Gadis remaja berusia 15 tahun yang dituntut hukuman 10 tahun penjara itu kini sudah menjadi wanita hebat. Ia dituntut atas pembunuhan Ayah tiri yang menyiksa sang Ibu sampai meninggal.
Power keluarga Ayah tirinya mampu membuatnya tak berkutik saat dimasukkan ke dalam penjara, tapi itu lah awal kebangkitan dirinya.
Di dalam penjara ia diangkat anak oleh seorang wanita gengster, di dalam tahanan akhirnya dia menjadi orang yang ditakuti.
10 tahun kemudian ia keluar dari penjara untuk menuntut balas pada mereka yang menutup mata saat ibunya disiksa semasa hidup dan mereka yang menjebloskan dirinya ke penjara. Ia bersama teman-temannya sesama Ex-Narapidana, bersama mereka menjadi lebih kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bangkitnya Ex-Narapidana - 31.
Antonio menjambaaak rambut panjang Celine hingga kepala Celine menengadah ke belakang, kemudian lelaki itu menekan b e l a t i di l e h e r Celine. "Sandiwara mu sudah ketahuan, jalaaang...! Sekarang, waktunya kau menghadap Tuhan! Mati saja!"
Tubuh Celine gemetar, matanya terpejam menunggu waktu kematiannya.
Ada kepuasan di wajah Antonio melihat betapa pasrahnya Celine, namun tiba-tiba tangannya yang memegang b e l a t i gemetar dengan hebatnya. Ia melihat Celine menyeringai padanya dengan wajah mencemooh.
Senjata t a j a m di tangan Antonio terlepas dari tangan nya dan meluncur ke bawah lalu ditangkap oleh tangan Celine.
Brukkkkkk
Tubuh Antonio terjengkang ke belakang, ke atas ranjang dengan busa merembes dari sudut mulutnya.
Celine menatap tajam pada Antonio, "Kau kira aku bodoh! Ck! Ahhh... aku menyayangkan kita berdua nggak bisa balapan liar di atas ranjang lagi! Aku akui, keahlian mu bercinta 85/100... kheeee..."
Celine memijit watchphone di pergelangan tangan, dia menghubungi Enzo. "Target pingsan! Racun sudah beraksi, mulutnya sudah berbusa!"
"Oke, aku masuk! Anak buahnya di luar sini sudah aku tangani! Pihak hotel pun, sudah aman terkendali!" Jawab Enzo.
Panggilan dimatikan, tak lama pintu kamar hotel terbuka. Enzo dan Donita membawa sebuah koper besar, untuk sementara waktu tubuh Antonio akan berada di dalam koper itu.
"Ck! Tamat riwayatmu!" Celine menendaang tubuh Antonio yang sudah masuk ke dalam koper.
Ketiga orang itu pun pergi dari hotel, sementara dua anak buah Antonio yang sudah berhasil dilumpuhkan berada di kamar lain yang dipesan oleh Enzo.
.
.
.
Maxayla bersedekap, dia menatap kedua orang yang sedang duduk bersisian.
"Oke, siapa yang ingin bicara duluan?"
Madam Belle menarik nafas kemudian menghembusnya. "Tuan Gavin sebenarnya adalah Ayah kandung mu, Max."
Maxayla bahkan tak terkejut sama sekali, "Lalu?"
"Hah?" Madam Belle memandang putrinya dengan tatapan aneh. "Kamu nggak bertanya kenapa dia bisa jadi ayahmu, sayang?"
Maxayla mengangkat bahu, "Aku nggak perduli, yang pasti Tuan Gavin sudah meninggalkan Bunda saat mengandungku... sampai Bunda berniat membuangku, untung saja ada kedua orang tua angkat ku yang mau merawatku."
"Max?! K-kamu tahu Bunda adalah Ibu kandung mu?"
"Tentu saja tau, setahun ini aku udah tau."
"Sayang, Bunda..." mata Madam Belle berkaca-kaca, ia malu sekaligus lega.
Gavin menarik tangan Madam Belle, memberi kekuatan pada wanita itu. "Maafkan aku, putriku. Maafkan kami berdua, karena kami tidak bertanggung jawab dengan perbuatan kami. Dulu, saat Papa kembali pada keluarga... Papa nggak tau ibumu sedang hamil. Maafkan Papa..."
Maxayla menghela nafas panjang, "Masa lalu tak bisa kita ubah, tapi untuk bersikap normal layaknya kita ini satu keluarga... sepertinya akan sulit bagiku."
"Papa nggak akan memaksamu untuk menerima Papa sebagai Ayahmu."
"Aku sudah melihat wajah adik perempuan ku, dia mirip sekali dengan ku. Kapan dia kembali dari luar negeri?"
Bibir Gavin tersenyum lega, setidaknya Maxayla bisa menerima adiknya.
"Grace akan pulang besok, mau ikut menjemput ke bandara?" tawar Gavin.
"Enggak usah, sebaiknya sebelum kalian berhubungan lebih lanjut... putuskan dulu pertunanganmu, Tuan Gavin."
"Sayang, Bunda dan Papa mu nggak ada hubungan apa-apa saat ini. Kami hanya__"
"Hanya ingin berhubungan tanpa status, seperti dulu! Lalu, saat Bunda hamil lagi... anak itu nggak jelas asal usulnya kayak aku! Begitu?" skak Maxayla.
"Putri kita benar, Belle. Aku akan segera memutuskan pertunanganku dengan Safira dan akan segera menikahi mu. Jangan menolak!"
"Tapi, aku dengar... Ayah Safira adalah investor terbesar di perusahaan mu. Bagaimana kalau ayahnya menarik investasi, lalu perusahaan mu bangkrut?" Madam Belle sedikit merasa cemas.
"Ada kamu yang luar biasa, ada putri kita yang hebat. Apa yang aku takutkan... kalian pasti akan membantuku, kan?" Gavin mengedipkan sebelah mata.
Maxayla menahan senyumnya, ia hanya ingin Ibu kandungnya itu bahagia di sisa-sisa usianya yang semakin lanjut. Max ingin, setelah balas dendamnya usai dan para musuh sudah musnah hanya ada kebahagiaan untuk semua orang.
"Ah ya, sayang. Besok malam, Devano dan Bunda akan mencuri pesanan yang akan dikirim Primus ke pihak Jepang, muatan itu akan menuju pelabuhan dengan kapal ilegal. Setelah itu... Bunda dan Devano akan menyergap Primus di pelabuhan dengan pancingan muatan yang kami curi darinya. Dia pasti akan datang meksipun tau itu adalah jebakan... Harga diri pria serakah itu terlalu tinggi! Dia tak akan mau kalah dari Devano! Dulu, saat Bunda bekerja pada Devano... kami kalah oleh Primus. Kali ini, Bunda dan Devano akan menang."
"Aku akan ikut!"
"TIDAK Boleh...!!"
Bukan Madam Belle atau Gavin yang melarang Maxayla, namun Zephyr. Pria itu menatap marah pada Max, bagaimana tidak? Baru saja Max sembuh dan itu pun belum sepenuhnya, wanitanya itu malah ingin pergi menantang maut lagi!
"Jangan ikut campur!" Max menatap tajam pada Zephyr, urusan besok adalah masalah hidup dan mati mana mungkin ia tidak ikut dengan kelompok ibunya.
"Kau pergi, maka hubungan kita berakhir!" ancam Zephyr, dia begitu karena mencintai Max dan tak ingin wanita itu terluka lagi.
"Baik! Kita putus saja hari ini! Jangan tunggu besok!"
Brakkkkkk!
Maxayla menggebrak meja, lalu berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan Zephyr yang begitu syok.
Sial banget punya kekasih yang punya power kuat dan mendominasi...! Aku hanya menggertak... eehhh, dia malah minta putus beneran! Nasib! Nasib! Zephyr mengacak-acak rambutnya kesal.
ditunggu karya selanjutnya ...🥰
aku punya solusi Sam. bius aja. masukin karung. udah. 🤣🤣🤣🤣🤸
.siap siap karya baru meluncur ya Thor... /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/