Azka seorang pria miskin yang selalu berusaha bekerja agar bisa menikahi pacarnya, setelah menabung 2 tahun dia berniat melamar pacarnya namun dia tidak sengaja mengetahui bahwa pacarnya berselingkuh, akhirnya dengan berat hati dia pergi tanpa sengaja kecelakaan dan hampir meninggal namun dibalik itu semua ada keajaiban
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kunn-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gagal
"Tapi bagaimana kau bisa dikalahkan olehnya? Dalam hal kekuatan kita hampir setara" tanya jessica
Membuat azka tampak diam, dia melihat naila yang tampak bingung juga, sedangkan aylin masih menangis bukan hanya karna azka dipukuli, tapi aylin juga menerima sedikit perlakuan kasar dari penculik tadi
Sedangkan husein mengerti kenapa azka kalah, lalu husein beranjak dari duduknya dan berjalan
"Aylin.. Sini nak" ucap husein sembari mengangkat kedua tangannya ingin menggendong aylin, dia paham aylin masih cukup trauma
"Uhm" gumam aylin menerima gendongan husein, lalu husein berjalan sedikit menjauh
"Jadi mas azka, bagaimana mas kalah? Apa karna mas menggendong aylin? " tanya naila
"Bukan naika bukan, justru aku bahagia aku senang aku bisa melindungi aylin dengan baik, meskipun awalnya ini adalah kesalahan ku" jawab azka
"Tidak mas!! Kamu sudah melindungi aylin dengan baik" bantah naila
Jessica yang memperhatikan mereka berdua entah kenapa memiliki rasa tidak nyaman dihatinya, mencoba mengalihkan
"Bagaimana keadaan mu sekarang azka? Apa sudah membaik karna kulihat penyembuhan dirimu itu cukup kuat, aku tidak tau apa itu bakat, atau sebuah anugrah" ucap jessica
"Sudah membaik jessica, bahkan perasaan ku pun sudah membaik" jawab azka sembari melirik naila, naila sadar dilirik oleh azka hanya bisa menunduk dengan tersipu
"Huh seperti biasa mesra dan mesra kalian seperti pasangan saja, " ucap jessica menggoda
Azka dan naila hanya bisa diam dengan wajah memerah, tiba-tiba
"Pippk" suara klakson mobil
"Halo tuan permisi, dokternya sudah ada" ucap william pada husein yang baru turun dari mobil
"Kamu terlambat" balas husein singkat sambil mengelus rambut aylin
"Maaf tuan" ucap william kemudian dia melihat sekeliling tampak seseorang sudah bertarung cukup sengit, bahkan abu pertarungannya masih ada
"Siapa yang baru sudah bertarung... " gumam william
"Jessica dan yudi" ucap husein pada william
"Eh... Yudi? Bukannya.. " tidak sempat bertanya balik, tiba-tiba ada 2 mobil yang datang
Itu adalah seorang pria botak tampak sudah berumur 40 dan berkacamata, di lengannya ada tato kubus 4 biji
Dan orang disamping nya seorang pria muda berumur 30 dengan pirang ala bule dan mata sedikit sipit
Mereka berdua berdiri tepat disamping mobil
Jessica yang melihat mereka berdua langsung beranjak dari duduknya dan bersiap menyerang namun ditahan oleh William
"Ini bukan waktunya," ucap william
Kemudian William dan jessica melihat mereka berdua dengan tatapan tajam
"Bawa dia" perintah pria botak itu pada bawahannya, sembari dia dan dan si pirang itu tetap menatap tajam balik ke arah william dan jessica
"Kita akan bertemu lagi nanti, pastinya kita akan bertarung" ucap pria botak itu lalu berbalik masuk kemobil sambil tersenyum meledek, sedangkan si pirang hanya melihat jessica dan tersenyum mesum
"Ihhh jijik" ucap jessica merinding
"D4sar b0tak" ucap kesal william
"Sebenarnya apa yang terjadi? Dan siapa yang baru saja bertarung? " tanya william pada jessica
"Aku dan yudi" jawab jessica singkat
"Dan kau menang? " tanya william
"Iya " jawab jessica
"Lalu siapa pria yang tampak sedang terluka itu? " tanya wiliam
"Itu azka dia adalah pengawal nona muda" jawab jessica
"Jadi wanita itu adalah...? " tanya william
"Ya dia adalah nona putra tuan" jawab jessica
"Hmmm... Baik aku sudah paham alurnya
" jadi sudah bocor, dan para kep4rat itu mencoba menculik nona muda kan"ucap william
"Benar, seperti biasa kamu pintar" balas jessica
"Sini aku kenalkan dengan nona muda dan azka" ucap jessica
"Boleh... " balas william
"Naila, azka ini william dia sama sepertiku anak buah tuan husein, william juga tangan kanan tuan" jelas jessica
"Kenapa kamu memanggil nona dengan nama? " bisik tanya william
"Tidak apa-apa, naila tidak keberatan" jawab jessica
"Halo, william kan? " salam naila
"Eh iya dan nona? " balas salam william
"Naila saja" ucap naila singkat, merasa malas dipanggil nona
"Eh iya naila" balas william sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal
Husein yang melihat kelakuan mereka hanya diam saja sambil tersenyum
"Dan mas nya? " tanya william
"Saya azka, pengawal aylin" jawab azka
"Aylin? " tanya bisik william pada Jessica
"Itu nona muda" balas bisik jessica
"Ohh, salam kenal azka,saya william seperti yang dijelaskan jessica tadi" ucap william
"Kamu tampak terluka" lanjut william sembari melihat keadaan azka
"Dokter!! Sini sebentar!!" panggil william
"Iya pak" jawab dokter yang dibawa william
"Coba kamu periksa dia"ucap william, kemudian diperiksa lah azka
"Setelah diperiksa semua baik, tidak ada luka dalam, hanya luka luar saja yang masih sedikit berbekas" ucap dokter
"Aneh... " gumam jessica begitu pun naila mereka sama-sama bingung
"Bukannya tadi tampak lukanya sangat parah? " gumam hati jessica tiba-tiba
"Apa semua sudah selesai? Sebaiknya kita segera pulang, aylin juga sudah tertidur" ucap tiba-tiba husein sembari mengelus rambut aylin
"Dan kamu william segera kembali ke perusahaan mereka semua butuh kamu disana" ucap husein
"Baik pak" patuh william
"Baiklah mari kita pulang" ucap husein senyum, meski dihatinya masih ada amarah tapi tidak mungkin dia menunjukkan itu pada anaknya
"Aku yakin ayah pasti sangat marah" gumam hati naila
"Sepertinya aku akan segera dipecat" gumam hati azka
Kemudian mereka semua segera pergi dari tempat itu
Disisi lain di dalam ruangan yang tidak terlalu gelap tampak seorang pria tua berkumis tipis dengan wajah sangar dan ada luka pisau dimata kirinya,
"Bagaimana keadaan yudi? " tanya pria tua itu
"Yudi masih pingsan tuan" jawab salah satu pria yang sedang membungkuk itu
"Cihh, dasar tidak bergvna, menculik anak kecil saja tidak bisa" bentak marah pria tua itu
"Sekarang kalian persiapkan diri, dia pasti akan menyerang" perintah pria tua itu
"Baik tuan" jawab patuh 2 bawahannya, lalu berjalan keluar
"... "
"Mas azka hati-hati" ucap naila sembari membopong azka
"Terima kasih naila" ucap azka
"Sama-sama mas, sini aku bantu masuk kedalem" balas naila
"Bantu masuk apa naila" tanya senyum azka
"Ya masuk rumah lah mas, emang mau masuk apa coba?" tanya naila, naila yang baru paham maksud azka langsung berteriak, melepaskan azka membuat azka hampir terjatuh
"Eh eh" gumam tanya naila lalu
"Ahhh!! kamu mesum mas" teriak naila sembari menutup matanya dengan kedua tangannya
"Eh eh hust, hust jan teriak dong" ucap panik azka melihat naila teriak, takut disangka aneh sama orang, lalu
"Tapi kan kamu sendiri mas udah ah" ucap naila lalu masuk kedalam mobil dengan wajah merah malu
"Nih pegang dulu naila" ucap husein lalu menyerahkan aylin yang masih tertidur pulas
"Ayah ingin bicara berdua dengan azka" ucap husein
"ayah ini bukan salah mas azka, kumohon jangan pecat azka" pinta mohon naila
"Tidak nak" dijawab senyum oleh husein lalu keluar dari mobil
"Ayo azka saya bantu" ucap husein lalu membantu azka berjalan
Husein menutup pintu, dia tidak ingin ada orang yang mendengar percakapan dirinya dengan azka
"Pak maaf pak.....tolong jangan pecat saya pak" pinta azka
"Saya janji saya akan menjaga aylin dengan lebih baik lagi" ucap azka
"Tidak, saya cuma ingin menanyaimu beberapa pertanyaan" ucap husein senyum
"Apa kau kenal orang ini? " tanya husein mengintimidasi azka
"ituu... Ituu bukannya ayahku? " tanya azka.
semangat bruh /Good/