Cyra Alesha wanita berusia 25 tahun wanita yang berhati baik dan tulus selalu di bully dan di hina karena fisiknya yang berbeda dari yang lain.Semua orang selalu memandang remeh Cyra akan karena fisik yang tak terawat.
Bagaimana kisah Cyra Alesha selanjutnya?
simak ya gess..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 28
Satu bulan telah berlalu.
Hari-hari sudah kembali seperti biasanya Cyra yang selalu mengantar jemput Hasa dan setelah itu membantu Rendi di warung tempatnya mengais rezeki.
Hari ini sudah pukul setengah delapan pagi semua menu untuk jualan di warung makan sudah komplit tersedia.
"Mas nanti aku ada arisan rt di rumah pak Husnan" Ucap Cyra sambil sarapan Cyra dan Rendi saat ini sedang ada di warung.
"Berangkat saja aku yang jaga warungnya" Jawab Rendi sarapan paginya sudah selesai membawa piring bekasnya ke wastafel sekalian mencucinya.
"Semoga saja nanti aku yang dapat uang arisannya, lumayan 600 ribu bisa buat beli ponsel"
"Ponsel?" Rendi mengeryit.
"Bukannya ponsel mu masih bagus ya?" Rendi kurang setuju akan niat Cyra.
Cyra menelan makanan lebih dulu. "Ponsel untuk mu bukan untuk ku" Jelasnya membawa piring kotornya ke wastafel langsung mencucinya.
"Masa iya kita ponselnya hanya satu nanti kalau ada perihal penting bagaimana? Mending beli lagi biar Mas Rendi punya ponsel lagi" Cyra duduk di kursi meneguk air putih kebiasaannya sesudah makan.
Yang di katakan Cyra memang benar tapi masa iya beli ponsel hasil dari arisan. Mendingan uang arisan itu di tabung untuk biaya yang urgent.
"Aku beli ponselnya nanti saja lah kalau sudah ada uang hasil dari warung" Tolak Rendi.
"Mas--"
"Tidak sayank aku tidak mau lebih baik uang arisan untuk kebutuhan mendadak alias di tabung dulu" Potong Rendi.
Cyra menghembus nafas kasar tak setuju dengan penolakan suami.
"Ah masa bodoh dengan penolakan mas Rendi kalau nanti aku beneran dapat aku akan langsung belikan ponsel untuknya" Kekeh Cyra dalam hati.
"Mbak Cyra ! ayo berangkat arisan sudah siap apa belum?" Teriakan dari luar warung terdengar.
"Iya Bu sebentar !" Cyra sedikit teriak juga.
Cyra bergegas berganti pakaian gamis dengan kerudung segi empat wajahnya ia poles sedikit dengan pelembab bibirnya di olesi lip cream tipis-tipis.
"Mas Rendi aku berangkat dulu assalamualaikum" Pamit Cyra salim pada suami.
"Waalaikumsalam, cantik banget istri aku" Puji Rendi.
Cyra tersenyum. "Bohong banget" Ucapnya sambil berlalu menemui tetangga yang menunggunya.
Rendi terkekeh sendiri sambil menatap Cyra yang sudah di luar warung menghampiri Ibu Maya.
🔹🔹🔹
Hanya butuh beberapa menit saja Ibu Maya dan Cyra sampai di rumah pak rt. Di sana sudah banyak Ibu-Ibu yang datang.
"Assalamualaikum" Salam Cyra dan bu Maya.
"Waalaikumsalam" Jawab semua ibu-ibu yang sudah datang lebih dulu.
"Eh Bu Maya mbak Cyra sini duduk di dalam saja tuh di dalam masih banyak yang kosong" Ucap Bu rt istrinya pak rt.
"Gimana mbak Cyra? Mau duduk di dalam atau di teras saja?" Tanya bu Maya.
"Manut bu Maya saja" Jawab Cyra.
"Ya sudah kita duduk di dalam saja yang di teras untuk Ibu muda yang bawa balita" Putus bu Maya.
Cyra dan bu Maya akhirnya duduk di dalam di sudut ruangan yang dekat dengan kipas angin.
Karena acara belum di mulai Cyra membuang jenuh dengan bermain ponselnya.
"Bu, itu Cyra ya Istrinya si Rendi?" Tanya ibu Nur yang baru pulang dari kalimantan pada ibu Parti yang duduk di sebelahnya.
"Iya itu Cyra istrinya Rendi anaknya pak Rizwan dan bu Mini kenapa bu Nur?" Tanya bu Parti yang duduk di sebelah bu Nur.
"Aku pikir dia itu bukan istrinya Rendi aku kira dia adalah anaknya bu Asih yang masih sekolah itu lho yang masih SMA" Ujar bu Nur.
"Soalnya badannya Cyra kurus ya bu, wajahnya juga masih imut gitu masih cocok jadi anak SMA eh SMP juga masih cocok" celetuk bu Parti.
"Hahaha...!" Bu Nur dan Bu Parti tertawa bersama membuat ibu-ibu yang lain menatap pada mereka.
"Ada apa bu Nur bu Parti kayanya seru sekali sampai ketawa-ketawa begitu? Bagi tahu sini sama aku" Bu Maya yang duduk disamping Cyra bersuara.
"Itu lho bu Maya, aku pikir yang duduk di sebelah bu Maya anaknya bu Asih yang masih duduk di bangku SMA itu tahunya malah istrinya si Rendi" Bu Nur menjawab.
Merasa namanya di sebut Cyra menatap bu Nur dan semua ibu-ibu yang duduk disatu ruangan.
Cyra mengulas senyum ramah saat kedua mata bertemu dengan kedua mata bu Nur dan bu Parti.
"Cyra memangnya usia mu berapa? Kata ibu Parti dan bu Nur kau masih cocok bocah SMA" Tanya bu Maya menatap Cyra.
"SMP juga masih cocok kok bu Maya lihat tuh wajahnya imut banget kan" Bu Parti menyahut cepat.
"Iya lho dari awal aku lihat Cyra berpikirnya juga seperti itu sama kaya bu Nur dan bu Parti" Sahut ibu rt.
Cyra hanya tersenyum saja sebagai merespon praduga para ibu-ibu rombongan arisan. Sebenarnya mendengar kata kurus dari orang lain itu menyakitkan tapi mau bagaimana lagi itu memang faktanya di antara semua ibu-ibu Cyra yang paling kecil kalau untuk urusan tinggi badan sih malah ada yang lebih pendek tapi mereka gemuk.
"Mbak Cyra usianya sekarang berapa sih kalau boleh tahu?" Tanya bu Maya lagi merasa penasaran.
"25 tahun bu" Jawab Cyra jujur.
"Ooohhh.. Ya pantas orang masih muda sekali" Serentak semua ibu-ibu.
Cyra malu karena jadi bahan pembicaraan semua orang jadi memusat padanya. Memangnya salah dengan usianya sekarang?
"25 tahun anaknya sudah 8 tahun betul tidak mbak Cyra?" Tanya bu rt.
Cyra mengangguk. "Betul bu"
"Pasti nikah muda ya?" Tanya bu Nur.
"Iya bu saya memang menikah muda" Cyra mengakuinya memang dulu dirinya menikah di usia masih belasan tahun dan satu tahun menikah ia baru hamil.
"Ya Alloh masih muda kok sudah ngebet menikah apa tidak kepingin mengejar cita-cita dulu untuk menyenangkan orang tua?" Bu Parti heran.
Cyra malu karena di bilang ngebet menikah tapi tidak bisa mengelak kenyataannya memang dirinya menikah muda dan tidak mengejar cita-cita apa lagi membahagiakan orang tua.
"Di kampung saya memang seperti itu bu masih muda tapi sudah pada menikah" Jawab Cyra membicarakan fakta di kampungnya sana walau kedengarannya aneh.
"Halah masih kecil sudah menikah pasti belum bisa ngurus suami dan rumah tangga apa lagi ngurus anak, si Rendi mau-maunya menikah sama bocah masih bau kencur !" Sarkas bu Maya yang duduk disamping Cyra seketika dia menjauh dan duduk disebelah bu rt.
Ya Alloh
Memang salah jika menikah muda tapi jodoh, maut dan rezeki sudah ada yang mengaturnya bukan?
percuma cantik dan semok kalau hatinya jahat.
emang cari istri cukup di lihat dari segi semok dan cantik doang.
nggak kan?
suer ikut kesel sama tingkah yudi sama temen temennya./Angry//Angry/
gimana kalau kalian yg ada di posisi cyra ? sudah pasti kalian juga akan di tertawakan.
aku sarankan kalian merubah sikap deh.
justru malah biar sehat.
eh tak tahunya malah dokter momo.
penasaran sama visualnya thor.
pake bilang baru hadir di antara kalian kan mereka nggak ada hubungan spesial.
ya udh pasti atasan mu keselek.
dasar asisten agam..
Rendi salting cieeeeeee
jadi pengen lihat wajahnya Rendi pas lagi malu malu meong..
hehehaha/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
cyra selau di pndng sebelah mata oleh orang orang mereka smua mandang cyra karena fisiknya.
merek jht bngt pak/Sob/
hehehe
menanti bapak.
aku aja tahu kok
hehehe