Follow IG othor @ersa_eysresa
Anita wanita yang memiliki paras cantik dan pekerja keras, harus rela kehilangan segalanya saat dia berurusan dengan pria bernama Jayden, seorang pengusaha sukses bertangan besi. Dia tidak segan menghancurkan orang yang berani melawannya.
Salah satunya adalah Anita yang sudah berani mengusik hatinya sejak pertemuan pertama mereka yang terjadi tanpa disengaja. Namun, dibalik sifat tangan besinya, Jayden memiliki masa lalu yang kelam yang tidak diketahui oleh siapapun. Karena dia menutupi kelemahannya itu dengan sifat arogan yang dia miliki.
Apa yang terjadi pada Anita setelah bertemu Jayden?
Dan apa rahasia di balik masa lalu Jayden?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk Rumah Sakit
Anita pulang ke rumahnya saat semua dirasa cukup. Ya, saat hatinya sudah cukup tenang, cukup untuk berfikir dan cukup menentukan pilihan. Dia akan berkata sebenarnya kepada kedua orang tua dan juga kakaknya tentang apa yang sebenarnya terjadi. Tidak mungkin dia memikul beban ini sendirian, selama ada keluarga yang mendukungnya.
"Aku pulang,"
Anita masuk ke dalam rumah yang terlihat sepi, dan tidak ada satu orang pun disana. Tapi kemana mereka, kenapa pintu dibiarkan tidak terkunci?
Anita masuk kedalam kamarnya dan mencoba membaringkan tubuhnya yang terasa lelah. Bukan lelah karena pekerjaan hari ini, tapi lelah karena semua yang terjadi. Semua menjadi sangat buruk setelah hari kemarin.
"Pria itu benar-benar keterlaluan, kenapa harus aku yang dia pilih. Bukankah banyak wanita kaya di luar sana yang bisa dia jadikan istri. Kenapa harus aku, wanita miskin yang tidak ada apa-apa nya. Maksud dia apa coba. " Anita bicara pada sendiri karena tidak ada orang yang bisa diajak bicara olehnya.
Saat dia sibuk dengan nasibnya dan nasib keluarganya, terdengar seseorang memanggil dari luar rumah. Anita segera keluar untuk melihat siapa yang sudah memanggilnya.
"Ada apa, Bu? "
"Anita, kamu sudah pulang. Syukurlah, Ibu mau mengabarkan kepadamu kalau saat ini Ayahmu dibawa ke rumah sakit. Tadi dia jatuh di kamar mandi dan tidak sadarkan diri. Ibumu meminta tolong pada suamiku untuk mengantarkannya ke rumah sakit dengan mobil." ujar seorang tetangga sebelah rumah Anita yang terkenal baik hati.
"Benarkah, bu? lalu apa mas Andri sudah di kasih tau? " Seketika Anita terlihat panik.
"Sepertinya sudah, tapi nggak tau kakakmu itu sudah di rumah sakit apa belum. Soalnya dia tadi keluar. " kata ibu itu lagi.
"Ya sudah bu, Terima kasih sudah memberitahu. Aku akan segera ke rumah sakit sekarang."
Anita segera masuk ke dalam rumah dan menenangkan diri dulu. Dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Dia tidak boleh panik, dia harus tenang.
"Ibu kerumah sakit tanpa persiapan, setidaknya aku harus membawakan beberapa pakaian dan selimut untuk ibu." Gumamnya.
Sambil menyiapkan semua perlengkapan yang akan dia bawa ke rumah sakit, Anita menghubungi kakaknya berkali-kali tapi tidak diangkat. Kesal itulah yang dirasakan oleh Anita saat ini.
"Mas Andri kemana sih, kok nggak diangkat teleponnya." Gumamnya berkali-kali karena merasa sangat kesal.
Setelah semua persiapan selesai, Anita segera pergi kerumah sakit dengan menggunakan motornya dan membawa satu tas besar berisi pakaian dan beberapa perlengkapan untuk di rumah sakit, jika memang ayahnya harus dirawat inap.
Sampai di rumah sakit Anita segera mencari kamar ayahnya dirawat melalui bagian informasi, dan mereka bilang ayahnya sedang dirawat di ruangan ICU.
"Ya Tuhan apa lagi ini. Memangnya ayah kenapa, kenapa harus dirawat di ruang ICU segala?" gumam Anita sambil berjalan cepat mencari ruangan yang dimaksud. "Berapa biaya yang harus kami tanggung untuk ini. Menginap di ICU biayanya sama dengan menginap di hotel." imbuhnya sambil mencari-cari ruangan yang dimaksud.
Langkah kakinya berhenti saat melihat sosok yang sangat dia kenal sedang bersandar di tembok. Tampak wajah penuh kesedihan dan mata sendu karena banyak menangis.
"Ibu, dimana Ayah? " tanya Anita khawatir.
"Ayahmu didalam dia masih tidak sadarkan diri, Kata dokter ayahmu mengalami serangan jantung dan saat terjatuh salah satu pembuluh darah dikepalanya pecah. Dan sampai sekarang ayah belum sadar." Bu Laksmi ibu Anita menjelaskan keadaan ayah Anita.
Anita langsung menutup mulutnya tak percaya, kenapa ayahnya bisa terkena serangan jantung? Padahal selama ini ayah baik-baik saja.
"Lalu apa kata dokter ibu, apa ayah bisa sembuh? " tanya Anita dengan air maya yang sudah mulai jatuh.
"Ibu bingung Anita, kata dokter jika ayah tidak sadar, maka ayah mu dinyatakan koma, kalau sadar pun mungkin ayah mengalami strok. Entahlah ibu bingung, Anita."
Anita langsung memeluk ibunya, dia tau perasaan sang ibu yang pastinya sangat sedih. Karena selama ini mereka berdua adalah pasangan yang saling mencintai hingga terkadang membuatnya dan juga Andri merasa iri dengan cinta mereka.
"Ibu sabar, ya. Mas Andri dimana, bu? Apa dia belum datang? " tanya Anita mencari sosok kakaknya keseluruh penjuru lorong rumah sakit, tapi kakaknya itu tidak melihat sama sekali barang hidungnya.
"Entahlah, ibu juga tidak tahu Anita. Kakakmu pergi sejak pagi. Sesaat setelah kamu pergi kerja tadi. Entahlah, ibu sudah menghubunginya tapi ponselnya tidak aktif. "
"Aku akan menghubungi Mas Andri lagi bu," ujar Anita dan segera menghubungi Andri.
Tidak Aktif, beberapa saat lalu saat Anita menghubunginya ponsel Andri aktif. Tapi kenapa sekarang sudah tidak aktif. Apa sebenarnya yang terjadi pada sang kakak?
"Tidak aktif, bu."
"Sudah ibu bilang ponsel Andri tidak aktif. Sekarang ibu bingung, Anita. Bagaimana cara kita membayar biaya perawat ayahmu. Apalagi dirawat di ruangan ini, pasti biayanya sangat mahal. Apa yang harus kita lakukan. " Bu Laksmi menangis tertahan dia tidak tau lagi apa yang harus dilakukan.
Inilah yang dipikirkan Anita sejak tadi saat mengetahui kalau ayahnya berada di ruang ICU. harus bayar pakai apa mereka. Sedangkan sertifikat rumah saja masih sekolah. Sedangkan mereka yang bekerja sudah dipecat dari pekerjaannya.
Saat Anita sedang larut dalam pikirannya dia merasakan getaran di ponselnya. Anita segera melihat siapa yang sudah menghubunginya. Dan senyumnya langsung terbit saat melihat nama yang terlihat di ponselnya.
"Kakak, " lirihnya.
Anita segera mengangkat panggilan dari sang kakak dengan senyum lebarnya dan memberi isyarat kepada ibunya kalau yang menghubunginya adalah Andri.
Ibu Laksmi ikut senang saat mengetahui kalau Andri yang menghubungi Anita. Setidaknya jika ada laki-laki diantara mereka, baik Anita maupun Bu Laksani akan merasa sedikit tenang. Karena ada pria yang akan melindungi mereka berdua.
"Hallo, kak. kakak kemana saja? Kami membutuhkan kakak sekarang, ayah dirawat dirumah sakit. " cerocos Anita saat Andri mengangkat teleponnya.
"Maaf apa ini dengan keluarga Andri Pratama? " tanya seseorang yang ada diseberang telepon.
Tentu saja Anita terkejut saat orang yang menggunakan ponsel kakaknya ternyata bukan kakaknya yang berbicara.
"Iya, saya adiknya mas Andri, memangnya ada apa. dengan masa Andri pak." tanya Anita panik.
"Saat ini kakak anda ada di kantor polisi. Kami menangkapnya atas tuduhan tabrak lari yang dilaporkan oleh orang tua korban. " ujar seseorang dari seberang telepon.
"Bapak bercanda kali, mungkin bukan kakakku yang melakukannya. " Anita menjauhkan dirinya dan menyembunyikan kepanikannya karena takut ibunya akan drop saat mendengar kabar tentang Andri yang ditangkap polisi.
"Baiklah jika anda tidak percaya. Gunakan logika anda. Kenapa saya bisa menggunakan ponsel kakak anda. Jika anda masih tidak percaya juga, datang lah ke kantor kami. Untuk membuktikannya. " ucap pria diseberang telepon lagi.
Nt : Jangan lupa absennya ya guys, dan tinggalkan jempol kalian untuk cerita ini 👍🏼