Novel ini mengisahkan perjalanan cinta yang penuh dinamika, yang diselimuti perselisihan dan kompromi, hingga akhirnya menemukan makna sesungguhnya tentang saling melengkapi.
Diantara lika-liku pekerjaan, mimpi, dan ego masing-masing, mereka harus belajar mengesampingkan perbedaan demi cinta yang semakin kuat. Namun, mampukah mereka bertahan ketika kenyataan menuntut mereka memilih antara ambisi atau cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arin Ariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Awal Baru, Tantangan Baru
Setelah lamaran resmi mereka, Ariana dan Alfatra mulai sibuk mempersiapkan pernikahan. Meski cinta mereka kuat, mereka tahu bahwa kehidupan pernikahan akan membawa dinamika yang berbeda. Setiap keputusan yang mereka buat sekarang memiliki dampak lebih besar, karena ini bukan lagi tentang mereka sebagai individu, tetapi sebagai pasangan.
Mereka memutuskan untuk menggelar pernikahan sederhana, hanya dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat. Namun, seperti halnya banyak pasangan lain, mereka mulai merasakan tekanan dari ekspektasi keluarga. Orang tua Alfatra menginginkan pesta besar untuk menunjukkan status keluarga mereka, sementara Ariana lebih menyukai sesuatu yang intim dan bermakna.
"Alfa, aku tahu keluargamu ingin sesuatu yang besar, tapi aku merasa itu bukan kita. Aku ingin pernikahan kita sederhana, tapi penuh dengan makna," kata Ariana, suaranya terdengar lelah setelah rapat keluarga yang panjang.
Alfatra mengusap wajahnya, memahami keinginan Ariana tetapi juga terjepit di antara ekspektasi keluarganya. "Aku mengerti, Ari. Tapi aku juga harus menghormati keinginan orang tuaku. Ini penting bagi mereka, dan aku tidak ingin mengecewakan."
Mereka berdua menyadari bahwa ini adalah ujian pertama dalam perjalanan mereka sebagai pasangan. Setelah beberapa diskusi panjang, mereka mencapai kompromi: pernikahan akan tetap sederhana, tetapi dengan elemen tertentu yang memenuhi harapan keluarga Alfatra, seperti resepsi kecil di rumah keluarga.
Setelah pernikahan, mereka memutuskan untuk tinggal di kota tempat Alfatra bekerja. Ariana meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu agar bisa mendukung Alfatra dan mencari peluang baru di sana. Meski keputusan itu diambil bersama, Ariana merasa sedikit kehilangan arah tanpa rutinitas dan pekerjaannya yang dulu.
"Aku merasa seperti kehilangan sebagian dari diriku, Alfa. Aku tahu kita memutuskan ini bersama, tapi aku tidak tahu bagaimana aku bisa menemukan keseimbanganku lagi," kata Ariana suatu malam.
Alfatra, yang baru pulang dari kantor, menatap Ariana dengan penuh empati. "Ari, aku tidak ingin kamu merasa seperti itu. Kamu sudah berkorban banyak untuk kita. Kalau kamu ingin mencari pekerjaan lagi, aku akan mendukungmu sepenuhnya. Kita akan menemukan cara agar ini bekerja untuk kita berdua."
Dukungan Alfatra memberikan semangat baru bagi Ariana. Dia mulai aktif mencari pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahliannya. Proses ini tidak mudah, tetapi Ariana merasa lebih bersemangat karena Alfatra selalu ada di sisinya, memberikan dukungan tanpa syarat.
Seiring berjalannya waktu, tantangan finansial mulai muncul. Pekerjaan Alfatra memberikan penghasilan yang cukup, tetapi mereka menyadari bahwa hidup berdua membutuhkan pengelolaan keuangan yang lebih cermat. Selain itu, Ariana juga masih dalam proses mencari pekerjaan, yang menambah tekanan pada situasi mereka.
"Kita perlu membuat anggaran yang lebih ketat," kata Alfatra suatu malam ketika mereka duduk membahas keuangan mereka. "Aku tidak ingin kita terlalu terbebani di awal pernikahan kita."
Ariana mengangguk. "Aku setuju. Aku akan mencari cara untuk membantu, mungkin dengan pekerjaan freelance sementara. Aku tidak ingin semuanya hanya bergantung padamu."
Kerjasama mereka dalam mengelola keuangan menjadi fondasi kuat dalam hubungan mereka. Meski situasi itu menantang, mereka belajar untuk saling mendukung dan bekerja sebagai tim.
Di tengah segala tantangan, Ariana dan Alfatra mulai membangun kehidupan rumah tangga yang sederhana namun penuh kebahagiaan. Mereka menemukan kenyamanan dalam rutinitas kecil, seperti memasak bersama di malam hari atau berjalan-jalan di akhir pekan. Setiap momen kecil terasa seperti pengingat bahwa mereka sedang membangun sesuatu yang berarti bersama.
"Aku merasa bahagia, meskipun banyak hal yang belum sempurna," kata Ariana suatu malam saat mereka duduk di sofa, menonton film favorit mereka.
Alfatra tersenyum, menggenggam tangan Ariana. "Aku juga, Ari. Aku tahu perjalanan ini tidak selalu mudah, tapi aku tidak ingin menjalani hidup ini dengan siapa pun selain kamu."