Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 17
KELUARGA YANG BURUK
Eva melangkah lebih dalam, mengikuti langkah Camila yang entah ada di mana sekarang. Namun yang pasti, Eva benar-benar terpukau akan isi dalam rumah Shaw yang memiliki banyak ruangan khusus.
“HEY YOU!!” panggil Camila mengintip ke arah Eva yang masih kebingungan.
Saat melihat keberadaan wanita berambut panjang dengan bibir merah merona tadi, ia segera berjalan cepat menghampirinya dan sampailah ke sebuah kamar luas di sana, dengan warna yang sama seperti ruangan lainnya.
“Karena kau tamu kami, jadi kami memperlakukan mu seperti seorang tamu! Jika kau bukan pengacau!” ujar Camila sambil melangkah masuk ke ruangan ganti yang sudah tersusun pakaian lengkapnya hingga aksesori wanita miliknya.
-‘Aku saja kadang memakai pensil alis sampai sejentik. Orang kaya memang berbeda.’ Pikir Eva yang sungguh kaget akan selera orang-orang kaya.
Tak lama Camila datang menghampiri Eva dengan membawa sebuah dress hitam pendek lengan berbentuk tali tipis sehingga itu akan menunjukkan lengan mulus Eva bila memakainya. Meski sederhana tapi soal harga, jangan ditanyakan.
“Em... Maaf, apa... Tidak ada pakaian lain yang lebih... You know, em.. closed (tertutup)?!” ucap Eva tersenyum paksa hingga menampilkan giginya.
Camila menatap lekat dirinya tanpa ekspresi. “No.” Jawabnya singkat hingga memberikan paksa dress tersebut kepada Eva.
“Jika kau tidak mau maka aku tidak memaksa dan ingat.... ” Camila mendekati Eva hingga satu langkah lebih maju dan memperlihatkan betapa pendeknya Eva saat dia dan Camila berdiri sejajar. Meski tak terlalu pendek.
“In here.... You can't get what you want. (Di sini... Kau tidak bisa mendapatkan apa yang kau inginkan).” Ucap Camila dengan sangat serius. Oh, apakah itu sebuah peringatan garis keras?
Eva yang menatap dengan berani, hanya berkenyit alis sampai wanita itu pergi.
Wanita itu menjauh dari Eva, berjalan membelakanginya. “Sekarang kau bisa ganti pakaianmu di kamar lain. Aku butuh privasi sekarang.” Pintanya dengan suara lembutnya yang sedikit manja.
Sungguh, Eva yang melihatnya hanya bisa menahan geramnya sebagai sesama wanita. Jika dia wanita Indonesia mungkin akan langsung Eva balas, tapi ia memaklumi wanita Barat, karena itu sudah seperti ciri khas mereka.
“Di mana aku bisa menemukan kamar lain di sini?” tanya Eva.
“Kau bisa menemukan banyak ruangan di sini. Tanyakan saja kepada para pelayan, jika kau melihatnya.” Jelas Camila yang hanya menoleh ke kanan saja sehingga garis wajahnya terlihat jelas dan cantik. Senyuman kecil terukir seperti ejekan.
Apakah Eva bisa menemukan pelayan di sana? Di jam tengah malam. Oh yang Tuhan, yang benar saja.
Tak ingin menjadi pengganggu, Eva memilih pergi dari kamar tersebut dengan kesal di dalam hati. “Kau harus menahannya semalam ini Eva. Hhffuuu— ” gumamnya seraya memejamkan mata rapat-rapat dan mulai mencari kamar lain di sana.
...***...
“Temui mereka besok, dan katakan bahwa D'Allesandro siap membangun casino dan PUB di sana.” Ucap Shaw yang kali ini membuka kedua jas nya sehingga hanya mengenakan kemeja putih beserta celana hitam.
“Bagaimana dengan pengiriman kokain nya besok? Apa kita tunda? Ali bilang polisi sedang berjaga di area pelabuhan New York.” Jelas Will yang masih berdiri di dekat Shaw berdiri saat ini.
Pria bermata grey itu sibuk dengan minumannya.
“Tidak perlu menundanya, aku punya rencana lain.” Balas Shaw dengan meneguk santai.
Setelah menghabiskan minumannya, pria itu menepuk lengan Will. “Istirahatlah, besok pekerjaan masih berlanjut.” Ujarnya sambil melangkah pergi.
Ya! Will pasrah dan menuruti selaku Shaw sebagai bos mereka di Mansion D'Alle. Lebih tepatnya, semua bergantung pada Shaw sejak awal bisnis mereka didirikan.
Langkah kaki Shaw menyusuri setiap lorong rumahnya. Keheningan menyelimuti keadaan di Mansion ketika semua orang mulai beristirahat, meski tak semuanya. (“You fucking... Fucking.... Fuck huh! Matilah sebagai pecundang mata-mata sialan!! Matilah bersama ibumu!!”)
Brugh! “Hahh... Hahh...” Napas Shaw memburu hingga ia oleng membentur ke dinding saat bayangan siksaan di masa lalunya membuat dia tak akan pernah melupakan hari itu.
Shaw berkeringat dingin hingga menempelkan keningnya ke dinding dengan napas memburu.
Suara pukulan dan siksaan yang para militer serta polisi itu lakukan membuat Shaw hampir saja mati saat itu juga. “Fuck life.!” Umpat Shaw memukul dindin tersebut satu kali.
Sementara itu, di sisi lain, Eva masih mencari-cari ruangan di sana. Kamar! Ya, setidaknya dia menemukan kamar mandi atau semacamnya, namun tempat itu sangat berliku-liku. “Syukurlah rumahku tidak sebesar ini. Ini sungguh membuatku pusing!” ujarnya lelah sendiri.
Hingga tanpa disengaja, Eva melihat seorang laki-laki tengah berdiri di depan jendela besar sambil merokok melihat pemandangan langit malam. Laki-laki yang lebih muda darinya dengan kemeja putih dan celana hitam yang rapi.
“Excuse me I— ”
Mendengar suara Eva, laki-laki tadi langsung kaget dan membuang rokok miliknya keluar jendela dengan wajah panik.
“Siapa kau?” tanya Kit, adik Shaw yang rupanya masih belum tidur.
“Em.. Aku, aku seorang tamu di sini. Dan pria bernama Shaw yang membawaku!” jelas Eva sedetail mungkin namun ia masih merasa tak suka dengan remaja muda di depannya itu. Tentu saja, dia masih muda dan sudah berani merokok?
Mendengar penjelasan Eva, Kit gelagapan hingga menjilat bibirnya yang kering.
“Tolong jangan katakan kepada siapapun atas apa yang kau lihat tadi.” Pintanya membuat Eva mengernyit heran.
Memang, dia tidak buta saat Kit dengan santainya merokok tenang sendirian di tempat ujung rumah yang sepi.
“How old are you? (Berapa usiamu)?” tanya Eva masih memasang wajah garang.
Kit menelan ludahnya dan berdiri tegak dengan wajah gugup. “Seventeen years.” Jawab laki-laki itu jujur.
“Seharusnya kau tidak melakukannya jika kau masih di bawah umur dan takut.” Ujar Eva mengatakan hal yang sebenarnya.
“Itu bukan urusanmu. Katakan saja kau tidak melihatnya.” Ketus Kit melengos pergi dengan angkuhnya sama seperti kakaknya. Meski sebenarnya dia laki-laki yang lugu dan baik.
Eva menoleh melihat kepergian laki-laki tadi dengan menggeleng pelan. “Sungguh naif.” Gumam nya dan memilih melanjutkan langkahnya mencari kamar.
Sudah beberapa menit mencari hingga ke lantai bawah lagi, Eva malah tak sengaja melihat sebuah siluet seseorang dibalik pembatas dinding yang ada di ruangan lain.
“Sekarang apa lagi?” ucapnya merasa lelah akan nasibnya di luar negeri.
“Ahh~ Shhh faster.... Yeahhh Ahhh~ ” Lenguhan dan desahan dari suara wanita langsung membuat jantung Eva berdegup kencang saat itu juga.
Wanita cantik nan lusuh itu menutup mulutnya rapat-rapat seraya membuka mata lebar-lebar saat dia mendekatinya dan mendengar jelas akan suara tersebut. Suara persatuan antar kulit ke kulit— oh, dia tidak lugu sampai tak mengenali suara tersebut.
Merasa mendengar sesuatu, Kate yang tadinya asik mendesah, langsung membungkam mulut salah satu pria lawan mainnya yang dia sewa. “Sssttt.... Aku mendengar sesuatu.” Ucapnya kepada pria muda itu sehingga permainan mereka berhenti.
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶