Amelia Angelica nama yang diberikan oleh kedua orang tuaku, berkat nilai-nilaiku yang bagus sejak SMP kini aku menempuh pendidikan di King's College London dengan beasiswa tahap akhir. Namun kesalahan fatal aku lakukan dan kembali ke tanah air. Disitulah segalanya berawal.
Memulai hidup dengan mengabdikan diri disebuah Rumah Sakit swasta, pada awalnya semua berjalan dengan baik sampai kemudian takdir berkata lain.
Penasaran????? simak yuk ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili Mangatoon sendiri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10. Menghindar
Bangun pagi seperti biasa dan sudah menjadi kegiatan rutin bagi Amelia sebelum berangkat kerja, selalu menyempatkan diri menyiapkan sarapan buat dirinya dan jagoan kecilnya.
Selesai sarapan, Amelia menemani Rafi bermain sambil menunggu kedatangan bi Sari. Sambil menemani putranya bermain, pikiran Amelia tidak lagi tenang seperti hari-hari sebelumnya. Semalam ada yang mencoba mencari data mengenai dirinya, beruntung Amelia pernah belajar menyembunyikan data dirinya dan beruntungnya lagi, Amelia belum memasukkan data putranya.
"Mama,,,,kapan kita jalan-jalan ". kata Rafi sambil memainkan mobil-mobilnya.
"Hari Minggu aja sayang,,,,mama kan setiap hari harus kerja supaya Rafi bisa sekolah dan beli mainan.". ujar Amelia lembut memberi pengertian pada Rafi
"Sayang,,,,bi Sari udah datang tuh, waktunya mama berangkat, ingat jangan merepotkan bi Sari dan,,,,,,"ujar Amelia dan langsung disambung oleh Rafi
"Jangan nakal,,,," kata Rafi memeluk dan mencium pipi Amelia. Rafi sudah sangat paham jika mamanya sudah berkata seperti itu berarti waktunya bagi sang mama untuk berangkat kerja.
"Bi,,,,aku berangkat dulu,.titip Rafi,,,,jangan terlalu capek bi.". kata Amelia sebelum berlalu.
Setelah beberapa menit ikut meramaikan jalan raya, akhirnya Amelia tiba diparkiran rumah sakit yang dikhususkan untuk para dokter, Amelia setengah berlari ke lokernya untuk mengambil snellinya kemudian mengunci kembali lokernya dan bergegas ke ruangannya.
Satpam hanya melihat kearahnya dengan heran karena tidak biasanya Amelia berjalan secepat itu seperti ada yang memburunya.
Rasa lega didada Amelia ketika tiba diruangannya tanpa harus bertemu dengan direkturnya. Menghindar adalah jalan satu-satunya yang bisa dilakukan oleh Amelia setelah kejadian diruangan direktur beberapa hari lalu.
Waktu terus berlalu jam menunjukkan angka 12.00 artinya jam istirahat siang dan waktunya untuk memberi asupan pada perut yang sejak tadi protes.
"Mel,,,,kantin yuk, bareng kita ". ajak citra di depan pintu ruangan Amel yang ditemani oleh Angga.
"Aku nitip aja deh, minta tolong sama pelayannya supaya dibawakan, ada beberapa laporan medis yang harus aku selesaikan ". Ujar Amelia beralasan
"Ok,,,tunggu ya ". Kata Citra menarik tangan Angga agar berjalan cepat.
'sebisa mungkin aku harus menghindar, untuk berjaga-jaga dengan semua kemungkinan terburuk, mungkin sebaiknya aku mulai mencari pekerjaan lain. Apa jadinya jika mereka tau kalo keturunan mereka ada padaku ". batin Amelia khawatir
tok tok tok
Ceklek
"Maaf bu dokter, saya bawakan gado-gado disuruh dokter Citra "kata pelayan kantin setelah dipersilahkan masuk
"Terima kasih,,,,,letakkan disini aja, mbak,,,nanti piringnya dibawa sama OB ". ujar Amelia tersenyum ramah
Amelia kemudian menikmati gado-gado kesukaannya dengan lahap setelah pelayan itu meninggalkan ruangannya. Untuk sementara Amelia melupakan semua kekhawatirannya, tak lama kemudian gado-gado kesukaannya tandas masuk kedalam perutnya.
Sementara itu diruangan direktur, Rodrigo nampak kesal pada asistennya.
"Ada apa denganmu, Alex,,,,menyelidiki seorang wanita saja kamu tidak bisa " kata Rodrigo
"Bukan tidak bisa tuan tapi belum bisa,.sepertinya informasi tentang dokter Amel sengaja ditutupi oleh seseorang tau oleh dokter Amelia sendiri ". ujar Alex membela diri
"Besok informasi tentang Amelia harus sudah ada di mejaku, hari ini kamu harus kerja keras ". kata Rodrigo tak menerima alasan
"Tuan, saya boleh menanyakan sesuatu.???" tanya Alex hati-hati.
"Hmmm,,,,,tanya apa ". Rodrigo balik bertanya
"Kok tiba-tiba tuan ingin tau informasi mengenai dokter Amel.???" tanya Alex penasaran sekaligus gemetar melihat sorot mata Rodrigo yang seakan ingin membunuhnya
"Kamu lakukan aja yang saya minta, atau kamu sudah bosan kerja denganku ". kata Rodrigo dengan datar dan dingin
"Maaf tuan, bukan maksudku seperti itu tapi hanya penasaran saja ". ujar Alex membela diri
"Temukan dulu informasi tentangnya baru akan saya jawab semua pertanyaanmu.". kata Rodrigo dengan sinis.
Rodrigo kemudian melanjutkan pekerjaan yang seharusnya diselesaikan di perusahaannya, namun sejak Rodrigo mengetahui keberadaan Amelia dirumah sakit yang dia pimpin semua yang terjadi malah sebaliknya. Jika sesuai dengan perjanjian sebelum menjabat direktur rumah sakit, Rodrigo hanya dua hari dirumah sakit selebihnya diperusahaan Abraham grup.
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
Selamat bergabung bagi yang baru membaca ceritaku dan semoga bisa menjadi salah satu penghibur pada masa pandemi ini.
Jangan lupa dukungannya agar author lebih semangat lagi halunya 🤭🤭🤭
Salam manis dari author