NovelToon NovelToon
Naii: Jangan Panggil Aku Janda

Naii: Jangan Panggil Aku Janda

Status: tamat
Genre:Tamat / Spiritual
Popularitas:4.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Siti H

Nai, seorang wanita yang menjadi janda diusia yang masih muda dan memiliki dua orang anak yang berusia enam tahun dan tiga tahun.

Suami tercinta meninggalkannya demi wanita lain. Tudingan dan hinaan dari para tetangga acap kali ia dengar karena kemiskinan yang ia alami.

Akankah Naii dapat bangkit dari segala keterpurukannya?

Ikuti kisah selanjutnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

empatbelas

"Bang Hardi... Kamu kejaam!" teriak Naii dengan penuh rintikan air mata. Aliyah menghampirinya, lalu mencoba memeluk tubuh sang ibu dengan tangan mungilnya. Ia menatap sang ibu dengan pandangan sayu, lalu berusaha menyeka air mata itu. "Ibu angan angis," ucapnya dengan nada cadel.

Naii mendekap puteri kecilnya. Apakah ia harus serapuh itu dihadapan anak-anaknya? Namun ia hanya wanita yang juga terkadang rapuh saat cobaan menghantamnya dan ia hanya seorang diri dipinggiran kota ini.

Ingin rasanya ia kembali ke rumah orangtuanya, tetapi rasa malu sangat besar, sebab dulu ia yang bersikeras meyakinkan ayah ibunya jika Hardi adalah pria yang baik dan dapat diandalkan.

Sementara itu, Hardi bersama Selly melaju mengendarai motornya dan terlihat tertawa senang melihat apa yang baru saja mereka dapatkan.

Uang yang kini memenuhi isi dompetnya, membuat Hardi akan mendapatkan pelayanan extra dari wanita malam tersebut. Keduanya menuju rumah kost milik Selly, dan mereka akan menghabiskan hari ini dengan berfoya-foya dan bersenang-senang.

Suara sesenggukan yang terdengar dari mulut Naii membuat seorang tetangga merasa terganggu. "Heei, bisa diam gak, sih mulutmu! Baru saja pindah sudah buat kegaduhan!" hardik seorang wanita yang berpakaian terbuka dan sebatang ro-kok berada diantara jemari telunjuk dan jemari tengahnya.

Tatapan wanita yang menggunakan lipstik berwarna merah marron itu tampak penuh amarah. Ia tak menyukai jika istirahatnya terganggu, sebab malam nanti ia akan bekerja di cafe remang-remang.

Naii tersentak kaget saat mendengar wanita itu mengomelinya. Ia terpaksa harus menahan rasa tergugunya yang terasa sesak bagaikan bongkahan batu yang menghimpit dadanya.

Sama halnya dengan Aliyah, bocah itu semakin merapatkan tubuhnya pada sang ibu, ia sangat takut melihat wanita yang terlihat bagaikan monster tersebut.

"Wah... Bang Hardi banyak uang," ucap Selly, sembari merengkuh pinggang pria tersebut, "Emmm..., makin sayang, deh sama Bang Hardi," ucapnya lagi, lalu mendaratkan kecupan nakal dipipi pria tak berguna itu.

Wajah Hardi memerah menahan rasa gelora asmara yang kini membara membakar dadanya.

"Sayaang..., kamu emang paling bisa buat abang melayang-layang," sambutnya, lalu menggendong wanita berpakaian seksoy itu menuju kamar kost mereka.

"Tertabraknya anak kamu ternyata membawa bahagia buat kita, ya Bang," ucap Selly dengan senyum jahat.

Hardi yang sudah dirasuki hasrat binatangnya, tak lagi perduli dengan semua ocehan Selly, ia kini larut dalam jerat kemaksiatan.

Sementara itu, wanita yang tadi mengomeli Naii, tampak membolakan matanya, sorot matanya penuh dengan kebencian dan ancaman, kemudian ia berlalu pergi dan masuk ke dalam rumahnya.

Setelah kepergian wanita itu, Naii merasa ada sesuatu yang sangat janggal. Ia baru menyadari jika kehadiran Hardi yang tiba-tiba saja datang ke rumah kontrakan barunya merupakan sesuatu yang begitu cepat.

"Tunggu, dari mana Bang Hardi tau aku tinggal dikontrakan ini dan mendapatkan uang jasaraharja? Pasti ada seseorang yang mengadu padanya, jika mbak Fhiitry itu tidak mungkin," Naii bergumam dalam hatinya.

Naii menyeka kembali air matanya. untungnya ia masih menyimpan beberapa lembar uang sisa pemberian pria yang ia lupa siapa namanya, sebab kartu namanya tertinggal saat ia memijta bantuan pada palang merah untuk mencari donor darah bagi Ahnaf.

Ia menatap puterinya. "Adik dirumah bersama kakak Ahnaf, ya? Ibu mau belanja untuk makan kita," pintanya.

"Beli ajan, Ya Bu," pintanya.

Naii menganggukkan kepalanya lemah. Lalu memasuki kamar dan melihat Ahnaf sedang terbaring menatapnya sayu.

"Ahnaf lapar? Ibu pergi ke warung dulu, ya?" ucap Naii dengan lembut.

Bocah laki-laki itu hanya mengangguk lemah, dan tersenyum datar.

Naii membongkar buntilan pakaiannya, lalu mengambil dompet usang yang dahulu tempat ia pernah membeli perhiasan berharga saat masih single.

Ia bergegas meninggalkan rumah kontrakan, tak lupa meminta Aliya untuk menguncinya dari dalam rumah, dan berpesan agar tidak membukanya jika ada orang yang tidak dikenal, bahkan ayahnya sekalipun.

Naii berjalan menyusuri gang. Saat bersamaan, Maya dan juga Rani melintas dari arah belakang dan menuju tempat yang sama.

"Heei, janda! Pindah rumah, ya, hahaha," ucap wanita itu dengan tawanya yang menyakitkan.

Naii menarik nafasnya dengan dalam, mencoba menahan segala kekesalan yang ada pada dirinya.

Lalu ia menuju toko sembako untuk membeli kebutuhan pokok dan juga barang dagangan, ia berencana untuk berjualan kue keliling gang.

Setibanya ditoko, ia melihat Maya dan juga Rani juga berada ditempat itu. Ia berusaha untuk tidak perduli.

Naii mengambil barang yang ia butuhkan. Lalu mengumpulkannya.

"Wah... Wah.. Yang anaknya baru saja kecelakaan dan mendapatkan uang santunan, pastinya banyak duiit, cuuy" sindir Rani. Ocehannya membuat yang ada ditoko itu memandang Naii, sebab lirikan mata Rani menunjuk ke arahnya.

Naii mencoba menguatkan hatinya. Sakit, ya itulah yang saat ini ia rasakan. Tetapi memilih diam sepertinya jalan satu-satunya yang harus ia lakukan.

"Ya iyalah. Mungkin dia senang anaknya kecelakaan, karena mendapat uang santunan, kalau mulung, sampai bungkuk juga gak bakal punya uang segitu," Maya menimpali, yang semakin membuat orang-orang menatapnya.

"Jangan begitu padanya. Uang santunan itu sudah diambil mantan suaminya. Biasalah, foya-foya bersama wanita yang jauh lebih cantik," Santi menimpali, wanita itu merupakan tetangga barunya yang tadi menyaksikan pertengkarannya bersama Hardi.

Naii merasa mereka semakin menghinanya jika terus berdiam diri. Ia memunguti telur dan memasukkannya ke dalam kantong plastik.

Ia memutar tubuhnya dengan telur-telur yang ada ditangannya. Ia berjalan menghampiri ketiga wanita yang terus mengolok-oloknya, dan...

Taaaaaar...

Naii sengaja menjatuhkan 3 buti telur dikaki mereka. Lalu pecahan telur itu mengotori punggung kaki ketiganya, yang membuat mereka terperangah. Saat Maya ingin menarik pundaknya, Naii dengan cepat berbalik, lalu memecahkan telur tepat diwajah wanita itu.

Taaaar... Telur itu pecah mengotori wajahnya.

"Uuuppps... Maaf, saya gak sengaja," ucap Naii dengan cepat, dan wajah tanpa merasa bersalah.

Rani yang juga merasa jika Naii sengaja melakukan itu semua, berusaha ingin menarik hijab Naii, lalu tanpa ia sadari, Naii meraih minyak goreng kemasan cup yang ada didekatkanya, lalu merobeknya, dan berpura-pura menjatuhkannya, sehingga membuat Rani yang bertubuh gempal itu terpeleset hingga terjungkal dilantai.

Saat bersamaan, Maya juga ikut terpeleset dan terjatuh, lalu menimpa tubuh Rani. Keduanya terpekik kesakitan.

melihat Maya dan Rani kacau balau, Santi berusaha menghindari Naii dan tak ingin lagi terlibat dalam kekacauan tersebut.

Saat bersamaan, Naii menyelesaikan belanjanya, dan membayar barang yang ia kacaukan, kemudian berlalu pergi.

"Hei, Janda, awas kamu, ya! Tunggu pembalasan kami!! Teriak Maya dengan nada kesal.

Naij berhenti sejenak, lalu menoleh ke arah keduanya "Namaku Naii, dan kalaian harus mengingatnya!" ancam Naii dengan penuh penekanan.

1
Mala
Kecewa
Mala
Buruk
Wulan Purnama
cerita nya bagus
Dbz Mar
ini baru stuju thoor
Dbz Mar
Alhamdulillah.. ending nya keknya bahagia ni
Dbz Mar
memang lki2 limited edition si julham ini
Nur Azizah
nah gitu dong.... lawan kedzaliman dg cantik
Dbz Mar
masa sih thoor..kok selera naii anjlok bgt..
Ida Erwanti
Luar biasa
Dbz Mar
itulah mknya harus brani mngungkapkn isi hatimu dulu..kini nyesalkn.. iklas kn Daffa..itu tandanya bukan jodohmu
Dbz Mar
di rukomu naii..lu aja yg terlalu sibuk jdi tak bisa mngenali joe
Dbz Mar
wuah..kacau ni bocah...emang pantas di pesantren kan🤭🤭🤭
Dbz Mar
btul tu thoor..sya juga orng nya agak tak peulian SMA yg lain jdi tak bisa lngsung ingat walopun dh prnah jumpa..kecuali dh brkali2 ..👍👍👍😘😘😘
Dbz Mar
tukan..yg dulu nabrak anaf
Dbz Mar
nah lho bang..makan tu lumpia rasa Daleman😘😘
Dbz Mar
trnyta blom pernah melorotkan Daleman wanita ya..bljar dulu ya bang biar biasa
Dbz Mar
berarti yg sopirnya nabrak ahnaf ya thoor
Dbz Mar
😆😆😆 hutang di bayar lunas ya Hardi..apa msh nyicil ini thoor
Dbz Mar
ternyata naii dari kluarga yg agamis & berada..
Dbz Mar
kan ada RT nya daerah situ..kok tak lapor ke RT thoor..krna mreka kn bukan suami istri lgi..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!