Citra Ayunda Abraham seorang pewaris tunggal seluruh kekayaan keluarga Abraham , citra sudah menikah dengan Bramantio kekasih nya , citra tidak tau kalau bram menikahi nya kerena ingin menguasai semua kekayaan keluarga Abraham. setelah mendapatkan seluruh kekayaan keluarga Abraham , bram mencampak kan cintra begitu saja tanpa belas kasih.
di saat tengah besedih , sakit hati dan juga kecewa citra malah bertemu dengan bos mafia yang sangat kejam dan penguasa di dunia bawah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 Memulai hidup baru
Ada rasa tidak nyaman karena ini adalah pengalaman pertama bagi citra tidur di emperan toko tapi citra terus berusaha untuk membuat nya senyaman mungkin , meski ia harus merasakan keras nya tempat tidur nya malam ini dan ia juga harus merasakan dingin nya angin malam serta nyamuk yang terus mengigit nya
' kamu harus kuat citra, kamu harus membiasakan diri , sekarang ini lah kehidupan mu yang baru, kamu pasti bisa melewati ini semua' gumam citra menyemangati diri nya sendiri
tak terasa malam sudah berganti pagi, semalaman citra tidak bisa tidur dengan nyenyak karena nyamuk yang selalu menggagu nya tidur , berbeda dengan bu mira yang tidur dengan sangat nyamuk tanpa merasa terganggu dengan gigitan nyamuk
" eneng semalem gak bisa tidur ya?" tanya bu mira yang melihat citra yang terlihat seperti orang kurang tidur
" ya bu, semalam banyak sekali nyamuk nya " jawab citra sambil menguap
" ya begitu lah neng kalau tidur di emperan toko ya seperti ini , banyak sekali nyamuk nya , ya udah yuk kita segera pergi dari sini sebelum pemilik toko nya datang , nanti bisa bisa kita kena siram air kalau tidak kita akan kena marah oleh pemili toko ini" kata bu mira yang mengajak citra pergi dari emperan toko
" ya bu " jawab citra yang langsung melipat kardus kardus untuk alas mereka tidur semalam
Setelah selelsai membereskan kardus nya citra dan bu mira langsung pergi meninggalkan toko tersebut
" neng kita mampir dulu ke warung itu ya , kita beli sendal dan keperluan eneng " ucap bu mira sambil menunjuk sebuah warung kecil yang tak jauh
Citra melihat ke arah kaki dan penampiln nya , ternyata ia masih mengunakan hak tinggi dan mengunakan gaun pesta semalam
" aku keliatan aneh ya bu?" tanya citra sambil tersenyum
" bukan aneh neng , tapi enang tidak akan betah kalau hrus memakai hak tinggi itu terus kan ' ucap bu mira
" hehehe ibu tau aja " ujar citra sambi mengaruk ketekuk nya yang tak gatal
Bu mira hanya tersenyum ambil mengelengkan kepalanya , setelah sampai di warung , bu mira membelikan citra sendal jepit dan perlengkapan mandi untuk citra , setelah itu mereka langsung pulang menuju ke rumah bu mira , tak butuh waktu lama mereka pun sampai
" ayo masuk neng" ajak bu mira yang membuka pintu rumah nya
rumah yang sangat sederhana dan sudah tua dengan cet yang sudah mulai memudar namun masih terlihat lumayan bersih dan rapi
Citra pun memasuki rumah bu mira , hal pertama yang citra lihat adalah kursi kayu yang sudah tua setra meja yang menghiasi ruang tamu , tak jauh dari ruang tamu terlihat ada dua buah kamar yang berhadapan pintu nya , serta ada dinding pembatas dapur dan kamar mandi
" maaf rumah ibu kecil dan sangat kotor , karena ibu jarang menempati rumah ini" ucap bu mira
" ya bu tidak apa , terimakasih sudah mengizinkan aku untuk tinggal di sini"ucap citra
" tek perlu berterimakasih terus neng , ibu malah senang enang bisa tingal sama di sini , jadi ibu tidak sendirian lagi di rumah ini" ujar bu mira
" itu kamar enang, enang bisa melekkan barang barang enang di kamar itu , setelah itu enang bisa membersihkan diri di kamar mandi belakang" ucap bu mira
" baik bu, sekali lagi terimakasih" ucap citra yang langsung masuk ke dalam kamar yang teah di tunjukkan oleh bu mira sambil membawa koper nya kedalam kamar
setelah itu citra langsung keluar kamar untuk menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri , setelah membersihkan diri citra kembali lagi ke kamar nya untuk mengenakan pakaian nya
" neng , apa enang sudah mandi?" tanya bu mira di depan kamar citra
" sudah mu" jawab citra yang membuka pintu kamar nya
" duh si enang cantik pisan , yuk neng kita sarapan dulu, tadi ibu sudah beli nasi uduk untuk kita sarapan " ucap bu mira dengan tersenyum melihat citra yang sudah berganti pakaian
"ah ibu bisa aja, maaf ya bu, kalau aku sudah merepotkan ibu" ucap citra yang merasa tidak enak
" ibu tidak merasa di repotkan kok neng , sudah yuk kita sarapan dulu" ajak bu mira
Mereka pun berjalan menuju ke ruang tamu yang di san sudah ada dua bungkus nasi uduk yang bu mira beli tadi
" ayo di makan neng , maaf hanya ini yang bisa ibu siapkan untuk eneng "
" iya bu, ini saja sudah lebih dari cukup kok bu, terimakasih ibu sudah membelikan aku sarapan " ucap citra
" tidak usah berterimakasih terus neng " ujar bu mira
" oh ya bu , ini aku ada uang tiga ratus ribu , ibu bisa mengunakan nya untuk keperluan kita , nanti aku akan berusaha untuk mencari pekerjaan untuk kebutuhan kita selanjut nya" ucap citra menyerahkan uang tiga ratus ribu pemberian dari satpam nya kepada ibu mira
" sebaik nya uang itu enang simpan saja atau enang beli untuk kebutuhan enang saja , ibu masih memegang uang " tolak bu mira
" tapi bu-"
" tidak ada tapi tapian neng , simpan saja uang itu untuk kebutuhan enang kan kata nya enang mau cari kerja , pasti nya enang sangat membutuhkan uang itu untuk ongkos dan yang lian nya"
" baik lah kalau begitu, tapi aku janji nanti kalau aku sudah mendapatkan pekerjaan dan aku sudah mendapatkan gajih , ibu tidak boleh lagi menolak pemberian dari ku" ucap citra
" baik lah neng , ya udah yuk kita sarapan , nanti keburu dingin tidak enak lagi" ujar bu mira
mereka pun sarapan dengan lahap nya sesekali sambil bercerita , setelah sarapan citra kembali untuk beristirahat karena dia selam kurang istirahat , sedangkan bu mira kembali dengan rutinitas nya mencari barang bekas dan plastik atau kardus yang bisa d jual kembali
Keesokan hari nya citra mulai mencari pekerjaan dengan di temani oleh bu mira , mereka sudah mendatangi beberapa toko untuk mecari pekerjaan , namun satu toko pun tak ada yang mau menerima citra dengan alasan kalau mereka sedang tak membutuhkan pegawai baru, mereka pun pulang rasa kecewa karena tidak mendapatkan pekerjaan untuk citra , namun mereka akan kembali berjuang besok hari , di hari esok nya citra mencoba melamar pekerjaan sendirian tanpa di temani oleh bu mira , karena ini adalah permintaan citra sendiri , citra tak mau terus terusan merepotkan bu mira , sapai akhir nya citra barada di sebuah toko sembako yang di dinding nya ada tulisan menerima pegawai baru
citra pun mencoba melamar di sana dan akhirnya citra di terima bekerja di sana sebagai kasir , citra bisa bekerja mulai besok , jadi untuk saat ini citra langsung bergegas pulang ke rumah bu mira untuk memberi kan kabar gembira tentang dirinya yang sudah di terima kerja sebagai kasir di sebuah toko
Bersambung....