dibaca aja ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggun juntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ancaman yang mengintai
Setelah kemenangan mereka melawan Persekutuan Bayangan, Arka dan Maya kembali ke desa untuk memulih kan diri. Namun, kedamaian itu terasa rapuh. Meski Cermin Kegelapan telah dihancur kan, Maya merasa ada sesuatu yang belum selesai.
“Mereka tidak menyerah,” kata nya suatu malam, menatap langit berbintang. “Kelompok itu terlalu percaya pada tujuan mereka. Mereka akan kembali.”
Arka, yang sedang mengasah belatinya, mengangguk setuju. “Pertanyaan nya, kapan? Dan apa yang akan mereka lakukan kali ini?”
---
Pertanda dari Negeri Jauh
Beberapa minggu kemudian, seorang utusan datang dari desa di sisi lain pegunungan. Ia membawa kabar buruk: mata air di desa mereka mengering, dan ladang-ladang menjadi tandus meskipun musim panen seharus nya tiba.
“Kami mendengar tentang kalian, Penjaga Keseimbangan,” kata utusan itu dengan nada putus asa. “Kami membutuh kan bantuan kalian untuk memulihkan aliran air dan kehidupan di sana.”
Tanpa ragu, Arka dan Maya setuju untuk membantu. Mereka mempersiapkan perjalanan panjang ke pegunungan, dengan bantuan Karnaya yang kini kembali berada di pihak mereka.
“Desa itu berada di jalur energi utama dunia ini,” jelas Karnaya. “Jika aliran energinya terganggu, dampak nya bisa menyebar ke wilayah lain.”
---
Perjalanan ke Pegunungan Awan Gelap
Perjalanan mereka membawa tantangan baru. Pegunungan itu dipenuhi kabut tebal yang menyesat kan, membuat mereka sering kehilangan arah. Arka, dengan naluri penjelajah nya, mencoba memimpin jalan, tetapi kabut itu tampak nya hidup mengubah jalur yang mereka lalui.
“Kabut ini tidak alami,” kata Maya sambil memeriksa peta mental nya. “Ada energi yang menghalangi kita.”
Mereka akhir nya menemu kan sumber kabut: sebuah reruntuhan kuno di puncak gunung, dikelilingi oleh patung-patung yang tampak mengawasi setiap langkah mereka.
---
Reruntuhan dan Energi Tersembunyi
Di dalam reruntuhan, mereka menemu kan bahwa aliran energi di wilayah itu telah ditutup oleh mekanisme kuno yang disebut Segel Keseimbangan. Segel itu, menurut prasasti yang mereka baca, diciptakan oleh Penjaga Lama untuk melindungi dunia dari kekuatan luar.
“Tapi segel ini tidak seharusnya menutup aliran energi,” kata Maya. “Ada sesuatu yang memanipulasi nya.”
Mereka menyadari bahwa seseorang dari persekutuan bayangan telah mengubah fungsi segel tersebut, mengguna kan kekuatan nya untuk mencipta kan kekacauan di seluruh wilayah.
---
Pertemuan dengan Musuh Baru
Saat mereka mencoba memperbaiki segel itu, seorang pria bertopeng muncul. Ia memperkenal kan diri nya sebagai Ravka, seorang pemimpin baru persekutuan bayangan yang jauh lebih licik dan kuat.
“Kalian menghancur kan Cermin Kegelapan kami, tapi itu hanya alat kecil,” kata Ravka dengan nada mengejek. “Kalian pikir dunia ini bisa damai tanpa konflik? Kalian salah besar.”
Ravka menunjuk kan bahwa ia telah mempelajari lebih dalam tentang Segel Keseimbangan dan bagaimana menggunakan nya untuk keuntungan Persekutuan.
“Kami tidak lagi hanya menciptakan konflik,” lanjut Ravka. “Kami akan mengendali kan aliran energi dunia ini, menciptakan ketidakseimbangan permanen.”
---
Pertempuran di Reruntuhan
Pertempuran antara Arka, Maya, dan Ravka pun tak terhindar kan. Ravka, dengan kemampuan nya yang luar biasa, menggunakan energi segel untuk mencipta kan ilusi yang membuat Arka dan Maya terpisah.
Maya terjebak dalam visi tentang Naira lagi, kali ini lebih nyata dan penuh emosi. Sementara itu, Arka menghadapi bayangan diri nya sendiri versi diri nya yang penuh rasa bersalah karena kehilangan teman-teman nya di ekspedisi sebelum nya.
Namun, kali ini, mereka lebih siap. Maya mengingat pelajaran dari cermin Kegelapan dan mulai melawan ilusi itu dengan menerima masa lalu nya. Arka, meskipun kesulitan, berhasil memusat kan pikiran nya pada misi mereka saat ini, bukan pada kesalahan masa lalu.
Bersama, mereka berhasil mematahkan ilusi Ravka dan memaksa pria itu mundur.
---
Memulihkan Aliran Energi
Setelah Ravka melarikan diri, Maya dan Arka bekerja bersama untuk memperbaiki Segel Keseimbangan. Dengan bantuan peta energi Maya, mereka memulihkan aliran energi di wilayah tersebut.
Tanaman di desa mulai tumbuh kembali, dan mata air yang kering perlahan mengalir lagi. Penduduk desa berterima kasih dengan penuh haru.
---
Peringatan dari Ravka
Namun, sebelum pergi, Ravka meninggal kan pesan yang mengancam:
“Kalian mungkin memenang kan pertempuran ini, tapi perang belum selesai. Kami akan terus datang, karena dunia ini membutuh kan kami lebih dari kalian.”
Pesan itu menggema dalam pikiran mereka selama perjalanan pulang.
---
Tantangan Baru
Arka dan Maya menyadari bahwa ancaman dari persekutuan bayangan jauh lebih besar daripada yang mereka duga. Ravka bukan hanya musuh yang kuat, tetapi juga seorang pemimpin yang mampu menginspirasi orang lain untuk percaya pada visinya.
“Kita tidak hanya melawan kelompok, Arka,” kata Maya. “Kita melawan ide yang mengakar dalam hati banyak orang.”
“Tapi kita tidak akan mundur,” balas Arka. “Selama kita terus melangkah, dunia ini masih punya harapan.”
Meski dunia mulai pulih, perjalanan mereka belum selesai. Ravka dan Persekutuan Bayangan terus mengintai di balik bayangan, menunggu saat yang tepat untuk menyerang lagi.
Setelah memperbaiki Segel Keseimbangan , Arka dan Maya memutuskan untuk menggali lebih dalam tentang Persekutuan Bayangan dan Ravka. Mereka sadar bahwa menghadapi ancaman ini bukan hanya soal bertahan, tetapi juga memahami akar dari kekacauan yang terus terjadi.
“Jika kita tidak tahu bagaimana mereka berpikir, kita hanya akan terjebak dalam lingkaran pertarungan tanpa akhir,” kata Maya.
“Dan jika mereka bisa mengubah fungsi segel itu, berarti ada sesuatu yang mereka ketahui, tapi kita tidak,” tambah Arka.
Karnaya menyarankan agar mereka kembali ke tempat di mana segel-segel lain mungkin tersembunyi—kuil-kuil kuno yang pernah digunakan oleh penjaga lama.
---
Penelusuran Kuil Kuno
Perjalanan mereka membawa mereka ke sebuah kuil tersembunyi di hutan belantara. Kuil itu dipenuhi ukiran-ukiran misterius tentang keseimbangan dunia, menggambar kan interaksi antara cahaya dan kegelapan.
Namun, di salah satu dindingnya, mereka menemukan ukiran yang berbeda. Itu menunjuk kan perpecahan di antara para Penjaga Lama. Ada simbol aneh yang mencermin kan lambang persekutuan bayangan.
“Mereka sudah ada sejak zaman penjaga lama,” kata Maya dengan nada terkejut.
Karnaya mengangguk. “Seperti nya Ravka bukan hanya pemimpin kelompok ini. Ia mungkin pewaris langsung dari ideologi lama yang menyebab kan kehancuran sebelum nya.”
---
Rahasia Penjaga Lama
Maya dan Arka menemukan sebuah prasasti yang hanya bisa diaktifkan dengan energi khusus dari Penjaga. Ketika mereka menyentuh nya, prasasti itu menunjuk kan visi masa lalu:
Para penjaga lama sedang berdebat sengit. Sebagian dari mereka percaya bahwa keseimbangan tidak berarti harus meniadakan konflik, tetapi mengelolanya. Mereka membentuk kelompok yang kemudian menjadi cikal bakal Persekutuan Bayangan.
“Kita tidak bisa membiarkan dunia tetap dalam harmoni palsu,” kata salah satu dari mereka dalam visi itu. “Ketidakseimbangan adalah bagian alami dari siklus hidup.”
Visi itu membuat Arka dan Maya tersadar bahwa konflik ini bukan hal baru. Itu adalah perdebatan ideologi yang telah berlangsung selama berabad-abad.
“Ini lebih besar dari kita,” kata Maya dengan nada berat.
“Tapi kita harus menghentikan nya, atau siklus ini akan terus terulang,” balas Arka.
---
Jejak Ravka
Dari kuil itu, mereka menemukan petunjuk tentang lokasi Ravka dan markas utama Persekutuan Bayangan: sebuah kota bawah tanah yang disebut Akar Kegelapan, tersembunyi di bawah pegunungan jauh di utara.
Namun, perjalanan ke sana tidak mudah. Mereka harus melewati wilayah yang dipenuhi dengan jebakan energi dan makhluk yang terpengaruh oleh ketidakseimbangan dunia.
“Ravka sengaja membuat tempat ini sulit dijangkau,” kata Karnaya. “Ia tahu hanya yang benar-benar berani yang akan datang.”
---
Konflik Batin Maya
Selama perjalanan, Maya mulai merasa terguncang oleh apa yang mereka temukan. Gambar-gambar di kuil terus menghantui nya.
“Bagaimana jika mereka benar?” katanya suatu malam.
Arka menatap nya dengan bingung. “Maksudmu?”
“Bagaimana jika dunia memang membutuh kan ketidakseimbangan? Bagaimana jika kedamaian yang kita kejar ini hanya ilusi?”
Arka terdiam. Ia memahami ketakutan Maya, tetapi ia juga tahu bahwa menyerah pada keraguan hanya akan memberi keuntungan pada Ravka.
“Kita tidak mengejar kedamaian sempurna, Maya,” katanya akhir nya. “Kita hanya mencoba memasti kan dunia ini punya kesempatan untuk memilih jalan nya sendiri, tanpa di paksa oleh siapa pun baik itu Persekutuan atau bahkan kita.”
Kata-kata itu memberi Maya sedikit ketenangan, tetapi pertanyaan itu tetap mengendap di pikiran nya.
---
Pertemuan di Akar Kegelapan
Setelah perjalanan panjang, mereka akhirnya mencapai Akar Kegelapan, kota bawah tanah yang tampak seperti labirin. Kota itu dipenuhi dengan pengikut Ravka yang hidup dalam bayangan, percaya bahwa mereka sedang mempersiap kan dunia untuk masa depan yang lebih kuat.
Di tengah kota itu, mereka menemukan Ravka sedang mempersiap kan sebuah ritual besar menggunakan Artefak Kehancuran, sebuah benda kuno yang diyakini mampu mengontrol aliran energi dunia sepenuh nya.
“Kalian datang tepat waktu,” kata Ravka dengan senyum sinis. “Kalian akan menjadi saksi awal dari dunia baru.”
Ritual itu mulai mengubah kota. Dinding-dinding nya bersinar dengan energi merah gelap, dan lantai nya mulai retak, seolah-olah sesuatu dari bawah tanah sedang bangkit.
---
Pilihan Sulit
Arka dan Maya menyadari bahwa mereka tidak cukup kuat untuk menghadapi Ravka dan seluruh pengikut nya secara langsung. Mereka hanya punya dua pilihan: menghancur kan Artefak Kehancuran, yang bisa menghenti kan ritual tetapi berisiko memusnah kan seluruh kota, atau mencoba menggagal kan ritual dengan cara lain, meskipun itu berarti memberi Ravka lebih banyak waktu.
“Kita tidak bisa mengorban kan orang-orang yang tidak bersalah,” kata Maya.
“Tapi jika kita tidak menghenti kan ini sekarang, seluruh dunia yang akan menderita,” balas Arka.
---
Bersambung..