NovelToon NovelToon
Dijual Ayahku Dibeli Bosku

Dijual Ayahku Dibeli Bosku

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Mommy Ghina

Sungguh teganya Hans ayah Tania Kanahaya, demi melunasi hutangnya kepada renternir, dia menjual anaknya sendiri kepada pria yang tak di kenal.
Dibeli dan dinikahi oleh Albert Elvaro Yusuf bukan karena kasihan atau cinta, tapi demi memiliki keturunan, Tania dijadikan mesin pencetak anak tanpa perasaan.

"Saya sudah membelimu dari ayahmu. Saya mengingatkan tugasmu adalah mengandung dan melahirkan anak saya. Kedudukan kamu di mansion bukanlah sebagai Nyonya dan istri saya, tapi kedudukanmu sama dengan pelayan di sini!" ucap tegas Albert.

"Semoga anak bapak tidak pernah hadir di rahim saya!" jawab Tania ketus.

Mampukah Tania menghadapi Bos sekaligus suaminya yang diam-diam dia kagumi? Mampukah Tania menghadapi Marsha istri pertama suaminya? Akankah Albert jatuh cinta dengan Tania?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ghina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan Renternir (revisi)

Perusahaan Maxindo

Salah satu gedung pencakar langit di Jakarta, pagi hari ini mulai di datangi oleh para pekerja yang bekerja di perusahaan Maxindo, termasuk seorang wanita yang bernama Tania Kanahaya salah satu staff marketing di perusahaan Maxindo.

Langkah kakinya begitu cepat saat memasuki lobby perusahaan sambil melirik jam tangannya, berharap jika dia tidak telat masuk kerja karena sempat terjebak macet di jalan.

“Tumben Tania, loe baru nyampe?” tanya Kia teman satu divisinya, ketika mereka bertemu di depan lift

“Biasa kena macet di jalan,” balas Tania.

Sambil menunggu giliran masuk lift menuju ke lantai masing-masing. Dari luar lobby perusahaan terlihat sosok pria yang memiliki postur tubuh tinggi 180cm, wajah tampan bak dewa Yunani, iris mata yang begitu tajam namun bisa mematahkan hati wanita yang memandangnya. Jika pria itu sudah berbicara lawan bicaranya seakan terhipnotis mendengar suara bariton pria itu. Sudah tak terelakkan lagi, Albert Elvano Yusuf sang pemilik sekaligus CEO Maxindo, pujaan hati wanita di perusahaannya. Mereka rela untuk mencari perhatian, serta bersedia jika dijadikan simpanan sang CEO, karena tak mungkin di jadikan istri karena Albert sudah menikah.

Kia dengan sengaja menepuk bahu Tania agar menoleh ke dirinya. “Tania, ada Pak CEO ... baru sampai tuh,” ucap Kia sambil menunjukkan ke arah pria itu.

Tania menolehkan wajahnya dan menatap pria tampan itu yang semakin dekat menuju arahnya berdiri.

Pria itu seperti biasa melangkahkan kakinya dengan angkuh, di tambah wajah datar dan dingin sangat terpancar di wajah tampannya.

Para karyawan yang menyapa atau tersenyum dengannya, jangan harap akan ada balik sapa atau balasan senyum di wajahnya. Namun hal itu sudah biasa.

Kedatangan pria itu di lobby, membuat para karyawan memberi ruang agar sang pemilik perusahaan bisa masuk ke lift khusus CEO.

Tania yang masih berdiri di depan lift, jantungnya berdebar-debar ketika pria itu melewatinya, sambil menghirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh pria itu, sungguh sangat memabukkan wanginya.

DEG!

Ketika Albert bersama asisten pribadinya masuk ke lift, entah kenapa tiba-tiba saja Albert dan Tania tak sengaja beradu pandang dan tatapan mereka saling terkunci dalam beberapa menit, hingga pintu lift itu tertutup.

Debaran jantung Tania semakin cepat, hingga wanita itu mengusap dadanya sendiri. Hati kecilnya bahagia bisa di tatap oleh pria yang selama ini diam-diam dia sukai.

...----------------...

Ruang CEO

Pria yang memiliki paras tampan itu terlihat sedang duduk di kursi kebesarannya, lalu mulai tenggelam dengan rutinitasnya semenjak dia tiba di perusahaannya.

Di sela-sela kesibukan mengecek dokumen-dokumen, tiba-tiba aktivitasnya berhenti, lalu menatap asisten nya yang duduk di hadapannya.

“Kamu sudah melaksanakan perintah saya?” tanya Albert dengan suara tegasnya.

Gerry yang terlihat fokus dengan laptopnya, agak tersentak. “Beberapa hari yang lalu saya sudah menghubungi orang untuk mencari wanita yang di inginkan Pak Albert,” jawab Gerry sang asisten pribadi Albert.

“Tapi apakah Pak Albert yakin mencari wanita lain melalui orang lain? Tidak cari sendiri, biar sesuai dengan keinginan Pak Albert?” tanya Gerry, walau sebenarnya ragu untuk bertanya.

Albert berdecak kesal. “Kelaman kalau cari sendiri, tapi kamu kasih tahu kan kriteria wanita yang saya inginkan kepada mereka?”

“Sudah Pak Albert,” balas Gerry.

Sebenarnya permintaan Albert buat Gerry agak aneh, diminta mencari wanita dalam waktu dekat melalui orang lain, padahal secara kemampuan Bosnya tanpa mencari wanita, pasti akan ada wanita yang mendekatinya. Tapi ini berbeda!

Albert Elvaro Yusuf sudah menikah dengan seorang super model cantik bernama Marsha Angelica selama empat tahun, namun hingga sekarang mereka belum dikarunia anak. Pria itu sangat mendambakan serta merindukan kehadiran seorang anak, keturunan dari dia sendiri. Akan tetapi sampai detik ini istrinya belum mau mengandung anaknya dengan berbagai alasan, hingga membuat pria itu mulai jenuh dengan seribu alasan penolakan istrinya.

Albert sebagai suami dan kepala rumah tangga berhak mengambil keputusan namun pria itu tetap dibicarakan dengan istrinya, pria itu sangat mencintai Marsha akan tetapi dia merindukan kehadiran anak kandung. Hingga akhirnya dia harus mengambil tindakan yang nyata untuk mewujudkan keinginannya, sebelum usianya semakin tua.

...----------------...

Sore hari ...

Rumah Tania.

Tatapan nanar tersirat di kedua netra Tania, dirinya tak kuasa untuk berdiri terlalu lama di ambang pintu rumahnya, ketika baru saja pulang kerja. Akhirnya tubuh wanita itu melorot ke lantai, saking dengkulnya lemas.

BUGH!

BUGH!

Tania melihat dengan kedua netranya, bagaimana ayahnya sedang di hajar oleh beberapa pria yang memakai setelan jas berwarna hitam tanpa ampun.

“Pak, tolong beri kami waktu lagi. Kami akan segera mencari uang untuk membayar hutang kami,” pinta Bu Rita, ibu tiri Tania, yang berada tak jauh dari posisi suaminya.

Pria yang memiliki wajah garang berdecak kesal. “Sudah berapa kali kalian bilang minta waktu untuk membayar hutang-hutangnya, ini sudah hampir tiga bulan melewati jatuh tempo. Dan sampai sekarang kalian belun bayar juga!” bentak pria itu. Tak lama pria itu kembali menendang perut pria paruh baya itu dengan salah satu kakinya.

“Eeugh ....” Pria paruh baya itu merintih kesakitan.

Tak kuasa melihat ayahnya di hajar oleh kedua pria itu, Tania berusaha bangkit dan mendekati kedua pria itu.

“Pak, mohon jangan di pukuli ayah saya ... tolong hentikan,” memohon Tania.

Pria itu memutar bola matanya dan menatap Tania. “Kalau begitu bayar hutang ayah dan ibumu ini!!” seru salah satu pria itu.

“Berapa hutang ayah dan ibu saya, Pak?”

“Dua ratus juta!!” jawab lantang pria itu.

GLEK

Agak tercekat tenggorokan Tania, setelah tahu berapa nominal hutang ayahnya.

200 juta, banyak sekali hutang ayah dan ibu ... tapi untuk apa uang sebanyak itu?

Tania hanya bisa menatap ayahnya yang sudah terkapar tak berdaya di atas lantai, sedangkan ibunya sedang menangis sesenggukan.

Bagaimana cara membayarnya, tabunganku saja hanya ada dua juta, sedangkan hutang ayah dan ibu dua ratus juta ... Batin Tania.

“Pak, mohon berikan kami waktu untuk mencari uangnya,” kembali memohon Bu Rita, sembari menangkup kedua tangannya ke dada.

Sejenak salah satu pria itu mendekati Tania, lalu mencapit dagu wanita muda yang memiliki wajah yang teduh.

Tania mendesis kesakitan ketika dagunya di capit dengan sekuat tenaga pria itu. “Saya akan berikan waktu untuk kalian berdua, jika dalan dua hari tidak bisa membayar hutang kalian. Maka wanita muda ini akan kami jual!!” ancam pria itu dengan tatapan tajamnya.

Tubuh Tania langsung gemetaran mendengar kata akan di jual, tapi sayangnya Bu Rita justru menaikkan sudut bibirnya hingga berbentuk bulan sabit, sepertinya kalimat rentenir barusan menjadi ide buat Bu Rita untuk melunasi hutangnya.

“B-baik ... kami akan mengusahakan. Tolong lepaskan suami saya, Pak,” pinta Bu Rita.

Akhirnya kedua pria itu melepaskan Ayah Hans. “Ingat dua hari lagi, kami akan datang kembali!” seru pria itu, kemudian meninggalkan rumah Tania.

Bu Rita segera menghapus air mata buayanya lalu langsung membantu suaminya untuk duduk di sofa. Sedangkan Tania masih tercenung dengan pemikirannya sendiri.

Isi kepala Bu Rita sudah mulai merancang cara bagaimana bisa menjual Tania anak bawaan dari suaminya, agar bisa melunasi hutangnya sebesar 200 juta, yang dia pinjam demi keperluan anaknya Clara yang sedang merintis dunia modelling, tanpa menjual harta benda atau menggadaikan sertifikat rumah suaminya, Ayah Hans.

Tania Kanahaya, wanita berusia 22 tahun anak kandung dari Ayah Hans dan Mama Shinta. 21 tahun silam setelah perpisahan orang tua kandung Tania, ayah Hans kembali menikah dengan wanita bernama Rita, dan mereka memiliki anak perempuan yang bernama Clara Stefani berusia 20 tahun.

Hidup bersama dengan ibu tirinya, bak cerita di kisah ratapan anak tiri. Itulah yang Tania hadapi sejak kecil, selalu di nomor duakan, selalu di siksa fisik dan batinnya oleh Bu Rita maupun  ayah kandungnya Hans, apalagi semenjak hadirnya Clara adiknya yang lahir dari rahim Bu Rita, semakin tersisihlah wanita yang bernama Tania.

Namun wanita itu tak gentar untuk melawan ibu tirinya, jika sudah kelewatan menghina dina dirinya. Tidak peduli jika ayah Hans turut memarahinya karena selalu membela istrinya Rita dan Clara.

Seperti sekarang setelah kepergian rentenir, Tania jadi pelampiasan kemarahan Bu Rita dan Ayah Hans hanya melihat dan tidak membela putri kandungnya.

Lihat saja Tania, aku akan menjual dirimu ke pria hidung belang!! Dan hidupmu akan merana untuk selamanya dan aku bisa melunasi hutangku... Batin Bu Rita.

Tania menatap nanar ke ayah Hans, yang tak pernah membela dan melindunginya layaknya seorang anak.

Kenapa ayah tak pernah menyayangiku ... batin Tania.

bersambung.....

Halo Kakak Readers yang cantik dan ganteng, kembali di kisah terbaru Tania Kanahaya dan Albert Elvaro Yusuf. Semoga kisahnya bisa menghibur.

Dan seperti biasa mohon dukungannya untuk karya recehan yang isinya kehaluan Mommy Ghina 🤭. Tinggalkan jejak, komen, like, vote, di kasih hadiah juga senang biar semangat menulisnya. Dan jangan lupa rate ⭐⭐⭐⭐⭐.

Serta seperti biasa mengingatkan jangan kasih rate 1/2/3 karena tidak ada untungnya buat kakak readers, tapi sangat berharga buat yang nulis, percaya deh 😊. Jika tidak suka dengan ceritanya, sebaiknya ditinggalkan saja.

 Seperti novel sebelumnya, ada Give Away buat membaca setianya. Terima Kasih

Love You sekebon 🌹🌹🌹🌹🌹

Tania Kanahaya, usia 22 tahun. Staff administrasi marketing Perusahaan Maxindo.

Albert Elvano Yusuf, usia 35 tahun. CEO & Pemilik Perusahaan Maxindo.

Marsha Angelica, usia 27 tahun. Istri Albert, seorang model terkenal.

1
Yanti Yulian
Luar biasa
Yanti Yulian
Lumayan
Dwi Agustin N Muftie
entah kenapa aku tak suka wajah kebarat²an semacam Albert ini😭
Dwi Agustin N Muftie
entah kenapa aku tak suka wajah kebarat²an semacam Albert ini😭
Aidul Putra
KLO GW BILANG MAH NAJIS...... ORG TUA BGTU TP MSH JUGA D HORMATI.... ATURAN DARIMANA ITU...??? KLO GW SDH GW BABAT HABIS TUH... ENAK AJA..
Fera Damayanti
Luar biasa
Waty Tasya
menakutkan si albret
Waty Tasya
keren
Meri Andika Putri
karma
Meri Andika Putri
Alhamdulillah Tania sadar
Meri Andika Putri
opa nya ganteng
Meri Andika Putri
semangat Tania
Meri Andika Putri
hahahaha lucu banget dengan kelakuan Bu Rita ,,, mereka menghalalkan segala caraa
Meri Andika Putri
akhirnya jatuh cinta kan
Meri Andika Putri
si pak ceo dah mulai ke enakan tu dan takut Tania di ambil orang
Meri Andika Putri
egomu terlalu tinggi pakk ceo
Meri Andika Putri
pria tidak punya hati
Meri Andika Putri
ada sesuatu
Meri Andika Putri
rasakan pak ceo
Meri Andika Putri
gila ibu tirinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!