NovelToon NovelToon
Putri Yang Di Abaikan

Putri Yang Di Abaikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.7
Nama Author: devi oktavia_10

Sahira Gadis cantik ramah dan murah senyum, namun tak banyak yang tahu di balik senyum manisnya, dia banyak menyimpan luka.


Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat Sahira hidup bahagia, dia di abaikan oleh ke dua orang tuanya.


Sahira selalu di suruh mengalah dari adik perempuannya.


Kekasih yang sangat dia cintai ternyata sudah berselingkuh dangan adik kandungnya sendiri, dan itu di dukung oleh orang tuanya, tanpa melihat perasaan Sahira yang hancur


Dan lebih sakit lagi, Sahira di paksa menikah dengan laki laki yang tidak di ketahui asal usulnya.


Bagaimana kelanjutan kisah sahira, yuk.... Ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Mas! " Sahira berlari menuju sang suami yang sedang menunggunya di luar persahaa.

Galang yang melihat istrinya berlari ikut berlari menghampiri sang istri, tampak kekhawatiran di wajah Galang, takut istri cantiknya itu terjatuh.

"Hati hati, sayang. Kenapa harus berlari, hmmm..." gemes Galang merangkul pinggang Sahira itu.

"Hehehe... Maaf." kekeh Sahira memeluk tubuh suaminya, dia lupa klau dia masih berada di perusahaan, banyak pasang mata yang menatap tingkah Sahira itu.

Semua orang yang kenal dengan Sahira sangat senang melihat Sahira bahagia bersama pasangannya, dan Sahira bisa menjadi dirinya sendiri seperti saat ini.

Dan tampak pula kasih sayang Galang yang tulus kepada Sahira.

"Ck, ini masih di kantor loh, udah mesra mesraan aja, kasian lah sama kami yang masih jomblo ini." keluh Wawan.

"Hehehe.. Sori, lupa." kekeh Sahira menahan malu, karena banyak yang melihat tingkah manjanya itu, apa lagi tadi Galang mencium pipi Sahira bertubi tubi dengan gemesnya.

"Beda lah, pengantin baru memang seperti itu, pisang sehari aja, rasa sewindu." kekeh pak Ridwan ikut meledek Sahira.

Makin bertambah malu lah Sahira.

Pak Ben keluar dari pintu perusahaannya dan menatap ke arah Galang dengan sedikit membungkuk tanpa sepengetahuan orang lain, setelahnya berlalu seolah olah tidak kenal.

Galang hanya melirik sebentar dan kembali menatap penuh cinta kepada sang istri.

Sementara pak Ridwan hanya menatap penuh arti ke arah Galang, setelahnya juga izin untuk pulang lebih dulu, begitupun Wawan mengikuti pak Ridwan.

"Ayo, sayang. Kita pulang." ajak Galang menggandeng mesra pinggang sang istri.

Sahira menurut dengan patuh.

"Mau mampir ke suatu tempat dulu atau mau beli sesuatu? " tanya Galang, sambil memasangkan helm berwana pink di kepala sang istri.

"Mau beli bakso pak Maman, boleh? " cengir Sahira.

"Siap tuan putri, kita beli bakso." ajak Galang.

"Kapan tuh orang mau memperkenalkan dirinya di perusahaan? " keluh pak Ridwan, kini pak Ridwan dan Pak Ben sedang duduk santai di sebuah caffe.

"Katanya, sebentar lagi. Saat ulang tahun perusahaan, dan dia sekalian mau mengadakan resepsi pernikahannya, dan memperkenalkan Nyonya Galang Dirgantara." santai pak Ben.

"Waahhh... Sebentar lagi nih, gue ngak sabar melihat wajah wajah orang orang tidak tau diri itu akan seperti apa." semangat pak Ridwan.

"Iya, loe fokus jaga nyonya bos, gue takut di mokondo bakal mengusik nyonya muda kita." serius pak Ben.

"Pasti, ada sepupu gue sama temannya yang selalu menjaga Nyonya bos, gue ngak sudi Nyonya bos gue di dekati sama mokondo itu." sungut pak Ridwan.

"Oh, ya. Lu tau ngak, tadi papanya Nyonya bos, dengan tidak tau dirinya menemui gue ke kantor." ujar pak Ridwan, menyeruput kopi hitam tanpa gula.

"Ngapain dia! " kaget pak Ben.

"Minta gaji Nyonya bos di transfer ke mama Nyonya bos." kekeh Pak Ridwan tak habis pikir mengingat dengan kelakuan orang tua Sahira.

"GILA!! " pekik pak Ben kaget mendengar cerita pak Ridwan.

"Dan ngak itu saja, dia juga ingin mengajukan kerjasama dengan perusahaan kita." ujar pak Ridwan lagi.

"Loe Terima? " penasaran Ridwan.

"Ya ngak lah, gila aja, lagian bos juga ngak akan mau menerima perusahaan kecil yang bayak melakukan kecurangan itu.

"Lagian seharusnya kan dia menemui loe ya, kan itu bukan wewenang gue." kekeh pak Ridwan.

"Karena beberapa hari ini dia sudah menghubungi gue, dan pernah ke perusahaan juga, tapi gue ngak mau ketemu sama dia, jadi dia mendekati loe." kekeh pak Ben.

"Pantang menyerah rupanya." kekeh Pak Ridwan.

Sementara itu Galang sudah memarkirkan motornya di kedai bakso pak Maman, bakso favorit Sahira itu, tepatnya Galang lah yang memperkenalkan sama Sahira, dan akhirnya menjadi bakso favorit Sahira.

"Wah, mas Galang baru kelihatan, kemana aja? " tanya pak Maman.

"Ada pak, cuma lagi sedikit sibuk aja." kekeh Galang.

"Oalah, gitu toh." kekeh pak Maman.

"Pak mau bakso spesial dua ya, es jeruk dua." pesan Galang.

"Siap mas, di tunggu ya." ucap pak Maman sopan.

Sahira sibuk melihat lihat belanja on line, melihat lihat pakain dan kosmetik, namun tidak berniat membelinya, hanya senang melihat lihat saja.

"Kalau suka pesan aja, sayang." ujar Galang yang tiba tiba sudah duduk di sampingnya.

"Eh... Ngak kok mas, cuma iseng iseng aja, lagian pakain mu masih banyak yang belum terpakai, masa beli lagi." kekeh Sahira mematikan hpnya dan bersandar manja di lengan kekar sang suami.

Tak sungkan Galang mengelus sayang puncak kepala Sahira di depan orang banyak, dia menunjukkan kepada para laki laki yang menatap penuh minat kepada sang istri, wanita cantik itu adalah miliknya.

"Pesanan datang." seru pak Maman dengan senyum cerianya.

"Makasih pak." ucap Sahira.

"Sama sama Non, silahkan di makan." ujar pak Maman.

Sahira tersenyum lembut dan mengangguk.

"Jangan terlalu banyak sambal sayang, nanti sakit perut." larang Galang dengan lembut.

"Ngak kok mas, dua sendok aja." ucap Sahira.

"No... Cukup satu sendok, ok! " ujar Galang dengan lembut namun sedikit tegas.

"Baiklah." Sahira menurut, dia tidak mau melawan suaminya itu.

"Istri pintar." kekeh Galang menepuk nepuk puncak kepala Sahira.

Sahira dan Galang makan bakso dengan hikmah, sesekali mata Galang melirik ke arah sang istri, dan tak lupa juga memotongkan bakso untuk Sahira.

Melihat perlakuan Galang kepada Sahira itu, membuat banyak wanita menatap iri kepada wanita cantik itu, mereka ingin di perlakukan romantis seperti Sahira itu, walau Galang terlihat urakan tapi perlakuannya sangat manis kepada pasanganya.

Bersambung.....

Haiii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘😘

1
irma hidayat
moga Bram benar benar insaf
ㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤㅤ𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄ㅤ❣️
ko Namira mudah luluh sih sama dia
Siti Kholifah
😄😄😄 co cweeet deh
janki dausat
author nya gak mau panjang masalah jadi ya gampang di maafin kalo masalah logika mh maafin boleh tapi jangan ajak balikan lagi lebih baik sendri dari pada sakit hati lagi
Violita Andina
Luar biasa
Julidarwati
kirain 2 bab lho Thor,afwan/Smile/
Julidarwati
klo pun blik SM bisa nikah SCRA agama klo nafkah lahir masih dikasi cm nafkah bathin kebetulan orgnya g nemu
Rini Maryani
lanjut bu namira semangat thooor
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut thoor
Lissaerlina
😘🥰🥰bikin iri aja p Bram dan b Hana... lanjuttttt 💪🏻💪🏻
jaran goyang
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
һ᥆᥆᥆һ g᥆᥆ძ🤣🤣🤣🤣
jaran goyang
ᥱძᥲᥒ
Yuli Purwati
kok kesannya enak bener ya pak Bram🤔🤔 tapi yowislah,sakkarep e author.
Teh Euis Tea
tetep aku mah ga suka sm pak bram ngeselin
Ninik
co cuiiittt,,,,aku kalah kalau gitu deh sama pak Bram
💕 bu'e haresvi 💕
ada orang utan doyan obral selangkangan🤣🤣
💕 bu'e haresvi 💕
dkandangin mah masih enak bisa dpet makan gratis tanpa usaha😌😌plg g jadi gembel atau malah buka usaha buka selangkangan🤣🤣
💕 bu'e haresvi 💕
ternyata ada si bon cabe 🤣🤣
💕 bu'e haresvi 💕
emang dasar setan kok ni hana😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!