My Cold Boyfriend-
Alletha Gracelyn, harus kehilangan kekasih yang sudah bersamanya 2 tahun karena sebuah kecelakaan tunggal di saat akan merayakan Anniversary mereka, di saat kesedihan nya dia malah bertemu dengan laki-laki dingin namun selalu bersikap hangat di saat bersamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Kangen
...Aku kangen kamu Vero,,...
...Kalau saja kamu masih hidup, kita pasti bakal kuliah bareng di Jakarta. Kamu pasti akan menjaga aku....
...Kenapa kamu begitu cepat ninggalin aku,,...
...Aleta Gracelyn...
------------------------------------------------
Leta hanya duduk menatap Melisa yang tampak sibuk dengan beberapa barang juga obat-obatan yang akan di bawanya outbound besok.
Semua Melisa sengaja persiapkan, bahkan sedetail itu Melisa tau membuat Leta hanya menghela napasnya.
"Mom, itu terlalu banyak.. Leta cuma sehari loh di puncak."
"Walaupun cuma sehari tetap aja sayang, di puncak itu dingin dan kamu gak tahan dingin pasti nanti pilek terus batuk, Mommy gak mau ya kamu sampai sakit ."
"Pokoknya kamu harus selalu pakai jaket, pakai syal kegiatan di sana pasti padat dan kamu harus tetap banyak minum. Mommy juga bakal minta Daddy siapin orang buat jaga kamu selama di sana."
"Itu terlalu berlebihan.." lirih Leta.
Namun keputusan Melisa tetap tidak bisa di ganggu gugat, membuat Leta hanya bisa pasrah.
Memang semua itu demi kebaikan dirinya dan Leta tau jika Melisa tidak mau terjadi sesuatu dengannya.
"Selesai, semua sudah Mommy siapkan. Sekarang kamu Istirahat tidur gak boleh begadang."
"Iya Mom."
Melisa membantu menyelimuti Leta yang sudah berbaring,,
"Good Night Mom, Love you."
"Night Honey,, too" Ucap. Melisa mengecup kening Leta
Melisa berjalan keluar sementara Leta masih belum bisa terlelap. Dia menatap langit-langit kamarnya. Cuma tinggal satu hari lagi dirinya akan menjadi seorang Mahasiswi.
Leta terdiam, dia teringat dengan Savero kekasihnya. Seharusnya saat ini mereka bersama, kembali kuliah dalam satu kampus sesuai dengan keinginan mereka dulu, namun kenyataannya Tuhan lebih sayang Vero, mengambil Vero lebih cepat dari nya.
Leta beranjak duduk, dia mengeluarkan kalung yang selalu dia pakai. Hadiah terakhir dari Vero untuknya di saat Anniversary mereka.
Aku kangen kamu Vero,,
Kalau saja kamu masih hidup, kita pasti bakal kuliah bareng di Jakarta. Kamu pasti akan menjaga aku.
Kenapa kamu begitu cepat ninggalin aku,,
Leta mengusap pipinya yang basah, tidak bisa di pungkiri jika Aleta sangat merindukan Savero. Selama ini Vero selalu bersama nya menemaninya bukan hanya sebentar.
Leta mengambil ponselnya, membuka galeri foto miliknya hampir semua foto dirinya bersama Vero selama di Bandung. Semua terasa begitu cepat, kenapa bisa Vero cepat meninggalkan nya. Dia tau semua itu takdir hanya Leta merasa begitu merindukan sosok Vero dengan sifat hangatnya, baik juga selalu sabar dalam menghadapi sikap manjanya.
Lelehan air mata terus mengalir di wajahnya, hingga tanpa sadar Leta mulai terlelap karena lelah menangis.
********
Sementara di tempat lain,
Di sebuah Apartemen, Langit baru saja kembali dari Bengkel miliknya.
Setelah mengantar Leta sore tadi, Langit langsung menuju Bengkel untuk mengecek semuanya.
Rasanya begitu lelah, tubuhnya pun terasa lengket akhirnya dia memutuskan untuk mandi.
Setelah beberapa meninggalkan Langit keluar dengan sudah terlihat segar, memakai kaos hitam dengan celana jeans selutut langit melangkah keluar balkon kamarnya. Dia tidak pernah bisa tidur sore walaupun tubuhnya terasa sangat lelah.
Langit mengambil rokok dan pemantik nya, menatap langit di temani dengan rokok membuat langit lebih tenang.
Langit memang bukan perokok aktif, hanya sesekali saja dia merokok di saat dirinya merasa lelah dengan semuanya.
Sebenarnya, Orang tua langit lebih tepatnya sang Papa sudah memintanya untuk fokus di Perusahaan milik keluarga, namun Langit belum bisa menerimanya. Dia lebih suka dengan dunianya saat ini - Otomotif. Dari dulu Langit memang ingin memiliki bengkel, dan semua jerih payahnya dia capai dari uangnya sendiri tanpa bantuan orang tuannya.
Bengkel yang dia milik cukup terkenal dan banyak yang puas dengan hasil kerja. Semua yang bekerja bukan orang sembarangan, mereka memiliki kemampuan dalam bidang otomotif.
Dert,,
Dert,,
Langit berjalan masuk, dia mengambil ponselnya yang sedang di Charge di atas meja.
Melihat nama penelpon membuat Langit langsung menggeser tombol hijaunya.
"Halo Ma,,"
"Kamu belum tidur Nak,,"
"Belum, Mama kenapa belum tidur."
"Mama kangen kamu Nak, kapan kamu akan ke Bandung.?"
Langit menghela napasnya, sudah cukup lama juga dia tidak mengunjungi kedua orangtuanya.
"Maaf Ma Langit belum bisa pulang, masih sibuk dengan Ospek di kampus."
"Ya sudah gapapa, yang penting jaga kesehatan kamu, jangan telat makan."
"Mama juga jaga kesehatan, Langit janji setelah selesai Langit pulang ke Bandung."
"Mama Tunggu"
"Mama sekarang istirahat, jangan banyak pikiran."
"Iya Sayang, kamu juga Istirahat."
Langit menutup panggilan nya dan meletakkan ponselnya kembali, dia beranjak naik ke ranjang dan mulai memejamkan matanya.
***********************
Keesokan Harinya,,,,,
Semua sudah berkumpul di kampus begitu pun dengan Leta juga Alis yang tampak sedang mengobrol di sana.
Alis menatap Leta yang tampak mencari seseorang.
"Lo cari siapa sih Ta."
"Kak Langit,,"
"Ciye,, Ngapain cari Kak Langit, kangen ya.."
"Ngaco,,"
"Lah gue kira, kan tadi sore Lo di antar Kak Langit pulang kan?"
Leta menautkan alisnya, kok bisa Alis tau sementara dia sama sekali tidak cerita.
"Kok Lo tau sih Al.."
"Jadi bener Lo pulang bareng Kak Langit?"
Leta mengangguk,, "Gue gak di jemput karena mobil gue bocor, terus Kak Langit datang dan nganterin Gue pulang."
"Fix ini pasti Kak Langit suka sama Lo Ta,!"
"Gak usah gosip Cantik, masih pagi.."
"Eh tapi kok Lo tau sih."
Alis menghela napasnya, "Rame di Base kampus, Lo gak buka memangnya?"
Leta menggeleng.
"Gini nih punya temen tapi gak pernah buka Base atau Twitter kampus jadi gak pernah tau gosip hangat."
Leta memutar bola matanya malas, gak penting juga baginya membuka hal seperti itu.
"Noh Kak Langit, Lo cari dia kan?"
Leta menatap Langit yang berjalan sendiri, "Bentar ya"
Leta langsung berlari menghampiri "Kak Langit,,"
Langit menoleh dan menautkan kedua alisnya saat melihat Leta berlari ke arahnya.
"Gak usah lari.!"
Leta berhenti dan menatapnya bingung menatap langit yang juga tengah menatapnya dengan mata elangnya.
"Kenapa?" Lanjutnya saat Leta malah terdiam.
"Gue cuma mau bilang kalau topi Lo kebawa pulang, belum gue cuci juga.."
Langit mengangguk. "ya Udah cuma itu aja kok, Makasih Kak." Ucap Leta memutar Tubuhnya.
"Tunggu.!"
Leta berhenti dan berbalik menatap Langit, dia memejamkan matanya pasti Langit akan marah dengannya.
"Gak usah lari, jatuh nanti."
"Ha- Hah,, Iya kak."
Langit hanya kembali mengangguk. "Ya udah gue balik ke sana dulu." Ucap Leta kembali melangkah pergi.
Langit terus menatap Leta yang berjalan menuju teman-teman nya.
"Lo di sini ternyata, gue cari dari tadi."
Arga menghampiri Langit, dia memang mencari keberadaan Langit karena ada hal yang harus dia diskusikan.
"Kenapa.!"
"Ini ada sedikit masalah, Tiba-tiba satu Bus kampus mogok dan udah di coba benerin tapi belum juga bener, sedangkan kalau kita panggil bengkel itu juga bakal makan waktu. Menurut Lo gimana? perjalanan kita juga cukup lama sampai Bandung."
Langit terdiam.
"Beberapa anak pakai Bus dan sisanya pakai kendaraan masing-masing."
Arga mengangguk.
"Oke gue info ke Gala juga Boni."
Langit mengangguk dan mengambil ponselnya, dia meminta salah seorang yang bekerja di bengkel nya untuk datang mengecek kondisi Bus kampus.
tuhh cowek juga terobsesi sama langit..
viee letaa... udah ada rasa nihh🤭
Ya elahh ada saingan baru nihh🤣