Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 16 Butuh Darah
"Dokter ...suster....tolong anak saya..." Teriak Azizah sambil membopong Rizky yang sudah tidak sadarkan diri dengan berlumuran darah.
"Mari Bu saya bantu..." Ucap seorang perawat yang langsung mengambil alih Rizky dari tangan Azizah.
"Silahkan ibu tunggu di luar ya, biar anak ibu saya tangani dulu," kata dokter yang bertugas di unit gawat darurat itu.
"Tolong selamatkan anak saya dok..."
Dokter itu hanya menganggukkan kepala nya sebelum menutup pintu ruangan gawat darurat itu.
Azizah berdiri di depan pintu ruangan itu dengan tubuh yang masih bergetar, rasa nya dia masih tidak percaya dengan kejadian beberapa menit yang lalu itu di saat tubuh sang anak terpental kuat terlempar ke aspal karena tertabrak mobil yang melaju kencang dari arah sebelah kanan.
Dalam hati Azizah tidak henti - hentinya berdoa, dia sudah tidak perduli lagi dengan penampilan nya saat ini yang sangat berantakan sekali, baju nya basah kuyup dan banyak noda darah yang melekat di baju nya.
Ceklek,
"Sus... bagaimana keadaan anak saya," tanya Azizah dengan penuh kekhawatiran saat seorang perawat keluar dari ruangan gawat darurat itu.
"Apakah anda keluarga pasien?"
"Benar sus, saya ibu nya..gimana sus keadaan anak saya?"
"Begini Bu, pasien banyak kehilangan darah sehingga pasien membutuhkan transfusi darah secepatnya. Sayang nya di rumah sakit ini stok darah yang di miliki anak ibu tidak ada, dan kami pun sudah menghubungi pihak PMI di sana pun stok darah untuk anak ibu kosong," jelas perawat wanita itu.
"Golongan darah anak saya apa ya Sus?" tanya Azizah masih dengan ekspresi yang sama yaitu khawatir.
"AB resus Negatif Bu..."
"AB resus Negatif...ya Allah golongan darah ku O , bearti aku tidak bisa menolong Rizky. Bentar...bukankah golongan darah mas Raka juga AB resus negatif ? Ya golongan darah mas Raka itu, iya bener itu. Aku pernah lihat di KTP nya dulu," batin Azizah.
"Bu... bagaimana apakah ada salah satu keluarga pasien yang mempunyai golongan darah yang sama dengan pasien?" tanya perawat itu dan langsung membuyarkan lamunan Azizah.
"Eh...iya sus ada, ayah nya mempunyai golongan darah yang sama dengan Rizky, saya akan hubungi ayah nya dulu supaya bisa ke sini untuk mendonorkan darah nya."
"Kalau bisa secepatnya ya Bu, karena pasien sangat membutuhkan darah itu segera terlebih sekarang pasien dalam keadaan kritis."
"Kritis?"
"Iya Bu..."
"Baik sus..."
Azizah langsung mengambil ponsel nya dan menghubungi nomer Raka. Panggilannya tersambung cuma tidak diangkat oleh Raka. Satu...dua..tiga bahkan sampai lima panggilan dari Azizah masih sama tidak diangkat juga oleh Raka. Bahkan Azizah juga sudah mengirimkan chat pada mantan suaminya itu namun tetap saja chat Azizah tidak di balas mesti sudah centang biru.
"Ya Allah mas Raka, tolong angkat telepon nya.."
Tidak ingin membuang waktu lebih lama lagi, Azizah langsung berlari, ke arah keluar rumah sakit. Dia berencana akan menemui Raka secara langsung untuk meminta bantuan nya. Namun baru saja dia sampai di depan rumah sakit dia melihat Raka dan Rania baru saja turun dari mobil nya dengan membawa baby Saka buah hati mereka.
"Itu bukan nya mas Raka...iya benar itu mas Raka, alhmdulillah ya Allah terimakasih sudah mempertemukan aku dengan mas Raka di sini."
Azizah berjalan cepat ke arah kedua pasangan itu yang saat ini mereka juga sedang berjalan ke arah pendaftaran poli anak yang berada di rumah sakit itu.
"Mas Raka...." teriak Azizah.
Raka dan Rania menghentikan langkah nya saat mendengar ada yang memanggil nama Raka.
"Azizah..." Raka mengernyit kan dahi nya saat melihat Azizah yang berjalan terburu - buru ke arah nya.
Raka juga merasa heran dengan penampilan Azizah yang acak - acakan saat ini, bahkan ada noda darah di baju yang Azizah kenakan saat ini.
"Mas..tolong selamatkan Rizky mas, aku mohon ," ucap Azizah tiba - tiba saat dia sudah berada di depan mantan suami nya itu. Air mata nya sudah luruh begitu saja tanpa bisa di cegah lagi ma wanita itu.
"Maksud kamu apa Zah? ada apa dengan Rizky," tanya Raka bingung.
"Rizky kecelakaan mas, dan dia sekarang kritis dia butuh transfusi darah. Golongan darah ku tidak cocok mas, karena golongan darah Rizky sama dengan mas Raka, AB resus Negatif."
"Rizky kecelakaan?" beo Raka.
Dalam hati laki - laki itu merasa sakit dan ada sedikit rasa khawatir mendengar jika anak dia dan Azizah kecelakaan terus sekarang kritis.
"Rizky kecelakaan dan sekarang kritis" batin Rania dalam hati, ada senyum yang tersungging di bibir nya seolah - olah dia menemukan sebuah jackpot undian berhadiah.
"Ayo mas...buruan selamat kan Rizky!" ucap Azizah dengan tidak sabaran.
Raka yang masih dalam mode bingung pun hanya mengangguk saja. Baru saja laki - laki itu akan melangkah kan kaki nya mengikuti Azizah tiba - tiba Rania menghentikan langkah ke dua nya
"Apa imbalan yang akan kamu berikan kepada mas Raka jika dia bersedia untuk mendonorkan darah nya pada Rizky!" ucap Rania tiba - tiba.
Deg,
Azizah menghentikan langkahnya begitu juga dengan Raka, kedua nya menoleh ke arah Rania yang sedang tersenyum miring sambil mendorong stroller bayi nya.
"Apa maksud kamu Rania? Imbalan apa yang kamu maksudkan hah? Mas Raka itu ayah kandung Rizky jadi sudah seharusnya bukan jika mas Raka menolong anak nya sendiri?"
Raka sendiri diam saja saat Rania mengatakan hal itu, entah laki - laki itu tidak ada niatan sama sekali untuk sekedar menegur atau merespon ucapan istri nya yang sudah kelewat batas itu. Raka sendiri entah masuk dalam kategori suami yang takut istri, atau suami penurut dan siaga, atau suami yang bucin akut atau palah suami yang g**blok sehingga selalu diam saja jika sang istri melakukan hal yang salah.
"Zizah...Zizah ..ngga usah sok polos kamu, di dunia ini mana ada yang gratisan. Terlebih ini menyangkut nyawa lho!"
"Maksud kamu apa sih Rania, ngga usah berbelit-belit."
"Serahkan harta bagian kamu ke mas Raka, maka Mas Raka akan aku izinkan untuk mendonorkan darah nya untuk anak kamu."
"Rizky itu anaknya mas Raka juga Rania ! Mas, ayo jangan buang - buang waktu lagi. Rizky sangat butuh pertolongan mas Raka secepatnya saat ini," ucap Zizah sambil melanjutkan langkah nya kembali.
Baru beberapa langkah dia berjalan, Zizah menghentikan kembali langkah nya saat merasakan tidak ada pergerakan dari Raka. Saat Azizah menoleh benar saja Raka masih berdiri di tempat nya.
"Mas Raka, ayo..kasihan Rizky jika harus menunggu lebih lama lagi Mas! Kondisi nya sedang kritis saat ini."
"Aku mau menyumbang kan darah ku pada Rizky tapi dengan satu syarat, kamu harus menyerahkan seluruh harta warisan yang kamu dapatkan dari orang tua ku Azizah..."
Jduar....
"Apa Mas..."
ga sbr y mas duda,msh bnyk orng aja udh nyosor....haisshhh....
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ada yg bhgia,tp sking bhgianya mlh do'a mau mkan....ngakak bgt.....
🤣🤣🤣....
pas kthuan kl saka bkn anknya,azizah udh mlik orng lain...
ga merana tu sng mntan....