berkali-kali tertipu, sehingga membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut,
karena sering kali kena tipu,Aya dan Jaka pun memulai bisnis mereka hingga akhirnya mereka pun bisa membedakan mana penipu dan mana orang yang benar-benar tulus,
mari baca novel pertama aku,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masuk penjara
"Begini Jaka, aku akan memberi tau kamu kalau Dani ditangkap polisi."
Ujar pak Doni yang memberi tau pada jaka.
"Hah!!, bagaimana bisa, kemarin juga aku baru bertemu dengan dia."
Jawab Jaka yang terlihat sangat kaget.
"Bener Jaka, semalam tadi, aku juga baru tau dari istrinya Dani."
Ujar Pak Doni yang memberi tau pada Jaka.
"Iya sih, aku juga baru kemarin siang ketemu nya, aku ngga tahu kalau malam nya Dani ditangkap oleh polisi."
Ucap Jaka yang kemudian membawa kopi untuk pak Doni.
"Aduh... bagaimana ini, kasihan juga istrinya,harus mencari nafkah sendiri,
mana anaknya banyak lagi."
Ujar pak Doni sambil menerima kopi buatan Aya.
"Kasihan juga kalau sudah begini, mau diapain lagi, nasi sudah menjadi bubur."
Ucap Jaka sambil menggeleng kan kepalanya.
"Iyah Jaka, gara-gara uang segitu, kasihan kan istri dan anaknya."
Ujar pak Doni yang melihat aya yang duduk disamping Jaka.
"Mau bagaimana lagi Pak, mungkin sudah banyak korban nya pak."
Ucap Aya yang ikut bergabung dalam pembicaraan.
"Iya juga sih, bingung saya juga, sebenarnya sih bukan itu maksud kedatangan saya."
Ucap pak Doni yang memberi tau pada Jaka.
"Terus ada apa lagi pak, apa ada kerjaan buat saya?,"
Tanya Jaka yang tersenyum pada pak Doni.
"Nah itu yang saya mau katakan, kalau kamu mau, ada proyek besar yang akan saya dapatkan."
Ucap pak Doni yang memberi tau pada Jaka.
"Wah, bisa kerja panjang dong pak."
Jawab Jaka yang berharap bisa masuk kedalam proyek besar yang akan dipegang oleh Pak Doni.
"Saya mau kamu jadi mandor nya nanti."
Ucap pak Doni yang memberi kesempatan pada Jaka.
"Waduh !!!, apa bapak tidak salah bicara?,"
Tanya Jaka dengan wajah yang sangat kaget.
"Benar Jaka, aku butuh orang yang seperti kamu,"
Jawab pak Doni yang tersenyum pada Jaka.
"Alhamdulillah, akhirnya kamu bisa mendapatkan kepercayaan yah,"
Ucap Aya yang ikut mendengar ucapan dari pak Doni.
"Iya teh, dengan begitu Jaka bisa membantu masalah keuangan dirumah tangga."
Ujar pak Doni yang tersenyum pada Aya.
Setelah lama berbicara, pak Doni pun langsung meminta izin untuk pulang.
Setelah kepergian pak Doni.
"Yah, kapan akan mulai bekerja nya?."
Tanya Aya pada Jaka.
"Nanti setelah ada kabar langsung dari perusahaan yang akan bekerja sama dengan pak Doni Aya."
Jawab Jaka yang tersenyum pada Aya.
"Hmmmm, jadi belum jelas ya, kirain sudah jelas ayah."
Ujar Aya yang langsung pergi kedalam warung nya.
Jaka hanya tersenyum dan melihat Aya yang berjalan menjauh dari nya.
Sementara itu, Jaka masih berpikir ulang untuk menerima tawaran pak Doni.
'"Aya, sini dulu, sebentar,,, saja."
Ucap Jaka yang memanggil Aya.
"Iya, ada apa ayah?."
Jawab Aya yang langsung mendatangi Jaka.
"Aku curiga dengan sikap pak Doni, bukannya aku menolak ajakan nya, tapi untuk menjadi seorang mandor, rasanya tidak semudah itu Aya."
Ujar Jaka yang memberi tau pada Aya.
"Benar yah, aku juga bingung awalnya, tapi kalau kamu ragu, ya jangan kamu paksakan."
Ujar Aya yang memberi tau pada Jaka.
"Tuh kan, kamu juga bingung, aku jadi takut kalau ujung-ujungnya aku yang akan jadi tumbal nya,''
Ujar Jaka yang tersenyum pada Aya.
"Aisssh, kebanyakan kena tipu jadi takut sebelum bertempur."
Ucap Aya yang tertawa saat melihat wajah Jaka yang tertawa sendiri.
"Kamu tau saja Aya, aku sih bukan nya tidak mau bekerja ya, tapi kalau ujung-ujungnya aku yang kena lagi ya alu tidak mau."
Jawab Jaka yang tersenyum pada Aya.
"Iya, aku tau itu, belajar dari yang sudah terjadi tidak ada salah nya."
Ujar Aya yang terlihat sedang menggendong Nunu.
"Ini demi kebaikan kita bersama, jangan sampai sia-sia,"
Ujar Jaka yang langsung mengambil Nunu yang sedang digendong oleh Aya.
Apakah Jaka akan mengambil pekerjaan itu?
Kita akan lanjutkan di bab berikutnya.