NovelToon NovelToon
Bissmillah Cinta

Bissmillah Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Enemy to Lovers / Saudara palsu
Popularitas:867.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Andreane

Tak sekedar menambatkan hati pada seseorang, kisah cinta yang bahkan mampu menitahnya menuju jannah.

Juna, harus menerima sebuah tulah karena rasa bencinya terhadap adik angkat.

Kisah benci menjadi cinta?

Suatu keadaanlah yang berhasil memutarbalikkan perasaannya.

Bissmillah cinta, tak sekedar melabuhkan hati pada seseorang, kisah benci jadi cinta yang mampu memapahnya hingga ke surga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

"Minggu depan datang ke pernikahan Azizah sama Yura ya nak! Mamah nggak bisa datang soalnya mau ke bandung"

"Minggu depannya tanggal berapa, mah?" Juna yang tengah membaca majalah langsung menoleh memindai wajah Jazil.

"Sekitar tanggal dua satu kalau tidak salah, nanti di kasih tahu lagi deh"

"Nggak janji ya mah, soalnya sekitar tanggal itu aku harus ke lanud buat pembekalan, sekaligus penempatan, dua hari setelahnya aku harus berangkat dinas"

"Begitu, ya? Semoga saja belum berangkat ya nak supaya bisa temani adekmu"

"Kok cepet banget, mah. Baru tunangan langsung nikah"

"Ya nggak cepet lah, udah normal kalau habis tunangan jedanya cuma dua minggu buat nikah" Sahut Jazil sambil memilah-milah pakaian yang akan di promokan. "Lagi pula untuk apa lama-lama, lebih cepat kan lebih baik"

Lalu hening, Juna hanya mengangguk paham dan kembali menunduk melihat fashion yang ada di tiap lembaran majalah.

"Kira-kira kamu dapat tugas di mana, ya Jun?"

"Antara tiga pulau, mah" Jawab Juna tanpa melihat sang mama.

"Dimana saja itu?"

"Kalimantan, Papua, dan Sumatra"

"Jangan di Papua deh sayang, kata mas Angga situasi di sana seringnya tegang"

"Nggak bisa protes mah"

"Terus berapa lama?" Tanya Jazil setelah menghela napas pasrah.

"Satu setengah tahun"

"Satu setengah tahun?" Jazil terhenyak, lalu berjalan menghampiri Juna yang duduk di sofa.

"Hmm"

"Kok lama banget si?"

"Namanya juga tugas negara"

"Terus Yura? nanti kalau dia ta'aruf lagi sama pria lain gimana, Jun?"

"Loh ya nggak apa-apa, memangnya kenapa?"

"Aduh jangan deh, kan mama maunya kalian nikah. Kemarin saja ada CV datang lagi, untung saja dia nolak"

Seketika Juna menutup majalahnya kemudian menoleh ke samping kiri di mana Jazil duduk.

"Nolak, mah?"

"Hem" Sahut Jazil mengerutkan bibir.

"Ta'aruf yang dari Sidiq Nugroho itu, mah?"

"Mamah nggak tahu itu CV dari siapa, tapi Yura bilang mau stop ta'aruf dulu, mau fokus ke sidang skripsi, katanya"

"Bagus kalau gitu" Kata Juna spontan.

"Bagus??" Sang mama sedikit heran dengan respon Juna, ia pun menatap putranya penuh selidik. "Kamu senang juga kalau Yura stop ta'aruf?"

"Ya maksudnya bagus kalau_" Juna tampak gugup dengan raut langsung memerah. "Bagus kalau mau fokus ke sidang skripsi. Lama-lama kuliah kalau nggak lulus kan sayang" Lanjutnya sambil kembali membuka lembaran majalah dengan asal.

"Oh.. Kirain"

"Kirain apa? Kirain aku mau nikah sama Yura, gitu?" Ucap Juna mencebik.

"Ya kan nggak apa-apa, Jun. Kalian nikah aja habis kamu pulang tugas, iya!"

"Mamah ini maksa banget si. Kalaupun aku mau, kan belum tentu juga Yura mau, mah. Jangan maksa deh"

"Tapi serius kamu mau, Jun?" Jazil melirik ke arah luar. Berharap Yura yang sedang membeli bakso masih lama-lama.

"Ish, ya enggak, lah"

"Mamah serius ini Jun, kalau kamu mau, nanti mamah lamarkan Yura buat kamu, mama bantu bujuk dia supaya bersedia nikah sama kamu"

"Jangan maksa, mah"

"Maksa buat kebaikan nggak apa-apa sayang"

"Ya kan aku sama Yura nggak saling cinta, mana bisa nikah"

"Urusan cinta gampang, lah. Kalian hanya perlu me time berdua, nanti benih-benih cinta akan tumbuh dengan sendirinya"

"Pacaran setelah menikah itu lebih indah loh nak" Imbuh Jazil. "Kayak Zizah. Ta'aruf, tunangan, terus nikah"

"Ada Yura, tuh.. Nggak usah bahas nikah dan maksa-maksa dia buat nikah sama aku. Biarkan Yura menentukan pilihannya sendiri"

"Ah, mamah mau buat Yura milih kamu"

"Ish, mama" Juna berdecak.

Pintu kaca pun di geser oleh Yura.

"Lama banget sayang" Tanya Jazil.

"Antri mah"

"Mamah ambil mangkok, ya"

"Biar aku saja, mah" Cegah Yura.

"Nggak usah, biar aku saja" Sambar Juna seraya berdiri. Detik berikutnya pria itu melangkah ke area dapur.

Butiqnya lumayan besar, ada tiga lantai dan di lengkapi dengan kamar mandi, satu ruang tidur, dan juga dapur yang ada di lantai dasar.

"Ra, sebentar lagi mas Juna mau pergi lagi lho" Kata Jazil setelah Juna pergi.

"Kemana mah?"

"Dinas di luar pulau"

"Ya nggak apa-apa, mah. Sudah tuntutan pekerjaan, kan"

"Ya tapi lama"

"Berapa bulan?" Tanya Yura menatap Jazil.

"Satu setengah tahun"

"Lama juga ya mah"

"Iya, makannya mamah sedih. Apalagi kalau kamu berencana nikah, mamah kan jadi sendirian sama papa doang di rumah"

"Kalau gitu aku nggak akan nikah dulu sebelum mas Juna pulang"

"Kamu serius, sayang?"

Yura mengangguk dengan seulas senyum."Lagi pula aku mau kerja dulu paling tidak satu tahun, mah"

"Nggak usah cari kerja ke sana-sana deh sayang, nih urus butiq mamah aja"

"Ya nggak bisa lah mah"

"Ya bisa lah sayang"

"Bisa apa?" Tanya Juna, dengan membawa nampan berisi mangkok, sendok juga mug untuk minum.

"Ini, mama minta Yura buat nggak cari kerja dan urus butiq mamah saja"

"Bagus juga ide mama, Ra"

Yura terpaku, sorotnya fokus menatap tangan Juna yang tengah menuang seplastik bakso ke piring Jazil. Benar-benar tak mengira kalau Juna akan sependapat dengan mamahnya.

Biasanya dia akan menentang keputusan Jazil jika itu menguntungkan Yura, tapi ini? Yang terjadi justru sebaliknya.

Kemana perginya rasa iri dan cemburu yang selama ini ada dalam diri pria berambut gondrong itu?

Mengatupkan bibir, Yura berfikir ada sesuatu yang aneh pada Juna.

Tapi apa?

Bersambung

1
Rika
Luar biasa
Dewi Kasinji
kalo smpai keluarganya nuntut , apa dasarnya coba ... kan gak ada yg nyuruh juga dia ngejar di Juna
Dewi Kasinji
Alhamdulillah kalo mbak dini masih dikasih hidayah kesadaran ...
Dewi Kasinji
makanya mbak dini jadi org jangan dipupukin penyakit hatinya
Ranny
yg pastinya itu Yura hamil kan Thor 🤭 karena cuma author yg bisa buat Yura hamil ya nggak 😄😄😄
Retno Widiyati
Luar biasa
Anne
salah nulis berarti..
Ranny
author aku tuh heran ya kok sdh lebih dr satu setengah tahun yg lalu tapi usia Yura tetap 22 thn dan Juna 26 thn tak bertambah satu thn ya 🙄🤭
Ranny
anak mantu sialan lu Dini sombong kali ya diri mu 🤦🏻‍♀️
Ranny
Sindi Sindi bisa jadi itu semua cerminan hidupmu kali ya....🙄
Dewi Kasinji
haduh mbak Yura sok sokan menikah harus karna cinta katanya ... la dia sama Hasan ada cinta kah ... kan enggak ... CK ck ck
Dewi Kasinji
Luar biasa
Dewi Kasinji
memang banyak orang yg hanya bisa maedo kak dan julidin org lain. gpp kak masih banyak yg suka tulisan mu . semakin semangat 😘😘😘
Dewi Kasinji
bener banget kata mas Juna , sok iyes banget tu di Malik ... kyk paling wow aza . hadewww
Ranny
teman kok nusuk dari belakang 🤦🏻‍♀️
Ranny
jangan salah ya...karena di tolak sama Yura akhirnya Malik memilih Azizah yg hanya jadi pelarian nya saja 😄😄😄
Dewi Kasinji
hadeww ternyata wanita munafik ...
Ranny
wanita seperti Azizah tdk bisa di jadikan sahabat yg baik karena sifatnya yg suka menikung sahabat sendiri sebab sahabat yg baik itu seharusnya saling mendukung /Puke/
Aghnia Raina
Luar biasa
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga Yura dan Juna berjodoh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!