Yenara Axullia (20thn) bersikeras mengejar laki laki dingin bernama Negime Stuart Milly (30thn). Yena tidak pernah putus asa untuk mendekati Egi, sampai sampai Egi mengecapnya sebagai wanita murahan, Yena tak perduli jika dianggap seperti itu, karena Yena akan menjadi perempuan murahan jika dihadapan Egi.
Gadis merepotkan seperti Yena sangat menggangu kehidupan Egi, Ketenangan CEO N.S Group itu mulai terganggu akan hadirnya wanita bernama YENARA AXULLIA, bodohnya Egi terjebak dalam permainan Yena, hingga tanpa sengaja ia membuang benih berharga nya kedalam rahim Yena!!.
_________
So? Penasaran nggak?? Kalau penasaran baca ya!! Jangan lupa vote, comen, share, kalau ada typo tandain!! Oke? Jangan kelamaan buat mampir!!!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KaniaAzzaraAulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17.
PRANGGGG!!!!!!!
Lampu di nakas kamar pecah berserakan, sebuah kamar mewah terlihat seperti kapal pecah, sangat berantakan.
"Sial! Bagaimana bisa Wanita sialan itu lolos dari maut" geram Vicha.
Vicha gagal mencelakai Yena, dia menyuruh orang untuk membuat Yena celaka, semua cara akan Vicha lakukan dengan mendapatkan apa yang ia mau termasuk Egi, dia akan mendapatkan Egi bagaimanapun caranya, bahkan menyingkirkan Yena sekalipun akan Vicha lakukan.
Vicha menelfon seseorang.
"Coba lagi, pokoknya kali ini ngga boleh sampai Gagal, kalau nggak, saya nggak akan kasih uang"
Tut.
Dert...
Sebuah pesan masuk, Vicha memeriksa, tubuh Vicha membeku dan bergetar membaca pesan itu, pesan dari Egi.
EgiMyCursh❤️
Kau mau macam macam dengan ku
Vicha? Kalau sudah salah memilih musuh bitch!!!
"Sial! Bagaimana bisa Egi tau?"Vicha menggigit jarinya, dia takut Egi akan melakukan hal yang lebih dari pada yang ia lakukan pada Yena.
"Seperti nya aku harus meminta tolong kepada dia"
Vicha kembali menghubungi seseorang.
"Hallo? Apa kabar? Aku punya pekerjaan untuk mu" ucap Vicha tersenyum smirk.
*
*
Kau menyuruhku untuk menggangu mereka?"Tanya Rifan Aprastyo, menunjukkan sebuah foto keluarga yang ia dapat dari wanita di depannya, Vicha.
"Iya, apa kau bisa?"Alis Vicha terangkat sebelah.
"Laki laki dan perempuan dewasa itu yang harus kau pisahkan"lanjut Vicha tersenyum smirk sambil menunjuk dua orang yang ada di dalam foto itu, siapa lagi kalau bukan keluarga kecil Egi dan Yena.
"Kenapa kau menyuruhku mengganggu mereka?"Tanya Rifan lagi.
"Kau tidak perlu tau apa alasannya, yang penting kau harus menyingkirkan wanita itu, buat dia merasakan hidup tak mau matipun segan!"ucap Vicha tersenyum devil.
Rifan mengangguk paham akan perkataan Vicha, oh iya, kita kenalan dulu yup!.
Dia Rifan Aprastyo, dia baru pulang dari L.A karena panggilan dari Vicha, dia teman Vicha saat mengenyam pendidikan di L.A, mereka satu universitas, namun beda jurusan.
Rifan orang yang Vicha percayai bisa menghancurkan hubungan Antara Egi dan Yena, dengan begitu Vicha bisa hidup bahagia bersama Egi nanti, masalah anaknya Egi, Vicha akan menerima nya, dia akan menjadi ibu tiri yang baik untuk anak Egi nanti.
"Lalu apa tugas ku?" Ucap Rifan bertanya kepada Vicha, apa rencana selanjutnya.
Vicha tersenyum lalu membisikkan sesuatu pada Rifan, membuat Rifan mengernyit.
"Serius? Kau ingin aku melakukan itu?"
Vicha mengangguk"iya, aku yakin kau bisa melakukannya."
"Jika gagal gimana?"
"Pasti berhasil, aku jamin itu!!!"ucap Vicha meyakinkan Rifan.
"Baiklah, aku mengerti."
"Ingat, kau harus percaya diri, pokoknya jangan sampai aku mendengar kata kegagalan dari mu fan!"ancam Vicha tegas.
"Oky!"
"Btw, nggak ketemu beberapa tahun dadamu makin besar yaaaa Vic."goda Rifan terkekeh melihat belahan dada Vicha yang rendah sangat terlihat.
Vicha sepontan menyilangkan kedua tangan didada, Rifan mesum!.
"Dasar mesum!!"umpat Vicha kesal.
"Ckckck, sok banget sih, baru digoda gitu aja udah marah, gimana kalau aku menyentuhnya"ejek Rifan mencebikan bibirnya.
"Makin gila ya kau setelah lama tinggal di L.A!"sinis Vicha.
"Apa sih? Udah biasa kali aku godain cewek disana, jangan heran dong cewek seksi kaya kamu aku goda"ucap Rifan santai.
"Oh iya? Sombong sekali anda, wahai kakanda, wah! Kira kira udah berapa banyak nih cewek yang udah kau cicipi disana? Hm?"goda Balik Vicha menaik turunkan alisnya, gantian menggoda Rifan.
"Hmmm? Berapa ya???"ucap Rifan sembari pura pura berfikir.
"Pasti banyak ya???"ucap Vicha mengejek Rifan.
"Banyak sih, sampai nggak bisa di hitung, lupa soalnya" kekeh Rifan membuat Vicha sebal, dasar Casanova!.
"Cihhh, apa iya kau sehebat itu?" Vicha berdecih.
"Apa kau mau mencobanya hm? Biar tau aku sehebat apa diatas ranjang?"goda Rifan lagi mencolek dagu Vicha yang kini Raut wajahnya semakin kesal.
"Nggak sudi banget, tubuh suciku dinodai oleh mu!!"kesal Vicha menapik tangan Rifan dari dagunya.
"Ah yakin masih suci mbak??"ucap Rifan tak percaya dengan wanita ular seperti Vicha ini.
"Apa aku harus ikut Tes keperawanan agar kau percaya aku masih tersegel?"tanya Vicha jengah.
"Boleh, ayo kapan! Jangan omong doang dong!!"Ucap Rifan menantang Vicha.
"RIFAN!!!! Aku serius!!"sebal Vicha.
"Siapa bilang kita sedang melawak dan mengatakan sebuah lelucon, nggak ada ya! Kau tadi sendiri yang menawarkan untuk tes keperawanan, dan aku mah hayuk aja, apa salah?"ucap Rifan, Vicha ini adalah spesies makhluk aneh, dia sendiri yang nawarin tadi kan buat tes, eh dia sendiri yang marah saat Rifan menyetujuinya.
"Hah! Terserah lah!" Vicha bersender di punggung kursi, tangan terlipat didada.
Rifan menahan tawanya melihat tingkah laku Vicha yang menurut nya sangat menggemaskan, layaknya anak kecil yang tengah ngambek karena tidak diberikan mainan.
"Andai saja kau melihat ku sebagai pria bukan sebagai sahabat, aku pasti akan memberanikan diri mengungkapkan perasaan ku padamu, entah sampai kapan aku bisa memendam rasa ini pada mu vich, sampai kapan kau akan sadar jika disisi mu ada pria yang tulus mencintaimu, aku akui aku memang pria bodoh yang jatuh cinta pada wanita seperti mu yang semua orang tau kau adalah wanita murahan, tapi aku tidak perduli mau orang bilang apa, yang terpenting i love you always forever, Vicha Reyani." Batin Rifan tersenyum kecut.
*
*
*
*
*
To Be Continued