“Aku menghamilinya, Arini. Nuri hamil. Maaf aku selingkuh dengannya. Aku harus menikahinya, Rin. Aku minta kamu tanda tangani surat persetujuan ini.”
Bak tersambar petir di siang hari. Tubuh Arini menegang setelah mendengar pengakuan dari Heru, suaminya, kalau suaminya selingkuh, dan selingkuhannya sedang hamil. Terlebih selingkuhannya adalah sahabatnya.
"Oke, aku kabulkan!"
Dengan perasaan hancur Arini menandatangani surat persetujuan suaminya menikah lagi.
Selang dua hari suaminya menikahi Nuri. Arini dengan anggunnya datang ke pesta pernikahan Suaminya. Namun, ia tak sendiri. Ia bersama Raka, sahabatnya yang tak lain pemilik perusahaan di mana Suami Arini bekerja.
"Kenapa kamu datang ke sini dengan Pak Raka? Apa maksud dari semua ini?" tanya Heru.
"Masalah? Kamu saja bisa begini, kenapa aku tidak? Ingat kamu yang memulainya, Mas!" jawabnya dengan sinis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Satu
Arini masih menunggu kabar Heru yang katanya akan datang ke acara seminarnya kali ini. Heru sebagai salah satu tamu undangan, sekaligus suami Arini. Pihak acara sengaja mengundang Heru karena semua peserta seminar tahu kehidupan rumah tangga Arini, Sang Motivator kehidupan rumah tangga yang sedang naik daun tahun ini.
Siapa yang tidak kenal Arini? Semua orang yang bermasalah rumah tangganya, baik itu masalah perselingkuhan, pertengkaran kecil karena nafkah lahir dan batin, dan masalah lainnya, mengenal Arini. Arini salah satu motivator sekaligus konselor yang sedang digandrungi para ibu rumah tangga yang sedang mengalami masalah dalam rumah tangganya. Arini tidak pernah tahu dirinya akan seviral itu. Semua itu karena Arini bisa membuat pasien konselingnya kembali bahagia bersama pasangannya.
Semua peserta sudah menunggu kedatangan Heru. Suami dari Arini yang sangat romantis, baik, dan begitu mencintai serta menyayangi Arini.
“Di mana, Mas?” tanya Arini lewat telfon.
“Mas sudah ada di backstage, Sayang. Ini sudah ketemu sama Mita, manajer kamu.”
“Buruan, Sayang ... Ini sudah pada nungguin kamu lho?”
“Iya, Sweetheart, sabar ya?”
“Heru, buruan!” panggil Mita.
“Ya sudah aku masuk!” ucap Heru pada Arini.
Heru berada di sebelah Mita. Dia berjalan diantar Mita untuk naik ke atas panggung. Dengan membawa buket bunga mawar merah Heru mendekati Arini, semua peserta seminar bersorak bahagia, karena melihat kemesraan pasangan suami istri terfavorit menurut mereka.
“I love you, Sweetheart” ucap Heru pada Arini.
“Love you more, Honey,” balas Arini.
Heru mencium kening Arini, dan mengecup bibir Arini kilas. Semua itu Heru lakukan di depan para hadirin, yang membuat mereka baper melihat adegan manis suami istri itu.
“Haduh ... Haduh .... Haduh ... Mesranyaaa .... Bikin iri saja nih?” ucap pembawa Acara tersebut.
“Yang sudah menyiapkan pertanyaan, siap-siap nanti ada sesi tanya jawab dengan bintang tamu kita,” imbuhnya.
Semua hadirin mengikuti seminar dengan penuh antusias. Pertanyaan demi pertanyaan mereka ajukan pada Arini dan Heru.
“Silakan, ada yang mau tanya lagi?” tanya Arini.
“Saya, Mbak,” ucap salah satu peserta.
“Silakan, Mbak,” ucap Arini.
“Perkenalkan saya, Anisa. Pertanyaan saya ini khusus untuk Mbak Arini. Mas Heru kan sangat romantis sekali, terlihat Mas Heru itu begitu mencintai Mbak Arini. Kayaknya bucin sekali sama Mbak Arini, kalau saya lihat postingan video Mbak dan Mas di sosial media kalian masing-masing. Yang mau saya tanyakan, pernah tidak Mbak Arini merasakan kekhawatiran Mas Heru selingkuh? Biasanya pria yang sangat bucin sekali malah rawan memiliki wanita lain, karena mantan suami saya pun begitu? Sekian pertanyaan dari saya.”
Arini menarik napasnya dalam-dalam, pertanyaan salah satu pesertanya membuat hati Arini tercubit, itu semua karena memang kebanyakan pria yang over bucinnya, rawan selingkuh. Arini mengatur napasnya, ia sebisa mungkin harus memberikan jawaban yang memuaskan pada peserta yang tadi bertanya.
“Oke, pertanyaan yang cukup menarik sekali. Saya sedikit pun tidak pernah memiliki perasaan atau pikiran yang macam-macam pada suami saya. Saya percaya dengan Mas Heru. Saya percaya dia setia, dia tidak akan pernah melakukan hal semacam itu di belakang saya. Jangan pernah memikirkan sebuah hal yang belum terjadi, kalau kalian tidak mau hal tersebut nyata terjadi. Karena, pikiran kita, perkataan kita, adalah sebuah Doa, yang kapan saja Doa itu pasti akan dikabulkan oleh Tuhan. Jadi terus berpikiran yang baik-baik terhadap pasangan kita,” jawab Arini.
“Wah ... Jawaban yang sungguh luar biasa,” ucap Pembawa Acara. “Bagaimana, puas dengan jawabannya, Kak Anisa?” tanyanya pada peserta tersebut.
“Terima kasih atas jawabannya, saya puas dengan jawabannya,” jawabnya.
Seminar berjalan dengan lancar. Mita selaku Manajer Arini pun ikut puas dengan hasil seminar hari ini. Acara selesai, Arini dengan Manajernya menemui seseorang yang menyelenggarakan acara seminar tersebut.
“Keren Mbak Arini dan Mas Heru. Benar-benar pasangan yang sangat kompak dan romantis sekali. Terima kasih banyak karena acara ini sukses. Dan, bulan depan seperti yang sudah saya janjikan jika acara ini sukses, Mbak Arini akan jadi pembicara lagi saat acara saya di Bali. Tentunya Mas Heru juga harus ikut. Bagaimana?”
“Ehm ... Ya, saya akan dampingi istri saya,” ucap Heru.
“Baik, jadi ini deal, ya?”
^^^
Suasana di dalam mobil Heru begitu senyap. Dua insan saling diam, tak ada yang mau memulai pembicaraan lebih dulu.
“Rin, aku mohon pikirkan lagi baik-baik soal yang aku bicarakan kemarin. Aku tidak mungkin lepas tanggung jawab begitu saja, Rin!”
Heru mencoba memulai pembicaraan, membahas yang kemarin sempat mereka perdebatkan. Tidak hanya berdebat, mereka bertengkar hebat karena suatu hal yang membuat Arini kecewa. Sangat kecewa.
“Rin, Please ....”
“Aku sedang tidak ingin membahas itu, Mas! Lagian semua sudah jelas, aku menolak, aku tidak akan menyetujuinya!” tegas Arini.
“Rin, aku hanya ingin tanggung jawab menikahinya saja, setelah dia melahirkan anakku, aku akan menceraikannya. Come on, Rin .... Please ....”
“Sekali tidak, tetap tidak, Mas!”
Arini berkata dengan napas naik turun. Dadanya kembang kempis menahan amarahnya. Semua orang tahunya rumah tangga Arini dan Heru baik-baik saja, pada kenyataannya semua berantakan. Heru selingkuh, selingkuhannya hamil dan meminta pertanggungjawaban Heru. Yang lebih menyakitkan, selingkuhan Heru adalah sahabat Arini.
Benar seperti yang dikatakan peserta seminar barusan, kalau laki-laki yang sangat bucin dan romantis pada pasangannya, di balik itu ada sesuatu yang sedang disembunyikan, termasuk perselingkuhan.
Arini tidak menyangka Heru akan melakukan hal sekeji itu pada dirinya. Selingkuh dengan sahabat karibnya hingga sahabatnya itu hamil anak Heru.
Arini mencoba terlihat baik-baim saja di depan Audience, ia mencoba terlihat mesra dengn Heru, padahal hatinya ingin murka kepada Heru yang telah mengkhianati pernikahannya. Itu semua demi pekerjaa Arini, apalagi ia sedang terikat kerja sama dengan penyelenggara acara seminar tadi. Sebisa mungkin Arini harus memperlihatkan kemesraan dengan Heru di depan para peserta.
katax pemegang sabuk hitam taekwondo
lawan laki durjana saja ko tak kuat🤧🤧cepeee deh🙄🙄
...