Heart Melody ( Han Jisung X Choi Lia )

Tak seperti biasa, hari ini Jisung menurukan Lia di area parkir Universitas.

Tentu saja, kejadian ini membuat beberapa Pelajar yang kebetulan lewat di sana tercengang.

"Ayo ku antar ke Gedung Fakultas mu" Jisung yang baru turun dari sepeda motor nya sedikit merapikan rambutnya, baru mengandeng tangan Lia pergi dari area parkir.

Sepanjang perjalanan, Lia tertunduk malu karena tautan tangan Jisung padanya begitu posesif. "Jisung, lihat mereka menatap kita sekarang dengan penuh rasa penasaran. Kau seharusnya tidak menurunkan ku di Area Parkir, seharusnya seperti biasa di Halte Bus dekat Universitas".

Seketika Jisung menghentikan langkah kaki nya, dia menatap sekitar. Bisa di lihatnya, beberapa Orang menatap nya dengan tatapan bertanya tanya.

"Teman Teman! Hari ini akan ku umum kan! Sesuatu hal penting! Mulai sekarang, detik ini juga! Choi Lia adalah Kekasih dari Han Jisung! Jadi, kalian gak usah menatap kami berdua dengan tatapan ambigu!".

Pengumuman Jisung yang begitu mendadak mengejutkan beberapa orang di sana. Respon mereka, ada yang biasa, ada yang patah hati kayak nya, ada yang ngerekam omongan Jisung tadi buat bahan gosip di Web Universitas nanti.

Kalau respon, Lia tentu saja kaget dan membuatnya tak bisa melangkah kan kaki nya. Kekasih nya ini sunguh berani sekali menggakui hubungan mereka di hadapan Publik.

"Nona cantik, jangan terpaku di tempat mari kita lanjutkan langkah kaki kita" Jisung menyadarkan Lia dari lamunan nya, menautkan tangan nya lebih erat kepada sang kekasih.

Aksi berani Jisung, di lihat oleh pasangan Taeyong dan Ryujin yang berada di sana.

Ryujin iri sama Lia, di akui sebagai Kekasih di hadapan Publik. Sedangkan dirinya walau sudah menikah dan sebentar lagi jadi Ibu, tapi hubungan nya dengan Taeyong harus berjalan secara sembunyi sembunyi.

"Kenapa? Perut mu sakit?" Taeyong mengusap pelan Perut Ryujin.

"Gak? Cuma iri ajah. Kapan ya? Papa kamu gak berani bilang ke semua orang kalau Mama ini milik nya" Ryujin menyingkirkan tangan Taeyong dari Perut nya. Lalu pergi meningalkan sang Suami yang masih mencerna perkataan nya tadi.

1 Detik

2 Detik

Hingga...

10 Menit berlalu...

Taeyong baru mengerti ucapan Ryujin, dia lalu mengeluarkan ponsel dari saku jas nya. Mencari situs Web Universitas, di sana dia memajang Foto pernikahan nya dengan Ryujin, pasti nanti pas sang Istri lihat marah nya akan hilang.

Tak terasa, Jisung dan Lia telah sampai di depan Gedung Fakultas Desain.

"Pergilah!" Lia bukan nya mau mengusir Jisung secara Langsung, tapi dia malu karena mereka jadi pusat perhatian di sini.

Senyuman licik muncul di wajah Jisung, dia mencium kening Lia sebelum meningalkan Kekasih nya ini untuk masuk ke dalam Kelas.

Mana peduli, Jisung kalau dirinya jadi bahan gosip biar saja mereka iri dengan hubungan nya dengan Lia.

Selepas kepergian Jisung, Lia langsung berlari ke dalam Kelas nya. Wajah nya di telungkup kan di meja, soalnya sudah merah merona kayak Tomat yang baru matang.

"Selamat, ya atas hubungan mu dengan Jisung" Lia mengangkat wajah nya, mata nya memandang Ryujin dengan tatapan lucu.

Jadi gemas deh, Ryujin kalau lihat Lia kayak gini.

"Kenapa? Kamu bisa ada di sini?" Ryujin tertawa kecil mendengar pertanyaan ambigu dari Lia, padahal mereka satu jurusan selama ini.

"Tentu saja, untuk mengikuti Kelas. Kamu gak sadar ya selama ini kita satu jurusan dan sering satu kelas selama empat tahun ini" Ryujin menghentikan tawa nya mengeluarkan beberapa buku untuk kelas hari ini.

Baru sadar Lia, kalau mereka satu jurusan. Ini salah nya juga terlalu cuek dan sombong pada para teman se-angkatan-nya. Jadi dirinya tak menyadari keberadaan Ryujin.

"Oh, ya, aku juga ingin ngucapin selama atas kehamilan mu" Lia mengulurkan tangan nya kepada Ryujin, tentu saja di sambut dengan baik uluran tangan tersebut.

"Tapi, aku iri sama kamu karena Jisung berani bicara ke publik tentang hubungan kalian gak kayak aku dan Taeyong" , ada rasa sedih dan kecewa yang di rasakan oleh Ryujin saat menggatakan hal tersebut.

Tring

Sebuah pesan masuk di dalam Ponsel Lia, mumpung belum ada Dosen. Dia melihatnya sebentar ternyata pesan pemberitahuan dari Web Universitas.

"Ryujin, lihat berita ini" Lia lalu menyodorkan ponsel nya ke hadapan Ryujin.

Mata Ryujin membola kaget saat membaca berita tersebut. Berita mengenai dirinya dan Taeyong serta tulisan permintaan maaf dari sang Suami yang tertulis dalam berita tersebut.

"Dasar, menyebalkan kalau begini kan bisa bisa aku jadi pusat perhatian".

"Tapi, Enak begini kan kalian tak perlu menyembunyikan status kalian lagi. Malah kamu bisa seenak hati memarahi fans Taeyong yang mengejar nya sesuka hati".

Untung saja, Lia sudah gak mengejar Taeyong lagi. Seandainya saja sampai sekarang dirinya masih mengejar Pemuda bermarga Lee tersebut di pastikan dirinya menjadi perusak hubungan orang.

"Hahahaha" Lia dan Ryujin, kedua gadis ini sekarang bisa tertawa lega.

Waktu sudah menujukan pukul 10.00 KST.

Hari ini, Kelas pertama Lia berakhir lebih cepat daripada biasa nya.

"Hai, Lia" sapa Taeyong ramah, pemuda ini lagi bersandar di depan Pintu kelas.

"Hai, Juga. Mau Jemput Ryujin kan".

"Ya, mau ngajak dia makan di Cafe sebelah Universitas kita, soalnya sejak kemarin dia pengen makan Ramen di sana".

Walau Lia belum pernah hamil tapi dirinya mengerti maksud ucapan Taeyong.

"Mau ikut makan bareng kami?" Sekarang kan masalah keduanya sudah selesai. Taeyong ingin membangun pertemanan dengan Lia.

Tentu saja, Lia menolak ajakan tersebut karena tak mau menjadi penganggu.

"Ya, udah kami pergi dulu" Ryujin telah berada di samping Taeyong sekarang. Kedua pasangan itu pergi dari sana dengan bergandengan tangan.

Lia lalu melangkah kan kakinya menuju sebuah Rumah Kaca yang berada di tak jauh dari gedung fakultas nya.

Sudah lama, dirinya tak berkunjung ke sini.

Tring...

Bunyi pesan masuk ke dalam ponsel nya lagi, seperti tadi dirinya langsung membuka pesan tersebut.

Ternyata, pesan dari Jisung yang berisi tak bisa mengajaknya makan siang bersama karena kelas nya belum selesai.

Membaca pesan ini, rasanya kayak gimana za..

Kalau dulu status mereka kan belum go publik, tapi kan sekarang beda.

Drttt Drttt

Pangilan masuk ke dalam ponsel nya, dengan segera di angkatnya.

"Nona cantik, lagi di mana?" Lia tertawa mendengar perkataan Jisung di sudut telepon.

"Aku sekarang berada di Rumah Kaca, lagi belajar materi kuliah ku selanjutnya"

"Kau tak makan ke kantin?"

"Sudah dulu, ya, Jisung aku harus belajar lagi".

Secara sepihak, Lia memutuskan sambungan telepon tersebut. Lebih memilih fokus pada Buku Pelajaran nya.

Di Rumah Kaca ini begitu tenang, tak ada yang akan menganggunya di sini.

"Permisi!"

"Ada apa? Ya?" Lia menghentikan aktivitas nya sejenak, karena ada seorang Mahasiswa yang tiba tiba berdiri di hadapanya.

"Apa? Kakak? Yang bernama? Lia?" Tanya Mahasiswa tersebut gugup.

"Ada urusan apa? Ya?"

Mahasiswa tersebut lalu menyerahkan bungkusan yang di dalam nya berisi Roti Daging, Sosis, dan Satu Botol Minuman. "Saya di suruh seseorang untuk memberikan ini, kepada Kakak", setelah menyerahkan hal tersebut Mahasiswa tersebut pergi dari sana.

...Aku tak suka kekasih ku kelaparan...

Bunyi sebuah surat yang berada di dalam bungkusan tersebut, tentu Lia mengetahui siapa pengirim makanan ini.