hidup dengan tekanan dan di cintai oleh kakak angkat sendiri membuat Vanya hanya bisa pasrah, dan menerimanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
suasana di kantor
Sungguh pagi yang cerah, aku mendapat kan ruangan khusus untukku bekerja, dengan meja dan alat khusus seorang disainer,
"Ok, vanya, kita mulai dari sekarang,! Buktikan jika kamu memang berbakat, ujarku pada diri sendiri memberi semangat,
Aku terus berkutat, dengan karyaku sampai tak terasa sudah waktu nya makan siang,
"Kriuk,, kriuk,, bunyi perut ku," ih gak bisa kompromi nih perut masak ampe bunyi kek gini sih,, malu maluin" untung gak ada orang lain di sini.
"Aku memutus kan untuk keluar, dan mencari keberadaan kantin kantor,
Dari kejauhan nampak kak vano tengah berjalan dengan gagah nya, dia di dampingi beberapa orang di samping nya, kelihatan nya habis meting,
Kami berpapasan, sejenak kak vano berhenti namun dia hanya menatap ku dengan tatapan seperti seorang bos pada bawahan nya,,
Kemudian dia melanjutkan lagi langkah panjang nya,
"Aneh, kenapa bersikap sok gak kenal, padahal orang orang pada tau kalau aku ini adik nya,
Tapi gak papa lah bodo amat, terserah kak vano mau bersikap kayak apa,
Aku masuk ke area kanti, lebih tepat nya restoran khusus pegawai yang ternyata sudah rame,
Aku celingukan mencari meja kosong,
"Hei duduk sini, panggil seorang cowok yang melihat ku kebingungan,
Aku merasa tak nyaman tapi mau bagai mana lagi, aku beneran tidak ada tempat duduk,
"Mm, gak papa, mas aku duduk disini, ujarku karna dua terlihat lebih senior dariku,
" karyawan baru ya, ucap nya,
" iya jawab ku,
"Kenalin aku givan,
Givan mengulurkan tangan nya padaku,
"Vanya, mas!" akupun memperkenal kan diriku,
"Kamu di bagian apa! "Disainer mas, "wah,, pasti kamu kreatif,! Kata givan,
Ternyata givan sangat asyik orang nya, sampai sampai, aku tidak jadi makan karna di ajak nya ngobrol,
"Eh, maaf aku jadi banyak omong ya,, udah lanjutin makan nya,
"Iya mas makasih,
Aku pun segera memakan makanan yang aku pesan karena takut keburu dingin,
Tak lama seseorang menghampiri kami Dan Dia terlihat mencolok-colek ke arah givan,
"Apa sih,, ujar Ivan merasa terganggu dengan ulah temannya.
"Khem,, lo santai banget sih bisiknya tapi masih didengar olehku,
"Memangnya kenapa ujar givan pada temannya,
"Dia ini anaknya bos, adik nya pak vano, kata temannya itu memberitahu pada givan.
"Serius lu,,
Temannya terlihat mengangguk,
Ivan membuka mulutnya terlihat sangat kaget,
"Vanya,! "Seriusan lu anak bos,?
Aku mengangguk,!
"Eh sorry tadi gue nggak maksud basa-basi lho,!
"Nggak papa santai aja kok, lagian anak nya bos atau bukan, "Aku sama-sama orang baru di sini yang juga harus belajar banyak dari kalian para senior,
Siang itu aku baru mendapatkan dua orang teman bukannya tidak ada yang menyapa cuman untuk sekedar ngobrol baru dengan givan dan temannya lah aku berinteraksi tadi.
Setelah jam istirahat usai aku segera kembali ke ruanganku,
Aku berusaha untuk bekerja se profesional mungkin,
Jangan hanya karena aku anak bos aku jadi bermalas-malasan.
"Aku mulai kembali berkutat dengan laptopku,
Sampai tak terasa jam pulang kerja Sudah usai,
Aku merentangkan kedua tanganku yang terasa pegal sungguh menyenangkan sekali melakukan pekerjaan yang kita sukai,
"Aku pun keluar dari ruanganku dan menutupnya kembali,
Ternyata beberapa orang juga sudah mulai berkemas dan hendak pulang,
Aku jadi bingung karena tadi pagi aku berangkat bersama papa,"masa iya pulangnya harus menelpon sopir di rumah lagi aku tidak semenja itu,
Aku putuskan memesan taksi,
Dan aku pun menunggu dengan sabar di depan gedung,
"Tiit,, bunyi klakson mengaget kan ku Aku menoleh pada arah suara itu,
Perlihatkan berada dalam mobilnya namun tidak turun,
"Masuk sini mau jadi patung di situ kata kak vano,!
"Aku sudah pesan taksi kak ucapku agak sedikit kencang,
Tapi kak vano malah mendekatkan mobilnya tepat di depanku.
"Masuk vanya,,! Ucapkan dengan nada tegas dan dengan tatapan yang seperti itu.
"Ih selalu seperti ini kataku.
Tapi aku memang tidak pernah bisa menolaknya,
Akhirnya mau tak mau aku cancel taksi yang sudah aku pesan,
Kasihan sekali bapak taksi itu padahal dia sudah OTW ke arah sini.
"Bagaimana hari pertama mau kerja ujar kak vano,!
"Ngapain tanya-tanya orang tadi ketemu aja cuek cuek bebek,
Kak vano terlihat tersenyum mendengar ucapanku.
"Oh ternyata ada yang caper tadi,
"Dih no way ya, aku anti caperan jawabku,
"Nggak apa apa kok" aku malah suka kata kak vano sambil mengusap kepalaku.
"Aku hanya bersikap profesional di kantor jadi jangan baper ya,
"Tidak hanya sama kamu saja kok sama vania juga jelas kak vano,
"Iya Iya aku tahu kok kataku,
"Mau langsung pulang atau mau mampir ke suatu tempat kata kak vano,
Aku menoleh ke arahnya,
"Pulanglah kak masa iya baru pertama kali masuk kerja pulangnya udah kelayapan kok nggak mau jadi sasaran marahnya Mama nanti,
"Kasihan yang selalu dicuekin mama ujar kak vano kembali mengusap kepala ku
"Nggak apa apa Tapi kan kakak sudah menggantikan nya berkali lipat,
Aku terdiam benar apa kata kak vano bahkan semua orang tahu bagai mana mama berlaku beda terhadap ku dan vania,
"Udah jangan sedih, lagian kamu udah ngelewatin semua ini dari kecil,
" dan sku janji akan membuat mu bahagia nanti nya,
Aku akan segera mengatakannya kepada papa,
"Kak,, Jangan bahas itu terus kataku.
"Kenapa memangnya Apa kamu tidak mau menikah denganku,
Kak vano mengatakan hal itu dengan gamblang seolah pembahasan itu memang sudah biasa terjadi antara aku dengan nya,
"Iya aku nggak mau,!
Seketika tak vano mengerem mobilnya dengan mendadak,
"Aw,, kepalaku sampai kejedot ke dasbor depan,
"Apa yang kamu katakan tadi kenapa kamu tidak, ini kak Vania beralih menatapku dan mengintimidasi diriku.
"Ya karena itu tidak mungkin kak jawabku dengan berani aku harus tegas sekarang agar kak vano tidak selalu membahas hal ini,
"Kenapa tidak mungkin, kita tidak ada hubungan darah kalau kamu lupa itu vanya,!
Aku menelan ludah ku dengan susah payah ketika kak vano sudah berucap seperti itu seolah olah dia benar benar ingin memiliki aku seutuhnya,
"Vanya,! Kak fana kembali menyebut namaku karena aku tidak memberi tanggapan apapun.
"Udah yuk pulang kak nanti ditungguin papa melupakan ucapan ucapan kak vano yang tadi.
Setelah menghela nafas akhirnya kak vano mau menjalankan mobilnya kembali, dan benar saja sesampainya di rumah ternyata papa memang sedang menunggu kamu dan Vania sudah datang terlebih dahulu.
Belum sempat kami masuk ke kamar papa sudah mengajak kami mengobrol di ruang tengah,
"Sini sini dulu beritahu papa bagaimana hari pertama kalian di kantor,
"Sangat menyenangkan pah terima kasih atas posisi yang papa berikan, Aku akan berusaha yang terbaik untuk perusahaan ujar vania,
"Tapi kak vano pa aduhnya pada papa,
Kenapa memangnya dengan vano tanya papa,
Masak dia sok tegas dan sok full di kantor tidak menegurku sama sekali seperti aku ini orang asing,!
"Ha ha ha, kamu ini papa pikir kenapa,!
"Emang begitu vano kalau di kantor,
Dia sangat profesional jadi kalian jangan harap bisa bermanja manja dengannya di sana,
Vania terlihat mengerucutkan bibirnya dengan kesal,
"Terus Vania bagaimana ujar papa beralih padaku,
Senang pah aku senang berada di posisiku terima kasih karena sudah memberi semangat khusus juga untukku aku jadi bisa konsentrasi lebih,
"Udah udah "papa udah cukup mendengarnya kalian boleh kembali ke atas,
Aku maupun Vania akhirnya kembali ke kamar kami masing-masing karena aku pun juga merasa lelah seharian berada di kantor walau terbayarkan dengan rasa senang juga.