Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 19
Amanda bangkit dan berjalan mendekati Rosa yang hanya diam mematung, "Sayang, ada apa?" Tanya Amanda dengan tatapan sendu, ia tidak suka melihat ekspresi Rosa yang seperti ini.
Tapi seketika tubuh Rosa langsung terjatuh ke bawah lantai, Amanda seketika berteriak dengan panik. Ia meminta para pelayan untuk membantu Rosa dan membawa wanita itu ke dalam kamar.
Amanda menunjukkan kecemasan yang luar biasa pada Rosa, anaknya masih belum siuman dan kini suhu tubuh Rosa mulai meningkat.
"Sayang, kenapa kau bisa demam seperti ini?" Tanya Amanda dengan tangan yang mengelus pipi putrinya, entah kenapa hatinya memiliki firasat buruk dengan kondisi Rosa yang seperti ini.
Lalu Amanda bangkit dan mengambil handphone nya, ia berusaha untuk menelpon Alan agar segera pulang karena kondisi Rosa mulai memburuk.
Tapi tidak ada satupun panggilan dari Amanda yang di jawab oleh Alan, melihat Alan yang terus tak menjawab panggilan darinya membuat Amanda sangat kesal.
Amanda langsung menelpon dokter pribadinya saat masih berada di Jakarta, untuk segera datang ke rumahnya.
...
Alan yang berada di rumah sakit, terdiam saat Amanda terus menelpon nomor nya berkali-kali. Tapi Alan lebih memilih mengabaikan panggilan dari ibu mertua nya, ia yakin jika Amanda pasti akan mengomelinya. Apalagi setelah tahu, yang ia lakukan pada Rosa.
"Siapa itu, Mas?" Tanya Intan dengan tangan yang masih menggendong anaknya.
"Bukan siapa-siapa sayang." Jawab Alan dengan senyuman di wajahnya.
Alan menatap hangat Intan, wanita itu wanita yang membuat jantung terus berdetak dengan kencang saat pertama kali bertemu. Apalagi dengan sikapnya yang lembut dan gaya hidupnya yang sederhana, membuat Alan semakin jatuh cinta dengan Intan.
Bagi Alan bersama Intan menjadikan dirinya seperti seorang pria sejati, Intan selalu bergantung kepadanya dan bahkan tidak pernah mempermasalahkan tentang gaji ataupun uang yang ia berikan.
Berbeda dengan Rosa, saat bersama wanita itu Akan merasa rendah diri. Ia merasa seperti pria yang tidak memiliki harga diri, karena semua kebutuhan rumah bahkan kebutuhan nya mampu di penuhi oleh Rosa. Meski Alan tahu, Rosa sama sekali tidak pernah mempermasalahkan hal itu.
Intan lalu meminta Alan untuk menyimpan bayi mereka di ranjang bayi, mata Intan menatap senang ruang rawat VIP yang sengaja Alan pesan hanya untuk nya.
"Mas, apa enggak masalah aku di rawat di ruangan kayak gini? Ini pasti biayanya mahal." Ucap Intan dengan nada sendu dan merasa tidak enak.
"Jangan masalahin biaya sayang, suami mu ini mampu untuk memberikan yang terbaik untuk mu. Yang terpenting adalah kesehatan mu dan bayi kita terjamin." Jelas Alan dengan tangan yang membelai wajah Intan, ia menatap lembut dan hangat wanita di depannya.
Terlihat jelas perasaan cinta yang besar dari Alan untuk Intan, lalu seorang perawat datang. Ia meminta Alan untuk segera datang ke staf administrasi agar segera melakukan pembayaran administrasi rumah sakit.
Alan berjalan dengan senyuman senang, ia merasa bahagia telah menjadi seorang ayah. Dulu ia sangat tidak suka memiliki anak, bahkan Rosa selalu memohon tapi ia menolak. Tapi rupanya, setelah ia memiliki anak rasanya sangat berbeda-beda. Rasa senang dan haru bercampur menjadi satu.
"Pak Alan ini total biaya yang harus anda bayar." Staf rumah sakit langsung memberikan tagihan rumah sakit pada Alan.
Nampak Alan terlihat santai, tapi seketika senyuman di wajahnya langsung pudar.
"Apa? 50 juta?"