REINKARNASI berkali-kali dan berpacaran dengan seorang MALAIKAT TERKUTUK? Oh, please! Itu hanyalah sebuah cerita fantasi!
Tapi di Cerita ini, semuanya terasa... NYATA!
Kisah CINTA terlarang antara Manusia dan Malaikat, yang menyebabkan terjadinya peperangan antara Malaikat dan Golongan Terasing.
Golongan Terasing adalah Makhluk Abadi yang memburu seorang Myra Ainsley (Manusia), karena sudah menyalahi TAKDIR dengan melakukan REINKARNASI berkali-kali.
Itulah sebabnya Ignatius (Malaikat), menyembunyikan Myra Ainsley di sekolah tempat manusia setengah malaikat (NEPHILIM) agar terhindar dari kematian.
-Apakah Ignatius berhasil memerangi para MAKHLUK ABADI itu?
-Apakah Myra Ainsley berhasil mempertahankan hidupnya di Reinkarnasi terakhirnya?
Ikuti kisah "THE CURSED ANGEL" hanya di NovelToon... ❤
👣Follow Me👣
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora79, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TCA-17 : PERBINCANGAN PAGI!
"Maksud aku..., kamu benar. Mereka terlalu membesar-besarkannya, seperti membuat-buat cerita. Aku sendiri mencoba untuk tidak....um...berspekulasi. Dan itu terlalu 'Privacy' untuk ditanyakan," ujar Brent sambil meletakkan cangkir tehnya.
Brent mengalihkan pandangannya ke arah Myra, tapi itu tidak membuat Myra merasa gugup. Malah sebaliknya, mata biru pemuda itu dan smirk-nya terasa seperti sebuah pintu yang terbuka. Sebuah undangan untuk membicarakan hal-hal yang belum bisa dia ungkapkan kepada siapapun.
Meskipun hal itu menyebalkan, Myra paham kenapa Ignatius dan Mr. Percy melarangnya menghubungi Mariam atau kedua orangtuanya, tapi mereka mengirim dirinya ke Laware.
Mereka mengatakan bahwa dia akan baik-baik saja di dalam sekolah ini, jadi dia tidak melihat alasan untuk merahasiakan kisahnya dari seorang Brent Adair. Yang paling utama adalah, karena pemuda itu sudah tahu beberapa versi dari kebenaran yang ada.
"Huffft!... Ceritanya sangat panjang, Brent. Dan aku masih belum mengetahui seluruhnya. Tapi intinya, Ignatius adalah sesosok Malaikat yang sangat penting. Aku merasa dia memegang sebuah peran penting, sebelum dirinya menjadi sesosok Malaikat Terkutuk. Setidaknya, itu sebelum dia jatuh cinta kepadaku..." ujar Myra menelan salivanya tanpa menatap ke arah Brent.
Myra Ainsley mulai menumpahkan ceritanya. Semuanya dia ceritakan ke Brent. Dari sejak hari pertama dia di sekolah Two Sword & Tiger, sampai bagaimana Mallory dan Gene melindunginya, serta bagaimana Rella dan Cyrill mencelakainya, hingga merasa mual saat melihat foto dirinya dalam kehidupan masa lalu.
Kematian Faine yang memukul telak mental dan menghancurkan perasaannya. Pertarungan surealis di tengah perkuburan. Myra sengaja melewatkan beberapa kebenaran yang berhubungan dengan Ignatius, tentang saat-saat yang mereka habiskan bersama....
Setelah selesai bercerita, Myra merasa sudah memberikan gambaran utuh atas apa yang terjadi pada Brent. Dan mudah-mudahan, cerita itu bisa mematahkan mitos tentang "Percintaan Terlarangnya" kepada satu orang.
Myra Ainsley menghela nafas lega, setelah dia menceritakan semuanya kepada Brent.
"Woaaah!... Aku belum pernah menceritakan tentang hal ini kepada siapapun. Dan rasanya sangat melegakan bisa menceritakannya dengan gamblang. Rasanya semua ini menjadi lebih nyata, karena aku sudah mengakuinya kepada orang lain," ujar Myra tersenyum lega.
"Kamu boleh terys bercerita kalau kamu mau..." ujar Brent sambil tersenyum.
"Aku hanya sementara di sini...." ujar Myra.
"Dan dengan begini, aku rasa Laware membantuku untuk terbiasa dengan orang... maksudku... Malaikat seperti Ignatius dan para Nephilim seperti kamu. Tapi tetap saja aku masih merasa terasing. Aku seakan-akan berpura-pura menjadi sesuatu yang bukan diriku sebenarnya," ujar Myra kepada Brent.
Sejauh Myra menceritakan tentang kisahnya tadi, Brent selaku mengangguk setuju. Tapi sekarang dia menggeleng.
"Tidak seperti itu juga... Kenyataan bahwa kamu adalah seorang manusia biasa, membuat segalanya malah menjadi lebih mengagumkan!" ujar Brent membesarkan hati Myra.
Myra memperhatikan ke sekeliling teras. Untuk pertama kalinya dia menyadari bahwa ada garis tegas yang memisahkan meja-meja antara murid Nephilim dengan murid lainnya.
Para Nephilim menguasai seluruh meja di sisi bagian barat, yang dekat dengan laut. Jumlah mereka jauh lebih sedikit, tapi mereka menggunakan banyak meja.
Sementara sisa murid lainnya harus berdesak-desakkan di meja-meja yang tersisa di sisi bagian timur.
Contohnya Skyler yang sedang duduk sendirian, berjuang melawan angin kencang agar bisa membaca korannya.
Terlihat masih banyak bangku kosong, tapi tidak ada satu pun murid Non-Nephilim yang ingin menyeberang dan duduk bersama anak-anak 'Berbakat'.
Myra sudah bertemu drngan beberapa anak tidak 'berbakat' kemarin. Setelah makan siang, kelas-kelas mereka diadakan di bangunan utama, sebuah bangunan dengan bentuk yang tang tidak mengagumkan tempat pengajaran umum diajarkan.
Seperti pelajaran Geometri, Biologi, dan Sejarah Eropa. Beberapa murid tampak ramah, tapi Myra merasakan sebuah jarak yang tidak bisa diungkapkan... Semua itu di karenakan dia berada di sisi murid berbakat, yang menepis kemungkinan akan adanya percakapan.
"Jangan pernah berburuk sangka, aku berteman dengan beberapa murid itu. Aku lebih memilih Ken atau Vano untuk bermain rugby dari pada dengan anak-anak Nephilim," ujar Brent sambil menunjuk sebuah meja yang penuh sesak.
"Tapi yang benar saja, apa kamu pikir ada orang di sana yang bisa menanggung apa yang kamu alami, dan bertahan hidup hanya untuk menceritakannya?" ujar Brent menambahkan.
Myra hanya terdiam... Dia mengelus lehernya dan merasakan air mata menusuk-nusuk sudut matanya. Belati Miss Allondra masih terbayang jelas di ingatannya, dan dia tidak bisa.membayangkan malam itu tanpa merasakan perih di hatinya saat mengingat Faine. Kematian sahabatnya benar-benar tidak masuk akal.
"Ini sangat tidak adil.... Aku nyaris tidak merasa hidup...." ujar Myra pelan, nyaris seperti bisikan.
"Yeah... Aku tahu bagian itu. Aneh sekali! Calliope dan Cheva sangat bersemangat mengajar kami tentang masa kini dan masa yang akan datang, tapi mereka tidak benar-benar mengajarkan tentang masa lalu. Sesuatu yang berhubungan dengan memberdayakan kami..." ujar Brent kepada Myra.
"A....apa maksudmu?!" tanya Myra penasaran.
"Tanyakan apa saja padaku tentang perang besar yang akan berlangsung, dan peran Nephilim muda yang masih kuat di dalamnya. Tapi kejadian-kejadian sebelumnya yang tadi kamu ceritakan, tidak ada satu pun dari pelajaran di sini yang benar-benar membahasnya," ujar Brent menjelaskan.
"Hey, by the way... kita harus pergi! Apakah kamu mau bertemu denganku lagi lain kali?" ujar Brent sambil menunjuk ke arah teras yang sudah mulai kosong.
"Tentu saja!" jawab Myra sambil tersenyum.
Myra menyukai Brent Adair. Pemuda itu lebih enak untuk diajak ngobrol dari pada siapa pun yang dia temui sejauh ini. Pemuda itu sangat ramah dan mempunyai selera humor, yang bisa membuat Myra merasa lebih santai.
Tapi Myra terusik dengan kata-kata pemuda itu tentang perang besar yang akan berlangsung. Perang antara Ignatius dan Cyrill? Ataukah perang melawan kelompok Tetua Miss Allondra? Bahkan jika para Nephilim sudah dipersiapkan untuk itu, lalu apa peran seorang Myra Ainsley?
Entahlah....
...****************...
ingin muntah ga Tius???
mampir baca☺