NovelToon NovelToon
GAIRAH NAKAL CALON AYAH MERTUA

GAIRAH NAKAL CALON AYAH MERTUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ria Mariana

DIBUANG ANAKNYA, DIKEJAR-KEJAR AYAHNYA?

Bella tak menyangka akan dikhianati kekasihnya yaitu Gabriel Costa tapi justru Louis Costa, ayah dari Gabriel yang seorang mafia malah menyukai Bella.

Apakah Bella bisa keluar dari gairah Louis yang jauh lebih tua darinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Bella turun dari mobilnya di depan gerbang kampus, diikuti oleh beberapa pengawal yang selalu menemani setiap langkahnya. Mereka memastikan jalan di depannya aman, dan meski Bella merasa tidak nyaman dengan perhatian ekstra ini, dia tahu itu adalah instruksi Louis. Setiap kali dia melirik ke belakang, pengawal-pengawal itu tetap berdiri tegak, menjaga jarak yang cukup namun tetap sigap.

Di seberang jalan, seorang pria duduk di dalam mobil hitam dengan kaca gelap, mengamati setiap gerakan Bella. Pria itu adalah Alex, yang sudah beberapa hari ini mengincar Bella mencari celah untuk mendekatinya. Matanya tajam, mengikuti langkah Bella yang perlahan memasuki area kampus.

"Louis memberinya pengawalan ketat. Sialan!"

Saat bersamaan Alice dengan langkah tergesa-gesa mendekati Bella dari arah samping, ia menabraknya dengan sengaja kemudian mendorong Bella hingga hampir terjatuh.

"Kamu pikir siapa dirimu, datang ke kampus dengan dikawal seperti ini?" tanya Alice.

"Apa masalahmu denganku?

"Kamu pikir kau bisa sesuka hati datang ke sini, menampilkan wajah seperti itu? Menjijikkan. Kamu bahkan bukan siapa-siapa di kampus ini!"

Sementara itu, dari dalam mobilnya, Alex mengamati kejadian itu dengan alis terangkat. 

"Alice? Dia mengenal Bella?"

 Dia tidak pernah menyangka putrinya yaitu punya hubungan dengan wanita yang selama ini dia incar.

"Apa hubungan mereka sebenarnya? Dan kenapa Alice tampak begitu marah padanya?" gumam Alex.

Kembali di depan kampus, Bella mencoba menenangkan dirinya, menatap Alice dengan pandangan tajam. 

"Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi aku tidak akan membiarkanmu mempermalukanku di sini," kata Bella. 

"Kamu pikir bisa berlindung di balik pengawal-pengawalmu? Suamimu mungkin kaya, tapi itu tidak membuatmu lebih baik dari orang lain!" teriaknya, seolah ingin menarik perhatian semua orang di sekitar mereka.

Pengawal-pengawal Bella segera mendekat, mencoba melindungi Bella dari Alice.

 "Harap mundur. Ini bukan tempat untuk membuat keributan," salah satu pengawal.

Namun, sebelum Alice sempat membalas, pandangannya sekilas melihat mobil hitam di seberang jalan dan tatapan Alex yang terarah langsung padanya. 

"Ayah?" bisiknya 

Alice mendekati mobil hitam yang terparkir di seberang jalan. Begitu melihat sosok di balik kemudi, dia mengerutkan kening, merasa tak percaya melihat ayahnya di sana.

"Ayah? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Alice sambil membuka pintu mobil dengan kasar dan masuk ke dalam.

"Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kamu bertindak kasar pada Bella tadi?" tanya Alex.

"Bella? Jadi, kamu tahu siapa dia? Kenapa kamu... ah, sudahlah. Ya, aku mengenalnya, dan aku sangat membencinya!" kata Alice.

"Apa alasanmu membenci Bella? Sejak kapan kamu punya urusan dengannya?"

"Sejak dia datang ke sini dan bertingkah seolah-olah dia yang paling hebat. Dia menikah dengan pria kaya, lalu tiba-tiba semua orang di kampus bicara tentang betapa sempurnanya hidupnya. Tapi aku tahu dia hanya berpura-pura, Ayah! Dia bahkan membawa pengawal ke kampus, membuat semua orang semakin memandangnya tinggi. Itu menjijikkan!" ucap Alice iri.

"Kamu kenapa sih, Ayah? Kenapa kamu peduli padanya? Apa kamu tertarik pada Bella?"

"Itu bukan urusanmu, Alice."

Alice terdiam, dia semakin kesal jika ayahnya tertarik pada wanita itu. 

"Tapi ada satu hal, jika kamu berhasil membawa dia pada Ayah, maka kamu bisa meminta apapun yang kamu mau termasuk Louis," ucap Alex.

"Aku heran sama Ayah, kenapa Ayah mengincar Bella?" 

"Karena dia adalah sumber uang, jika dia mati maka Ayah akan mendapatkan uang yang banyak dan itu pun bisa membelikanmu apapun yang kamu mau." 

Alice terdiam, sepertinya bekerja sama dengan sang ayah tidak ada salahnya. 

"Aku masih tidak paham tapi aku akan bantu ayah supaya ayah dapat Bella," ucap Alice. 

"Anak baik, Ayah akan bantu kamu supaya kamu dapat Louis." 

***

Bella keluar dari gerbang kampus setelah hari yang melelahkan. Ia memutuskan untuk mampir ke kedai es krim kecil yang terletak tepat di depan kampus. Angin sore yang sejuk dan suasana yang sedikit ramai membuatnya merasa sedikit lebih rileks. Ia memesan es krim rasa stroberi kesukaannya dan berdiri di dekat pintu kedai sambil menunggu pesanan.

Saat sedang menunggu, seorang pria mendekatinya. Alex tersenyum ramah, mencoba mengurangi kesan misterius yang biasanya melekat padanya.

"Hei, boleh aku mengajakmu bicara sebentar?" kata Alex.

Namun, sebelum Bella sempat menjawab, dua pengawalnya dengan sigap melangkah maju dan menghalangi Alex. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh tegap, mendorong bahu Alex dengan kuat. 

"Mundur. Jangan coba-coba mendekati Nona Bella."

Alex mengangkat kedua tangannya, mencoba menunjukkan bahwa dia tidak berniat buruk.

 "Tenang, aku hanya ingin berkenalan. Tidak ada niat jahat di sini," kata Alex.

"Maaf, tapi aku tidak tertarik berkenalan dan lagipula aku sudah bersuami," jawab Bella.

"Aku tahu itu. Tapi tidak ada salahnya, kan, punya teman baru?" dia mencoba lagi, kali ini dengan nada yang lebih lembut.

"Tuan, lebih baik Anda pergi sekarang sebelum kami perlu mengambil tindakan lebih lanjut. Nona Bella tidak perlu teman baru."

Alex menatap pengawal itu dengan tatapan tajam, tapi kemudian mengalah. 

"Baiklah, baiklah. Aku tidak ingin membuat masalah di sini. Mungkin lain kali, jika kita bertemu lagi."

 Setelah itu, dia berbalik dan berjalan menjauh.

"Dia aneh," gumam Bella pelan sambil mengambil es krimnya dari penjual dan melanjutkan langkahnya menuju mobil.

Salah satu pengawal Bella segera mengambil ponselnya dan mengetik pesan cepat, melaporkan kejadian tersebut kepada Louis. Pesan itu hanya berisi beberapa kalimat:

"Tuan Louis, Alex mendekati Nona Bella di depan kampus. Kami menghalanginya dan memastikan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Nona Bella menyatakan bahwa ia tidak tertarik berbicara dengan pria tersebut."

Di ujung sana, Louis menerima pesan itu dengan ekspresi serius di wajahnya. Ia membaca pesan tersebut, kemudian menghela napas panjang.

 "Alex? Dia ternyata tanpa basa-basi mendekati Bella," gumam Louis. 

Kembali ke Bella.

Suara dering telepon mengagetkan Bella di tengah langkahnya, es krim yang tadi ia pegang mulai mencair. Dia merogoh ponselnya dan melihat nama Louis tertera di layar.

"Halo?"

"Bella, dengarkan baik-baik. Pria yang mendekatimu tadi adalah Alex."

"Alex?" tanya Bella terkejut. 

"Ya, dan dia berani mendekatimu di tempat ramai, itu menunjukkan betapa nekadnya dia. Kau harus lebih berhati-hati, Bella. Jangan biarkan siapa pun mendekat. Aku akan mengatur penjagaan lebih ketat," ucap Louis.

Tiba-tiba, Bella merasakan pusing yang mendadak menyerang, kepalanya terasa berat. Pandangannya mulai kabur, dan kakinya terasa tidak stabil. Dia terhuyung ke samping, tubuhnya goyah.

"Louis, aku merasa... pusing..." gumam Bella dengan suara lemah sebelum ponselnya terlepas dari genggamannya dan jatuh ke tanah dengan suara berderak.

Louis yang masih di ujung telepon mendengar suara ponsel yang terjatuh dan teriakan kecil Bella yang tertahan. 

"Bella? Bella, kamu masih di sana?" tanya Louis.

Namun, yang terdengar hanyalah suara seorang pengawal Bella yang panik. 

"Nona Bella! Nona, kamu baik-baik saja?"

"Tuan Louis, Nona Bella tiba-tiba terjatuh! Dia pingsan, kami akan membawanya ke rumah sakit sekarang!"

"Cepat, bawa dia ke rumah sakit terbaik. Jangan sampai ada yang menyentuhnya selain kalian. Aku akan segera ke sana," ucap Louis. 

Louis lalu menatap ke arah Alister. 

"Putar balik dan batalkan semua pertemuan ke depan!" ucap Louis. 

"Tapi, Tuan... pertemuan ini sangat penting," kata Alister. 

"Batalkan! Keadaan istriku jauh lebih penting," jawab Louis. 

1
Rahayu Anam
Biasa
Rahayu Anam
Kecewa
Rahayu Anam
huhahahaha😅makin seru.kesini nya
Rahayu Anam
wahhhhhhh tarkajut diriku thortr dengan om louis😙😂.. maen nyosor aja anak perawan
Rahayu Anam
tengang thor bella ngomong begitu😆😅
Rahayu Anam
hello thor baru mampir😁, pokoknya kalo ada mafianya pasti mampir😂suka cerita yg berbau mafia
Retno Palupi
masih penasaran siapa Bella
Rahmi Miraie
aku mikirnya bella hamil.duh kalau alex sudah mengintai..louis harus kerja ekstra buat menjaga istrinya
Rahmi Miraie
emamg sudah seharusnya louis bljr mencintai bella karena bellapun juga bgtu
juriah mahakam
Hmmm apa hami y tp ko g kthuan wkt diperiksa hhhmmm lbh baik bella jgn kemana2 dl krn bhya apalg alex sdh nekat smngt up kk
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 💪🏻🙏🏻😍
Zainab Ddi
kayaky Bella hamil nih
Retno Palupi
Louis yg sabar Bella masih sangat muda bahkan dulu pacar putramu
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻😍💪🏻
Zainab Ddi
akhirnya loud mau mengikuti saran asistennya
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya
Zainab Ddi
sabar Bella yg penting dirimu aman dulu dan nikmati apa yg diberikan Luis mungkin lama2 tar jg Louis cinta padsmu
juriah mahakam
Louis blm bs mendefinisikan apa yg dirasakan slain hnya ingin bella bahgia n baik2 aja biarkan wkt yg membawa cinta kalian mungkin saat ni lbh baik bella membenahi diri agar apapun yh terjdi kedpnx qm sdh siap menghadapix smngt up kk
Rahmi Miraie
sabar ya bel suatu saat louis akan mencintai kmu bahkan melebihi cintamu kepadanya
Rahmi Miraie
aku suka gaya louis jadi suami gercep dan peka dgn keadaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!