seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
calon bayi
setelah seminggu menikah dan mendapatkan hunian baru.Rey di sibukkan dengan kegiatan bisnis yang akan dilakukan di luar kota."Uehkkk."sejak subuh tadi Aira tak henti-hentinya keluar masuk toilet.
"Sayang kamu nggak apa-apa.?" tanya Rey seraya menuntun aira ke kasur.
"Nggak apa-apa Mas,mungkin ini hanya masuk angin biasa.!Udah Mas,lebih baik kamu segera siap-siap.Maaf kalau aku nggak bisa menemani kamu.!" ujar Aira merasa bersalah.
"Tapi sayang,Aku nggak bisa ninggalin kamu dalam kondisi seperti ini,Kita ke rumah sakit ya?"
"Tapi Mas..."
"Masih ada waktu 2 jam sebelum aku berangkat.jadi lebih baik kita ke rumah sakit dulu!"
Aira mengangguk setuju.pasutri itu lalu berangkat menuju rumah sakit.Setelah tiba Aira di periksa oleh dokter."Bagaimana dokter keadaan istri saya?" Tanya Rey yang begitu khawatir dengan keadaan sang istri.
Sang dokter wanita paruh baya tersenyum"Istri anda tidak apa-apa,ini hanya gejala awal kehamilan pada trimester pertama.Nanti akan saya resepkan obat agar mulanya sedikit berkurang."
Dalam sekejap wajah khawatir Rey berubah menjadi wajah bahagia."Apa! istri saya hamil Dokter?"
Dokter wanita itu tersenyum"Saya Sarankan agar pasien tidak terlalu stress dan banyak pikiran,karena kehamilan yang masih di awal akan sangat Rentan dan harus di jaga."
"Iya Dokter,Terimah kasih"
Sang dokter akhirnya keluar dari ruangan Aira.Wajah Rey tak henti-Hentinya tersenyum memandang wajah sang istri tercinta.di usapnya lembut kepala sang istri yang sedang tidur."Mas,ada apa.?" mata Aira terbuka merasakan usapan di kepalanya.
"Sayang kata dokter kamu hamil.!" Ujar Rey
"Alhamdulillah,Jadi apa kata dokter Mas?Kandungan aku baik-baik saja kan.?" Ujar Aira dengan nada khawatir.
"Tenang sayang,Kata dokter semuanya baik-baik saja.ini hanya gejala awal kehamilan yang wajar."
"Alhamdulillah kalau semuanya baik-baik saja.Mas,lalu bagaimana dengan pekerjaan mu di luar kota.?" Tanya Aira pada sang suami.
"Untuk saat ini aku harus menunda untuk pergi.semuanya sudah aku serahkan ke sekretaris aku di kantor."
Rey tau jika sang istri merasa tidak enak hati padanya.Tapi ia harus meluangkan waktu untuk Aira di masa-masa kehamilannya,yang pasti membutuhkan dirinya.
"Maafkan aku mas,Gara-gara aku kamu jadi gagal berangkat."
"Kamu itu bicara apa sih,Kamu itukan istri aku,apalagi sekarang kamu lagi hamil muda,aku nggak mau kalau kamu dan calon bayi kita sampai kenapa-napa.kamu jangan banyak pikiran lebih baik kamu istirahat lagi,Nanti sore baru kita pulang."
Rey mengusap kepala Aira dengan lembut.Aira merasa sangat di cintai oleh sang suami.kehidupannya yang dulu yang susah dan miskin,harus banting tulang setiap hari,kini sudah menjadi lebih baik dari sebelumnya.Bahkan fasilitas yang mewah yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya sudah ia rasakan sekarang.
Mendapatkan cinta dari laki-laki yang sudah sah sebagai suaminya dan Allah menitipkan Junior kecil di rahimnya,itu semua menjadi pelengkap kebahagiannya.
***
"Ueekk...Uekkk.."
Aira memuntahkan seluruh isi dalam perutnya.Runinitas pagi yang begitu melelahkan.seminggu telah berlalu sejak kepulangannya dari rumah sakit.Tubuh Aira bersandar di wastafel,Tubuhnya terasa lemas dan tak sanggup menopang diri.
"Sayang kamu nggak apa-apakan.?" Rey yang baru saja kembali dari dapur untuk mengambil makanan untuk sang istri.
BRUGH
hampir saja tubuh Aira membentur lantai,jika saja tak Ada Rey di belakangnya.Aira pingsang dan tak sadarkan diri."Ya ampun sayang,kamu kenapa.?"Rey panik ia segera menggendong Aira dan membawanya ke rumah sakit.
Di dalam ruangan yang serba putih itu,Aira di periksa.Rey harap-harap cemas menantikan sang istri yang tak kunjung sadar.
"Dokter,ini kenapa istri saya belum sadar juga.?"
"Tenang Pak,pasien hanya kelelahan,biarkan istri anda istrihat dulu.setelah itu anda boleh melakukan USG di ruangan dokter OBYGON."
Rey tak menjawab,pikirannya hanya tertuju pada aira.ia terus menggenggam tangan sang istri.