"Hah koq Bisa sih Lo Sama Kak Reyvan?" ~Naya~
"Gue Juga Mana Tau, Ternyata Nyokap Gue Sahabat Nyokap Lo Nay, Dan Gue udah dijodohin Sama Kak Rey dari Kecil" ~Sasha~
.
.
"Kamu Harus Ingat ya, pernikahan ini hanya sebatas kontrak tiga tahun, tidak ada Hak dan Kewajiban dalam Pernikahan ini" ~Reyvan~
"Aku Mengerti Kak, Maaf" ~Sasha~
.
.
"Kamu Terlalu Baik Untuk Reyvan, Jika Kesempatan Datang diawal Padaku, Aku Akan Ambil Kesempatan Untuk Menikahimu dan Tidak Mengabaikanmu" ~Radit~
"Biarlah Seperti ini Mas, Aku Tak Mengapa" ~Sasha~
.
.
"Sha.. Lo Berhak Bahagia" ~Fitto~
"Gue Udah Gak Mikir Bahagia Fit, Dari Bokap Gue Selingkuh dan Pernikahan Gue yang Sakral Berubah Menjadi Pernikahan Kontrak, Gue Udah Gak Mikir Bahagia" ~Sasha~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LEBIH DARI PACAR
Sasha tersenyum, kemudian menggendong Ara,
"Maaf kak aku kedalam dulu ya" Pamit Sasha kepada Reyvan.
Reyvan menatap punggung Sasha yang berlalu meninggalkannya,
"Susah juga naklukin Sasha, bener-bener masih polos" Gumamnya.
Sasha dengan santai menyuapi Ara makan, ditemani Naya yang sesekali ngobrol bersama Sasha.
"Sha, maksud bunda nyuruh lo kesini kan biar lo deket sama kak Reyvan, lo malah deket sama Ara" Bisik Naya,
"Duh Nay, abang lo tuh bikin gue risih tau, atau emang dia biasa begitu ke semua cewek ya? kayanya gue pernah denger lo cerita kalo abang lo sering gonta ganti pacar sampe akhirnya hubungan lama sama Sherin"
"Ya Sha, itukan bagian masa lalu Kak Rey, udah sih jangan di inget, sekarang kan dia lagi berusaha dapetin hati lo, lagian lo kan udah tunangan, ada cincin couple di jari kalian, restu dari dua belah pihak juga udah, gue rasa Kak Rey udah ga akan berpetualang lagi"
"Entahlah Nay, gue masih belum yakin" Bisik Sasha.
"Wahh anak Daddy disuapin siapa? Makannya habis" Suara berat seorang pria dewasa menghampiri Sasha dan Naya.
"Eh mas, ini tunangannya Kak Rey" Naya berdiri sambil memperkenalkan Sasha.
"Cantik tunangannya Rey" Radit tersenyum.
"Dad, Ontie Sasha pinter mewarnai" Ucap Ara kepada Radit,
"Benarkah? kalo gitu Ara harus banyak belajar sama Auntie ya" Jawab Radit sambil mencium pipi merah Ara, putri tunggalnya itu.
"Terimakasih Sha, sudah menemani Ara" Ucap Radit ke Sasha dengan ramah.
"Sama-sama Pak, eh Om" Jawab Sasha Grogi,
Radit tertawa, Jangan Om lah, Aku tidak menikah dengan tante mu, panggil saja Mas, sama kaya Naya dan Reyvan"
Sasha hanya tersenyum menyembunyikan wajah malunya.
Radit membawa Ara menuju ruang keluarga untuk berkumpul bersama ayah dan bunda.
"Sha ke Gazebo lagi yuk" ajak Naya.
"Billy gak kesini Nay?" tanya Sasha,
"Lagi on the way kesini Sha"
Naya dan Sasha melihat Reyvan yang masih duduk di Gazebo sambil iseng mewarnai lembaran kertas milik Ara yang masih tertinggal di gazebo.
"Anteng banget anak Manis" Ledek Sasha.
"Ehh anak manis bilang anak manis" jawab Reyvan dengan santai.
Tanpa sengaja Sasha duduk disebelah Reyvan yang bersandar pada Papan Gazebo masih dengan serius mewarnai lembaran gambar milik Ara.
"Masa jerapah warnanya Pink kak?" tanya Sasha heran yang melihat Reyvan mewarnai gambar jerapah dengan warna pink.
"Ya kan di semir Sha, kaya rambut yang beruban di semir hitam" jawabnya masih dengan santai.
Ponsel Sasha berdering, Terlihat nama Kevin manggilnya.
"Kevin Nay" Ucap Sasha sambil memperlihatkan layar ponsel Sasha.
"Wahh dia masih inget lo Sha, cepet angkat Sha"
"Lo aja deh Nay, gue gak tau maksud Kevin nelpon gue apa"
"Lah kan Kevin nelponnya ke Hp lo Sha, bukan ke Hp gue"
"Ya udah dibiarin aja kalo gitu"
Diam-diam Reyvan memperhatikan Sasha,
"Kevin siapa?" gumamnya dalam hati.
Tak lama Billy datang dan duduk disebelah Naya,
"Koq kesini pake baju santai sih Bill?" tanya Naya yang melihat Billy hanya memakai kaos oblong hitam dan celana pendek.
"Lah aku kan nginep disini Nay, masih pake baju Rey" Jawabnya sambil tertawa.
"Dih kamu ngerjain aku, tadi bilang masih otw" gerutu Naya,
"Maaf sayang, abis ngantuk banget semalam nemenin calon penganten yang galau abis" Billy kembali tertawa,
Reyvan dengan wajah datarnya menyenderkan kepalanya di bahu kiri Sasha,
"Ihh Kak jangan begini" ucap Sasha sambil mengangkat kepala Reyvan dari bahunya.
"Gapapa sih Sha, sama tunangan juga, dari pada bersandar ke cewek lain" ledek Billy.
"Sayang, aku mau makan, temenin yuk" Ajak Billy ke Naya,
"Sha gue tinggal dulu ya, Babang mau makan" Ucap Naya cengengesan dan meninggalkan Sasha bersama Reyvan berdua di Gazebo.
"Aku cemburu Sha" Lirih Reyvan yang masih terus bersandar pada bahu Sasha.
Sasha mengernyitkan dahinya,
"Cemburu kenapa kak? sama siapa? Sherin ya?" tanyanya polos tanpa perasaan.
Reyvan langsung bangun dari sandaran Sasha dan menatap lekat Sasha,
"Kamu polos atau emang gak peka sih Sha?"
"Maksud kakak?"
Reyvan menghela nafas,
"kamu dapat telpon dari cowok lain, hati aku panas Sha, walopun kamu gak jawab telpon itu, aku ini tunangan kamu"
Reyvan menekan kata tunangan supaya Sasha sedikit ingat akan pertunangannya.
"Ya ampun kak, aku kira kenapa" Jawab Sasha dengan wajah polosnya.
"Koq kakak Cemburu sama aku? cemburu itu tanda cinta lho, emang kakak cinta sama aku? bukannya cintanya sama Sherin ya?"
"Sha, aku udah gak ada hubungan sama Sherin, terakhir itu di Kafe waktu ada kamu juga" jelas Reyvan.
Sasha hanya tersenyum dan enggan menanggapi omongan Reyvan.
"Kamu merasa terpaksa ya Sha?"
"Gini ya kak, aku butuh waktu, dan aku rasa bukan cuma aku, tapi Kakak juga kan? gak mungkin cinta tumbuh dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam"
"Kamu benar Sha, tapi apa kamu gak lihat perjuangan aku, dari tadi berusaha deketin kamu, itu bentuk usaha aku" Keluh Reyvan.
Sasha menghela nafas,
"Kak cinta itu bukan terbentuk, tapi tumbuh dengan sendirinya" lirih Sasha dan kemudian menunduk.
"Shaa, maafin aku, aku gak bermaksud maksa kamu" ucap Reyvan pelan dan meyakinkan.
"Kita sama-sama belajar Kak, waktu kita cuma dua bulan untuk saling mengenal"
Reyvan mengusap pipi Sasha, "Maaf Sha"
Sasha tersenyum, "Santai kak, Its Okay"
Menjelang sore Sasha pamit pulang dan diantar oleh Reyvan.
Tiba dirumah Sasha, Reyvan membukakan pintu mobil untuk Sasha.
"Mau mampir Kak?" Tanya Sasha,
Ajakan yang tadinya hanya basa basi itu diangguki oleh Reyvan,
"Boleh"
Reyvan masuk dan duduk diruang tamu, Bi ida memberikan minum dua cangkir teh hangat untuk Sasha dan Reyvan.
"Rumah sepi Sha" Ucap Reyvan.
Sasha hanya tersenyum,
"Tiap hari begini kak"
"Tau gitu tadi gak usah pulang Sha, nginep aja sama Naya, bunda juga pasti gak akan keberatan"
Sasha hanya tersenyum, "Udah biasa koq Kak"
Reyvan memandamg foto keluarga yang terpampang di ruang tamu.
"Itu kakak mu Sha?"
Sasha mengangguk, "Iya, itu Kakakku, namanya Kak Dareen"
"Kemarin koq gak ada Sha?" tanyanya pura-pura tidak tau.
"Oh kak Dareen lagi pergi Kak" Jawabnya Sasha berbohong,
Ada sedikit kecewa dihati Reyvan saat Sasha tidak berterus terang padanya, padahal dirinya tau dari Naya soal kepergian Kakaknya yang sudah lost contact selama tiga tahun ini.
Reyvan mencoba mengalihkan pembicaraanya.
"Aku pacar pertama dong Sha yang ngapelin kamu"
"Pacar? emang kakak pernah nembak aku?" tanyanya dengan polos.
"Kamu tuh ngegemesin ya Sha"
"Shaa.. mau gak jadi pacar aku?" Pernyataan Reyvan.
"Udah lewat kak, gak usah ditembak, bukan pacar malah, tapi tunangan, lebih dari pacar" Sasha tertawa.
"Kamu ngerjain aku banget Sha" Reyvan mengusap pelipis matanya.
.
.
.
.
...Tinggalkan Like dan Komentar ya Agar Author Semakin Bersemangat Up Ceritanya"...
Untuk Rey 👍👍👍👍 masih tetap menganggap Fazell anaknya.