Tampan, mapan dan populer rupanya tidak cukup bagi sebagian perempuan. Vijendra sendiri yang menjadi objek dari ketidak syukuran pacarnya, atau mungkin bisa disebut mantan pacar. Ia memilih mengakhiri semuanya saat mendapati perempuan yang ia kasihi selama 3 tahun lamanya sedang beradu kasih dengan laki-laki lain.
Cantik, berprestasi dan setia juga sepertinya bukan hal besar bagi sebagian laki-laki. Alegria harus merasakan sakitnya diputuskan sepihak tanpa tahu salahnya dimana.
Semesta rupanya punya cara sendiri untuk menyatukan dua makhluk yang menjadi korban ketidak syukuran hingga mereka sepakat untuk menjadi TEMAN BAHAGIA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon firefly99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Kabar Baik
"Sayang, mau liburan kemana?" tanya Alaric. Tadi ia ada tugas di Kodam, makanya menyempatkan diri untuk menyambangi kediaman kakaknya. Dan sekarang ia tengah bercakap-cakap dengan sang kakak, juga dengan Alegria yang sibuk dengan laptopnya.
Alegria menghentikan gerakan jarinya pada keyboard, lalu menoleh dan menjawab, "mau ke Atlantis, papa."
"Dih, ke Cakrawala saja dong. Atau ke Trinzall, mumpung paman Aiman pulang." ujar Alaric.
Alegria menggelengkan kepalanya. "Mau ke Atlantis dulu. Rindu sama anakku." katanya.
Hal itu membuat Aldric dan Alaric terkekeh. Dasar anak gadis! Gak terasa, sekarang malah menjadi mama dadakan. Tapi mereka senang.
"Ya sudah. Kalau papa dan mama ada waktu, nanti ke Atlantis juga. Sekalian liburan tahun baru." janji Alaric.
"Ajak Aiman juga lah." ujar Aldric.
"Iya, kita ramai-ramai. Kakak pasti bakalan kewalahan nantinya."
"Gak bakalan kewalahan, papa. Kan ada Yaya yang bantuin." ucap Alegria.
Keesokan sorenya, Alegria benar-benar menuju Atlantis. Selain untuk bertemu anaknya, ia juga merasa perlu menghibur diri karena begitu suntuk dengan skripsi nya.
"Ih, kok di sini? Bukannya lagi sibuk?" heran Alegria saat melihat keberadaan Adnan.
Adnan terkekeh. Ia memang menjemput adiknya di bandara. "Surprise, kakak akan menjadi warga negara ini lagi." jawabnya.
"Ihh, kok bisa?"
"Bisa, dong. Belum liat berita pasti nih." duga Adnan.
"Gak sempat buka sosial media. Sibuk skripsi hehe."
"Kakak menjadi pemain naturalisasi."
Mata Alegria membulat mendengarnya. "Wahhh. Ini kabar baik sekali." ia diam selama beberapa saat. "Papa dan mama izinkan?" tanya nya lagi.
Adnan mengangguk. "Diizinkan dong. Papa dan mama malah bangga karena kakak diberikan kesempatan untuk membela negara. Bagaimana pun, ini tempat kelahiran mama."
"Jadi gak sabar nonton kakak main." kata Alegria.
Ada banyak hal yang terjadi di masa lalu, membuat Arunika memilih untuk mengganti kewarganegaraan, sehingga Adnan juga mengikuti pilihan mamanya. Dan sekarang, ia kembali menjadi warga negara Atlantis, tapi tidak dengan papa dan mamanya.
Setibanya di rumah, Alegria lekas ke kamarnya karena baju bagian depannya basah. Ia langsung memeriksa badannya, takutnya ada hal yang tidak diharapkan terjadi. Ke-khawatiran nya berganti menjadi rasa senang, karena ia melihat air su*sunya menetes. "Ibuu!" panggilnya.
Tidak lama kemudian Ale mendatangi anaknya. "Kenapa sayang?"
"Buu, ASI ku keluar." serunya senang.
"Beneran?" Ale seolah tak percaya.
Alegria mengangguk. "Ayo ibu, kita ketemu baby." ajaknya.
"Kamu istirahat dulu, sayang. Kalau bisa, pompa dulu ASI nya, jadi nanti sisa diberikan ke perawatnya sebagai persiapan kalau baby nya lapar. Belakangan ini kan bergantung pada susu formula." ujar Ale.
"Baik, ibu. Sayang ibu banyak-banyak." Alegria mengecup pipi ibunya dua kali. Saking senangnya. Ini adalah kabar baik kedua yang ia dapatkan. Ia berharap akan ada hal-hal baik lainnya yang menunggunya di depan sana.
✨✨✨
"Bagaimana keadaan bayinya dok?" tanya Kevin kepada dokter anak yang sedang berjaga di NICU.
"Sudah lebih baik, dokter Kevin. Berat badannya bertambah dan tidak sesak seperti kemarin. Semoga dengan mengkonsumsi ASI ibunya, bayinya bisa lebih baik." jawab dokter perempuan cantik tersebut.
Alegria yang mendengarnya menjadi sangat senang. Tadi ia memberikan dua bag susu kepada perawat NICU untuk disimpan. Matanya tak lepas dari sosok mungil di dalam tabung. Ia jadi tidak sabar untuk menggendongnya.
"Sudah, dek?" tanya Kevin.
Alegria mengangguk. "Terima kasih, dok. Titip baby-nya yah." katanya, lalu menggandeng tangan Kevin keluar dari ruang perawatan bayi.
"Hebat adikku, sekarang benar-benar menjadi ibu yang akan mengASIhi. Super proud of you." Kevin merangkul bahu Alegria menyusuri lorong rumah sakit. "Tapi jangan lupakan kuliahnya yah. Atau nanti Ersya dan Emilia sedih."
"Gak akan, kak. Keberadaan baby menjadi pecutan untuk Yaya agar belajar lebih giat lagi." ujar Alegria.
"Bangga nya " ucap Kevin.
Dua hari kemudian, Aldric, Alaric dan keluarga kecilnya benar-benar ke Atlantis. Bahkan ada Aiman juga bersama sang istri dan anaknya yang masih berusia 10 tahun. Niat Aiman untuk menikah muda hanya sebatas rencana, ia terlampau menikmati masa mudanya. Seandainya Ayra tidak dalam keadaan sekarat saat itu, sepertinya ia masih melajang hingga saat ini.
"Kakak Yaya, ini hadiah untuk baby. Galen sendiri yang memilihnya saat mommy mengajak Galen ke toko." ujar si Galen.
"Terima kasih, Galen. Nanti kakak pakaikan ke baby nya yah kalau sudah sembuh." Alegria menerima gelang kecil yang diberikan Galen.
"Sama-sama, kakak. Aku ke samping dulu, mau liat kakak-kakak dan Abang main basket." pamitnya.
"Hati-hati turun tangga nya, sayang." teriak Alegria.
Kediaman Harrison memang sedang ramai saat ini. Ya, wajar saja, anak-anak, menantu berserta cucu Altair dan Ara berkumpul semua.
"Kakak jadi senang kalau kita semua ngumpul begini. Semoga papa dan mama juga senang melihat anak-anaknya akur dan damai." ucap Ale. "Doakan Aisar juga, semoga ia sehat di tanah Eagle sana." imbuhnya.
"Kakak lupa apa gimana, Aisar dimutasi ke Cakrawala." Aiman mengingatkan kakaknya.
"Eh, serius?" kaget Ale.
"Ember bocor." cibir Alaric.
Sebelah alis Aiman terangkat, heran dengan respon Ale yang sepertinya tidak tahu, juga dengan ekspresi mencibir Alaric dan Aldric.
"Kakak kalian gak tahu. Aisar sebenarnya mau bikin kejutan untuk kakak kalian." jadilah Airlangga yang menjawab keheranan Aiman.
Ale lalu menatap suaminya. "Jadi kak Air tahu?"
Airlangga mengangguk. Ia lalu merangkul istrinya. "So sorry sayang, ini perjanjian laki-laki." katanya.
"Maaf, kak. Jadi nanti kalau Aisar datang, kakak pura-pura kaget saja " ujar Aldric.
"iyain." Ale mengangguk setuju. Hitung-hitung sebagai sambutan untuk adik bungsunya.
"IYAAA, DISANA KAKAK KEVIN!" teriak Galen.
Mendengar teriakan Galen, Aldric, Alaric, Aiman dan Airlangga berlari kecil ke lapangan basket dimana anak-anak mereka berada. Ale sendiri berjalan ke dapur untuk membantu adik-adik iparnya masak.
Sementara di kamarnya, Alegria sedang menyusun pakaian bayi ke dalam rak yang baru ia beli. Jadi saat baby nya sudah boleh pulang, ia tidak kelimpungan lagi.
Ting!!!
Kak Velma : Yaya!!!
Algeria: iya kak?
Kak Velma : Bunda bikin kripik, terus minta tolong diberikan ke mantu idamannya. Dimana kah dirimu sekarang?
Alegria: Siapa tuh mantu idamannya bunda?
Alegria: aku di rumah, kak.
Kak Velma: situlah. Y kan calon menantunya bunda. Okay deh, tunggulah aku datang.
Alegria menggelengkan kepalanya membaca pesan yang Velma kirimkan. Ada-ada saja memang.
Ting!!!
Kak Vajen: Yaya!
Alegria: ada yang bisa dibantu?
Kak Vajen : gak ada mantunya, bunda. Tadi cuma manggil.
Alegria: dih 😶
Gak adiknya, gak kakaknya, semuanya sama saja. ucap Alegria dalam hatinya.
Mau pantengin terus sampai tamat ahh 😁
Semangat kak bikin ceritanya 🤗 ditunggu sampai happy ending yahh 😘