NovelToon NovelToon
Dear, My First Love

Dear, My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dokter Genius / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:16.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Mae_jer

Anson adalah putra tunggal dari pemilik rumah sakit tempat Aerin bekerja. Mereka bertemu kembali setelah tiga belas tahun. Namun Anson masih membenci Aerin karena dendam masa lalu.

Tapi... Akankah hati lelaki itu tersentuh ketika mengetahui Aerin tidak bahagia? Dan kenapa hatinya ikut terluka saat tanpa sengaja melihat Aerin menangis diam-diam di atap rumah sakit?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Aerin! Aerin,"

Anson menggedor-gedor pintu tapi tidak dibuka lagi. Hanya beberapa kali, karena setelah itu ia menghentikan aksinya. Tidak berbuat heboh seperti pertama kali dia datang tadi. Lelaki itu sudah lebih tenang setelah bicara dan melihat wajah Aerin.

Anson pun menempelkan wajahnya di pintu dan bicara.

"Aku tahu ini terlalu mendadak untukmu. Kau ragu dengan perasaanku dan menganggapku hanya main-main. Tapi percayalah, perasaanku nyata. Aku serius. Tidak ada niat sama sekali untuk main-main denganmu." tutur Anson panjang lebar. Ia berharap Aerin mendengar suaranya.

Berharap gadis itu percaya bahwa dirinya tidak sekadar main-main. Dan pastinya berharap Aerin masih menyukainya dan menerima cintanya.

"Batalkan pengunduran dirimu, aku mohon ... Mm?"

Beberapa orang yang melewatinya memandanginya dengan raut wajah aneh. Tapi Anson tidak peduli. Yang ia pedulikan saat ini adalah gadis di dalam sana.

Drrt ... Drttt ...

Hapenya bergetar. Anson mengeluarkan benda pipih tersebut dari saku dan melihat siapa yang menelpon. Ternyata dari salah satu staf rumah sakit yang bertugas mengingatkan seluruh pekerjaannya. Mau tak mau Anson harus angkat.

"Ada apa?" suara Anson berubah datar.

"Dokter, satu jam lagi jadwal operasi anda. Pasien sebentar lagi akan bersiap memasuki ruang operasi."

"Baik, aku mengerti." Anson menyahut lalu memutus pembicaraan. Ia menghadap pintu lagi.

"Aerin, aku harus pergi sekarang. Aku akan datang lagi nanti, jaga dirimu." ucap Anson kemudian berbalik pergi.

Sementara itu di dalam kamar hotel tersebut, Aerin terus berdiri dengan badan menempel di pintu. Ia dengar semua kalimat yang keluar dari mulut Anson.

Aerin bingung. Apakah ini benar-benar kenyataan? Atau hanya mimpi. Anson menyukainya, pria itu jatuh cinta padanya. Bahkan ciuman panas mereka tadi masih terasa di bibirnya.

Aerin turun perlahan dan duduk di lantai. Kemudian menyentuh bibirnya yang terasa tebal. Mungkin sekarang bibirnya bengkak akibat bercumbu dengan Anson.

Ciuman pertamaku ...

Aerin mengulang kalimat itu.

Diambil oleh cinta pertamaku ...

Dia tidak tahu harus marah, sedih, senang atau bersikap bagaimana. Karena yang memaksanya berciuman tadi adalah Anson, laki-laki yang dia sukai sejak lama. Laki-laki yang pernah ia impikan untuk membangun rumah tangga bersamanya.

Setelah bertahun-tahun perasaan itu tetap ada. Namun, karena Anson begitu membencinya, Aerin tidak pernah berharap lagi. Ia memutuskan untuk mengubur perasaannya dalam-dalam.

Tapi hari ini ...

Anson membuatnya kaget dengan pengakuan pria itu. Senang? Jelas dia senang mendengar laki-laki yang dia suka mengaku padanya. Tapi tidak segampang itu Aerin akan menerima Anson.

Karena dalam hati kecil Aerin, Anson mungkin tidak benar-benar menyukainya. Mungkin saja itu hanyalah rasa sesaat yang tumbuh karena perasaan kasihan. Aerin tidak mau gegabah. Ia tidak ingin patah hati lagi. Ia tidak tahu bagaimana menghadapi laki-laki itu. Di sisi lain, sikap lembut Anson memang tidak bisa menutupi kebahagiaan dalam dirinya. Sekaligus membuatnya merasa dilema.

Aerin berada dalam kebingungan sekarang. Sekitar lima belas menit dia duduk termenung dilantai. Setelah itu gadis itu pun ganti baju dan keluar hotel. Dia ingin mengunjungi seseorang.

                            ®®®®®

"Pria itu bilang dia jatuh cinta padaku. Kakak dengar?

"Beberapa hari ini dia sangat baik. Sikapnya sangat lembut. Menurut kakak bagaimana. Apakah dia hanya berakting saja? Firasatku mengatakan  dia sedang berakting. Kan aneh sekali, laki-laki yang dulu sangat membenci kita tiba-tiba menyatakan perasaan."

Aerin tidak berhenti-berhenti bicara di depan makam kakaknya. Pandangannya lurus ke foto kecil yang tertempel di dinding makam. Foto Kyle berumur dua puluh tahun. Sebelum pria itu pergi untuk selama-lamanya.

Lalu gadis itu tersenyum pahit setelah bicara penuh semangat.

"Aku pergi dari rumah." raut wajahnya berubah sedih.

"Aku tahu kakak pasti sedih karena tidak bisa menepati janjiku untuk bertahan dengan sikap mereka. Aku sudah lama bertahan, tapi sekarang aku benar-benar tidak sanggup lagi. Mama dan papa hanya menganggapku seperti sebatang kayu yang tidak berguna. Mereka terus menyalahkanku atas kepergianmu. Apa kakak menyalahkanku juga?" mata Aerin mulai berkaca-kaca sampai sebuah suara mengalihkan fokusnya.

"Aerin?"

Gadis itu berbalik. Wajah sedihnya berubah seketika.

Shawn, laki-laki yang tidak pernah ingin dia lihat lagi, sekarang tengah berdiri di depannya. Entah kenapa hari ini wajahnya terlihat pucat. Walau begitu, kulit pucat Shawn tidak mampu menutupi wajah tampannya. Pria itu tetap tampan.

Aerin hanya menatap laki-laki itu sebentar dan berbalik lagi. Sama sekali tidak ingin berbicara dengannya. Ia masih terluka dengan perbuatan Shawn di masa lalu.

"Kau sedang apa di sini?" Shawn maju, berdiri di sebelah Aerin dan bertanya.

"Kau tidak lihat?" balas Aerin ketus. Laki-laki itu sampai kaget.

"Jangan galak-galak nona Aerin." pria itu tertawa pelan. Aerin melemparkan tatapan dinginnya ke pria itu.

"Pergilah, aku tidak ingin melihatmu di sini." katanya.

"Kau sungguh-sungguh tidak ingin bertunangan denganku?"

Ya Tuhan. Pria ini sungguh mengesalkan.

"Menurutmu?" mata bulat Aerin yang membesar begitu menggemaskan di mata Shawn.

"Sayang sekali. Padahal aku ingin menerima perjodohan ini. Apa karena kau masih dendam padaku?"

Aerin menutup matanya dalam-dalam. Mencoba bersabar. Ia heran, kenapa dua pria dari masa lalu yang begitu memusuhinya dulu, sekarang malah mengucapkan kalimat suka. Takdir seperti apa ini. Tidak cukup Anson, sekarang datang satu lagi.

"Aerin, ayo terima saja perjodohan ini." ujar Shawn lagi.

"Jangan main-main Shawn, kita berdua tidak mungkin. Tidak akan pernah."

"Kalau tidak mencoba, kita berdua tidak akan pernah tahu kita cocok atau tidak. Ayo bertunangan."

Aerin membuang nafas lelah. Lelaki didepannya ini sungguh tidak waras.

"Kau sakit? Huh! Cari wanita lain saja. Aku tidak bisa jadi wanita dalam permainanmu." balas Aerin. Niatnya untuk bicara dengan kakaknya kacau karena kemunculan pria ini. Lebih baik pergi saja.

"Aerin," Shawn menggapai lengan Aerin saat gadis itu hendak melewatinya. Dengan kasar Aerin menghempaskan tangan lelaki itu kemudian lanjut berjalan.

Bukk

Belum sampai sepuluh langkah, ia mendengar bunyi kuat. Seperti bunyi benda jatuh.

Aerin pun berbalik. Betapa kagetnya dia ketika melihat yang roboh adalah Shawn. Pria itu sudah terjatuh tak sadarkan diri.

"Shawn!"

Aerin berlari kencang mendekati Shawn dan memeriksanya. Ia memeriksa denyut jantung dan napas Shawn. Denyut jantungnya sangat lemah, Aerin bahkan hampir tak bisa mendengar detak jantungnya. Tanpa pikir panjang Aerin langsung memberi memberikan napas buatan. Ia adalah dokter. Dan ia tahu keadaan Shawn saat ini kalau tidak ditangani cepat, mungkin akan berakibat fatal.

Jantung Shawn kembali normal habis diberi napas buatan oleh Aerin. Matanya sedikit membuka, tapi kondisinya masih sangat lemah. Aerin pun menatap kanan kiri kalau-kalau ada orang lain di sekitar situ atau tidak. Shawn harus segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.

1
lidya makadada
Luar biasa
Ratna Komala
itu kan ada dokter anestesi cb Laras dan Rara di suntik dl supaya aman,tentram,damai 😅😅😅😅
Risty
Lumayan
Ratna Komala
sedih bngt...tanggung jawab nih Thor semua readers pada 😭😭
Ratna Komala
ko ada ya orang tua kyk gitu.....aduh ortu macam apa itu..
Ratna Komala
aduh aerin...jgn ikut lah,ngapain jg udah di sakitin jg di tmpt kerja eh mlh skg DTG,gimana sih....
dhedoy wahyudi
Luar biasa
Nicky Andong
walah tua" keladi udh bau tanah, emang pas sama nenek sihir 😁👹👹
Yuliana Pesik
Luar biasa
Lola Melinda
by
Ratna Wati
lanjutttttt Thor
Eni Ria
happy end
Eni Ria
ternyata,,,
Endah Lestary
Luar biasa
Ratna Wati
emang ada ada gitu,cewek yg brutal begitu??? dokter loh....
Sri Utami
Luar biasa
Ratna Wati
hadeeehhh tahan nafas....
Eni Ria
di balas dong
Eni Ria
pepet trus nick
Nandaa
/Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!