Dibunuh oleh suaminya sendiri dikehidupan sebelumnya, lalu dia kembali sebelum semua pengkhianatan dari sang suami dia rasakan.
Kembali untuk membalas rasa sakit dan kematiannya dengan cara yang cantik, memabalas dengan begitu tenang namun mematikan.
"Aku tidak akan menyia-nyiakan kehidupanku lagi. Kau pernah membunuhku demi wanita itu, jadi aku akan membuatmu dan wanita itu bersama menikmati apa yang pernah aku rasakan!"
Jangan lupa memberi dukungan pada karya-karya Ana ya 😄
Dukungan kalian memberikan semangat untuk Ana.
Terima kasih atas semua dukungan-dukungan kalian 🙏😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Saat ini Pangeran keempat tengah duduk di depan Raja Kin, dia menatap ayahnya dengan tatapan yang dingin. Dan membuat Raja Kin merasa jika mereka bukanlah ayah dan anak.
"Pangeran Hong, apa yang membuatmu ingin berbicara dengan Ayah, larut malam seperti ini?" ucap Raja Kin.
"Yang Mulia, saya sudah mendengar dari Putri Chen Jian Ying, jika saya harus berada di kerajaan ini hingga saya dan Putri Chen menikah. Kenapa Yang Mulia tidak memberitahu hal tersebut pada saya?"
Raja Kin terdiam, memang dengan sengaja Raja Kin tidak memberitahu Pangeran keempat, agar ketika waktunya tiba yang akan dia bawa ke kerajaan Chen adalah Putra Mahkota, bukan Pangeran keempat.
"Pangeran Hong, kau sangat tahu jika aku memiliki seorang Putra Mahkota yang lebih pantas untuk menjadi suami Putri Chen, jadi aku ingin kau kembali dan biarkan Kakakmu yang menggantikanmu," ucap Raja Kin.
"Bukankah Yang Mulia mendengar sendiri, jika Putri hanya ingin menikah dengan saya? Bukan dengan anak Yang Mulia yang lainnya,"
"Kau benar, tetapi ketika waktu pernikahan tiba. Putri dan kaisar Chen pasti tidak mempunyai pilihan, selain....."
Prok prok prok
"Apakah menurut Raja Kin, saya adalah seorang wanita yang mau menikah dengan siapapun, seperti apa yang ada dalam pikiran anda?" ucap Jian Ying yang ternyata sejak tadi berada di dalam aula istana barat, di mana Raja Kin dan Pangeran keempat tinggal.
"Pu.... Putri Chen, kau....bagaimana bisa kau berada...."
"Raja Kin, kau sungguh membuatku kecewa!"
Kedua mata Raja Kin membulat, ketika dia juga melihat jika Kaisar Chen pun berada di dalam aula itu.
Ternyata semuanya sudah direncakan dengan baik oleh Pangeran keempat dengan Jian Ying, mereka ingin tahu alasan Raja Kin merahasiakan jika Pangeran keempat harus tinggal di kerajaan itu hingga dia dan Jian Ying menikah.
Dan tanpa mereka duga, ternyata Raja Kin sungguh sangat licik, dan mengira jika kerajaan Chen bisa dengan mudah ditipu dan dipermalukan.
"Ya.... Yang Mulia Kaisar, saya...saya tidak..."
Kaisar menatap Pangeran keempat, "Pangeran Hong, katakan padaku. Apa kau ingin menikah dengan putriku?"
Pangeran keempat menatap Jian Ying sejenak, "Iya, Yang Mulia. Saya akan menikahi Putri Jian Ying, dan akan tinggal di kerajaan ini!"
Raja Kin membulatkan kedua matanya, "Pangeran Hong, apa yang kau katakan? Aku adalah ayahmu, dan aku yang...."
"Yang Mulia, anda adalah Raja saya, tetapi saya memiliki pilihan atas kehidupan saya sendiri,"
"Kau! Beraninya kau...."
"Yang Mulia, sejak Ibu saya meninggal tanpa ada yang memberitahu saya, sejak saat itu saya tidak pernah menganggap jika saya adalah bagian dari kerajaan lagi. Bahkan saya juga yakin jika anda mengetahui tentang kabar, bahwa saja sudah bukan lagi salah satu Pangeran di kerajaan Kin,"
Kaisar tampak diam, sebab dia memang telah mengetahui hal itu. Bahkan dia sendiri pun sudah memberikan titah, jika kelak Pangeran keempat kembali, maka Pangeran keempat akan ditempatkan di istana luar.
"Raja Kin, jika memang benar seperti itu. Seharusnya saat ini status Pangeran keempat bukan lagi Pangeran kerajaan Kin. Yang artinya apa yang dikatakan oleh Pangeran keempat benar, jika dia memiliki pilihan atas kehidupannya sendiri, karena dia bukan lagi anggota dari keluarga kerajaan,"
Kedua tangan Raja Kin mengepal seraya menatap Hong Zhao Yan dengan tajam. Dia benar-benar tidak menyangka jika Pangeran yang dulu selalu patuh dan takut terhadap dirinya, sekarang justru membuatnya kehilangan kesempatan emas, dalam menjalin hubungan baik dengan kerajaan Chen.
"Baik, kau sudah memilih keputusan sendiri. Maka jangan salahkan aku jika....."
"Raja Kin. Aku bersumpah, jika kau atau anggota keluarga kerajaan berani mengusik makam atau papan nama Ibuku yanh masih berada di kerajaan Kin. Aku tidak akan segan untuk menghancurkan kerajaan Kin!" ucap Pangeran keempat dengan lantang dan penuh tekanan kepada Raja Kin.
Raja Kin mundur beberapa langkah setelah mendengar suara Pangeran keempat yang berbicara dengan aura dan tekanannya.
"Dia, kenapa tekanan yang dia pancarkan seperti ketika Ayah masih menjadi Raja?"
Kedua tangan Raja Kin mengepal, dia berusaha untuk bersikap tenang atas ucapan serta ancaman dari Pangeran keempat.
"Yang Mulia Kaisar Chen, saya undur diri. Di kerajaan Kin, masih banyak urusan!" ucap Raja Kin.
Setelah memberi salam, Raja Kin meminta semua pengawal dan prajurit kerajaan Kin untuk bersiap. Karena saat itu juga mereka akan kembali.
Pangeran keempat memegang ujung meja yang ada di depannya, dadanya terasa sangat sesak setelah mengatakan semuanya pada Raja Kin.
"Pangeran keempat, apa kau baik-baik saja?" ucap Kaisar.
Pangeran keempat menatap Kaisar, kemudian dia menatap Jian Ying, "Yang Mulia Putri, saat ini aku bukan lagi seorang Pangeran dari kerajaan. Status saya saat ini telah menjadi rakyat biasa. Saya mohon kepada anda, agar membatalkan..."
"Tidak! Memangnya kenapa jika aku menikah dengan rakyat biasa? Siapa yang berani melarangku untuk menikah dengan seseorang yang aku sukai?"
Pangeran keempat tertegun mendengar ucapan Jian Ying, sementara Kaisar hanya berdiri sambil melihat bagaimana putri satu-satunya itu mengatakan isi hatinya.
"Yang Mulia, dengan status anda yang sebagai Putri dan akan mewarisi tahta Yang Mulia Kaisar kelak, tidak akan pantas menjadi istri dari seorang rakyat biasa seperti saya. Dan pasti, para Perdana Menteri akan terus menekan anda dan kerajaan,"
"Jika begitu, maka aku akan mengangkatmu sebagai keponakanku. Dengan begitu kau akan memiliki status yang cukup pantas untuk menikah dengan Putri Jian Ying!"
Semua yang ada di dalam ruangan itu menoleh, saat seseorang tiba-tiba berbicara.
"Ibu Selir An," ucap Jian Ying.
Seling An adalah selir kedua Kaisar Chen, dia memiliki seorang putri berusia 7 tahun. Meski dia adalah selir kedua, namun semuanya berinteraksi dengan baik dan damai.
Tidak ada permusuhan di dalam istana, seperti yang terjadi di dalam kerjaan-kerajaan lainnya. Dimana para selir saling melakukan trik demi mendapatkan perhatian Kaisar.
"Selirku, apa maksudmu?" ucap Kaisar.
"Yang Mulia, anda pasti ingat jika kakak saya tidak bisa memiliki anak. Jika Pangeran Hong bersedia menjadi anak angkat kakak saya, mereka pasti akan merasa bahagia,"
Kaisar terdiam, memang kakak dari selir An tidak bisa memiliki anak, sama seperti selir Yun. Dan dia juga merupakan satu-satunya kakak yang selir An miliki.
"Pangeran Hong, apakah kau bersedia? Selir An hanya mempunyai satu kakak, dan seperti yang dia katakan. Kakaknya tidak dapat mempunyai anak,"
Pangeran keempat menatap Jian Ying, lalu kembali menatap Kaisar, "Jika memang kakak dari Yang Mulia selir berkenan menjadikan saya sebagai anaknya, maka saya bersedia. Tetapi, saya memiliki persyaratan,"
"Katakan, apa syarat yang kau inginkan!"
"Saya tidak ingin mengubah nama saya, karena....nama ini adalah nama dari keluarga Ibu saya, sebab Yang Mulia Raja tidak berkenan memberikan namanya pada saya,"
Mereka sama sekali tidak terkejut, karena dengan nama Pangeran Hong saja, mereka sudah mengerti. Tidak seperti pangeran kerajaan Kin lainnya, yang memakai nama Raja Kin untuk nama belakang mereka.
"Baik, kita bisa membicarakan hal ini dengan kakakku," ucap Selir An dengan bahagia.
Sebenarnya Selir Yun juga pernah berkata, jika dia ingin mengangkat Pangeran keempat sebagai anaknya, namun jika begitu Pangeran keempat dan Jian Ying akan menjadi kakak beradik di dalam istana. Meski bukan kakak beradik kandung.
Dan tentu itu akan memberi banyak pertimbangan pernikahan mereka kelak. San satu-satunya cara adalah menjadikan Pangeran keempat sebagai anak angkat dari kakak selir An.
jadi lahiranya agak susah