Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.
Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.
Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.
Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 18. Gudang kosong
Kinara langsung diperiksa oleh Dokter yang bertanggung jawab atas kesehatan anggota Dom Anggels. Dengan obat ciptaan Kinara, darah yang keluar dari lukanya langsung berhenti.
Kini ia sedang dibantu oleh seorang perawat untuk membersihkan lukanya dan juga mengganti pakaian yang ia kenakan.
Setelah semua selesai Kinara duduk sambil menikmati coklat panas yang selalu menjadi minuman favoritnya.
"Nona bagaimana dengan luka anda ?." tanya Jay sambil duduk dihadapan Kinara.
"Aku baik-baik saja, setelah istirahat sebentar semuanya akan kembali seperti semula. " jawab Kinara.
Luka ini bukanlah luka pertama kali yang ia dapatkan, ia sudah terbiasa pulang dengan luka-luka di tubuhnya. Seolah tidak terjadi apa-apa ia tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
"Apakah kau tau siapa penyerang itu?." tanya Kinara.
"Mereka adalah anggota Naga Hitam, tepatnya anggota khusus dari Naga Hitam." jelas Jay.
"Naga Hitam ?" tanya Kinara.
"Benar nona, anggota khusus itu sangat jarang terlibat perkelahian. Biasanya mereka turun untuk menangani masalah khusus tertentu." jelas Jay.
"Apakah ada yang tau jika Boy kita tangkap ?." tanya Kinara lagi.
Jay menundukkan kepalanya, ia tidak berani menjawab pertanyaan Kinara.
"Katakan apa yang sebenarnya terjadi ?." perintah Kinara.
"Ada salah satu anggota kita yang membocorkan hal ini. Tapi ia sudah kabur sebelum kami tangkap, saat itu bersamaan dengan sinyal bahaya yang anda kirim." jelas Jay sambil menundukkan kepalanya.
"Kalau begitu Carikan aku gudang kosong untuk mengurung Boy, aku ingin siapapun yang menginginkan Boy agar datang ke tempat itu." ucap Kinara.
Tanpa mengatakan apapun, Jay langsung melaksanakan perintah Kinara. Boy langsung dibawa ke sebuah gudang kosong yang tak jauh dari mansion Abimanya .
Sekitar dua kilometer dari rumah yang Kinara dan Bram tempati. Kinara hanya seorang diri menjaga Boy.
Ia masih tidak habis pikir kenapa harus Boy yang menjadi pemimpin Naga Hitam. Ada rasa sesak di dadanya.
"Nona, ada sekelompok orang yang mengepung tempat anda." ucap Jay melalui earphone.
"Lakukan sesuai rencana !." jawab Kinara.
Sekitar dua puluh menit kemudian, kelompok Naga Hitam, sudah mengepung tempat dimana Kinara berada.
Dengan bersenjata lengkap Mereka mengepung Kinara yang masih santai menikmati coklat favoritnya.
"Jangan sungkan untuk menunjukkan diri." ucap Kinara dengan sangat tenang.
"Siapa kau sebenarnya ? Dan apa yang membuatmu ingin menjadi musuh naga Hitam ?." tanya seseorang yang memimpin pasukan Naga Hitam.
" Dimana pemimpin mu ? Apakah ia tidak berani untuk bertemu dengan ku secara langsung ? Atau ia dengan suka rela memberikan Naga Hitam kepada ku ?." tanya Kinara tanpa merubah posisinya.
"Jangan banyak bacot !"
"Menyerah lah sebelum kau menyesal gadis cantik."
"Benar, kami akan memberikan kenikmatan sebelum kau pergi ke neraka."
Hahahaha
Mereka tertawa terbahak-bahak membayang hal-hal yang tidak baik untuk dilihat anak dibawah umur.
Ah !
Ah !
Terdengar teriakan satu persatu anggota Naga Hitam yang langsung tersungkur di tanah.
"Tertawa lah sebelum kalian ikut menyusul mereka." ucap Kinara sambil menikmati coklat ditangannya.
"Dasar wanita jalang !."
"Tangkap dia ! Jangan berbelas kasihan kepadanya hanya karena ia cantik."
Setelah mendengar perintah pemimpin mereka, semuanya langsung menyerang Kinara.
Kinara.asih diposisi yang sama, ia hanya menggunakan dua pistol ditangan kanan dan kirinya.
Tak ada satupun peluru yang salah sasaran. Semua yang berusaha untuk menyerang Kinara tersungkur sebelum bisa menyentuh Kinara.
Klek ! Kinara dengan cepat mengisi peluru dan dengan cepat pula ia menebak sasarannya.
Dor ! Satu peluru mengarah ke dada Kinara. Ia dengan cepat memutar kursi yang sedang ia duduki hingga peluru hanya mengenai rambut panjangnya.
Kinara mengibaskan rambutnya, dan langsung menyerang balik orang yang menyerangnya dari kegelapan.
Dor !
Dor !
Dor !
Terdengar suara tembak menembak dari berbagai sisi. Kinara memicingkan matanya, dan ia melakukan gerakan salto menghindari serangan yang ditujukan untuk dirinya. Sambil mengisi kembali pistol di tangannya.
"Mundur !. Mereka telah datang !." seru sang pemimpin kelompok yang menyerang Kinara.
Mendengar perintah dari sang pemimpin, anggota yang menyerang Kinara langsung kabur tanpa meninggalkan jejak dan tanpa peduli dengan kondisi Boy.
"Siapa mereka ?." tanya Kinara dalam hati.
Prok !
Prok !
Prok !
Terdengar suara tepuk tangan yang berasal dari luar dan menuju ke tempat dimana Kinara berada.
"Pertunjukan yang sangat luar biasa. Nona cantik sudikah kiranya anda memperkenalkan diri ?."
"Agar kita tau siapa diri kita masing-masing, dan sebelum adanya korban." ucap seorang yang baru saja masuk ke gudang kosong itu.
Kinara hanya duduk dengan santai tanpa merubah posisinya. Ia hanya memperhatikan setiap orang yang baru saja datang menghampirinya.
Seluruh pasukan yang dipimpin oleh orang yang terlibat masih sangat muda. Kinara merasa familiar dengan wajah pemimpin itu.
"Wajah itu serasa sangat familiar. Siapa dia ? Dan apakah aku pernah bertemu dengan orang itu ?." batin Kinara.
Kinara kembali dikepung oleh kelompok orang yang tidak ia kenal. Jika dibandingkan dengan kelompok yang pertama, kelompok ini jauh lebih kuat.
"Mengapa kau hanya diam cantik ?, aku hanya ingin tau siapa kau sebenarnya. Jangan sampai kami salah sasaran dan akhirnya kau akan menyesal." ucap pemimpin itu.
"Aku hanya seorang gadis yang sedang menikmati coklat favorit ku, tapi kalian malah datang dan mengusik ketenangan gadis ini." jawab Kinara masih dengan posisi yang sama.
"Hahaha, cukup menarik. Aku suka dengan ketenangan mu." kemudian sang pemimpin langsung menodongkan pistolnya tetap di pelipis Kinara.
Dengan senyuman yang manis, Kinara melihat sekilas wajah orang yang menodongkan pistol itu. Seolah tidak ada terjadi, Kinara menghabiskan coklat yang ada di tangannya.
"Hari ini kau harus mati gadis sialan !." ucap sang pemimpin.
Namun setelah itu, tubuh pria itu langsung jatuh tersungkur di hadapan Kinara. Sehingga anggota yang dipimpin oleh pria itu mundur perlahan tanpa di perintah.
"Apakah aku terlalu menakutkan ?." tanya Kinara tanpa daya.
Namun ketika ia berdiri, pistol ditangannya kembali menghabis seluruh orang yang ada dihadapannya.
Setelah semua menerima peluru panas dari Kinara. Ia menoleh untuk melihat kondisi Boy. Sedangkan Boy masih terkejut dengan apa yang ia lihat didepannya.
Ia tidak habis pikir, gadis lugu yang harus ia lindungi ternyata lebih mengerikan dari singa Afrika.
Bahkan ia lebih kejam dari pemimpin geng mafia Naga Hitam bahkan seluruh mafia di kota J ini. Siapa sebenarnya nona muda yang harus ia lindungi itu ?.
Bukankan nona mudanya tidak perlu dilindungi terlebih lagi oleh orang seperti dirinya yang jauh dari kata mampu, tepatnya ia yang harusnya di lindungi oleh Kinara.
"Adakah pesan terakhir yang ingin kau sampaikan ?. Sebelum aku mengirim mu ke neraka, katakanlah selagi masih ada kesempatan." ucap Kinara sambil mengarahkan pistolnya ke arah Boy yang sudah tak berdaya itu.