NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Suami Orang

Terjerat Pesona Suami Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Cinta Terlarang / Romansa / POV Pelakor / Pihak Ketiga
Popularitas:35.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Kebohongan yang diciptakan oleh Karin membawanya terjebak dalam sebuah hubungan cinta terlarang bersama seorang pria beristri.

Alvaro adalah sosok pria yang Karin perkenalkan sebagai kekasih dihadapan papa dan tantenya demi menghindari rencana perjodohan.

"Memperkenalkan orang asing tanpa melihat-lihat dulu latar belakangnya, apa kamu tau apa akibatnya?"_ Alvaro

"Aku tidak peduli. Aku lihat kamu tampan dan mapan. Itu sudah cukup membuat keluargaku percaya dan tutup mulut."_ Karin

Cinta yang tak seharusnya itu apakah akan tetap bertahan atau pada akhirnya Karin akan memilih perjodohan yang sudah disiapkan oleh keluarganya?

"Cinta? Cinta seperti apa yang kamu maksud, Al? Jika disetiap malam-malammu ada dia sebagai penghangat ranjang dan teman tidurmu!"_ Karin.

Ikuti kisahnya dan mohon dukungannya! Salam dunia perhaluan 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : TPSO

"Darimana saja kamu, Karin???"

Dhea menatap tidak percaya melihat ekspresi wajah Karin yang nampak berseri-seri, padahal semalam dia sudah memberitahukan tentang status Alvaro pada sahabatnya itu. Entah setan apa yang sedang merusaki Karin, setelah semalaman tidak pulang dan entah menginap dimana, siang ini Karin pulang dengan penampilan yang cantik dan wajahnya tampak sumringah.

Belum sempat Karin menjawab, Dhea lebih dulu menarik tangan Karin untuk masuk dan mendudukkan sahabatnya itu diatas sofa. Dhea berdiri di depan Karin dengan melipatkan kedua tangannya didada, matanya menatap nyalang mencoba menerka-nerka apa yang sudah terjadi pada Karin sampai semalaman tidak pulang.

"Jadi apa jawabanmu? Semalam kamu gak pulang lho, Rin. Dan apa kamu tau tadi itu...."

"Aku menginap dengan Alvaro." Potong Karin membuat Dhea tercengang kaget. Wanita itu segera menurunkan kedua tangannya dari dadanya.

"A-apa? Menginap? Dengan Alvaro?" Dhea menggelengkan kepalanya tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dari bibir Karin. "Kamu gak lagi ngelindur kan Rin??"

Karin menggeleng pelan. "Gak, Dhe. Semalam aku menginap berdua dengannya."

Seketika tubuh Dhea nampak lemas, dia memegangi dadanya yang terasa sesak mendengar kejujuran sahabatnya. Dia berharap pendengarnya sedang bermasalah.

"Rin, kamu dengar semalam aku bilang apa kan ditelefon? Alvaro sudah menikah dan sudah memiliki seorang istri, Rin!" Dhea menegaskan kembali ucapannya semalam pada Karin saat ditelefon.

"Aku tau, Dhe. Aku dengar."

"Lalu???"

"Aku mencintainya." Jawab Karin.

Dhea nampak syok mendengarnya. "Rin! Kamu menjalani hubungan yang salah. Alvaro sudah menikah, dia suami orang!!"

Karin segera bangun dari duduknya. "Biarkan aku menjalani hubungan ini, Dhe. Aku mencintai Al."

"Hubungan seperti apa yang kamu harapkan, Rin?? Kamu hanya akan terluka!" ucap Dhea dengan nada membentak.

Wajah Karin tertunduk sedih, matanya mulai berkaca-kaca. "Sampai aku benar-benar lelah, dan akhirnya menyerah."

Dhea meletakkan kedua tangannya di pundak Karin dan mengguncang tubuh Karin.

"Rin, sadar Rin!! Kalau papa kamu sama tante Lidia sampai tau mereka pasti akan sangat marah dan kecewa sama kamu."

Karin nampak terdiam, hingga butiran-butiran air mata menetes diwajahnya. "Aku tau Dhe. Aku mohon tolong jaga rahasia ini. Aku mencintai Al, Dhe. Aku merasa nyaman saat bersama dengannya. Aku tidak ingin kehilangan dia."

Tangis Karin pecah seketika. Dia sangat paham tentang kekhawatiran Dhea. Tapi untuk saat ini egonya telah menguasai dirinya. Karin tidak ingin kehilangan Alvaro, meskipun dia tau jika hubungan mereka tidak akan mungkin bisa bertahan lama. Namun setidaknya Karin ingin mengukir kenangan indah dulu bersama dengan Alvaro sebelum akhirnya dia memutuskan untuk menyerah dengan hubungan mereka.

Dhea tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia memeluk tubuh Karin dan membiarkan Karin menangis dipelukannya. Dhea sangat ingin melihat Karin bahagia tapi bukan dengan menjalani hubungan terlarang dengan suami orang. Dhea tidak ingin Karin terluka nantinya.

...🧡🧡🧡🧡🧡...

Siang ini David meminta Kenzo untuk datang ke kantornya. Sepertinya usaha untuk menjodohkan Karin dengan Kenzo masih berjalan dan tidak akan berhenti sebelum usahanya itu membuahkan hasil.

"Rin, ikut yuk makan siang bareng," ajak David. Sekarang dirinya dan Kenzo sudah berdiri di depan meja kerja Karin.

Karin tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Terimakasih, Pak. Tapi saya..."

Karin tidak meneruskan ucapannya saat David berjalan mendekat dan manarik paksa tangan Karin hingga Karin terbangun dari duduknya.

"Sudah, gak ada tapi-tapian. Hari ini Ken ulang tahun dan dia mau traktir kita makan sepuasnya," ucap David.

"Hari ini aku tidak...." ucap Kenzo terpotong saat David menyenggol lengannya dan mengedipkan sebelah matanya agar Kenzo mengangguk setuju dengan ucapan David sebelumnya.

Karin yang percaya dengan ucapan David segera mengulurkan tangannya pada Kenzo untuk menyalaminya.

"Selamat ulang tahun, maaf aku tidak tau," ucap Karin.

Kenzo tersenyum dan menyambut uluran tangan Karin. "Terimakasih."

Kenzo nampak termenung dan memandangi wajah Karin tanpa berkedip. David yang melihat interaksi dua orang didepannya pun langsung senyum-senyum sendiri.

Karin melepaskan jabatan tangannya dan merasa risih pada Kenzo yang sedang menatapnya tanpa berkedip.

"Ya udah turun yuk?" Ajak David yang dijawab anggukan oleh Kenzo. Ketiganya melangkahkan kakinya ke arah lift, menekan tombol lift dan segera masuk saat pintunya sudah terbuka.

Selama didalam lift diantara ketiganya tidak ada yang bersuara. David sangat paham, sepertinya Karin dan Kenzo membutuhkan waktu untuk berdua supaya keduanya bisa saling ngobrol dan bisa lebih dekat lagi.

"Rin, kamu naik mobil dengan Ken ya? Soalnya aku mau jemput Sisil dulu." Dusta David. saat ini mereka sudah sampai diluar dan mobil David sudah standby di depan kantor.

"Gak apa-apa Rin, kamu bareng aku aja," ujar Kenzo menimpali.

Kenzo berjalan ke arah mobilnya yang juga sudah standby di depan mobil David. Dibukakannya pintu mobil untuk Karin dan dipersilahkannya wanita itu untuk masuk ke dalam mobilnya.

"Ayo masuk, Rin." Ucap Kenzo.

Karin mengangguk tersenyum, belum sempat dia melangkah masuk, sebuah mobil lainnya datang dan berhenti disamping mobil Kenzo. Nampak Alvaro turun dari dalam mobil dan menatap Kenzo dan Karin secara bergantian dengan tatapan datarnya.

"Ken, kalian mau kemana?" Tanya Alvaro sambil berjalan mendekat ke arah Kenzo dan Karin.

"Kami mau makan siang. Kamu sendiri tumben sekali datang kemari? Biasanya kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu?" Sindir Kenzo pada Alvaro.

"Aku ada sedikit urusan dengan David." Bohong Alvaro, padahal dia datang kesana untuk melihat Karin. Sebentar saja tidak melihat wanita itu membuatnya merasa sangat rindu.

Kenzo mengangguk-anggukkan kepalanya, kemudian dia kembali menatap Karin.

"Ayo Rin, masuklah." Perintah Kenzo lagi.

Karin menatap Alvaro yang juga sedang menatapnya. Ingin sekali Alvaro menghalangi Karin supaya tidak pergi dengan Kenzo, namun dia tidak bisa berbuat apa-apa sekarang. Jika dia menghalangi maka kedua sahabatnya pasti akan menaruh curiga.

Kenzo menyusul masuk dan duduk di kursi pengemudi. Dia membantu memakaikan safety belt untuk Karin, membuat wajah mereka begitu dekat dan tatapan mereka saling bertemu. Alvaro yang melihatnya hanya mampu menatap dari luar. Dia merasa hatinya begitu panas melihat kedekatan Karin dengan Kenzo seperti sekarang.

David menghampiri Alvaro dan merangkul pundak sahabatnya itu.

"Mereka pasangan yang serasi ya?" Ucap David menatap ke arah kepergian mobil Kenzo yang melaju meninggalkan area gedung kantornya.

Alvaro tidak menjawab, dia menatap mobil Kenzo sampai mobil berwarna merah itu menghilang dari pandangan matanya.

"Kemana mereka akan pergi?" Tanya Alvaro pada David.

"Mereka hanya akan pergi makan siang," jawab David.

"Lalu kamu? Kenapa tidak ikut dengan mereka? Sebaiknya kita susul mereka sekarang." Alvaro ingin melangkah tapi langsung ditahan oleh David.

"Biarkan saja, Al. Aku mengirim mereka ketempat yang jauh, biar mereka bisa menghabiskan waktu berdua. Biar cinta tumbuh diantara mereka. Bagaimana menurutmu?" David menepuk-nepuk pundak Alvaro. Dia sudah merencanakan semuanya. David ingin menjebak Karin dan Kenzo supaya bisa memiliki waktu untuk berdua.

Alvaro segera melepaskan tangan David dari pundaknya. Dia menatap David dengan tatapan menyelidik dan khawatir. Alvaro sangat paham siapa David. Pasti ada sesuatu dibalik ucapan David barusan.

"Mengirim? Apa maksudmu dengan mengirim??"

...🔥🔥🔥🔥🔥...

1
Yuni Setyawan
AQ juga sudah mulai membuka hati untuk Al dan Karin😂
Yuni Setyawan
ealah ternyata tetep ketemu juga🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
F.T Zira
ngadon pertama langsung jadi kecebong??. mana udah gede...

2🌹 buat ka author
F.T Zira
kyk nya Karin bohong.. dia gak mau mengecewakan bapak sama tantenya..
F.T Zira
saling dorong.. awas lho karin bisa kalah kalo urusan tenaga🤭🤭
F.T Zira
hati maya ini rumit
F.T Zira
ngomongnya tanpa beban banget yaa...😑😑😑😑
F.T Zira
udah 6 tahunnn😳😳😳
F.T Zira
wehhh bisa juga buat rencananya👏👏
F.T Zira
ulalaaa.... gitu tohh.....
nyuruh adiknya sendiri buat nyelidikin Karin
F.T Zira
sahabat yg adil😆😆😆
F.T Zira
hajaarrttt😤😤
F.T Zira
entah kenapa.kok aku jadi mikir ntar ini El juga suka ma Karin🤭🤭🤭🤭
F.T Zira
sibuk mantau Karin ya🤔🤔
LapCuk
Ogeb kalau kamu setuju Al, gimana kalau cebongmu tumbuh di perut Karin?
masih mau mengikuti keinginan Maya 😎
LapCuk
Janji apa ini Maya... seegois itu Kamu. niat melepaskan tapi masih mengikat kuat.
LapCuk
Lah adikmu kamu jadikan detektif Al😆
LapCuk
Memang muna & pecundang banget tuh si Ken.
LapCuk
Kakak kebanggaanmu itu udah sesuai keinginanmu, melakukan dosa terindah 😁
LapCuk
bagai ditelan Bumi😎
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!