NovelToon NovelToon
Nisa Si Janda Kembang

Nisa Si Janda Kembang

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.

Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.25 Kelulusan

Beberapa tahun kemudian, Nisa pun lulus dari universitasnya bersama teman-teman seangkatannya. Mereka mengadakan wisuda kelulusan yang meriah di kampusnya. Sementara itu, Nisa hanya sendirian karena tidak memiliki wali. Hubungannya dengan ibu tirinya pun semakin memburuk, hingga Nisa enggan mengakuinya sebagai keluarga apalagi Wali.

Disisi lain, Clara pun hadir dalam acara wisuda kelulusan tersebut dan memberikan ucapan selamat serta sebuket bunga. Nisa pun terharu dengan kedatangan Clara yang penuh kejutan ini.

"Clara.." ucap Nisa menitihkan air mata.

"Kau terharu kan?? Aku bisa datang kemari.." ucap Clara memeluk Nisa.

"Terimakasih." ucap Nisa.

"Iya, sama-sama temanku. Akhirnya kau lulus juga." ucap Clara tersenyum.

Nisa pun menghapus air matanya dan merayakan kelulusan ini dengan suka cita bersama teman-temannya. Setelah itu, Nisa dan Clara pulang ke rumah. Rencananya Clara akan menginap di rumah Nisa dan mereka akan berbincang mengenai pekerjaan.

Disisi lain, Boby hanya mampu menatap Nisa dari kejauhan. Jangankan mengucapkan selamat, bertemu dengan Nisa pun dirinya terlalu malu karena ulah Grace. Meski kini, Boby dan Grace sudah resmi bertunangan tapi hatinya masih mencintai Nisa.

"Seandainya saja aku mampu melawan takdirku.." gumam Boby dalam hati.

"Boby.. Selamat...." ucap Grace memeluknya.

"Iya, sudah hentikan kita ada di tempat umum." ucap Boby.

"Oke, dan nanti malam kita akan makan bersama dengan keluargaku." ucap Grace.

"Iya aku tahu." balas Boby malas.

Boby pun hanya melihat Nisa dan Clara pergi dengan menaiki sebuah mobil. Dan dirinya harus bersama tunangannya Grace sambil berpura-pura bahagia.

.....

Malam itu, Nisa dan Clara makan bersama di sebuah resto mewah untuk merayakan kelulusan ini. Tentu saja Nisa yang mentraktir Clara karena sudah begitu banyak membantunya selama ini.

Dan disinilah mereka menimati makanan sambil bersuka cita dan bertukar cerita. Tanpa sadar, keluarga Boby dan keluarga Grace juga sedang makan malam di resto tersebut.

"Resto ini sangat ramai, apa karena sedang ada banyak kelulusan??" ucap Nisa.

"Bisa saja begitu.. Biarkan saja asal jangan mengganggu kita." ucap Clara.

"Kau benar.." ucap Nisa.

"Nah katanya kau mau membahas sesuatu.." ucap Clara.

"Clara aku mau mendirikan perusahaan kecil.. Aku ingin meminta saranmu." ucap Nisa.

"Wah, wah gadis kampung yang dulu lugu ini sudah banyak perkembangan." ucap Clara.

"Aku serius, apa kau punya kenalan atau semacamnya?" tanya Nisa.

"Karena aku cantik, baik hati dan tidak sombong.. Aku akan membantumu.." ucap Clara.

"Oke, jika ini sukses maukah kau bergabung dengan perusahaanku??" tanya Nisa.

"Jangan pikirkan itu, mulailah saja dulu." ucap Clara kemudian mereka bercerita satu sama lain dan mengungkapkan pendapatnya.

Mereka pun membahas banyak hal untuk permulaan bisnis Nisa. Dan selama ini Nisa mengumpulkan modal dan memperluas lahan persawahannya hingga semakin besar dan berniat untuk membuka pabrik beras.

Dengan ilmu dan pengalamannya, Nisa mencoba mengembangkan pertanian di desanya. Ditambah lagi dengan uang saham yang ia dapat dari mendiang suaminya, pastilah masih cukup baginya untuk memulai apa yang telah ia kumpulkan.

Setelah membahas panjang lebar, mereka pun memesan hidangan penutup sebelum pulang. Tapi sebelum itu, Nisa pergi ke toilet dahulu. Dan siapa yang tahu kalau dirinya akan bertemu dengan Grace lagi disini.

"Wah, kita bertemu lagi? Kau tidak sedang mengikuti kami kan??" tanya Grace.

"Kau bicara seolah resto ini hanya terlihat bagimu." balas Nisa sambil mencuci tangannya.

"Jujur saja kau mengikuti kami kan?" tanya Grace sombong.

"Aku bahkan tak tertarik atau ingin tahu soal kalian.. " balas Nisa semakin malas.

"Cih.."

Nisa pun keluar toilet dengan cepat karena harus menghindari Grace. Tapi niat hati ingin melarikan diri dirinya malah bertabrakan dengan Anggara lagi di tempat ini.

Brukk.

"Akh.. Maafkan aku.." ucap Nisa.

"Harusnya kau lihat ke depan." ucap Anggara.

"Sekali lagi maaf, aku sedang menghindari orang gila di belakang." ucap Nisa.

"Orang gila?? Mana mungkin datang ke tempat seperti ini.." ucap Anggara.

"Maaf tuan Anggara, tapi wanita yang berbaju pink itu cukup gila dan terus menuduhku. Lebih baik aku kembali ke mejaku. Permisi." ucap Nisa.

"Nisa tunggu.." ucap Anggara karena melihat ponsel Nisa terjatuh.

"Dasar masih saja ceroboh?? Kapan gadis itu bertambah dewasa." gumam Anggara.

Anggara pun mengikuti Nisa dari belakang dan sampai ke meja Nisa dan Clara. Clara pun terkejut melihat Anggara di tempat ini.

"Tuan.." ucap Clara memberi salam.

"Oh, tuan Anggara, ada apa?" tanya Nisa.

"Ini terjatuh tadi." ucap Anggara.

"Oh iya, terimakasih tuan." ucap Nisa.

Lalu Anggara melihat beberapa proposal di meja.

"Clara bisa kau jelaskan ini? Apa kau sedang berkhianat??" tanya Anggara.

"Apa?? Tidak tuan, anda salah paham." ucap Clara.

"Kalau begitu jelaskan, kenapa kau membuat proposal ini.." tanya Anggara.

"Itu aku sedang meminta bantuannya. Aku ingin membuka sebuah perusahaan kecil tidak mungkin pabrik kecil." ucap Nisa.

"Pabrik??" tanya Anggara.

"Anda tahu kan aku memiliki sebidang tanah di kampungku, aku mengembangkan persawahannya dan setelah lebih besar aku berencana membuat pabrik beras di kampungku." ucap Nisa.

"Jadi begitu, kukira Clara akan berkhianat." ucap Anggara.

"Tentu saja tidak mungkin tuan." ucap Clara.

"Baiklah, apa kau butuh investor?" tanya Anggara.

"Aku bahkan baru memulainya tuan, aku harus memikirkan banyak hal. Tapi tawaran anda sangat menarik, mungkin nanti aku akan menghubungi anda saat semuanya sudah rapi." ucap Nisa.

"Baiklah, kutunggu hasil kerja keras kalian.. Jika buruk maka aku takkan berinvestasi." ucap Anggara.

"Ya.. Akan kami usahakan." ucap Nisa.

"Baiklah, selamat menikmati malam kalian." ucap Anggara.

Nisa dan Clara pun menundukkan kepala dan setelah itu mereka menarik nafas panjang.

"Ada-ada saja.." ucap keduanya bersamaan lalu tersenyum.

Setelah makan malam berakhir, mereka pun berencana pulang ke rumah Nisa dan Clara menginap disana. Saat berada di parkiran, Clara kehilangan kunci mobilnya yang sepertinya tertinggal di mejanya. Clara pun mengambilnya dulu dan meninggalkan Nisa.

Saat itu, Boby sedang merokok di parkiran dengan tampang kusutnya.

"Nisa, kaukah itu?" tanya Boby dan Nisa menoleh.

"Boby?" ucap Nisa.

"Ternyata benar kau, sebenarnya aku ingin mengucapkan selamat padamu tadi siang tapi tidak ada kesempatan. Selamat atas kelulusanmu." ucap Boby.

"Kau juga, selamat ya." ucap Nisa.

"Setelah lulus kau mau bekerja dimana?" tanya Boby.

"Aku mau pulang kampung dan bekerja disana." ucap Nisa.

"Oh begitu." ucap Boby.

"Boby.. ! Apa yang kau lakukan?" ucap Grace.

"Pergilah, aku lelah tiap bertemu Grace." usir Nisa.

"Maaf .." ucap Boby lalu pergi.

Disini Grace pun menangis dan membuat heboh keluarga Boby. Bahkan sampai mereka menghampiri Nisa yang menunggu Clara di parkiran.

"Kau Nisa kan?" tanya seorang pria dan wanita paruh baya.

"Betul, anda sekalian siapa ya??" tanya Nisa.

Plaakkk..

Tiba-tiba sebuah tangan menampar pipi Nisa hingga kemerahan.

"Apa-apaan ini?? Kalian sudah gila ya??" tanya Nisa kesal.

"Berhenti mengikuti Boby putraku.." ucap si wanita.

"Boby sudah kami jodohkan dengan Grace, tapi kau selalu membuntutinya.." ucap sang ayah Boby.

"Hahaha.. Kalian ini lucu sekali, untuk apa aku mengikuti Boby setelah aku menolak cintanya 2x?? Ha?? Apa aku sudah tidak waras??" tanya Nisa kesal.

"Kau pasti menyesal."

"Sudahlah, pak bu.. Aku tak ada hubungan dengan Boby bahkan aku menolak semua tawaran bertemu dengannya di luar kampus. Saat ini hanya kebetulan bertemu karena aku ingin makan disini dengan seseorang." ucap Nisa.

"Siapa?? Aku tak melihat siapa-siapa.?"

"Mana ada maling ngaku.." ucap Grace.

"Anda berdua lihat di sudut sana?" tunjuk Nisa.

Mereka pun menatap cctv disana dan terkejut.

"Minta maaflah sebelum aku melaporkan kalian atas dasar penyerangan." ucap Nisa.

"Ck.. Kau mengancam kami? Kau tak tahu siapa kami? Kami mengenal pemilik resto ini.." ucap si ibu.

"Lalu, kenapa anda menuduhku tanpa bukti? Bahkan hingga menamparku? Anda pikir aku akan takut??" tanya Nisa.

"Dasar anak ini memang harus diberi pelajaran ..!" ucap si ibu dan hendak memukul Nisa lagi.

Tapi sebuah tangan menahannya saat Nisa sudah bersiaga.

"Hentikan..!"

...----------------...

1
Leni
udh sikat aja angga, gaskeuunnn 🤩
Leni
si anton minta d geprek burung nya 🤣🙈
Leni
saking seru nya aku sampe maraton bacanya.. semangat author up nya 😍💪
Kak Siti
tabahnya nisa hadapi hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!