Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
7. Tamparan membuat geger otak
"Beraninya kalian berdua menawarnya rp1.500.000, dari mana uangnya?!!" Teriak suami Kartika membuat semua orang terkejut
Pria pendek gemuk yang ada di sana dengan cepat menghampiri keluarga itu sambil menatap Emiralda dengan tatapan mesumnya.
"Bagaimana jika aku membantu kalian? Aku akan membayarkan uang rp1.500.000 itu dan biarkan Emiralda menjadi istri ke-7 ku. Akan lebih baik jika dia menjadi istriku daripada menjadi istri dari pria yang tidak bisa makan dengan benar, bahkan masih membuang kotoran di sembarang tempat," kata pria pendek gemuk itu membuat Emiralda dengan cepat bersembunyi di belakang ayahnya.
Tentu saja dia tidak mau!
Dengan kecantikannya, dia bisa memikat seorang pria dari keluarga baik-baik, Jadi kenapa dia harus menikah dengan seorang pria pendek gemuk yang sudah memiliki 6 istri?
Menjijikan!
"Apa yang terjadi?" Suami Kartika akhirnya menatap Kartika,, dia tidak mengerti dengan ucapan pria pendek gemuk di hadapannya itu.
Sebelum Kartika bisa menjawab, pemilik lelang hari itu menghampiri mereka sambil berkata, "jika keluarga kalian tidak bisa membayar jumlah yang telah ditawar dalam lelang ini, maka Putrimu, Emiralda harus menikah dengan Putraku!"
"Apa?!" Suami Kartika sangat terkejut.
"Sa, sayang, kau tidak akan membiarkannya kan?" Ucap Kartika sambil menggelengkan kepalanya, tidak mungkin putrinya yang cantik itu menikah dengan pria cacat!
Suami Kartika yang sangat marah mendengar hal tersebut, dia dengan kesal mengangkat tangannya dan menampar pipi istrinya dengan kuat.
Plak!
Kartika langsung tersungkur di tanah memegang pipinya yang terasa begitu perih dan langsung memerah gara-gara tamparan suaminya.
Ini pertama kalinya dia ditampar oleh suaminya sendiri!
Tamparan di depan umum!
Linda yang berdiri menonton pertunjukan tersebut langsung tersenyum, ia naik ke atas kuda namun tidak menjalankan kudanya, dia duduk menyamping dengan kaki menyilang menonton pertunjukan yang menarik itu.
Dia terlihat seperti seorang raja yang sedang menonton sebuah pertunjukan dayang-dayang di bawah tatapannya.
Cukup menghibur.
Perempuan itu tampak sangat menikmatinya hingga membuat para pengawal yang ada di sana hanya bisa terdiam, mereka tidak berani bergerak apalagi memberi saran pada Linda bahwa mereka sedang terburu-buru untuk sebuah pengobatan.
Pada saat ini, Emiralda yang berdiri dibelakang ayahnya menarik baju ayahnya dengan kencang sambil berkata, "Ayah, lakukan apapun untuk menolongku, aku tidak mungkin menikah dengan pria sembarangan! Putrimu terlalu berharga!"
Ayah Emiralda yang bernama Danang lalu berkata, "Tolong beri kami waktu untuk membayarnya, jika diberi waktu 2 minggu lagi, maka--"
"Tidak ada waktu untuk 2 minggu, bahkan sampai besok pagi tidak ada juga! Jadi berhentilah berbelit-belit, Aku sama sekali tidak masalah mengeluarkan uang rp1.500.000 untuk putrimu yang berharga itu," pria pendek gemuk kembali berbicara, ia menatap Emiralda membuat Emiralda menyembunyikan wajahnya di punggung ayahnya.
"Tuan," Danang menatap pemilik kediaman dengan tatapan memohon.
Tetapi dia menggeleng pelan, "tidak ada waktu sampai 2 minggu. Bahkan sampai besok pagi tidak ada! Tapi daripada kau memilih meminjam pada orang lain, Bukankah memberikan putrimu pada keluarga kami jauh lebih baik, kami pasti akan memperlakukan putrimu dengan sebaik-baiknya! Selain itu, obatnya juga menjadi milik kalian," kata pemilik kediaman membuat tubuh Emiralda gemetar, dia runtuh ke tanah, perempuan itu gemetar ketakutan.
"Ini,,," Danang menatap istri dan putrinya, keduanya tersungkur di tanah namun dia tidak memiliki jalan keluar sebab meski dia pergi ke kediaman orang tuanya untuk meminta uang, Kakak pertamanya tidak akan memberinya kesempatan!
Pada saat itulah, Linda yang duduk bak seorang raja di atas kuda kini berkata, "Bagaimana jika aku yang menolong kalian? Aku bahkan akan memberikan uang senilai 3 juta pada kalian dan obat itu menjadi milikku dan putrimu yang berharga itu tidak perlu menikah dengan pria cacat apalagi dengan pria pendek gemuk yang jelek itu!"
Seketika wajah pria pendek gemuk yang ada di sana langsung menjadi merah padam, bisa-bisanya dia dihina secara terang-terangan!
Ini pelecehan!
Tetapi melihat pengawal yang mengelilingi Linda, Tentu saja dia tidak berani bergerak, para pengawal itu sudah menunjukkan status Linda, yang artinya tidak boleh disentuh oleh sembarang orang.
Sementara Emiralda yang mendengar ucapan Linda, dia berbalik menatap Linda dengan mata berbinar-binar, "benarkah Nona mau menolong kami?" Tanya Emiralda hampir saja meneteskan air matanya sangking terharunya ia melihat perempuan yang akan menyelamatkannya dari nasib buruk.
Kartika pun berdiri, dia akhirnya memiliki kekuatan untuk mengangkat kepalanya, "kau,, Nona, apa sebelumnya kita pernah bertemu?" Tanya Kartika yang merasa sangat familiar dengan suara itu namun dia masih tidak bisa mempercayai ingatannya.
Linda tersenyum tipis, dia mengabaikan pertanyaan Kartika,, "aku akan membayarkan satu juta lima ratus pada pemilik kediaman ini dan rp1.500.000 lagi untuk keluarga kalian asalkan Kalian bertiga mau ditampar oleh salah seorang pengawalku. Cukup 100 kali tamparan per orang," kata Linda.
"A,, apa?" Mulut Kartika mengangga.
100 kali?
100 kali tamparan per orang?
Itu akan membuat rahangnya retak dan pipinya mungkin akan berdarah-darah.
Kartika memperhatikan para pengawal yang ada di sana, semuanya bertubuh tinggi dan kekar, otot-otot mereka menonjol kuat dari lengan dan tampaknya merupakan orang-orang terlatih.
"I,,, itu," Emiralda sangat takut, "100 kali tamparan, Bisakah satu kali tamparan saja?" Emiralda berusaha menawar.
"Terlalu murah untuk 3 juta, Bagaimana kalau 50 tamparan untuk setiap orang dan aku hanya akan membayar bubuk wijen merah itu? Kalian juga bisa memilikinya," kaya Emiralda.
Kartika menelan air liurnya yang terasa sepat, Tentu saja itu lebih baik namun memikirkan 1.500.000 dalam sekejap,, dia tidak bisa tidak tergiur dengan rp1.500.000 yang akan mereka bawa pulang itu.
Bagaimanapun, uang rp1.500.000 itu tidak main-main, perlu 3 bulan bekerja bagi suaminya untuk mendapatkannya!
"Su,, suami, Bagaimana menurutmu? Uang rp1.500.000 itu tidak main-main," kata Kartika.
"Ibu bodoh?" Emiralda melototi ibunya, "100 tamparan itu keterlaluan! Sama seperti diinjak 10 kuda!" Tegas Emiralda tentunya tidak mau memberikan wajahnya yang cantik untuk ditampar 100 kali.
Kartika menata putrinya, "ini demi uang rp1.500.000, Setelah itu kita bisa membeli obat dengan uang rp500.000 itu dan hanya perlu 2 hari untuk menyembuhkannya!" Ucap Kartika.
"Bu?" Emiralda berbalik menatap ayahnya yang sedari tadi tampak diam berpikir, "ayah,,,?" Air mata emiralda berlinang, baru saja mereka keluar dari kandang singa dan ternyata masuk ke kandang serigala.
"Kami menerima tawaran itu, tapi biarkan aku dan istriku menanggung tamparan untuk putri kami," kata danang yang merasa bahwa dia tidak masalah jika mendapat 150 tamparan.
Emiralda senang, tidak masalah kalau ayah dan ibunya babak belur Yang penting dia baik-baik saja dan mereka selamat dari nasib buruk.
Linda langsung tersenyum mengejek melihat tingkah Emiralda yang Bahkan rela mengorbankan kedua orang tuanya demi menyelamatkan dirinya sendiri.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita mulai sekarang?" Kata Linda.
"Suami? Tamparan 150 untukku itu,,," tubuh Linda gemetar, satu tamparan dari suaminya sudah membuatnya merasakan sakit yang luar biasa dan sekarang 150 tamparan lagi?
Apakah ini sama dengan bunuh diri?
"Tahanlah sebentar, rp1.500.000 itu tidak main-main," kaya Danang mengabaikan rintihan istrinya.
Melihat danang dan istrinya telah setuju, maka Linda menoleh ke arah salah seorang pengawal yang paling besar di antara mereka semua dengan otot yang terlatih lebih baik.
Itu adalah pengawal pribadi Alaska yang ditugaskan untuk ikut bersamanya.
"Kau yang menampar mereka berdua," ucap Linda.
"Baik nona," ucap sang pengawal segera berjalan ke depan, ia memindahkan cincin di tangan kirinya ke tangan kanannya Sebab Dia akan menampar menggunakan tangan kanan.
Saat melihat itu, tubuh Kartika semakin gemetar.
"Berlututlah!" Perintah pengawal Dinda pada dua orang di sana membuat danang dan istrinya segera berlutut.
"Jangan khawatir, aku akan pelan-pelan," kata sang pengawal saat melihat pria di hadapannya tampak sangat gemetar.
Sang pengawal pun mengangkat tangannya dan dengan kekuatan penuh dia mengayunkannya ke arah pipi Danang.
Plak!
Tamparan itu langsung membuat Danang terpental ke tanah, pipinya langsung terluka karena cincin yang dikenakan oleh sang pengawal.
"Ayah!" Emiralda dengan cepat menghampiri ayahnya dan membantu ayahnya berdiri.
"Suami," kata Kartika hendak ikut menolong suaminya ketika sang pengawal menahan lengannya.
"Mau ke mana? Kau Harus Terima tamparanmu dulu," ucap sang pengawal membuat tubuh Linda semakin gemetar, wajahnya menjadi pucat pasi dan dengan cepat menjadi biru.
Kartika yang takut sekali kemudian berkata, "Bisakah kami membatalkannya saja? Kami--"
"Enak sekali membatalkannya! Tidak bisa!" Geram sang pegawal sambil mengangkat tangannya dan mengayunkannya ke pipi Kartika.
Plak!
Karena tubuh Kartika yang lebih lemah dari suaminya, maka Kartika terlempar lebih jauh dari suaminya dan luka yang tercipta di pipinya jauh lebih besar daripada yang ada di pipi suaminya.
"Ck!" Sang pengawal mengeluh melihat hal itu, "cepat kembali ke mari, kali ini benar-benar pelan," ucap sampai ngawal membuat Kartika menggelengkan kepalanya.
Apanya yang pelan?
Yang pertama itu sudah dikatakan akan pelan-pelan, Tapi itu sama sekali tidak pelan!
Itu seperti ditabrak oleh seekor kuda jantan!
"A,, ayah,," Emiralda begitu takut, saat melihat ayahnya kembali berlutut di hadapan pengawal Linda.
Plak!
Sebuah tamparan Yang kerasnya masih sama dengan yang sebelumnya membuat dua luka langsung tercipta di wajah Danang.
Pada saat itu, Danang tersungkur ke tanah menjadi semakin lemah, rasa sakit pada wajahnya menjalar ke kepalanya seakan-akan dia baru saja jatuh dari ketinggian 100 m dan kepalanya terlebih dahulu membentur tanah.
Dalam sekejap, pria itu akhirnya pingsan tak sadarkan diri membuat Linda yang duduk di atas kuda tersenyum mengejek.
'Baru 2 tamparan dan dia sudah mengalami geger otak, akan sulit untuk menyembuhkannya, bahkan dengan uang 100 juta pun mereka tidak akan bisa melakukannya!' ucap Linda dalam hati sambil mengalihkan tatapannya ke arah Kartika yang sudah sangat gemetar.
Itu saja sudah membuatnya puas, dan tentunya dia ingin melihat Kartika tersiksa pelan-pelan bukan langsung mati konyol di tempat itu sehingga Linda berkata, "sudah cukup, berikan 500.000 untuk mereka dan bayar bubuk wijen merah itu untuk kita bawa pulang."
Sang pengawal menganggukkan kepalanya, ia dengan cepat membersihkan tangannya sebelum merogo sakunya dan mengeluarkan uang senilai yang diperintahkan oleh Linda.
Dia memberikan uang itu pada Emiralda dan Emiralda menyimpannya dengan perasaan senang, namun baru selesai menyimpannya, Kartika yang duduk di samping akhirnya terjatuh ke tanah.
Emiralda menatap ibunya, darah telah mengalir di pipi sampai ke leher ibunya namun dia menggelengkan kepalanya dengan jijik, "dasar ibu yang bodoh, begitu saja tidak kuat." Gerutu emiralda kesal.
@@@.. Subscribe!
biar makin semangat
thankyou ya Thor..