NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Om Duda

Terjebak Cinta Om Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah
Popularitas:21.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Alvaro zian

Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.

Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya

Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terlihat berbeda

"Selamat pagi...Sungguh, harum sekali masakanmu benar-benar menggoda penciumanku. Rupanya selain piawai dalam bekerja kamu juga pandai mengharumkan dapur ya Ni, hingga aku terbangun dengan perut keroncongan"puji Om Ben yang sekarang bersandar di meja berlapis marmer yang terhubung dengan tempat Nia memasak sekarang.

"Aku pikir, memasak adalah keahlian umum setiap wanita. Jadi apa spesialnya mas, hampir semua wanita bisa masak?" Nia masih menyibukkan diri dengan masakannya dan mengabaikan Om Ben yang akhir-akhir ini bermulut Manis membuat nya sedikit grogi.

Om Ben suka dengan sikap Nia yang sejak pertama kali bertemu tidak pernah berubah. Dia selalu bicara seperlunya dan tidak bertele-tele dan Nia bukan perempuan yang terlalu mementingkan perawatan nya.

"Jelas beda. Kamu adalah wanita karir yang biasa berkutat di depan komputer bukan bertempur dengan peralatan dapur"

"Kamu terlalu berlebihan mas, aku saja menyukai nya, tidak masalah bukan?"

****

"Sial! Kenapa Ben justru benar-benar menikah dengan perempuan itu, tidak selevel sekali" kesal Ambar.

Brak!

Ambar memukul meja tempatnya menikmati secangkir teh yang terletak di samping rumah nya yang beberapa meter dari kolam renang yang terlihat berwarna biru muda.

"Jadi dia benar-benar sudah bisa move on dari ku,lihat saja kamu Ben aku yakin kamu masih mencintai ku"oceh Ambar

Ambar mengambil ponselnya dan melihat jadwal keberangkatan nya Ke Paris untuk menemani suami, ternyata Lusa bertepatan dengan keberangkatan Ben Ke Bali,Ambar mengetahui tentang itu karena dia adalah sekretaris suaminya sendiri,dan Ambar juga akan ikut dengan Pieter saat ke Bali nanti.

Ambar menarik sudut bibirnya tipis dia ingin merencanakan sesuatu di Bali nanti,dia ingin Ben kembali mengemis cinta pada nya.

***

Tak ingin melihat Nia menunggu lama,Om Ben segera keluar kamar nya dan segera bergegas menuju ke ruang makan. Rupanya Nia sudah menyediakan roti tawar dengan isian sayuran dan daging sekaligus minuman untuk mereka sarapan pagi ini, Seketika Om Ben merasakan sensasi memiliki seorang istri yang sebenarnya,Nia benar-benar pintar memanjakan lidah nya membuat om Ben ketagihan akan masakan Nia.

"Maaf, membuatmu lama menunggu." Om Ben menarik kursi tepat di saat Nia meneguk minuman dalam gelasnya.

"Uhuk! Uhuk!" Wanita itu tersedak. Bagi Nia penampilan Om Ben kali ini membuatnya gagal fokus. Pria itu terlalu tampan mengenakan kaos berkerah dan celana panjang, terlihat jauh lebih muda dari usianya jika berdandan casual seperti ini.

"Minum pelan-pelan makanya. Sini biar aku bantu bersihkan." Om Ben menarik beberapa lembar tisu dan berniat menyeka air yang membasahi celana dan juga wajah Nia

"Aku bisa melakukannya sendiri mas" Tolak Nia cepat,dia terlalu malu di tatap oleh Om Ben dalam.Nia merebut tisu yang ada di tangan om Ben dan membersihkan bagian dari dirinya yang terkena cipratan air.

Nia hanya berharap pria tampan ini tidak menyadari pipinya yang merona. Bagaimana bisa Nia justru makin hari makin terpesona pada lelaki yang hanya berstatus suami pura-pura nya ini.

"Mas tidak ke kantor?" tanya Nia yang heran melihat penampilan Om Ben

"Aku akan meminta izin pada Alan untuk besok dan setelah itu harus kerumah mama" jawab Om Ben

Mama!! berbicara tentang mama Nia tiba-tiba mengingat ucap Sari tentang ulang tahun sang mertua Minggu depan, seperti nya dia harus membeli kado ulang tahun mama Om Ben di Bali nanti.

"Tunggu aku pulang saja nanti mas,aku juga mau ikut" pinta Nia

Om Ben menatap wajah Nia seketika membuat Nia malu.

"Kenapa begitu lekat tatapan nya,oh Tuhan cobaan macam apa ini" batin Nia tak kuasa menahan perasaan pada suaminya sendiri.

"Kamu yakin?"

"Hmmmm..."

"Ya sudah aku tunggu kamu pulang kerja saja ucap Om Ben

Sebenarnya Nia masih trauma berdekatan dengan seorang lelaki setelah pengkhianat yang dia berikan Fahmi tapi berdekatan dengan sosok Om Ben sedikit berbeda mungkin dari jarak usia mereka yang terpaut 10 tahun membuat Nia melihat sosok kebapakan dari diri Om Ben.

Setelah sarapan Om Ben segera mengantarkan Nia ke kantor,Om Ben sendiri langsung turun dari mobil dan bertemu Alan, sebenarnya Nia sangat was-was kalau-kalau pak Alan justru marah tapi berbeda jauh dengan pemikiran Nia,pak Alan justru sangat welcome pada om Ben,dan mereka saling berpelukan sebelum om Ben pulang membuat Nia bingung apa pengaruh suaminya ini hingga pak Alan yang terkenal disiplin pun bisa memberikan nya izin,apa karena dia kekasih Sari seperti nya bukan itu pak Alan cukup profesional soal pekerjaan dan keluarga.

Jam dinding bergerak begitu cepat tidak terasa sudah jam pulang kerja,Om Ben menunggu sang istri di parkiran.

"Cepat sekali sampai nya mas?" tanya Nia

"Aku sengaja menunggu di sini,takut telat"

"Jadi tadi kamu tidak pulang dulu?" tanya Nia kaget dan di jawab gelengan oleh om Ben.

Gila!!!! sang suami rela menunggu nya berjam-jam di dalam mobil,demi apa coba???

"Langsung ke rumah mama ya?" tanya om Ben dan di anggukki Nia

"Dari kantor sayang?" tanya mama Indah sambil cepika-cepiki pada sang menantu yang baru datang.

"Iya ma"

"Ayuuk langsung makan" ajak sang mama mengiringi mereka ke meja makan membuat Nia tak enak hati baru main pertama kali main ke rumah mertua sudah di suguhkan makanan enak.

"Masak banyak ya ma?" tanya Om Ben

"Iya kan buat kamu sama Nia"

"Tapi kok ada sup toge, tumis toge, bakwan toge, semuanya serba toge, Ma?" Om Ben keheranan melihat meja makan

"Sudah, kalian duduk dulu. Kalian tahu, toge itu bagus untuk kesuburan. Mulai sekarang kalian harus banyak makan toge supaya cepat ada Beni junior."mama Indah terlihat heboh, sementara Om Ben dan Nia hanya saling pandang sambil tersenyum geli.

"Kenapa nggak sekalian jus toge aja ma" kesal Om Ben

"Rencana nya sih begitu" sahut mama Indah yang bisa melihat ekspresi tidak suka dari anak nya ini.

"Ma, berhentilah membicarakan bayi. Kami masih baru menikah ma dan masih menikmati pengantin baru, belum mau di recokin dulu" jawab Om Ben lembut

"Nia,apa kamu menolak untuk memiliki anak? Kamu lebih mementingkan karirmu? Kalian sudah cukup dewasa. Untuk apa menunda lagi? Usiamu sekarang berapa? Wanita yang sudah menikah mestinya tidak menunda kehamilan. Itu tidak baik, Nia, Mama tidak setuju untuk itu karena menikah itu memiliki tujuan untuk keturunan" Mama Indah terlihat sangat menggebu-gebu untuk memiliki cucu membuat Niajadi merasa bersalah.

"Bu-bukan begitu, Ma. Aku hanya menunda dalam beberapa bulan saja. Setelah itu kami akan segera program kehamilan. Iya, 'kan, mas?" Nia memberi kode agar Om Ben mendukung aktingnya.

"I-ya ma.Jadi Mama tidak perlu khawatir. Kami pasti akan memberikan bayi yang manis dan lucu untuk Mama asalkan mama Sabar ya." Om Ben berusaha tersenyum dengan susah payah agar terlihat natural di hadapan mamanya.

Jangankan memiliki anak. Menyentuh Nia saja hingga saat ini dia tidak pernah. Kecuali wanita itu yang mau melakukan sentuhan tahap wajar. seperti menemani nya saat bertemu kolega bisnis atau sedang di tempat umum.

"Mama senang mendengarnya. Sekarang kalian cepat makan biar makin subur"

Keduanya mematuhi perintah mama Indah untuk menikmati masakan sang mama yang tidak biasa ini karena bertujuan untuk kesuksesan program hamil.

Nia berpikir sejenak seandainya mama Indah tahu kalau mereka tidak benar-benar menikah karena cinta tapi karena keuntungan masing-masing, mungkin hati wanita itu akan hancur berkeping-keping.

Di perjalanan menuju pulang Om Ben melirik pada Nia yang tampak memperhatikan jalanan

"Kamu kenapa memberi Mama harapan,Ni?" Kita tidak akan pernah memiliki bayi dan kamu tidak perlu melakukan itu karena sudah menjadi kesepakatan di perjanjian kita"

"Kasihan,Mas. Lagipula masih ada banyak waktu untuk menjelaskan ke Mama tentang kita. Biarkan dia sedikit lebih tenang terlebih dahulu dan kita jalani saja seperti air mengalir"

"Menurutmu sebaiknya begitu? Baiklah. Lagi pula Mama aneh. Kita baru menikah beberapa hari dia sudah heboh soal cucu, maaf ya jika mama terlalu memaksa kehendak nya"

"Biasa orang tua begitu mas,dia peduli pada nasib anak nya apalagi dia melihat kita menikah jadi tidak ada yang salah dengan mama kalau beliau berharap" jelas Nia

"Aku hanya takut mama kecewa dengan pernikahan ini" ujar Om Ben jujur

"Seharusnya itu ketakutan ku mas, ketakutan keluarga ku" ucap Nia membuat Om Ben melirik ke arah istri nya ini

"Tapi semua nya aku tepis mas,aku berusaha menjalani peran ini seolah menjadi istri yang baik dan rumah tangga kita baik-baik saja seperti kebanyakan sepasang suami istri"

"Ni....." panggil Om Ben yang mendadak menepikan mobilnya

"Kenapa om"? tanya Nia heran

"Kenapa tidak kita coba menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya??" ajak Om Ben membuat tubuh Nia mendadak kaku.

1
Majotiku
Luar biasa
Majotiku
Lumayan
Erika
papah atau ayah..gmn sih .jgn tidur nulisnya
Mainah Inah
hiper kl dia
Mainah Inah
lama lama ceritanya 👍👍👍
Mainah Inah
😱😱😱😱
Mainah Inah
🐍
Mainah Inah
👐👐👐
Mainah Inah
👍👍👍👍perfek
Mainah Inah
👌👌👌👌
Mainah Inah
👍👍👍👍👍
Ronita Herlina
intensif bkn insentif thor.../Proud/
Hj Mia Mubin
Biasa
lestari army
Luar biasa
sakura
...
Majotiku
Luar biasa
Ayu Susanti
alhamdulillah ending nya sangat indah...
Sabda Aja
selamat ulang tahun renata.
Krsma
Luar biasa
Tri Andy
Biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!