalas sikap di luar batas Juan padanya.

Bukan berarti selama ini ia mengalah karena takut,tapi lebih pada tidak ingin mencari ribut.

Tapi rupanya sikap diamnya malah membuat Juan semakin menjadi.

Lelaki labil yang tak bisa bersikap dewasa padahal umurnya bukan lagi anak remaja.

"Apa yang dia bilang benar Juan?"tanya Vecia lembut.

"Eh itu,ya begitu lah"kata Juan cengengesan.

"Bersikap lah sesuai umur Juan,jangan seperti anak kecil yang tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk"ucap Vecia seraya berlalu meninggalkan Juan sendiri disana yang malah bengong sendiri.

1
Gibran Atharrazka
Thanks to Rowan👍
Rowan
Wah, ini baru karya yang bikin aku ngerasa terngiang-ngiang, keren banget thor!
Mắm tôm
Cerita ini begitu menghanyutkan!
Donny Chandra
Ingin membaca lagi dan lagi.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!