Cinta Kakak Angkatku
(warning 21+ ) harap bijak dalam memilih bacaan ini ada terselip plus plus nya sedikit jadi selamat menik mati
*** malam ini aku harus rela kembali menjadi seorang istri setelah, baru sesaat lalu aku, menjadi janda, dari seorang pria, yang menikahiku dengan pesta yang sangat mewah,
Namun, setelah kami pindah kerumah barunya, dengan tega dia menjatuh kan ku talak dengan langsung talak tiga hingga tidak ada lagi kesempatan untuk kami bersatu lagi.
....
"Saya terima nikah dan kawin nya, vanya anggraini dengan maskawin tersebut tunai.
Begitu tegas dan lantang nya suara yang melantunkan ijab qobul untukku seakan ini memanglah momen yang dia impikan, sedari dulu.
Dan kini aku sudah resmi menjadi seorang istri kembali, dengan status menikah agama. Karna baru saja aku di ceraikan oleh suami yang secara hukum masih sah menjadi suamiku.
Kini aku duduk di samping seorang yang memang sangat tampan namun sangat dingin bahkan padaku sejak dulu.
Aku juga tidak tau kenapa dia ingin sekali menikahiku. Pria ini adalah kakak ku.
"Ya kakak angkatku. Yang tumbuh bersama dengan ku. Kini sah menjadi suamiku.
Aku hanya bisa tertunduk di samping nya. Masih lengkap dengan gaun pengantin yang aku kenakan sore tadi di acara resepsi pernikahan ku yang pertama.
Dan dengan tega pula suami pertamaku menjadi saksi di pernikahan ku yang ke dua ini.
" aku hanya, seorang yatim piatu, yang beruntung menjadi bagian dari keluarga pratama.walau nasib ku tak seindah perkiraan semua orang. Dan kini aku juga harus patuh, ketika kakak ku menikahiku tanpa menanya kan pendapat ku terlebih dahulu.
(Flashback. Bertaun taun yang lalu.)
Vania ayo nak, ada yang ingi melihat mu, ucap ibu panti pada teman ku yang bernama vania dewi. Nama kami memang mirip,
Di saat usia kami sudah 10 tahun
Ternyata masih ada orang baik yang ingin mengadopsi vania, tentu itu merupakan keberuntungan karna itu artinya dia bisa sekolah yang tinggi dan menggapai cita cita nya
Apa lagi aku dengar orang yang ingin mengadopsinya adalah orang kaya.
Vania tersenyum sinis padaku, karna kami memang tidak terlalu dekat bahkan kami cenderung lebih sering berantem karna rasa iri, dari vania
ibu panti selalu membandingkan kami,
Dan kebetulan pula aku adalah gadis yang pintar, di sekolahan jadi aku selalu bisa di bilang lebih unggul dari nya.
Vania nampak segera menghampiri ibu panti dan di bawa ke ruang tamu.
Namun tak lama kemudian mbak sri anak nya ibu panti yang juga ikut andil merawat kami para anak panti.
yang entah itu di titipkan atau sengaja di tinggal orang tuanya begitu saja. Seperti diriku. Yang katanya, aku di temukan di depan pintu panti ini, sejak aku berusia 3 tahun, dan aku belum bisa mengingat apa pun pada saat itu.
"Vanya, lamunanku buyar saat mbak sri kembali memanggil ku.
"Iya mbak jawabku. Tolong antarkan ini, ke tamu yang di depan.
Dua gelas teh sudah siap tinggal aku mengantar nya saja. Walau pun umurku masih 10 tahun tapi kami sudah di ajari berbagai hal jadi kalau hanya mengantar teh tentu aku sangat lah bisa. Kami sudah di latih mandiri sejak dini.
Ku bawa nampan tersebut ke ruang tamu. Karna mbak sri katanya kebelet ingin buang air besar.
Terlihat di sana vania tengah di pangku oleh seorang wanita yang masih terlihat cantik dan sangat menggambarkan karakter nya. Sangat modis dan elegan.
Tak jauh dari situ terlihat juga seorang pria yang mungkin suami dari wanita yang tengah memangku vania itu, dan tentu saja bu panti juga ada di sana.
" lho kok kamu yang antarkan van, kemana mbak sri. Tanya ibu panti
Aku pun menjawab dengan yang sebenar nya,
"Oo ya sudah taruh di sana ucap bu panti padaku.
"Ini sepertinya juga se umuran dengan vania. Ya, tanya pria tersebut .
"Iya tuan dia memang se umuran dengan vania dan namanya, Juga mirip.
Pria itu mengangguk kan kepala, dan tiba tiba,
"Kenapa tidak sekalian kita adopsi dia ma, biar ada teman bermain vania nanti.
Wanita itu nampak terkejut, tapi belum juga menjawab, pria itu berkata lagi
" aku seperti nya langsung suka pada gadis kecil ini.
"Terserah papa kalau papa mau, jawab wanita tersebut, namun kedengaran nya seperti terpaksa.
"Sini nak, panggil pria itu.
Aku pun mekangkah ke arah nya. Dan duduk di samping nya
" siapa namamu,? Ucanya sambil mengusap kepalaku.
" kamu mau kan tinggal bersama kami, biar kamu bisa sekolah yang tinggi nanti,
Aku langsung tersenyum, siapa yang tidak mau ketika di janjikan untuk sekolah yang tinggi, sedangkan aku juga memang sangat mengigin kan hal itu.
Singkat cerita.
Jadilah hari itu aku di adobsi bersamaan dengan vania,
Dan kami di bawa pergi kesebuah kota besar,
Karna panti kami terletak di bogor, dan kini kami di bawa ke kota jakarta, kotanya metropolitan.
Di sepanjang jalan terlihat wanita yang telah mengadopsi kami, selalu mengajak ngobrol vania. Katanya dia suka sekali dengan vania yang lincah dan juga cantik,
Aku hanya diam di samping pria yang membuatku berada di sini,
"Tidurlah,! nanti kalau sudah sampai akan aku bangunin, ucap nya dengan lembut.
Aku menuruti perintah nya. Karna memang kebetulan aku juga sangat mengantuk.
Aku biarkan vania terus berceloteh menceritakan banyak hal.
Ku anggap itu musik yang mengantarku tidur.
Tak terasa, mobil yang aku dan vania naiki sudah sampai, di sebuah rumah megah yang sangat menjulang tinggi dengan pagar nya yang bak istana, itu asumsi ku.
"Vanya kamu sudah bangun, kata pria tadi.
Aku mengaguk dan mengucek mataku,
"Kita sudah sampai,! "Ayo turun ujar pria tersebut. Yang aku ketahui adalah tuan wilman pratama.
Dan wanita yang status nya adalah istrinya, ternyata bernama nyonya ayunda.
"Wah rumah nya besar sekali, terdengar suara vania, mebgagumi kemegahan rumah yang akan kami tinggali.
"Iya sayang semoga kamu betah ya, ucap nyonya ayunda.
Tentu nyonya aku pasti betah disini. Aku janji akan jadi anak yang baik dan penurut, ucap vania lagi, terdengar sedang mencari perhatian.
Kami pun di bawa masuk, dan ternyata didalam sana kami sudah di sambut beberapa ART yang sudah siap melayani kami,
"Bi' siapkan kan dua kamar yang ber sebelahan di atas, perintah tuan wilman pada pembantunya.
"Baik tuan seorang pembantu yang juga sudah setengah baya bergegas menaiki anak tangga dan di susul dua orang lagi untuk membantunya,
"Sini,, kalian duduk dulu sebelum kamar kalian siap. Ucap tuan wilman.
"Dan mulai sekarang,! Kalian harus panggil aku papa dan itu mama kalian ucap nya,!
Aku dan vania mengangguk bersamaan, "tentu Kami merasa senang karena masih ada orang yang mau mengadopsi kami di usia kami yang sudah menginjak 10 tahun ini,
Aku dan Vania berlaku layaknya tamu yang baru singgah di rumah orang karena kami benar benar masih merasa asing dan sungkan.
Orang yang menyuruh kami memanggilnya papa ini terlihat sangat baik dan berwibawa dan memperlakukan kami seperti putrinya sendiri,
"Bi bawakan camilan untuk anak-anak ini ujar papa yang harus biasa aku menyebutnya,
"Vanya dan Vania kalian mau apa bilang Sanya bilang saja pada bibi,
"Kalian akan tumbuh di sini nantinya jadi kalian harus membiasakan diri untuk berada di lingkungan ini ujar papa,
"Iya sayang Mama ingin kalian menjadi putri-putri Mama yang baik oke sambung wanita yang juga harus aku panggil mama,
Aku menggeleng karena memang aku tidak menginginkan sesuatu untuk saat ini,
Sedangkan Vania dia bercela teh kalau dia sangat menginginkan kue keju,
Dan papa dengan sikap langsung menyuruh pembantu rumah ini membuat kan nya,
Setelah sekian lama aku duduk di ruangan itu tak lama pembantu dari rumah ini pun datang menghampiri kami Dan mengajak kami untuk melihat kamar kami yang sudah siap di atas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments